Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

📖 Jalan Kerendahan Hati

 Ibrani 2:5–18


“Tetapi Yesus, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat... supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.”
(Ibrani 2:9)


Renungan

Ketika Agustinus ditanya tentang kualitas iman Kristen yang utama, jawabannya begitu mengejutkan namun mendalam:
"Yang pertama: kerendahan hati. Yang kedua: kerendahan hati. Yang ketiga: kerendahan hati."

Jawaban ini bukan sekadar pengulangan retoris, tetapi penegasan bahwa segala jalan pertumbuhan iman dimulai dari kerendahan hati. Dan jika kita ingin meneladani kerendahan hati yang sejati, kita hanya perlu melihat kepada Yesus Kristus.


🕊️ Kerendahan Hati Kristus

Yesus, Anak Allah yang kekal, rela dibuat lebih rendah dari malaikat-malaikat (ay. 9). Ia lahir sebagai bayi yang lemah, tumbuh dalam keterbatasan manusia, mengalami penderitaan, bahkan mati di kayu salib. Semua itu dilakukan bukan karena Ia lemah, tapi karena Ia mengasihi dan merendahkan diri-Nya untuk menyelamatkan manusia.

Kerendahan hati Yesus adalah nyata, bukan teori. Melalui salib, Dia menjadi Jalan Keselamatan bagi umat manusia, memimpin mereka kepada kemuliaan yang sejati (ay. 10). Inilah jalan yang dihidupi, bukan sekadar diajarkan.


🧭 Makna dan Tantangan Kerendahan Hati

Kerendahan hati bukan berarti minder atau merendahkan diri secara tidak sehat. Sebaliknya, kerendahan hati adalah:

  • Mengakui siapa diri kita sebenarnya di hadapan Allah,

  • Menyadari bahwa segala yang baik berasal dari Allah,

  • Menempatkan kehendak Tuhan di atas kepentingan diri sendiri,

  • Menjadi saluran belas kasihan, bukan penghakiman.

Lawan dari kerendahan hati adalah kesombongan—yang secara halus namun mematikan, menempatkan diri sebagai pusat kehidupan, bahkan pusat kebenaran. Orang yang sombong tak lagi mencari wajah Allah, sebab ia sudah merasa cukup dengan wajahnya sendiri.


🔥 Kerendahan Hati yang Menyelamatkan

Yesus tidak datang untuk menolong malaikat, tetapi menolong keturunan Abraham—yaitu kita yang percaya kepada-Nya (ay. 16). Maka, jalan kerendahan hati bukan hanya jalan Yesus, tapi juga jalan setiap orang percaya. Ketika kita hidup dalam kerendahan hati:

  • Kita menjadi damai, bukan sumber konflik.

  • Kita menjadi terang, bukan bayang-bayang keakuan.

  • Kita membawa belas kasihan, bukan penilaian penuh superioritas.


🙏 Doa Penutup

Tuhan Yesus, Sang Teladan Kerendahan Hati,
Ajarlah kami untuk tidak meninggikan diri,
tapi belajar menunduk di hadapan-Mu dan sesama.

Kami mengakui bahwa sering kali kami terlalu sibuk membanggakan kekuatan dan pencapaian kami.
Kini kami datang dengan hati yang terbuka,
memohon agar Engkau membentuk kami menjadi pribadi yang lembut, taat, dan berserah.

Bentuklah kami di jalan salib,
di mana kasih, pengampunan, dan kerendahan hati bertemu.
Di sana kami ingin hidup, di sana kami ingin tetap tinggal.

Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.


📌 Ayat Penguatan

“Ia yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya...”
Filipi 2:6–7

Share:

📖 Sungguh-sungguh Mendengar

Ibrani 2:1–4

"Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus."
(Ibrani 2:1)


🕊️ Renungan

Di tengah dunia yang ramai dan penuh distraksi, suara Tuhan sering kali menjadi suara yang paling mudah diabaikan. Kita terbiasa mendengar begitu banyak hal—dari media, opini orang, budaya, bahkan bisikan hati kita sendiri—namun jarang merenungkan: "Apakah aku sungguh mendengar Tuhan hari ini?"

Penulis Ibrani mengingatkan kita untuk lebih teliti memperhatikan apa yang telah kita dengar. Ini bukan hanya soal mendengar dengan telinga, tetapi dengan hati yang terbuka dan hidup yang siap taat. Mendengar yang sejati berarti:

  • Memberi perhatian penuh pada firman Tuhan,

  • Menyimpannya dalam hati,

  • Menghidupinya dalam tindakan sehari-hari.


Firman yang Harus Didengar

Yang terutama harus kita dengarkan dengan sungguh-sungguh adalah kabar keselamatan yang besar. Inilah berita terbesar sepanjang zaman—Allah sendiri berbicara dan menyatakan kasih-Nya melalui Yesus Kristus. Keselamatan ini bukan berita biasa; ini adalah pengubahan total hidup dari:

  • Kematian menuju kehidupan,

  • Dosa menuju pengampunan,

  • Kesia-siaan menuju kekekalan,

  • Hamba dosa menjadi anak Allah.

Jangan abaikan keselamatan yang sedemikian besar! Setiap kali kita bersikap dingin terhadap firman Tuhan, kita sebenarnya sedang menutup telinga terhadap suara kasih yang ingin membebaskan kita.


💬 Kesaksian Hidup

Mereka yang sungguh-sungguh mendengar firman Tuhan akan hidup berbeda. Mereka menjadi saksi hidup yang nyata tentang kasih karunia dan kuasa Allah. Bukan hidup yang dikendalikan ego, amarah, atau kesombongan—tetapi hidup yang memancarkan pengharapan, kerendahan hati, dan kasih yang mengubahkan.


🛐 Aplikasi

  • Apakah hari-harimu diisi dengan mendengarkan suara Tuhan?

  • Apakah firman yang kamu dengar hanya masuk telinga dan hilang begitu saja?

  • Sudahkah hidupmu menjadi kesaksian nyata dari keselamatan yang besar itu?


🙏 Doa Penutup

Ya Bapa yang penuh kasih,
Terima kasih atas keselamatan besar yang telah Engkau nyatakan melalui Putra-Mu, Yesus Kristus.
Ampunilah kami jika selama ini telinga kami lebih condong pada suara dunia daripada suara-Mu.

Ajarlah kami untuk mendengar dengan sungguh, menyimpan firman-Mu dalam hati, dan hidup menurut kehendak-Mu.
Biarlah hidup kami menjadi kesaksian kasih-Mu yang besar, yang menuntun orang lain juga untuk mengenal keselamatan yang sejati.

Beri kami kekuatan untuk terus taat, setia, dan rendah hati dalam setiap langkah hidup kami.
Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kami, kami berdoa. Amin.


📌 Ayat Penguatan

“Janganlah kamu hanya menjadi pendengar firman saja, tetapi lakukanlah juga!”
Yakobus 1:22

Share:

✝️ Keutamaan Kristus


“Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata: ‘Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?’”
(Ibrani 1:5a)


🔍 Renungan

Yesus Kristus bukan hanya nabi atau malaikat. Ia adalah Anak Allah yang tunggal, yang telah menerima segala kuasa di surga dan di bumi (lih. Mat. 28:18). Dalam Ibrani 1:5–14, kita diingatkan bahwa Yesus jauh lebih tinggi daripada malaikat-malaikat, meskipun malaikat adalah makhluk surgawi yang melayani Allah dengan taat.

Allah sendiri menyebut Yesus sebagai Anak-Nya dan memerintahkan malaikat-malaikat untuk menyembah Dia (ayat 6). Ini menunjukkan bahwa Yesus bukan hanya utusan, tetapi Dia adalah Tuhan yang kekal, Raja yang memerintah dengan tongkat keadilan, dan Allah yang tidak berubah selama-lamanya (ayat 8–12).

“Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.”
(Ibrani 1:12b)

Keagungan Kristus ini menjadi dasar pengharapan dan iman kita. Dialah yang menebus kita, bukan dengan emas atau perak, tetapi dengan darah-Nya yang kudus dan mahal. Sebab itu, dialah satu-satunya jalan keselamatan, dan hanya kepada-Nya kita layak memberikan pujian, hormat, dan penyembahan yang sejati.

🛐 Aplikasi dalam Hidup

  • Apakah Yesus telah menjadi yang utama dalam hidup kita?

  • Apakah kita menyembah Dia dengan sepenuh hati, bukan hanya dengan kata-kata?

  • Apakah hidup kita mencerminkan pengakuan iman bahwa Yesus adalah Tuhan?

Marilah kita tinggikan nama-Nya, menempatkan Dia sebagai pusat kehidupan, dan terus hidup dalam penyembahan dan ketaatan penuh kepada-Nya.

🙏 Doa Renungan

Ya Bapa yang di surga,
Kami bersyukur karena Engkau telah mengaruniakan Anak-Mu yang tunggal, Yesus Kristus, sebagai Tuhan dan Juruselamat kami.
Terima kasih untuk kasih karunia dan perlindungan-Mu sepanjang malam.

Pagi ini, kami memohon berkat dari-Mu bagi setiap saudara-saudari kami:
Limpahkanlah berkat kesehatan, sukacita, dan damai sejahtera dalam kehidupan mereka.
Berkatilah rumah tangga mereka, anak-anak dan cucu-cucu mereka, pekerjaan, usaha, studi, toko, ladang, dan kantor mereka.
Berkatilah pelayanan mereka, gereja mereka, serta relasi dan masa depan mereka.

Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, biarlah berkat-Mu mengalir limpah atas setiap kehidupan yang percaya kepada-Mu.

Tambahkanlah hikmat bagi kami seiring bertambahnya hari,
agar kami semakin kuat dan melihat terobosan dalam hidup kami menurut kehendak-Mu.

Jadilah kehendak-Mu atas kami.
Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami berdoa dan percaya. Amin.


“Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah, dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kuasa...”
Ibrani 1:3a

Share:

✝️ Yesus Sang Perantara

“Pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, tetapi pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya...”
(Ibrani 1:1–2)

🔍 Renungan

Sejak manusia jatuh dalam dosa, relasi langsung dengan Allah menjadi terhalang. Allah yang kudus tidak dapat bersekutu secara langsung dengan manusia yang berdosa. Maka Allah, dalam kasih karunia-Nya, menunjuk nabi-nabi sebagai perantara, agar umat-Nya tetap dapat mendengar suara dan kehendak-Nya.

Namun kini, zaman itu telah berubah. Allah tidak lagi berbicara melalui banyak nabi, tetapi melalui satu Pribadi yang melebihi semua: Yesus Kristus, Sang Anak, Sang Firman yang hidup, Sang Perantara yang sempurna.

✝️ Yesus, Penghubung antara Allah dan Manusia

Yesus tidak hanya menyampaikan firman; Dia adalah Firman itu sendiri (Yoh. 1:1). Ia datang bukan hanya membawa kabar baik, tetapi menjadi Jalan itu sendiri bagi kita kembali kepada Bapa. Dengan darah-Nya di salib, Ia membuka jalan yang tertutup oleh dosa, agar manusia bisa kembali mendekat kepada Allah.

“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.”
(1 Timotius 2:5)

🔥 Kemuliaan-Nya Tidak Tertandingi

Yesus tidak sama dengan para nabi atau malaikat. Ia adalah:

  • Cahaya kemuliaan Allah

  • Gambar wujud Allah yang sejati

  • Pencipta segala sesuatu

  • Penebus dosa

  • Raja yang duduk di sebelah kanan Allah di surga

Tak ada nama lain yang layak disembah dan dipercaya selain Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.


🙌 Bagaimana Kita Merespons?

  • Percayalah penuh kepada Yesus sebagai satu-satunya Perantara keselamatanmu.

  • Hidup taat kepada firman-Nya.

  • Jadikan Yesus pusat kehidupanmu.

  • Kabarkan kepada dunia bahwa hanya melalui Dia, manusia bisa kembali kepada Allah.

🙏 Doa Renungan

Tuhan Yesus, Engkaulah Perantara yang sempurna antara aku yang berdosa dan Allah yang kudus.
Terima kasih karena Engkau telah membuka jalan bagiku untuk mengenal dan mendekat kepada Bapa.
Ajarku untuk hidup taat dan menjadikan Engkau pusat dari segala sesuatu dalam hidupku.
Dalam nama-Mu aku berdoa. Amin.

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Yohanes 14:6

Share:

Pujian Ibadah Minggu 08 Juni 2025

Share:

✝️ Yesus Sang Perantara


“Pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, tetapi pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya...”
(Ibrani 1:1–2)


🔍 Renungan

Sejak manusia jatuh dalam dosa, relasi langsung dengan Allah menjadi terhalang. Allah yang kudus tidak dapat bersekutu secara langsung dengan manusia yang berdosa. Maka Allah, dalam kasih karunia-Nya, menunjuk nabi-nabi sebagai perantara, agar umat-Nya tetap dapat mendengar suara dan kehendak-Nya.

Namun kini, zaman itu telah berubah. Allah tidak lagi berbicara melalui banyak nabi, tetapi melalui satu Pribadi yang melebihi semua: Yesus Kristus, Sang Anak, Sang Firman yang hidup, Sang Perantara yang sempurna.


✝️ Yesus, Penghubung antara Allah dan Manusia

Yesus tidak hanya menyampaikan firman; Dia adalah Firman itu sendiri (Yoh. 1:1). Ia datang bukan hanya membawa kabar baik, tetapi menjadi Jalan itu sendiri bagi kita kembali kepada Bapa. Dengan darah-Nya di salib, Ia membuka jalan yang tertutup oleh dosa, agar manusia bisa kembali mendekat kepada Allah.

“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.”
(1 Timotius 2:5)


🔥 Kemuliaan-Nya Tidak Tertandingi

Yesus tidak sama dengan para nabi atau malaikat. Ia adalah:

  • Cahaya kemuliaan Allah

  • Gambar wujud Allah yang sejati

  • Pencipta segala sesuatu

  • Penebus dosa

  • Raja yang duduk di sebelah kanan Allah di surga

Tak ada nama lain yang layak disembah dan dipercaya selain Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.


🙌 Bagaimana Kita Merespons?

  • Percayalah penuh kepada Yesus sebagai satu-satunya Perantara keselamatanmu.

  • Hidup taat kepada firman-Nya.

  • Jadikan Yesus pusat kehidupanmu.

  • Kabarkan kepada dunia bahwa hanya melalui Dia, manusia bisa kembali kepada Allah.


🙏 Doa Renungan

Tuhan Yesus, Engkaulah Perantara yang sempurna antara aku yang berdosa dan Allah yang kudus.
Terima kasih karena Engkau telah membuka jalan bagiku untuk mengenal dan mendekat kepada Bapa.
Ajarku untuk hidup taat dan menjadikan Engkau pusat dari segala sesuatu dalam hidupku.
Dalam nama-Mu aku berdoa. Amin.

“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Yohanes 14:6

Share:

✝️ Yesus sebagai Kurban Sejati



"Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia."
(Yohanes 1:29)


🔍 Renungan

Bacaan hari ini memaparkan daftar panjang kurban yang dipersembahkan umat Israel dalam berbagai hari raya keagamaan. Mulai dari Paskah, Roti Tidak Beragi, Hari Tujuh Minggu, Peniupan Serunai, Hari Pendamaian, hingga Pondok Daun — ratusan binatang disembelih setiap tahunnya, hanya untuk satu tujuan: penghapusan dosa dan pendamaian dengan Allah.

Tapi betapa mengejutkannya kenyataan ini: "Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah kambing menghapuskan dosa" (Ibrani 10:4). Itu artinya semua kurban itu hanyalah bayangan, lambang dari kurban sejati yang akan datang.


✝️ Kristus, Kurban yang Sempurna

Seluruh sistem korban dalam Perjanjian Lama menunjuk kepada Yesus KristusAnak Domba Allah yang tak bercacat, yang mempersembahkan diri-Nya sendiri untuk kita. Satu kali untuk selamanya. Tidak perlu diulang. Tidak ada kekurangan.

“Oleh kehendak-Nya itu kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.”
(Ibrani 10:10)


💔 Dosa Itu Serius

Jumlah kurban dalam Bilangan 28–29 menyadarkan kita: dosa bukan perkara ringan. Setiap kurban adalah pengingat bahwa dosa membutuhkan darah, bahwa pendamaian memerlukan pengorbanan. Maka, ketika kita melihat kepada salib Kristus, kita diingatkan: dosa kita dibayar dengan harga yang sangat mahal.


🙌 Respons Kita?

  • Bersyukur dalam-dalam atas kasih Allah yang begitu besar.

  • Hidup dalam kekudusan, karena harga darah Kristus begitu mahal.

  • Bersaksi kepada dunia, bahwa hanya Yesus yang sanggup menghapus dosa.


🙏 Doa Renungan

Tuhan Yesus, Engkaulah Kurban Sejati yang telah mencurahkan darah-Mu bagiku.
Ampuni aku yang sering meremehkan beratnya dosaku.
Ajarku untuk hidup bersyukur, kudus, dan setia memberitakan karya penebusan-Mu.
Amin.

“Kristus telah sekali untuk selamanya mati karena dosa-dosa kita... supaya Ia membawa kita kepada Allah.”
1 Petrus 3:18

Share:

✨ Persembahan yang Menyenangkan Allah

Bilangan 28:1–8


“Kurban bakaran adalah kurban yang aromanya menyenangkan TUHAN.”
(Bilangan 28:6)

Dalam perintah TUHAN kepada umat-Nya, kurban bakaran harus dipersembahkan dua kali setiap hari — pagi dan petang — sebagai persembahan tetap. Kurban ini sepenuhnya dibakar untuk Allah, tidak menyisakan bagian apa pun untuk manusia. Asap dari kurban ini “naik ke atas” sebagai aroma yang menyenangkan Allah — lambang pengabdian yang total, tulus, dan tidak bercampur pamrih.

Secara simbolis, kurban bakaran menggambarkan kehidupan yang diserahkan sepenuhnya kepada Allah, tanpa menyisakan ruang untuk ego atau keinginan pribadi. Ini juga menjadi gambaran akan pengorbanan Kristus, yang mempersembahkan diri-Nya secara sempurna dan menyeluruh untuk mendamaikan kita dengan Allah.

🕊️ Dari Kurban ke Kehidupan

Kini, kita tidak lagi mempersembahkan hewan di atas mezbah. Namun, hidup kita sendiri adalah mezbahnya. Doa, pujian, ucapan syukur, dan kesetiaan kita — itulah persembahan yang menyenangkan hati Allah (lih. Roma 12:1; Ibrani 13:15). Sama seperti kurban bakaran dilakukan setiap pagi dan petang, kita pun diajak untuk hidup dalam ritme ibadah yang konsisten: menyapa Tuhan di awal hari, dan menyerahkan segala sesuatu di akhir hari kepada-Nya.

🪞 Refleksi Pribadi

  • Apakah aku mempersembahkan hidupku hari ini sebagai aroma yang menyenangkan hati Allah?

  • Apakah doa dan pujianku menjadi bagian dari ritme harian yang kudus dan konsisten?

Allah tidak mencari persembahan yang besar, tetapi hati yang terbakar kasih dan ketaatan. Saat kita bersandar kepada Kristus, Sang Kurban Sempurna, dan hidup untuk menyenangkan-Nya, hidup kita pun menjadi bau harum yang memuliakan Allah — di rumah, di tempat kerja, dan di tengah dunia yang haus kasih sejati.


🙏 Doa Renungan

Ya Tuhan, jadikan hidupku persembahan yang harum di hadapan-Mu.
Ajarku untuk datang setiap hari kepada-Mu — pagi dan petang — dalam doa, pujian, dan pengabdian.
Kiranya setiap langkahku hari ini berkenan di hati-Mu, seperti asap kurban yang naik ke hadapan-Mu.
Dalam nama Yesus, Sang Kurban yang sempurna, aku berdoa. Amin.

 

“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah — itu adalah ibadahmu yang sejati.”
Roma 12:1

Share:

👣 Pentingnya Keabsahan Seorang Penerus


“Tanpa penerus yang sah, umat akan tercerai-berai seperti domba tanpa gembala.”


🔍 Renungan

Musa, sang pemimpin agung umat Israel, tahu bahwa tugasnya tidak abadi. Ia menerima kenyataan pahit bahwa ia tidak akan memasuki Tanah Perjanjian, karena kesalahannya di Meriba. Namun, alih-alih bersedih dan menyerah, Musa justru meminta Allah untuk memilih penerusnya. Musa tahu, umat Allah tidak boleh dibiarkan tanpa pemimpin — seperti domba yang kehilangan gembala.

Permintaan Musa menunjukkan kerendahan hati dan tanggung jawab besar. Ia tidak menunjuk penerus berdasarkan keinginannya sendiri, melainkan berserah pada pilihan Tuhan. Allah pun menetapkan Yosua sebagai penerus — bukan hanya lewat Musa, tetapi juga dengan konfirmasi rohani melalui imam Eleazar dan urim. Proses ini menunjukkan bahwa keabsahan pemimpin harus datang dari Tuhan dan diakui oleh umat.


🧭 Prinsip Kepemimpinan yang Alkitabiah

Keabsahan seorang pemimpin bukan hanya perkara posisi atau popularitas, tetapi berakar pada penetapan Allah dan pengakuan dari pemimpin sebelumnya. Inilah prinsip penting dalam kepemimpinan rohani:

  1. Ditetapkan oleh Tuhan — lewat doa, tuntunan, dan konfirmasi.

  2. Diteguhkan oleh pemimpin sebelumnya — Musa meletakkan tangannya atas Yosua.

  3. Didukung oleh umat — karena prosesnya terbuka, di hadapan semua orang.


🪞 Refleksi Pribadi dan Jemaat

  • Apakah kita sedang membimbing seseorang sebagai penerus dalam pelayanan atau keluarga?

  • Apakah kita sendiri hidup dengan keabsahan rohani, setia dan taat pada panggilan Tuhan?

Keberlangsungan pelayanan dan pertumbuhan rohani tidak akan terjadi jika generasi pemimpin tidak dipersiapkan dengan sungguh. Jangan tunggu sampai terlambat. Persiapkan penerus bukan hanya secara kompetensi, tetapi juga secara rohani dan etis, agar mereka diterima dan dipakai Tuhan dengan penuh kuasa.


🙏 Doa Renungan

Tuhan, ajarku seperti Musa yang rendah hati dan setia dalam memimpin.
Tuntun aku untuk mempersiapkan penerus yang bukan hanya mampu, tetapi juga Kau pilih.
Mampukan aku untuk mewariskan iman dan pelayanan, demi kemuliaan nama-Mu.
Amin.

“Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah...”
— Hosea 4:6a

“Aku tahu, sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.”
— Kisah Para Rasul 20:29

Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.