Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar: paskah 2025
Tampilkan postingan dengan label paskah 2025. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label paskah 2025. Tampilkan semua postingan

Jangan Lamban untuk Beriman

 

📖 Lukas 24:13–35

Diskusi teologis tanpa kehadiran Yesus hanya berakhir menjadi tukar pikiran kosong yang tak membuahkan iman. Hal ini tercermin dalam perjalanan dua murid menuju Emaus. Mereka berbicara panjang lebar tentang peristiwa besar di Yerusalem, namun hati mereka tetap diselimuti kebimbangan.

Intelektualitas yang tinggi atau semangat yang berkobar-kobar bukanlah tanda pasti dari iman sejati. Dibutuhkan campur tangan langsung dari Kristus untuk menumbuhkan iman dalam hati manusia. Baru ketika Yesus hadir di tengah mereka, iman mereka bertunas. Dan saat Yesus "menghilang", mereka telah mengenal-Nya dengan mata hati yang baru.

"Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?" (ay. 32)

📌 Iman yang Diberi Nutrisi dari Allah

Kleopas dan temannya membuktikan bahwa pengetahuan tentang Alkitab belum tentu langsung berbuah iman. Meski mereka memahami sejarah dan nubuat, Yesus tetap menegur mereka karena lamban untuk percaya (ay. 25). Mereka baru benar-benar "melihat" Yesus saat Ia memecahkan roti, tanda kehadiran-Nya yang nyata dalam "Perjamuan Kudus" (ay. 30–31).

Allah tahu bahwa iman kita butuh dipelihara. Karena itu, Ia memberikan Perjamuan Kudus—sumber nutrisi rohani yang menguatkan kita. Saat roti dipecah dan anggur dibagikan, kita diingatkan akan kasih Kristus yang hidup dan terus hadir di tengah kita.

"Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman." (Yoh. 6:55)

📌 Sambutlah Kehadiran-Nya dengan Iman

Dalam setiap ibadah, Perjamuan Kudus menjadi momen istimewa untuk bertemu Yesus. Bukan sekadar ritual, tetapi perjumpaan rohani yang nyata. Mari jangan berlambat-lambat untuk percaya. Ketika Yesus mengetuk hati kita, sambutlah Dia segera! (bdk. Why. 3:20).

Allah sabar menanti kita. Ia mengundang kita bukan hanya untuk mengetahui tentang-Nya, tetapi untuk mengalami kehadiran-Nya. Saat kita dipanggil untuk melayani di ladang-Nya, jangan ragu untuk melangkah maju dalam iman.

Share:

Waktu Terbaik untuk Ujian Iman

📖 Lukas 24:1–12

Melaksanakan ibadah di tengah suasana duka bukanlah perkara mudah. Para murid Yesus menghadapi Sabat dengan hati yang hancur setelah kematian Guru mereka di kayu salib. Namun di tengah kekalutan itu, beberapa perempuan berinisiatif pergi ke makam Yesus untuk memberi penghormatan terakhir.

Tanpa diduga, mereka menerima kabar terbesar dalam sejarah: Yesus telah bangkit! Meski berita itu melampaui nalar manusia, mereka memilih untuk percaya kepada wahyu yang disampaikan oleh malaikat.

"Mengapa kamu mencari Dia yang hidup di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit." (ay. 5–6)

📌 Iman yang Teruji dalam Masa Sulit

Sebaliknya, para murid laki-laki menanggapi berita itu dengan skeptis. Prasangka budaya terhadap kesaksian perempuan mengaburkan mata hati mereka (ay. 11). Namun Allah berkenan meninggikan iman para perempuan itu. Dalam ketulusan dan keberanian mereka, iman yang sejati lahir—sebuah keputusan pribadi untuk percaya, meskipun nalar berkata lain.

Ujian terbaik iman bukan terjadi saat semuanya berjalan lancar, melainkan justru di masa-masa tergelap. Kekuatan fisik, latar belakang sosial, bahkan pengalaman hidup tidak menjamin seseorang bisa tetap percaya. Iman sejati adalah keputusan pribadi yang disemai dalam anugerah Allah.

📌 Percaya Meski Tidak Melihat

Di zaman ini, prasangka budaya dan logika manusiawi masih bisa menjadi hambatan besar dalam perjalanan iman kita. Kita perlu membebaskan diri dari pola pikir dunia yang bertentangan dengan kebenaran firman Allah. Tidak semua kebenaran ilahi dapat dijelaskan dengan logika manusia. Seperti yang dikatakan Yesus:

"Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." (Yoh. 20:29)

Saat hidup terasa terguncang, saat pertolongan belum tampak, itulah waktu terbaik untuk menguji iman kita. Mari berdoa:

"Tuhan, tolonglah saya untuk tetap percaya kepada-Mu."

Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.