Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Doa Adalah Pendoa

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Mazmur 17:1 5

Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku, maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur.
Mazmur 17:3

Doa atau pendoa, mana lebih penting? Apakah isi doa lebih penting atau siapa pendoanya? Mazmur 17 ingin mengajarkan bahwa doa bukan sekadar perkara memanjatkan permohonan. Doa adalah pendoa. Doa dan pendoa terkait erat. Doa yang benar, untuk tujuan yang benar, dilandasi sikap hidup yang benar.

Daud berani berdoa dengan penuh percaya diri sehingga terkesan menyombongkan diri karena yakin perkara yang didoakannya benar (ay. 1) dan jalan hidupnya benar (ay. 3 5). Tentu ini tidak berarti bahwa Daud adalah seorang yang sempurna dan tanpa cacat cela. Namun, ia punya hubungan yang benar dengan Allah dan selalu berjuang untuk hidup berpadanan dengan kebenaran Allah. Karena itu, kesediaannya agar Tuhan menguji, memeriksa, serta menyelidiki pikiran dan perbuatannya, bukanlah sikap menyombongkan diri tetapi sikap transparansi di hadapan Tuhan. Daud tidak menyembunyikan apa pun dari Tuhan karena memang tidak ada seorang pun yang bisa bersembunyi dari Allah yang Mahatahu. Inilah sikap pendoa yang benar.

Celakanya, banyak orang berpikir bisa menyembunyikan perbuatannya yang jahat dari hadapan Allah. Penting bagi Daud untuk menegaskan kekudusan dirinya sebagai pembeda dari musuh musuhnya. Bahwa ia tidak serupa dengan mereka. Dengan demikian, ia patut memohon kepada Tuhan karena landasan hidupnya mengesahkan permohonan doanya. Orang benar berdoa dengan benar. Orang benar tidak akan meminta yang tidak benar. Dalam Yakobus 5:16b tertulis, Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Ayat ini menegaskan eratnya keterkaitan antara doa, pendoa, dan pengabulan doa. Seringkali kita bertanya tanya mengapa doa kita tidak dikabulkan. Seharusnya kita bertanya dulu, apakah isi doa kita sesuai dengan kehidupan kita sebagai pendoa? Dengan kata lain, apakah yang kita doakan itu benar, sesuai kehendak Tuhan Yesus? Doa yang benar dipanjatkan oleh orang yang benar. Doa yang benar hanya bisa dipanjatkan oleh orang yang memiliki hubungan yang benar dengan Yesus dan menjalani kehidupan yang sesuai kebenaran Nya.

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah memiliki sikap pendoa yang benar seperti Daud yang transparan di hadapan Tuhan?

Bagaimana Anda akan membangun hubungan dengan Yesus sehingga doa doa Anda benar di hadapan Allah?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Berani membayar harga

 Gema suara Illahi. 

 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 


Lukas 14:25 35

Demikian pulalah tiap tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid Ku.

 Lukas 14:33

Banyak orang mempunyai ekspektasi yang salah ketika mengikut Tuhan Yesus. Mereka berharap hidup akan menjadi lebih baik dalam hal keuangan, usaha, kesehatan, setelah mengikut Nya.

Tuhan Yesus memberikan dua pengandaian. Kalau seseorang mau mendirikan menara atau bangunan, ia pasti menghitung anggarannya apakah modalnya cukup atau tidak, dan kalau seorang raja yang mau berperang pasti mempertimbangkan kekuatan pasukannya dibandingkan musuh (ay. 28 32). Lalu dilanjutkan dengan kalimat Demikian pulalah tiap tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid Ku (ay. 33). Jadi menjadi murid Kristus bukan perkara sederhana, hidupnya harus diserahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Karena itu, tidak semua orang Kristen dapat disebut murid Kristus karena belum tentu mereka bisa memberikan diri seutuhnya hanya untuk Tuhan.

Di dalam kutipan buku dari Edmund Chan, A Certain Kind: Intentional Disciplemaking, berbunyi, Seorang murid Kristus adalah seorang yang berkomitmen total untuk mengikut Kristus, yang dengan segenap hati memegang ajaran Nya, dan bertekad menjadikan ajaran itu sebagai pedoman hidup serta kode etik tertingginya. Seorang murid tahu seberapa besar HARGA yang harus dibayar dan bersedia membayar HARGA tersebut.

Tuhan Yesus pasti tahu seberapa besar harga yang harus dibayarkan ketika akan datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan manusia. Yesus harus memberikan total seluruh hidup Nya untuk menyelamatkan manusia melalui penderitaan yang paling mengerikan. Namun karena kasih Nya, Dia tetap datang untuk menyelamatkan setiap manusia. Jika kita tahu seberapa besar harga yang sudah Tuhan Yesus bayarkan dan bagaimana Dia mengubahkan kita menjadi manusia berharga, maka tidak ada harga yang terlalu mahal yang bisa kita bayarkan untuk menjadi seorang murid.

Kita harus siap kehilangan posisi atau jabatan karena memegang integritas. Kita harus siap ditinggalkan teman teman karena kita tidak mau hidup tidak kudus di hadapan Tuhan. Kita harus rela menyiapkan waktu untuk belajar firman lebih dalam lagi. Kita tidak membayar apa pun untuk keselamatan, tetapi menjadi murid Kristus ada harga yang harus dibayar. Bersediakah Anda?


Refleksi diri:

Apa halangan Anda untuk mengikuti Kristus sepenuh hati?

Apa langkah nyata yang mau Anda lakukan sebagai murid Kristus?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.

Share:

Minum suplemen Rohani

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Mazmur 1:1 6

tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
 Mazmur 1:2

Siapa mau bahagia? Semua orang pasti menjawab ya. Nah supaya kita bahagia, pemazmur mengajak kita untuk menyukai dan merenungkan firman Tuhan siang dan malam. Ini resep bahagia orang Kristen: menjauhi yang Allah benci, menyukai yang Allah cintai, melakukan yang Allah perintahkan, dan tidak melakukan yang Allah tak perintahkan. Simple, kan!

Tuhan mau kita merenungkan firman Nya. Bukan sekadar baca atau hafal saja tetapi merenungkannya, merefleksikan terhadap diri sendiri, lalu menerapkannya dalam kehidupan. Kenapa Tuhan mau seperti itu? Karena merenung itu pakai hati. Meresap ke dalam hati, dan tahu kan ketika sudah meresap di hati… berjuta rasanya. Kita jatuh cinta kepada Nya. Kita suka firman Nya.

Kata merenungkan pada ayat ini dalam bahasa Ibrani menggunakan kata hagah, yang artinya membayangkan. Jadi saat merenungkan firman, kita membayangkan firman itu, bisa dilakukan dengan memikirkannya dalam benak kita atau memperkatakannya di mulut kita. Saat kita secara rutin merenungkan firman, firman Tuhan bisa membentuk pikiran, sikap, dan tindakan kita semakin serupa dengan karakter dan sifat Tuhan.

Tuhan juga menyuruh kita merenungkannya siang dan malam agar membawa perkenanan Tuhan atas hidup kita. Apa arti siang malam? Sewaktu siang, yaitu kondisi hari bersinar terang, jika diibaratkan kehidupan saat kita ekonominya sedang berbinar, tubuh masih bugar, kita tetap ingat Tuhan. Sewaktu malam, yaitu kondisi gelap, jika diibaratkan kehidupan adalah ketika kita mulai eungap, ekonomi meredup, tubuh mulai sakit sakitan, kita juga tetap ingat Tuhan. Bukan cuma ketika tak berdaya kita ingat firman Nya, tetapi saat berjaya pun tetap ingat firman Nya.

Itulah arti merenungkan siang dan malam. Itulah kebahagiaan yang sejati. Bahagia karena firman, bukan karena keadaan. Bahagia karena relasi, bukan karena situasi. Sudah tahu sekarang, kenapa kita tidak/belum bahagia? Agar hidup kita tak ragu dan terus ambigu, ambillah Suplemen Rohani Anda, yaitu firman Tuhan. Minum minimal sehari sekali yah kalo bisa sehari tiga kali lebih bagus lagi, hihihi..

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah merenungkan firman Tuhan secara rutin? Bagaimana firman itu membentuk sikap dan tindakan Anda?

Apa komitmen Anda yang baru dalam hal merenungkan firman Tuhan supaya hidup Anda bahagia?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

BUKAN KARENA KUATKU

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Kolose 1:27-2:7

Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku. (Kol. 1:29)

Bukan karena kebaikanmu. Bukan karena fasih lidahmu. Bukan karena kekayaanmu. Kau dipilih, kau dipanggil-Nya … Bila engkau dapat, itu karena-Nya. Bila engkau punya, semua dari pada-Nya. Ini adalah kutipan lirik lagu berjudul “Semua Kar’na Anugerah-Nya” (atau “Bukan Kar’na”). Lagu ini populer dinyanyikan baik oleh Herlin Pirena maupun oleh Nikita. Lirik lagu ini mengingatkan bahwa semua hal yang dapat kita lakukan bukanlah karena kemampuan diri kita.
Kuasa Tuhan “bekerja dengan kuat di dalam aku”. Itulah perkataan Paulus dalam surat kepada jemaat di Kolose. Ia sedang menjelaskan tentang perjuangan dan pergumulannya dalam memberitakan tentang Tuhan. Pelayanannya tidak mudah untuk dilakukan. Ada banyak tantangan. Bahkan, ada tantangan dari orang yang mengenalnya. Belum lagi, ada orang yang mau memperdaya jemaat. Paulus menjelaskan tentang dirinya dalam bagian ini. Namun, bukan dirinya yang mau ia beritakan. Yang ia beritakan adalah Kristus yang ada di tengah umat: Kristus yang adalah pengharapan dan kemuliaan (Kol. 1:27). Paulus mampu bekerja dalam pelayanan yang berat karena ada kuasa Tuhan yang bekerja dalam dirinya. Bahkan, kuasa itu bekerja dengan kuat.
Jemaat kekasih Tuhan dalam melayani Tuhan, ada banyak kesulitan yang kita hadapi. Bahkan, sepertinya makin kita giat melayani, makin banyak persoalan yang muncul. Namun, melayani Tuhan itu menyenangkan dan mengagumkan. Ada banyak pengalaman yang membuat kita terpesona kepada Tuhan ketika Tuhan memberikan kemampuan kepada kita untuk melakukan segala pelayanan kita.
1. Bagaimana kondisi Paulus dalam melayani?
2. Apa kekuatan Tuhan yang Anda alami dalam pelayanan?



Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Biasa itu Tidak Biasa

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. Selamat beribadah di minggu ini. 

Markus 10:1 9

Dari situ Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan di situpun orang banyak datang mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia mengajar mereka pula.
 Markus 10:1

Saudara mungkin menyadari bahwa ada kebiasaan baru beberapa tahun belakangan ini kalau orang ditanya, Apa kabar? Jawabnya bukan, Kabar baik tetapi Luar biasa! Jawaban ini dipopulerkan oleh para motivator agar orang selalu bersikap positif terhadap keseharian hidupnya, menganggap setiap hari atau setiap saat sebagai pengalaman yang luar biasa. Lalu, kalau setiap saat Anda rasa sebagai saat yang luar biasa, kapan Anda merasa biasa saja? Sejujurnya, kebanyakan saat atau hari yang kita lewati sifatnya biasa saja, bukan? Mengapa yang biasa harus disebut luar biasa hanya supaya kita berbersemangat? Dalam Markus 10:1 diceritakan tentang Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan seperti biasa Dia mengajar mereka pula. Frase seperti biasa menyatakan hal yang menjadi kebiasaan Yesus, yaitu mengajar. Walaupun hal biasa, bagi Yesus, mengajar bukan perkara yang tidak penting atau kalah penting dibandingkan dengan membuat mukjizat. Justru mengajar adalah salah satu pelayanan penting Yesus. Ia menganggap penting yang biasa itu. Yang biasa tetap dilakukan Nya dengan sungguh sungguh karena Yesus tahu Dia sedang melakukan misi Bapa.

Jika hari hari yang Anda lalui terasa biasa, tidak perlu merasa bosan atau merasa tidak berharga. Memang hidup seperti itu. Hal hal istimewa atau luar biasa itu hanya sesekali terjadi. Kalau hal luar biasa terus terusan terjadi, maka hal itu akan jadi biasa, bukan? Yang perlu berubah adalah sikap kita terhadap yang biasa itu. Sikapi dengan bersyukur karena di dalam hal hal biasa pun Tuhan menyatakan berkat Nya. Sikapi dengan bertanggung jawab karena urusan atau pekerjaan biasa pun adalah pekerjaan Tuhan (Kol. 3:23). Sikapi dengan bersemangat karena kita percaya Tuhan bersama kita dalam setiap pengalaman hidup kita.

Selamat menjalani hari yang biasa!

Refleksi diri:

Apa hal hal biasa dalam keseharian Anda yang tanpa sadar merupakan pekerjaan Tuhan juga?

Bagaimana Anda biasanya menyikapinya? Sekarang setelah membaca renungan ini, bagaiman respons Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.