“Masakan aku mengutuki yang tidak dikutuki Allah? Masakan aku mencela yang tidak dicela TUHAN?”
(Bilangan 23:8)
💭 Renungan
Setiap kita pasti memiliki kehendak—keinginan tentang masa depan, impian pribadi, bahkan hasrat yang kita pikir baik bagi diri sendiri atau orang lain. Tetapi kehendak manusia yang tidak dikendalikan sering menjadi bumerang, apalagi jika dipaksakan kepada Tuhan. Inilah yang dilakukan Balak, raja Moab.
Balak berambisi menghentikan Israel dengan cara rohani: meminta nabi Bileam untuk mengutuki umat Allah. Saat keinginan itu ditolak oleh firman Tuhan yang disampaikan lewat Bileam, Balak tidak menyerah. Ia mencoba berbagai cara, termasuk memindahkan lokasi penyampaian kutuk—berharap hasilnya berbeda. Namun, kehendak Allah tidak berubah: Israel diberkati, bukan dikutuk.
🔍 Refleksi
Balak adalah cermin kita ketika:
-
Kita tahu kehendak Tuhan, tapi tetap ngotot dengan keinginan pribadi.
-
Kita berpikir tempat, situasi, atau orang bisa memengaruhi keputusan Allah.
-
Kita mencari cara rohani untuk meyakinkan Tuhan melakukan kehendak kita, bukan sebaliknya.
Pemaksaan kehendak kepada Tuhan bukan hanya sia-sia, tapi juga menunjukkan ketidakpercayaan terhadap kebaikan dan kebijaksanaan-Nya.
✝️ Tunduk kepada Tuhan
Bileam, meskipun punya masa lalu yang kompromi, menunjukkan ketaatan dalam bagian ini. Ia berkata jujur: bahwa ia tidak bisa berbicara lebih dari apa yang difirmankan Allah. Bileam sadar bahwa berkat atau kutuk adalah hak Tuhan sepenuhnya, bukan alat manipulasi manusia.
Yesus Kristus pun menunjukkan teladan ketaatan yang sempurna saat berkata:
“Bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu yang jadi.” (Luk. 22:42)
Jika Tuhan yang Mahatahu telah berkehendak, maka sebagai ciptaan, peran kita adalah tunduk dan taat—di situlah kita menemukan damai sejati.
🙏 Doa Renungan
Ya Tuhan, ampunilah aku ketika aku bersikeras memaksakan kehendakku atas-Mu.
Ajarku percaya bahwa kehendak-Mu selalu yang terbaik.
Bentuk hatiku agar taat dan rendah hati,
serta tuntun aku agar berserah dalam rencana-Mu yang mulia.
Dalam nama Kristus Yesus, aku berdoa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar