![]() |
Critical thinking menolong kita menyelami firman Tuhan lebih dalam, agar tidak hanya menerima, tetapi mengerti dan menghidupi kebenaran-Nya. |
Ketika berhadapan dengan aturan, kita bisa memilih dua sikap: sekadar mematuhinya, atau berpikir kritis—menggali maksud, tujuan, dan dampaknya. Yesus mengajarkan kita untuk tidak terjebak pada legalisme. Ia menegaskan bahwa hukum Allah bertujuan memuliakan-Nya sekaligus menolong manusia, bukan memperbudak.
Jika seekor lembu boleh ditolong ketika jatuh di sumur pada hari Sabat, bukankah menyembuhkan orang jauh lebih bernilai? Yesus mengingatkan kita: aturan ada untuk kehidupan. Karena itu, pakailah akal budi yang Tuhan anugerahkan, agar kita taat bukan dengan buta, tetapi dengan hati yang mengasihi.
✨ Refleksi
-
Apakah aku cenderung menjalani iman dengan sekadar ikut aturan, atau sungguh mengerti maksud Tuhan di baliknya?
-
Apakah aku memakai akal budi dan kasih dalam setiap keputusan iman?
🙏 Doa
“Tuhan Yesus, ajar aku berpikir kritis dan berhikmat, agar imanku tidak kaku oleh aturan, tetapi hidup dalam kasih dan kebenaran-Mu. Berkati keluarga, pekerjaan, usaha, dan pelayanan kami supaya semua berjalan dalam pimpinan-Mu. Amin.”