Di media sosial, kita mengenal istilah PoV (point of view) sebagai sudut pandang seseorang terhadap sesuatu. Sudut pandang ini bukan hanya soal bagaimana kita melihat dunia, tetapi juga bagaimana kita memaknai pengalaman, tantangan, dan panggilan dalam hidup.
Dalam kisah pengintai tanah Kanaan, kedua belas orang yang diutus Musa memiliki PoV yang serupa tentang keadaan tanah — tanah itu memang berlimpah susu dan madunya (ay. 27). Mereka juga sepakat bahwa penduduknya kuat dan kotanya berkubu (ay. 28–29). Namun, perbedaan muncul saat mereka menilai kemampuan bangsa Israel untuk merebut tanah itu. Kaleb melihat dengan iman dan keyakinan bahwa mereka sanggup menaklukkannya (ay. 30), sementara yang lain melihat dengan ketakutan dan pesimisme (ay. 31–33).
🔴 Sudut Pandang Kita Menentukan Arah Langkah Kita
Kaleb dan sepuluh pengintai lainnya mengalami hal yang sama, tetapi menafsirkannya dengan PoV yang berbeda. Hal ini mengajarkan bahwa sering kali persoalan bukan terletak pada keadaan luar, tetapi pada bagaimana kita memandangnya. Ketika kita memandang sebuah tantangan dengan pesimis, maka kita akan kehilangan semangat dan keberanian. Tetapi jika kita memandangnya dengan iman dan harapan, maka langkah kita menjadi pasti dan berani.
Setiap hari kita menghadapi tantangan yang serupa: akankah kita menyerah karena merasa kecil, atau melangkah karena percaya Allah beserta kita? Mari memandang hidup dari sudut pandang yang dibentuk oleh iman, bukan ketakutan. Biarlah kita belajar seperti Kaleb — melihat dengan keyakinan, bukan dengan keraguan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar