Jagallah yang Memeliharamu!
Perang selalu menjadi bagian kelam dari sejarah manusia. Ada perang yang terjadi karena mempertahankan hak, namun ada juga yang muncul dari keserakahan. Israel pun pernah berjalan di jalur ini dalam proses mereka menjadi bangsa pilihan Tuhan. Mereka harus berperang untuk merebut Kanaan—tanah yang Tuhan janjikan dan berikan kepada mereka.
Namun di balik peperangan itu, Tuhan memberikan pengaturan yang sangat unik. Ia melarang Israel merusak pohon-pohon, terutama yang menghasilkan makanan. Larangan itu tampaknya sederhana—bahkan aneh—di tengah situasi perang yang penuh kekerasan. Tetapi Tuhan tahu: kehidupan bangsa itu akan terus berlangsung setelah peperangan berakhir. Mereka tetap membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Pohon-pohon yang mereka temui adalah sumber pemeliharaan yang Tuhan sediakan.
Tuhan sedang mengajar mereka, dan juga kita hari ini: hargailah apa pun yang memeliharamu.
Hargai Tuhan, yang memelihara hidup dari hari ke hari.
Hargai orang-orang yang Tuhan pakai—keluarga, pasangan, sahabat, rekan kerja, jemaat, pemimpin rohani.
Hargai juga alam ciptaan Tuhan—udara yang kita hirup, air yang kita minum, tanah yang memberi hasil, dan pohon-pohon yang menjadi sumber makanan.
Sering kali kita terlalu fokus pada “peperangan” yang kita hadapi: tantangan hidup, tekanan pekerjaan, perjuangan keluarga, atau pergumulan pribadi. Namun di tengah semua itu, Tuhan mengingatkan kita untuk tidak merusak, mengabaikan, atau melupakan sumber pemeliharaan yang Ia berikan. Justru di masa-masa sulit, kita harus menjaga dan merawat apa yang memelihara hidup kita.
Renungan hari ini mengajak kita bertanya:
— Apakah aku masih menghargai Tuhan sebagai Pemelihara hidupku?
— Apakah aku sudah menjaga orang-orang yang menopang hidupku?
— Apakah aku bersyukur atas setiap berkat kecil maupun besar yang membuatku tetap berdiri sampai hari ini?
Tuhan yang memelihara Israel juga adalah Tuhan yang memelihara hidupmu. Ia bekerja melalui cara-cara yang mungkin tidak selalu kausadari, tetapi tangan-Nya tidak pernah berhenti menyentuh perjalananmu.
🙏 Doa Penutup
Tuhan Allah yang memeliharaku, terima kasih untuk setiap penyertaan-Mu yang meneguhkan langkahku. Ajari aku untuk menghargai segala yang Engkau pakai untuk memelihara hidupku—baik orang-orang yang hadir untuk mendukungku, maupun segala ciptaan-Mu yang memberi kehidupan. Jauhkan aku dari sikap merusak, mengabaikan, atau tidak bersyukur. Teguhkan imanku agar aku tetap kuat di tengah segala pergumulan, dan mampukan aku berjalan seturut kehendak-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa. Amin.













