Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar: Introspeksi Diri
Tampilkan postingan dengan label Introspeksi Diri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Introspeksi Diri. Tampilkan semua postingan

renuangan harian : Berdiam Diri dan Introspeksi

 
"Siluet wanita berlutut sambil berdoa di tepi danau saat matahari terbit atau terbenam, dengan tulisan 'BELAJAR DIAM DI HADAPAN TUHAN'. Menggambarkan keheningan, kedamaian, dan saat teduh."

Berdiam Diri dan Introspeksi

📖 Ulangan 1:41–46

Ada saatnya rasa bersalah menuntun kita kepada pertobatan yang sejati, namun ada pula saat ketika rasa bersalah justru mendorong kita bertindak terburu-buru. Itulah yang terjadi pada bangsa Israel. Setelah mereka menyadari kesalahan karena menolak kehendak TUHAN, mereka mencoba memperbaikinya dengan kekuatan sendiri — menyerbu ke pegunungan tanpa restu Allah. Akibatnya, mereka kalah dan hancur oleh tangan orang Amori.

Mereka mengira tindakan itu adalah bukti penyesalan, padahal sebenarnya itu hanyalah bentuk lain dari pemberontakan. TUHAN telah memerintahkan mereka untuk diam, menunggu, dan belajar dari kesalahan mereka. Tetapi mereka tidak sabar menantikan waktu Allah.

Musa ingin generasi baru belajar dari peristiwa ini: ada waktu untuk bergerak, tetapi juga ada waktu untuk diam. Ketika Tuhan menegur, yang Ia kehendaki bukanlah tindakan tergesa, melainkan hati yang tunduk dan mau diajar. Musa sendiri memberi teladan — ia menerima hukuman Tuhan dengan lapang dada, tanpa memberontak. Ia tahu bahwa kedewasaan rohani tumbuh dari kesediaan untuk berhenti melawan dan membiarkan Tuhan bekerja dalam diam.

Kadang, ketika kita berbuat salah, kita ingin menebusnya dengan tindakan cepat — memberi persembahan besar, berbuat amal, atau menunjukkan bakti dalam cara yang kelihatan. Namun, Tuhan tidak mencari upaya manusia untuk menebus kesalahan. Ia mencari hati yang hancur dan menyesal, yang bersandar penuh pada kasih karunia-Nya.

Mungkin Anda sedang berada dalam masa “diam” yang dipaksakan Tuhan. Jangan anggap itu hukuman tanpa kasih. Justru di sanalah Tuhan sedang menata ulang hidup Anda — mendidik, memurnikan, dan mempersiapkan langkah yang baru.

“Untuk segala sesuatu ada masanya...” (Pkh. 3:1)
“... tidak untuk selama-lamanya Ia menyimpan amarah.” (Mzm. 103:9)

Berdiam dirilah di hadapan Tuhan. Biarkan Dia berbicara, dan jangan terburu-buru menjawab. Dalam keheningan, kasih-Nya bekerja jauh lebih dalam daripada yang dapat kita lakukan dengan segala usaha kita.

Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.