“Tuhan bukan hanya menetapkan hukum, tetapi juga memperhatikan kebutuhan umat-Nya.”
🔍 Renungan
Allah tidak hanya memberi hukum, tetapi juga memberi hikmat untuk menerapkannya. Itulah yang terlihat saat anak-anak perempuan Zelafehad datang kepada Musa. Mereka menghadapi situasi yang tidak disebutkan dalam hukum sebelumnya — ayah mereka meninggal tanpa anak laki-laki, dan mereka khawatir nama ayah mereka akan lenyap dari antara suku-suku Israel.
Permintaan mereka masuk akal dan adil. Musa tidak langsung menjawab, tetapi membawa perkara ini kepada TUHAN. Lalu TUHAN menjawab dengan menetapkan hukum baru: jika seseorang meninggal tanpa anak laki-laki, tanah warisannya boleh diberikan kepada anak perempuannya. Bila tidak ada anak perempuan, maka kepada kerabat terdekat.
📜 Hukum yang Hidup
Peristiwa ini mengajarkan bahwa hukum Allah bukanlah sistem beku yang kaku dan tidak berubah, melainkan hukum yang hidup — menyatakan kasih, keadilan, dan perhatian Allah terhadap realitas umat-Nya. Namun, ini tidak berarti hukum Allah bisa dikompromikan. Allah tetap menjaga prinsip absolut: tanah harus diwariskan di antara suku yang sama (lih. Bil. 36:6-9). Maka anak-anak perempuan Zelafehad yang menerima tanah, harus menikah dengan orang dari suku mereka sendiri, agar warisan itu tetap berada di jalur yang ditentukan.
🪞 Refleksi Pribadi
-
Apakah aku terlalu kaku atau legalistik dalam memahami firman Tuhan?
-
Apakah aku menyadari bahwa Tuhan peduli pada setiap kebutuhan hidupku?
Tuhan tidak berubah, tetapi cara-Nya menuntun kita dapat berbeda tergantung konteks dan kebutuhan. Oleh sebab itu, kita perlu berhikmat, mendengarkan suara-Nya, dan mengerti mana prinsip absolut yang tidak boleh diubah, dan mana prinsip yang bisa disesuaikan demi keadilan dan kasih.
🙏 Doa Renungan
Tuhan, ajarku membedakan antara hukum-Mu yang tetap dan prinsip-Mu yang bisa diterapkan dengan bijaksana.
Tuntun aku untuk tidak kaku, tetapi juga tidak longgar dalam menjalani kebenaran-Mu.
Mampukan aku menghidupi hukum-Mu dengan kasih, keadilan, dan hikmat yang dari-Mu.
Amin.
“Jika ada di antara kamu yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan tidak membangkit-bangkit — maka hal itu akan diberikan kepadanya.”— Yakobus 1:5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar