"Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: 'Jangan takut kepadanya, sebab Aku telah menyerahkannya ke dalam tanganmu...'"
(Bilangan 21:34)
📖 Renungan
Perjalanan bangsa Israel menuju Tanah Perjanjian bukanlah perjalanan yang mudah. Ada banyak hambatan dan ancaman yang membuat hati gentar. Salah satu ancaman itu datang dari Raja Og, penguasa Basan. Ia bukan hanya kuat, tapi juga siap tempur. Alkitab mencatat bahwa orang Israel gentar, namun Allah berkata, “Jangan takut.”
Dua kata ini mengubah segalanya.
💬 Refleksi Batin
Kita pun punya “Raja Og” dalam hidup kita.
Mungkin bukan raja, tapi berupa:
-
Kegagalan yang membuat putus asa
-
Tekanan hidup yang menguras tenaga
-
Tantangan yang terasa lebih besar dari kemampuan kita
Namun, di balik semua itu, Allah tetap berkata: “Jangan takut.”
Sebab kemenangan bukan ditentukan oleh besarnya masalah, tapi oleh siapa yang menyertai kita.
💡 Pelajaran Iman
-
Strategi hidup yang baik lahir dari ketaatan.
Musa tidak bertindak sembarangan, ia mendengarkan TUHAN. Demikian juga kita: keputusan hidup yang kita buat harus dimulai dari penyembahan dan mendengar suara TUHAN. -
Ketakutan bukanlah kegagalan, tetapi undangan untuk percaya.
Israel takut, tetapi mereka tetap maju karena firman TUHAN menguatkan. -
Kemenangan sejati bukan karena kekuatan, tapi karena penyertaan Allah.
Bangsa Israel menang karena TUHAN yang memimpin.
✝️ Dalam Terang Kristus
Yesus Kristus adalah pemimpin yang setia dalam perjalanan iman kita.
Ia menuntun kita menyeberangi ketakutan, menghadapi tantangan, dan mencapai Tanah Perjanjian baru—kerajaan kekal.
Iman yang teguh dan kukuh tidak muncul karena tidak ada masalah, tetapi karena kita menaruh percaya sepenuhnya kepada Kristus yang menyertai sampai akhir.
🙏 Doa Renungan
TUHAN, dalam setiap tantangan, ajar aku untuk tetap teguh dan kukuh.
Ketika hatiku mulai gentar, kuatkan aku dengan firman-Mu.
Pimpin aku menempuh jalan yang Engkau tunjukkan, dan ajar aku percaya,
bahwa kemenangan ada dalam tangan-Mu, bukan kekuatanku.
Di dalam nama Yesus, Pemimpin hidupku, aku berserah. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar