Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Jangan Kalah Dengan Masalah

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Amsal 23:17 21

Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.
 Amsal 23:18

Saudara tahu Iron Dome (kubah besi)? Iron Dome adalah alat untuk menghancurkan serangan rudal dari Palestina ke Israel. Menurut CNN, antara tahun 2011 s.d. 2016, Iron Dome telah menghalau lebih dari 1.500 target rudal ke tempat tempat publik di Israel. Luar biasa Israel! Walaupun negara kecil tapi besar kuasanya. Jumlah penduduknya berdasarkan sensus 2020 hanya 10 juta jiwa. Sedikit sekali kalau dibandingkan dengan Indonesia yang ratusan juta orang. Namun, Israel walaupun hanya berpenduduk 10 juta ditakuti dunia.

Kenapa Israel bisa demikian? Karena mereka tidak kalah walaupun ditekan masalah dan tidak goyang walaupun dihadang tantangan kesulitan. Tantangan dilihat sebagai peluang. Tekanan dilihat sebagai kesempatan. Mereka tidak putus harapan karena serangan, tantangan, halangan yang terus saja berdatangan. Mereka bisa melihat tantangan jadi peluang dan akhirnya tercipta Iron Dome, kubah besi tersebut.

Saudara dan saya juga harus memiliki sikap yang sama. Tetaplah ingat apa yang Amsal katakan pada ayat emas kita hari ini. Apakah sekarang Anda sedang tertekan? Kelelahan menghadapi masalah? Penuh kekecewaan? Putus asa karena kesulitan? Ingin menyerah? Ingat kita punya Allah yang Mahatahu dan Mahakuasa. Jangan putus harapan karena tekanan. Jangan goyang ketika digoncang masalah. Jangan bimbang dengan tantangan kehidupan. Semua itu peluang untuk kita menang. Masalah adalah kesempatan untuk kita jadikan batu loncatan. Jangan mau kalah dengan masalah.

Tuhan Yesus telah menyediakan masa depan. Tuhan sudah menjanjikan harapan. Datanglah kepada Nya dalam pujian dan doa, firman, dan renungan. Yesus akan menyegarkan Anda, Dia akan mengobati kekecewaan Anda. Dia juga berjanji akan memulihkan dan mengangkat beban yang menghimpit Anda. Datanglah kepada Nya sebagaimana Anda adanya. Ungkapkan dan curahkan segalanya. Tangan Nya tak kurang panjang untuk memeluk Anda dan telinga Nya tak kurang tajam untuk mendengar Anda.

Ada IRON Man, ada IRON Dome. Ada IRONis, yang terus saja menangis, sinis dan pesimis. Jangan gitu, ayo bangkit! Masih ada harapan di dalam Tuhan Yesus.

Refleksi diri:

Apa masalah dan tantangan kehidupan yang sempat membuat Anda tertekan dan putus asa? Bagaimana Anda melihatnya sebagai peluang dan batu loncatan?

Apa langkah yang ingin Anda lakukan jika menemui masalah setelah membaca renungan ini?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

KUASA PUJI-PUJIAN

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 


Mazmur 29
... kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!” (Mzm. 29:1)

Tim sepak bola Norwegia gagal mengikuti Piala Dunia 2022. Hal ini dikarenakan mereka terlalu mengandalkan Erling Haaland. Penyerang muda Norwegia ini menjadi penyerang andalan yang mampu mencetak gol bagi tim. Namun, dalam 4 pertandingan kualifikasi, Erling Haaland mengalami cedera dan tidak bisa memperkuat tim Norwegia. Hasilnya, dalam 4 pertandingan, tim Norwegia tidak bisa meraih poin maksimal. Sekali kemenangan, dua kali imbang, dan sekali kekalahan membuat tim Norwegia hanya bisa menjadi penonton di ajang Piala Dunia 2022.
Mengandalkan manusia ada batasnya. Dalam teks Alkitab hari ini, Daud tidak mengandalkan manusia. Ia tidak mengandalkan Yonatan, sahabatnya, karena Yonatan terlebih dahulu tewas. Ia tidak bisa mengandalkan anak-anaknya karena tidak semua anak-Nya baik. Ia tidak bisa mengandalkan kekuatan dirinya karena kadang ia tak mampu. Bagi Daud, Mazmur 29 menjadi pengingat dan pengakuan kala menghadapi permasalahan-permasalahan hidup. Kepada Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan. Tuhanlah yang memberi kekuatan kepada Daud kala menghadapi Goliat. Tuhanlah yang memberi kekuatan kepada Daud kala berada dalam pelarian. Tuhanlah yang memberi kekuatan kepada Daud kala menghadapi pemberontakan anak-anaknya. Hasilnya, Daud bisa bertahan dalam tiap pergumulan dan menyelesaikan hidupnya dengan baik.
Saudara saudariku yang terkasih, mengandalkan manusia dan diri sendiri ada batasnya. Karena itu, andalkanlah Tuhan dalam menghadapi pergumulan. Dengan demikian, kita pun tidak menyerah menghadapi pergumulan dan terus berjalan dalam firman-Nya.
1. Pengalaman penyertaan Tuhan apakah yang pernah kita alami?
2. Mengapa terkadang kita tergoda untuk tidak mengandalkan Tuhan dalam menghadapi masalah?
Pokok Doa: Ingat untuk mengandalkan Tuhan dalam menghadapi pergumulan.

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Allah tidak Diam Diri

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Mazmur 10

Keinginan orang orang yang tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN; Engkau menguatkan hati mereka, Engkau memasang telinga Mu, untuk memberi keadilan kepada anak yatim dan orang yang terinjak; supaya tidak ada lagi seorang manusia di bumi yang berani menakut nakuti.
Mazmur 10:17 18

Aku jauh Engkau jauh, aku dekat Engkau dekat. Anda yang seumuran saya atau lebih tua, pasti mengenal syair lagu yang saya kutip. Kata Engkau tentu merujuk kepada Tuhan. Pemazmur juga pernah merasakan Tuhan itu jauh (ay. 1). Tuhan seakan berlambat lambat mengulurkan tangan Nya padahal pemazmur sedang terhimpit oleh orang fasik.

Ketika dalam keadaan sangat kritis, justru Tuhan seperti diam. Hening. Tak memedulikannya. Apa arti dari diamnya Tuhan? Apakah Dia tidak peduli? Apakah Dia tidak berdaya melawan kuasa jahat atau menyelamatkan kita? Pemazmur panjang lebar memaparkan kejahatan orang fasik. Setengah Mazmur 10 berisi keluh kesah tentang perbuatan orang fasik. Panjang lebarnya uraian ini adalah untuk memaparkan betapa seriusnya kejahatan orang fasik dan bahwa penderitaan pemazmur bukan penderitaan biasa. Tujuannya adalah menarik perhatian Allah untuk bergegaa memerhatikan dan menolongnya. Jadi, adalah keliru kalau ada orang mengatakan Udah, jangan banyak mengeluh. Bersyukur aja.

Apakah kalau tidak ada bahan untuk bersyukur tetap harus bersyukur? Dicari cari bahannya? Memang, kalau mau, selalu ada bahan untuk bersyukur. Pasti ada. Namun, bisa bersyukur bukan berarti tidak boleh berkeluh kesah—nah, ini penting—keluh kesah kita seharusnya disampaikan kepada Tuhan, bukan ke tetangga sebelah atau grup sosmed. Keluh kesah menandakan kita masih manusia—manusia biasa—yang bisa merasa. Iman tingkat tinggi bukan iman bebas keluh kesah. Bahkan orang setingkat rasul pun, seperti Rasul Paulus, masih berkeluh kesah.

Diamnya Allah bukan berarti bahwa Allah tidak peduli. Maksud di balik diamnya Allah adalah agar kita semakin bersabar, berharap, dan bergantung kepada Nya. Yakinlah, pada waktu Nya, Dia akan bertindak. Mazmur 10 diakhiri dengan pernyataan percaya bahwa Allah tidak pernah melalaikan apalagi meninggalkan umat Nya. Ini kunci untuk memahami seruan keluh kesah yang ada di dalam Mazmur. Jangan asal keluh kesah, tetapi harus bermuara pada iman kepada Tuhan Yesus Kristus yang Mahakasih dan Mahakuasa. Tangan Tuhan tidak pernah tidak cukup panjang untuk menolong dan mengangkat Anda dari himpitan permasalahan hidup.

Refleksi diri:

Apa yang biasanya Anda lakukan saat dalam situasi terhimpit dan sepertinya Tuhan seakan diam tidak memedulikan Anda?

Siapa pribadi yang Anda paling percaya untuk mendengar keluh kesah Anda? Apakah Dia Tuhan Yesus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

FIRMAN MENJADI MANUSIA

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Yohanes 1:14-18
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita .... (Yoh. 1:14)
“Bagaimana cara kita berkomunikasi dengan seekor katak di pinggir sungai?” tanya seorang guru pada murid-muridnya. Setelah beberapa waktu menanti jawaban, ada seorang anak menjawab, “Ya, kita menjadi katak. Maka, kita bisa berkomunikasi dan merasakan apa yang dirasakan si katak.”
Jawaban si anak memang bukan jawaban ilmiah. Meski demikian, kita akan meminjam konsep tersebut untuk memahami teks Alkitab hari ini. Dikatakan Firman itu telah menjadi manusia (Yoh. 1:14). Ketika kita melihat Sang Firman adalah Allah itu sendiri (Yoh. 1:1) berarti Sang Pencipta mau sama dengan ciptaan-Nya. Seperti ilustrasi katak tadi, Firman menjadi manusia memperlihatkan: pertama, Sang Firman mau berkomunikasi secara langsung dengan manusia. Manusia bukan berteori dan berimajinasi tentang Allah. Manusia bisa dengan nyata melihat, mendengar, dan merasakan bagaimana perjumpaan dengan Allah dalam diri Sang Firman (Yesus). Saat ini pun kita bisa melihat, mendengar, dan merasakan perjumpaan dengan Allah dalam diri Sang Firman melalui Alkitab. Kedua, Sang Firman mau merasakan apa yang dirasakan manusia. Yesus juga mengalami lapar dan haus. Yesus mengalami kesedihan ketika Lazarus meninggal. Yesus juga merasakan kemarahan ketika Bait Allah disalahgunakan.
Jemaat yang terkasih ketika kita mengalami pergumulan dan permasalahan, Ia juga turut merasakannya. Karena itu, jangan pernah menyerah. Ingat Firman-Nya ketika kita menghadapi pergumulan. Kita juga telah melihat bahwa Sang Firman pun tak pernah menyerah dalam menghadapi pergumulan.
1. Mengapa Allah menjadi manusia?
2. Bagaimana kisah Yesus dapat menjadi inspirasi dalam hidup Anda?
Pokok Doa: Mencontoh Yesus yang tak pernah menyerah.

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Hidup dalam Anugerah Allah

 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

2 Korintus 6:1 10

Sebagai teman teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.
2 Korintus 6:1

Banyak orang orang non Kristen alergi dan antipati ketika mendengar kata Kristen karena melihat gaya hidup oknum orang Kristen yang tidak mencerminkan karakter Kristus yang menjunjung tinggi nilai nilai kebenaran, keadilan, kejujuran, kesalehan, dan cinta kasih. Orang Kristen tersebut sebetulnya sudah menerima anugerah keselamatan yang amat mahal yang telah dibayar lunas dengan pengorbanan tubuh, darah, dan jiwa Kristus (1Ptr. 1:18 19). Sungguh disayangkan orang Kristen tersebut sepertinya menyia nyiakan anugerah keselamatan yang Kristus telah berikan kepadanya.

Rasul Paulus menasihati jemaat di Korintus supaya jangan menyia nyiakan anugerah keselamatan yang telah mereka terima. Paulus berkata demikian karena mendapat penghinaan dan penolakan berita Injil dari sejumlah oknum jemaat sehingga ia harus dipenjara, dihajar, didera, bahkan sampai hampir mati.

Anugerah adalah pemberian Allah kepada kita sebagai orang berdosa yang sebenarnya tidak layak kita terima. Paulus sendiri memberi contoh bagaimana ia menghidupi anugerah Allah. Pertama, ia tidak mau menjadi batu sandungan bagi orang lain (ay. 3). Kedua, ia rela menanggung kesulitan dan penderitaan demi melayani Tuhan dan jemaat Nya (ay. 4 5). Ketiga, ia tetap menjaga kemurnian hati, hidup berintegritas dan memuliakan Allah (ay. 6 10).

Kita pun sebagai anak anak Kristus wajib berjuang, mempertahankan dan mengerjakan keselamatan yang sudah Yesus berikan dengan tidak berkompromi terhadap dosa, tidak ikut arus dunia, dan tidak hidup sia sia dengan mengejar hal hal fana. Kita telah diselamatkan untuk melakukan pekerjaan baik dan Tuhan Yesus ingin kita melakukannya (Ef. 2:10).

Janganlah sampai terlambat berbenah diri saudaraku, sebab hidup ini singkat, kematian bisa datang kapan saja tanpa kita duga (Ibr. 9:27). Setelah itu, kita harus menghadap takhta pengadilan Kristus untuk mempertanggungjawabkan setiap waktu, talenta, karunia, harta milik yang Dia percayakan pada kita (2Kor. 5:9 10). Apakah kita didapati sebagai hamba yang baik dan setia serta layak dianugerahi upah ataukah sebagai hamba yang jahat dan malas (Mat. 25:23,26)? Marilah hidupi anugerah keselamatan dari Allah dengan taat, setia, dan nyata dalam perbuatan.

Refleksi diri:

Menurut Anda, seberapa berharganya anugerah keselamatan yang Tuhan berikan kepada Anda?

Apakah Anda sudah menerima anugerah keselamatan tersebut? Bagaimanakah Anda menghidupinya?







 

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.