Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar: sabda alllah
Tampilkan postingan dengan label sabda alllah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sabda alllah. Tampilkan semua postingan

Hati-Hati terhadap Pengultusan

Lukas 21:5–6 

Bait Allah di Yerusalem adalah simbol kehadiran Tuhan di tengah umat. Wajar bila orang kagum dan ingin merawatnya. Namun Yesus memberi peringatan keras: segala sesuatu di dunia bisa runtuh — termasuk apa yang kita mudah “kultuskan”.

Renungan singkat

  • Pengultusan adalah ketika sesuatu yang hanya sarana rohani — bangunan, tradisi, gelar, tokoh — berubah menjadi tujuan akhir kita. Kita menyembah cara, bukan Sang yang kita tuju.

  • Ketika fokus kita bergeser dari Allah ke benda, ritual, status, atau reputasi gereja, kita kehilangan esensi ibadah: relasi hidup dengan Tuhan dan kasih kepada sesama.

  • Sejarah mencatat apa yang Yesus katakan: gedung bisa hancur, sistem bisa runtuh. Itu tidak mengurangi kedaulatan Tuhan — justru menegaskan bahwa yang kekal bukanlah bangunan tetapi hati yang mengenal dan memuliakan Allah.

Pertanyaan untuk hati (reflektif & komunikatif)

  1. Apa yang paling saya cari ketika saya datang ke gereja: hubungan dengan Tuhan atau rasa aman karena tradisi/gedung/gelar?

  2. Apakah saya pernah menilai iman orang lain dari tampilan luar (gedung, pakaian, organisasi) ketimbang buah hidup mereka?

  3. Dalam praktik, apakah kehidupan saya sehari-hari menunjukkan bahwa Tuhan lebih utama daripada hal-hal yang fana?

Aplikasi praktis (langkah kecil yang konkret)

  • Periksa rutinitas ibadah: apakah itu mengarah pada perubahan hati dan kasih nyata kepada tetangga? Jika tidak, ubahlah sedikit demi sedikit.

  • Jaga keseimbangan: hargai sarana (gedung, liturgi, pemimpin) — tetapi jangan biarkan mereka menggantikan doa, Alkitab, dan pelayanan kasih.

  • Evaluasi prioritas keuangan dan waktu: apakah lebih banyak untuk menjaga citra atau untuk membantu sesama dan misi Kerajaan?

Pokok Doa

  • Syukur atas kasih dan penyertaan Tuhan yang tidak tergantung gedung atau ritual.

  • Doa supaya gereja dan saudara-saudara dipelihara dari pengultusan terhadap benda, tradisi, atau manusia.

  • Doa untuk hati yang rendah, ingin memuliakan Tuhan saja dan melayani sesama tanpa pamrih.

  • Berkat bagi keluarga, pekerjaan, usaha, studi, ladang, toko, pelayanan, dan semua kebutuhan jemaat.

  • Doa pengharapan bagi mereka yang sedang ragu, terluka, atau tergoda mengultuskan sesuatu yang fana.

Doa Penutup

Tuhan Bapa yang penuh kasih,
kami bersyukur Engkau lebih besar dari segala bangunan, tradisi, dan nama. Maafkan kami ketika hati kami berpaling kepada yang fana. Ajarkan kami menempatkan Engkau di pusat hidup kami: dalam doa, perkataan, dan perbuatan. Buka mata kami melihat saat kami mulai mengultuskan sesuatu yang bukan Engkau. Kembalikan kerendahan hati kami, perkuat kerinduan kami untuk mengenal-Mu lebih dalam, dan tuntunlah kami untuk memakai berkat-berkat yang Engkau beri demi kasih kepada sesama.

Kiranya gereja kami menjadi tempat yang memuliakan Engkau, bukan sekadar megah secara lahiriah. Kiranya hidup kami menjadi saksi bahwa hanya Engkaulah yang layak disembah. Kami serahkan semua ini dalam nama Yesus Kristus, yang hidup dan berkuasa kini dan selamanya. Amin.

Share:

Jangan Bangkitkan Cemburu-Nya

 

📖 Bilangan 5:11–31

Allah adalah Pribadi yang memperhatikan kesetiaan dalam relasi, termasuk relasi suami dan istri. Dalam hukum Taurat, jika seorang suami mencurigai istrinya tidak setia, ia diizinkan membawa perkara itu kepada imam (ay. 11–15). Pemeriksaan dilakukan dengan serius dan sakral — termasuk pemberian kutuk dan berkat oleh imam (ay. 19–26). Jika terbukti bersalah, si istri akan mengalami sakit, perut mengembung, dan sistem reproduksinya terganggu (ay. 27). Hukuman ini menunjukkan betapa seriusnya pelanggaran kesucian pernikahan di mata Allah.

📌 Allah Tidak Bisa Diperdaya

Tidak ada satu pun yang tersembunyi dari Allah. Ia tahu pikiran dan maksud hati manusia. Maka, daripada menunggu "pengadilan ilahi", lebih baik kita datang dan mengaku dosa di hadapan-Nya sekarang juga. Bila hukuman dari Tuhan telah dijatuhkan, pintu pengampunan tertutup.

Hal yang sama berlaku dalam relasi kita dengan Kristus. Alkitab menggambarkan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki dan gereja sebagai mempelai perempuan-Nya (Ef. 5:23). Ketika umat-Nya tidak menjadikan Dia yang terutama dalam hidup mereka, Allah pun cemburu. Tetapi tidak seperti manusia, kecemburuan Allah bersifat kudus dan tajam — karena Ia sanggup menilai pikiran dan niat hati setiap orang (Ibr. 4:12).

Mungkin hari ini kita mulai sadar bahwa hati kita telah menyimpang, baik terhadap pasangan hidup, atau terhadap Tuhan. Mari mengaku dengan jujur. Sebutkan dalam doa pikiran dan perasaan yang menjauhkan kita dari kasih yang sejati.

📌 Salib Menutup Segala Kutuk

Syukur kepada Allah, sebab melalui salib Kristus, hukuman dosa telah ditanggung oleh-Nya. Setiap kutuk telah dihapus dari hidup mereka yang percaya. Kita dapat kembali kepada-Nya tanpa rasa takut, dan memulai kembali relasi yang dipenuhi kasih dan kesetiaan.

Bersyukurlah — karena Allah yang kudus juga adalah Allah yang pengasih!

Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.