Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

SIAP MENGHADAPI PERTENTANGAN

Renungan Malam 
Gimana kabarnya hari ini, sehat..pastinya baik luar biasa. Selamat beraktifitas untuk meraih sukses bersama Tuhan. 
Sebelumnya baca renungan hari ini

Matius 10:34-42
Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.” (Mat. 10:34)l

Di dunia ini jarang sekali kita menjumpai orang yang kesenangannya adalah berkonflik,  berkelahi, bermusuhan, atau mencari masalah. Mengapa? Sebab, itu adalah pilihan hidup yang sangat melelahkan untuk dijalani. Tidak sedikit orang yang sebisa mungkin, bahkan dengan sengaja, menghindari hal-hal tersebut karena ingin merasakan kedamaian dan ketenangan dalam hidupnya.
Di saat semua orang rindu merasakan kedamaian, penulis Injil Matius justru menyatakan dengan tegas bahwa dalam mengikut Tuhan akan ada masa penuh pertentangan dan konflik yang berat. Ketika teks Alkitab hari ini menyatakan bahwa kedatangan Yesus membawa pedang, ini tidak berarti Yesus suka membuat keributan. Bukan pula berarti Injil keselamatan itu bermasalah. Ini justru bentuk penegasan yang mendorong kita untuk mempersiapkan diri pada konsekuensi yang akan kita hadapi sebagai orang Kristen. Kita bisa saja dibenci dan dijauhi oleh orang-orang terdekat kita, termasuk keluarga, karena keyakinan iman kita. Mungkin saja akan ada banyak kesempatan dalam pekerjaan kita yang harus kita tolak karena hal itu bertentangan dengan iman kita. Namun, di atas semua itu, Yesus menjanjikan penyertaan-Nya bahwa mengikut Tuhan tidak akan pernah menjadi pilihan yang salah, betapapun beratnya. Sebab, kita memercayakan hidup kita langsung kepada Allah, Sang Pemilik Kehidupan.
Pembaca yang terkasih, persiapkanlah diri kita dengan baik. Dengan demikian, mengikut Tuhan akan dapat menjadi proses yang tidak hanya membentuk, tetapi juga mendewasakan kita. Tetaplah bergantung kepada Tuhan dalam segala keadaan.

1. Apa makna Yesus datang untuk membawa pedang?
2. Bagaimana kita mempersiapkan diri kita dalam mengikut Tuhan?
Pokok Doa: Mohon tuntunan Tuhan agar bisa berproses dengan baik.




Jangan lengah, covid19 belum selesai, tetap pakai masker saat bepergian, tetap prokes, dan selalu menjaga kesehatan dengan maksimal, Serta tetap berserah amdalkan Tuhan
Share:

Gema Suara Illahi

Renungan Malam 
Gimana kabarnya hari ini, sehat..pastinya baik luar biasa. Selamat beraktifitas untuk meraih sukses bersama Tuhan. 
Sebelumnya baca renungan hari ini

Amos 4:6 11

Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian daripada seratus pukulan pada orang bebal.
Amsal 17:10

Apa kalimat yang berulang ulang muncul di bagian yang kita baca? namun kamu tidak berbalik kepada Ku. Kalimat ini diulang sampai lima kali. Ibarat seorang ayah, Tuhan sudah berkali kali memukul dan menghajar orang Israel, entah dengan kelaparan, kekurangan air, gagal panen, sampar, dan bencana alam. Namun, tetap saja mereka tidak bertobat. Di bagian Alkitab yang lain, Tuhan mengatakan bahwa Dia sampai tidak tahu lagi dimana harus memukul umat Nya karena mereka sudah babak belur, tetapi mereka malah makin jahat (Yes. 1:5 6). Tidak heran mereka disebut bangsa yang tegar tengkuk.

Alkitab memiliki nama untuk orang orang seperti ini, yakni orang bebal. Ketika kita membaca Mazmur dan Amsal misalnya, kita mendapat impresi bahwa orang orang bebal adalah mereka yang tidak mengenal Tuhan, para musuh Israel. Ini tidak benar. Ketika Amsal membandingkan orang benar (atau orang bijak) dengan orang bebal, yang dibandingkan adalah sesama umat Tuhan yang sama sama telah tahu kebenaran. Tentu tidak apple to apple (sebanding) kalau Tuhan membandingkan orang orang yang sudah lama mengenalnya dan mereka yang tidak tahu apa pun tentang Nya.

Apakah pukulan Tuhan terlalu keras? Tidak! Ketika kita membandingkan bagian ini dengan kutukan di Imamat 26:14 39 dan Ulangan 28:15 46, kita akan menemukan bahwa peringatan ini sudah diberikan beratus ratus tahun yang lalu dan dituliskan dalam Taurat Musa yang sangat dijunjung tinggi orang orang Israel. Celakanya, sesudah itu pun, mereka masih saja tidak bertobat, bahkan sampai nanti di zaman Tuhan Yesus. Inilah mengapa kebebalan sangat dibenci Tuhan karena sejahat apa pun seseorang, hatinya bisa dilunakkan dan berbalik kepada Tuhan, kecuali jika memang ia bebal.

Saya pernah iseng menghitung berapa kali saya mendengar khotbah mingguan, ikut CG, KKR, retreat, dan lain sebagainya. Sudah ribuan kali. Mungkin Anda juga demikian. Masalahnya, ketika kita mendengar firman Tuhan, respons kita seringkali adalah, Ah, ini tidak relevan dengan hidupku, atau nah ini cocok untuk si X! atau pengkhotbah ini tidak tahu apa apa. Jangan jangan kita sendiri orang orang bebal tersebut.

Refleksi diri:

Apa yang terbesit di kepala Anda ketika mendengar sekali lagi mengenai firman Tuhan?

Apakah pesan Tuhan hanya masuk telinga kanan keluar telinga kiri? Apakah ada sikap kita yang seperti orang bebal?

Jangan lengah, covid19 belum selesai, tetap pakai masker saat bepergian, tetap prokes, dan selalu menjaga kesehatan dengan maksimal, Serta tetap berserah amdalkan Tuhan
Share:

Mungkin

Renungan Malam 
Gimana kabarnya hari ini, sehat..pastinya baik luar biasa. Selamat beraktifitas untuk meraih sukses bersama Tuhan. 
Sebelumnya baca renungan hari ini

Amos 5:1 17

Sebenarnya kamu harus berkata: Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.
 Yakobus 4:15

Saya pernah mendengar seorang pengkhotbah mengatakan bahwa orang Kristen tidak boleh seperti agama saudara sepupu yang mengatakan, Insyaallah. Kenapa? Karena kita sebagai orang Kristen hidup oleh iman. Benarkah demikian?

Sesudah menyampaikan pesan penghakiman Tuhan, Amos melakukan apa yang dilakukan pengkhotbah KKR pada umumnya: altar call. Memang tidak seperti altar call pada umumnya, tetapi suatu panggilan untuk orang orang Israel bertobat. Namun perhatikan apa yang ia katakan, khususnya di ayat 15. Apakah Amos berkata, Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; pasti Tuhan akan melepaskan
kita dari hal hal buruk yang kita alami dan melimpahi kita dengan kekayaan, kesembuhan, dan lain sebagainya.? Apakah ini yang ia sampaikan? Tidak, Amos mengatakan mungkin.

Apakah ini berarti Amos kurang iman karena memakai kata mungkin? Tidak! Jika kita melihat sepanjang Perjanjian Lama, tokoh tokoh yang beriman kepada Tuhan pun menggunakan kata mungkin. Ketika Kaleb berencana untuk menduduki tanah yang didiami orang orang asing (Yos. 14:12), ketika Yonatan akan berperang mati matian melawan pasukan Filistin yang jauh lebih besar (1Sam. 14:6), ketika Daud dihina hina oleh Simei saat ia melarikan diri (2Sam. 16:12), dan ketika Yerusalem akan diserang oleh Asyur dan Hizkia memohon pertolongan Tuhan (2Raj. 19:4). Mengapa mereka tidak mengatakan pasti? Jawabannya adalah karena kerendahan hati. Tokoh tokoh ini tidak menjadi sombong mentang mentang anak Tuhan, lantas mengatakan bahwa Tuhan pasti akan menghendaki dan memberikan yang mereka inginkan. Mereka sadar bahwa mereka hanyalah hamba Tuhan yang dipakai menjadi kepanjangan tangan Tuhan untuk menyatakan kehendak Allah
atas manusia dan dunia.

Tentu, dalam hal keselamatan, jaminan hidup kekal dan pengampunan adalah suatu kepastian. Namun, apakah Tuhan akan meluputkan kita dari konsekuensi dosa dosa kita selama di dunia? Apakah Tuhan akan memberkati usaha kita? Apakah Tuhan akan meluruskan rencana kita? Bukan kewajiban Tuhan untuk memberikan kepada kita apa yang kita mau. Melainkan jika Tuhan menghendakinya, kata Yakobus.

Refleksi diri:

Bagaimana kehidupan doa kita? Apakah kita cenderung menuntut Tuhan melakukan yang kita inginkan?

Bagaimana Anda akan membangun sikap hidup jika Tuhan menghendaki?


Jangan lengah, covid19 belum selesai, tetap pakai masker saat bepergian, tetap prokes, dan selalu menjaga kesehatan dengan maksimal, Serta tetap berserah amdalkan Tuhan
Share:

MENJADI MEMPELAI ALLAH

Yeremia 2:1-3, 14-22

Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin ....” (Yer. 2:2)
Pada tahun 1981 Ted Huston dari University of Texas melakukan penelitian mengenai pernikahan. Ia menemukan bahwa usaha yang dibangun dalam dua tahun pertama pernikahan akan menentukan lama pernikahan pasangan tersebut. Ia mengamati 156 pasangan. Ia menemukan bahwa setelah 13 tahun menikah, 68 pasangan menikah dengan bahagia, 32 pasangan menikah dengan tidak bahagia, 56 pasangan telah bercerai. Semua penemuan ini menunjukkan bahwa pernikahan yang bahagia adalah pernikahan yang diperjuangkan sejak tahun pertama. Hal ini terjadi karena banyak tantangan yang harus dihadapi dalam pernikahan.
Yeremia 2 juga berbicara mengenai pernikahan. Sekalipun demikian, pernikahan yang dimaksud adalah pernikahan Allah dengan umat-Nya. Gambaran umat Allah sebagai mempelai perempuan dari Allah adalah salah satu gambaran umat di Alkitab. Sayangnya, gambaran Israel sebagai mempelai perempuan di Yeremia adalah mempelai yang tidak setia. Israel menyerahkan dirinya pada godaan di sekitarnya. Mereka gagal untuk setia kepada Allah. Mereka menyerahkan diri pada ketidaksetiaan. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan bersama dengan Allah juga dipenuhi tantangan. Ada perjuangan yang harus dilakukan umat Allah untuk dapat membangun cinta kasih kepada Allah.
Pembaca yang dimuliakan Tuhan, , membangun cinta kasih kepada Allah adalah hal yang sangat penting. Kita perlu untuk terus mengupayakan hubungan yang baik dengan Allah. Ada banyak tantangan dalam hubungan dengan Allah. Mari kita berupaya menjadi mempelai Allah yang mengasihi dan setia kepada-Nya.
1. Apa yang menyebabkan Allah begitu kecewa dengan Israel sebagai pengantin-Nya?
2. Apakah yang dapat kita usahakan untuk menjaga hubungan kita dengan Allah?
Pokok Doa: Upaya membangun hubungan pribadi dengan Allah.


Jangan lengah, covid19 belum selesai, tetap pakai masker saat bepergian, tetap prokes, dan selalu menjaga kesehatan dengan maksimal, Serta tetap berserah amdalkan Tuhan

Share:

RASI BINTANG ALLAH

Gimana kabarnya hari ini, sehat..pastinya baik luar biasa. Selamat beraktifitas untuk meraih sukses bersama Tuhan. 
Sebelumnya baca renungan hari ini

Ibrani 13:7-21

Ingatlah akan pemimpinpemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. (Ibr. 13:7)

Jauh sebelum perkembangan teknologi seperti saat ini, rasi bintang pernah menjadi alat manusia untuk melakukan navigasi. Rasi bintang adalah sekelompok bintang yang terlihat di langit malam dan tampak saling terhubung membentuk formasi tertentu. Rasi dapat dijadikan sebagai petunjuk arah karena bintang bergerak secara teratur dan dapat diprediksi. Formasi bintang-bintang itu digunakan manusia sebagai petunjuk arah saat malam hari, khususnya ketika berlayar. Setidaknya ada 4 rasi bintang yang digunakan sebagai petunjuk arah, yaitu biduk (arah utara), layang-layang (arah selatan), kalajengking (arah tenggara atau timur), dan orion (arah barat).

Jika rasi bintang di masa lalu menjadi petunjuk arah, maka umat Tuhan di masa lalu juga diberikan petunjuk oleh Tuhan untuk menolong mereka mengikuti Kristus. Petunjuk tersebut, menurut Ibrani 13, adalah para pemimpin. Ibrani 13 memuat nasihat agar umat dapat mengikuti panduan pemimpin. Bagi penulis Ibrani, pemimpin diberikan Allah kepada umat untuk menolong umat mengikuti ajaran Kristus. Hal ini juga tidak lepas dari ragam pengajaran di sekitar umat yang berpotensi untuk menyesatkan umat. Karena itu, mengikuti pemimpin yang dipilih Allah adalah salah satu cara umat untuk dapat tetap berjalan di jalan Tuhan.

Pembaca yang terkasih, di dalam kehidupan kita, Allah memberikan pemimpin yang menolong kita agar dapat tetap berjalan di jalan-Nya. Pemimpin tersebut bisa jadi adalah orang tua, pendeta, pembina di gereja, dan sebagainya. Marilah kita membangun hubungan yang baik dengan para pemimpin tersebut.

1. Siapakah yang diberikan Allah untuk menolong umat mengikuti ajaran Kristus?
2. Siapa sajakah pemimpin di dalam hidup kita yang Tuhan berikan untuk menolong kita berjalan mengikuti ajaran Kristus?

Pokok Doa: Pemimpin yang Tuhan tempatkan untuk menolong kita.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.