Ibrani 7:1-10
Ketika seseorang menerima sesuatu yang tak pernah diharapkan sebelumnya, hal itu patut disyukuri sepenuh hati. Abraham tidak hanya memperoleh kemenangan dalam peperangan yang menguntungkan secara materi, tetapi juga menerima berkat rohani yang jauh lebih berharga. Berkat ini diberikan oleh Melkisedek, raja Salem yang juga menjabat sebagai imam Allah Yang Mahatinggi (1-2).
Sikap Abraham dalam merespons berkat ini layak diteladani. Ia tidak merasa direndahkan, melainkan justru menunjukkan rasa syukur dengan memberikan persepuluhan dari hasil rampasan perangnya yang terbaik kepada Melkisedek (4). Tindakan ini membuktikan bahwa Abraham adalah pribadi yang tahu menghargai anugerah. Dengan mempersembahkan yang terbaik, ia mengakui bahwa Melkisedek, sebagai pemberi berkat, memiliki kedudukan lebih tinggi darinya (7).
Kedudukan imam besar sangat dihormati dalam tradisi Yahudi. Imam besar dipilih secara khusus oleh Allah dari suku Lewi dan memiliki hak istimewa untuk masuk ke Tempat Mahakudus guna memohon pengampunan dosa. Keistimewaan Melkisedek terletak pada fakta bahwa ia menjadi imam meski bukan berasal dari keturunan Lewi.
Karena Yesus Kristus adalah Imam Besar menurut peraturan Melkisedek (Ibr. 7:17; bandingkan Mzm. 110:4), sudah sepatutnya kita menghormati-Nya dengan penuh syukur. Memberikan persepuluhan adalah bentuk respons kita atas berkat yang telah Allah berikan. Kisah Abraham dan Melkisedek mengajarkan pentingnya memberikan yang terbaik kepada Allah dan menghargai pemimpin rohani. Dalam kehidupan sehari-hari, memberi dengan tulus dan sukarela adalah wujud syukur dan kepercayaan kita kepada Allah. Oleh karena itu, marilah senantiasa bersyukur atas pengampunan, penyertaan, dan berkat-Nya yang tak terhingga.
Doa Penutup
Ya Allah, Bapa yang penuh kasih,Kami bersyukur atas setiap berkat yang Engkau berikan, baik yang kami harapkan maupun yang datang sebagai anugerah tak terduga. Ajarlah kami seperti Abraham, yang dengan rendah hati dan penuh syukur mempersembahkan yang terbaik sebagai tanda hormat kepada-Mu.
Tolong kami untuk selalu menghargai pemimpin rohani yang Engkau tempatkan dalam hidup kami. Mampukan kami memberi dengan tulus, bukan karena paksaan, tetapi sebagai respons atas kebaikan-Mu yang tak berkesudahan.
Yesus, Imam Besar kami menurut peraturan Melkisedek, terima kasih untuk pengampunan dan penyertaan-Mu. Bentuklah hati kami menjadi pribadi yang senantiasa bersyukur, mengandalkan-Mu dalam segala hal.
Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar