Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar: BerhalaModern
Tampilkan postingan dengan label BerhalaModern. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BerhalaModern. Tampilkan semua postingan

Renungan Harian : " Tidak Menduakan-Nya "

Hati yang dikuasai salib Kristus di tengah gempuran ombak duniawi.

Menyingkap Berhala Modern di Bilik Hati Kita

Kita diciptakan untuk sebuah relasi yang istimewa—sebagai cerminan Allah, tujuan utama kita adalah memuliakan-Nya dan berjalan erat bersama-Nya. Ini adalah keindahan yang paling hakiki dari keberadaan kita. Namun, mari kita jujur: seberapa sering hati kita benar-benar terarah hanya kepada-Nya?

Firman Tuhan hari ini, yang terukir ribuan tahun lalu, berbicara dengan suara yang sangat relevan. Dulu, umat Israel dihadapkan pada tugu berhala, ilah-ilah langit, dan mezbah yang disandingkan dengan mezbah TUHAN. Ini adalah manifestasi nyata dari hati yang mendua. Tuhan membenci hal itu, karena bagi-Nya, itu adalah pengkhianatan terhadap perjanjian cinta yang telah Ia tegakkan dengan kita.

🔍 Apakah "Berhala" Saya Hari Ini?

Saat ini, kita mungkin tidak mendirikan patung di ruang tamu, tetapi bukankah kita kerap mendirikan takhta di hati kita untuk sesuatu yang lain?

Berhala modern sangat halus dan licik. Ia adalah apa pun yang secara konsisten menarik perhatian, waktu, energi, dan emosi kita, hingga melampaui Allah.

  • Pengejaran Harta dan Status: Saat identitas kita lebih terikat pada nominal tabungan, jabatan, atau pujian dari manusia, bukankah itu berhala kekuasaan dan harta?

  • Penyembahan Kesempurnaan Diri: Saat kita sangat terobsesi pada citra, penampilan, atau validasi media sosial, bukankah kita sedang menyembah ilah buatan bernama "Ego"?

  • Kehidupan yang Serampangan: Sama seperti umat yang mempersembahkan kurban ternak bercacat (17:1)—yang menunjukkan ketidakseriusan—apakah kita juga memberikan waktu sisa, perhatian seadanya, dan sisa energi kita kepada Tuhan, sambil memberikan yang terbaik untuk dunia?

Tuhan yang kita sembah adalah Pribadi yang menghargai kesetiaan mutlak. Ia menginginkan seluruh hati kita, bukan hanya sepotong atau sebagian. Ia ingin menjadi Yang Utama—yang pertama dipikirkan, yang pertama dicari, dan yang pertama dipertimbangkan dalam setiap laku hidup kita.

❤️ Momen Refleksi Hati: Respons Pribadi

Mari kita berhenti sejenak, di tengah kesibukan hidup yang serba mendesak ini, dan biarkan firman ini menusuk ke dalam lubuk hati:

  1. Sebutkan satu hal yang akhir-akhir ini paling banyak menyita pikiran Anda, hingga membuat waktu tenang Anda bersama Tuhan terasa seperti beban atau tugas. Itu mungkin berhala Anda saat ini.

  2. Apakah Anda memberikan "kurban bercacat" kepada Tuhan—hanya sisa waktu dan energi Anda?

  3. Apa langkah konkret yang harus Anda ambil hari ini untuk meruntuhkan takhta dari "berhala" itu, dan menempatkan Tuhan kembali sebagai Raja yang berdaulat dalam hati Anda?

Jangan biarkan hidup ini menjadi pengejaran hawa nafsu yang tiada henti. Hari ini, mari kita nyatakan pertobatan yang tulus dan berbaliklah. Kesetiaan kita adalah penyembahan kita yang paling jujur.

🙏 Doa Memohon Kesetiaan Hati

Ya Tuhan yang penuh Kasih, Engkau adalah Allah yang tidak rela diduakan. Aku mengakui bahwa sering kali, di tengah zaman modern ini, aku mendirikan berhala di hatiku—kekhawatiran, ambisi, harta, atau pujian dari manusia. Aku telah memberikan kurban yang bercacat, yang tidak serius.

Saat ini, aku menyatakan pertobatan yang sungguh-sungguh.

Ya Roh Kudus, tolong aku untuk menyingkirkan setiap ilah yang menjauhkan aku dari tujuan utama penciptaanku: untuk memuliakan dan menjalin relasi erat dengan-Mu. Berikan aku hati yang tunggal, hati yang setia, agar seluruh pikiran dan laku hidupku hanya terarah kepada-Mu. Biarlah Engkau menjadi yang utama, satu-satunya cintaku yang sejati. Amin.

Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.