Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Mengakui Kesalahan Diri



YOEL 2:12-14
Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Ia menyesal atas malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. (Yoel 2:13)

 Mengakui kesalahan yang telah kita lakukan tentu bukan hal yang mudah. Ini seperti melukai kesombongan dan harga diri kita. Oleh sebab itu, diperlukan hati yang mau merendah untuk melakukannya. Karena, jika kita tidak berani memaafkan diri sendiri maka kita akan selalu dibayangi oleh perasaan bersalah yang akhirnya membuat kita tidak tenang hati.

    Seruan untuk mengakui kesalahan dan bertobat juga disampaikan oleh Yoel kepada bangsa Israel. Atas setiap kesalahan dan dosa mereka, Yoel meminta pengakuan tersebut tidak hanya sebatas pengakuan belaka tanpa ada perubahan sikap, tetapi Yoel mengajak mereka untuk mengakuinya di hadapan Tuhan dengan kesungguhan hati. Mengakui kesalahan dengan sungguh-sungguh berarti ada kesediaan diri untuk mengubah sikap dan siap dibimbing dalam kasih-Nya. Walaupun sangat berat untuk mengakui kesalahan diri sendiri, tetapi hanya dengan cara inilah mereka bisa mendapatkan kasih pengampunan dari Tuhan. Karena Tuhan akan mencabut hukuman-Nya, serta membimbing hidup mereka yang mau mengakui kesalahan dan berbalik kepada-Nya, sehingga mereka mendapatkan ketenangan.

    Diperlukan pengorbanan hati dan keberanian untuk mengakui kesalahan dan mengubah sikap. Namun dengan demikian kita dapat memahami betapa besar kasih Allah kepada kita, sehingga kita pun dapat merasakan ketenangan hidup dalam kasih setia-Nya kepada kita.

Share:

Allah Sumber Kelepasan

 Mazmur 31

    Dalam perjalanan hidup, tantangan dan hambatan sering kali menghampiri, bahkan bagi mereka yang hidup dalam iman. Orang fasik sering menjadi penyebab masalah dan rintangan bagi orang percaya, seperti yang dialami Daud.

    Daud merindukan kelepasan dari penganiayaan orang fasik dan dengan penuh iman ia memohon kepada Tuhan (ay. 2-6). Ia menegaskan kesetiaannya kepada Tuhan dan membedakannya dengan para penyembah berhala yang tidak memiliki dasar kuat dalam iman (ay. 7).

    Daud menggambarkan perasaannya ketika dihadapkan pada kebencian dan penolakan, merasa sendirian tanpa pertolongan (ay. 9-14). Namun, keyakinan Daud atas kuasa Tuhan membuatnya mempercayakan masa depannya sepenuhnya kepada-Nya (ay. 15-16), menyadari bahwa Tuhanlah yang mengendalikan hidupnya.

    Dalam pengakuan imannya, Daud mengajak orang percaya untuk tetap setia kepada Tuhan (ay. 24) dan memperkuat hati mereka dalam pengharapan kepada-Nya (ay. 25).

    Seperti Daud, kita juga dihadapkan pada berbagai kesulitan dan penindasan dalam kehidupan ini. Namun, dengan menjalin relasi yang erat dengan Allah, kita dapat bertahan dalam kesesakan. Mari kita terus mengasihi Tuhan, memperkuat iman kita, dan menempatkan harapan kita sepenuhnya kepada-Nya, karena Dia yang mengatur masa depan kita. Dengan memahami bahwa Tuhan selalu mengasihi dan peduli terhadap kita sesuai dengan firman-Nya, kita akan dikuatkan untuk tetap setia dalam setiap situasi sulit yang kita hadapi.

Share:

Doa Pagi


Pagi ini Aku datang kepadamu Tuhan dan aku  mohonkan berkat kepada TUHAN untuk Bapak, Ibu,jemaat  sodara-sodari  sekalian. 
Kiranya berkat kesehatan. Berkat sukacita. Berkat Damai Sejahtera. Mengalir dalam kehidupan kita semua. 
Dan diberkati juga rumah tangga mu. Anak-anak dan cucu-cucu mu. 
Pekerjaanmu. 
Sawah dan ladang mu. 
Studi mu. Toko mu.
Usaha mu. Kantor mu
Rumah mu. Keluarga mu.
Pelayanan mu. Gereja mu. 
Dalam nama TUHAN YESUS biarlah berkat Mu mengalir melimpah dalam kehidupan kami... Yang percaya katakan AMIN.!!!... TUHAN YESUS memberkati
Share:

SEORANG TAHANAN

EFESUS 4 : 1-16

   Sebab itu, aku, seorang tahanan karena Tuhan, menasihatkan kamu, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. (Efesus 4:1)

 Penjara seringkali diasosiasikan dengan tempat hukuman bagi pelaku kejahatan, tetapi alasan masuknya narapidana ke dalamnya bisa sangat bervariasi. Ada yang menjadi korban fitnah, ada yang dipenjara karena keyakinan agama mereka, seperti yang dialami oleh pengikut Kristus di beberapa negara.

    Dalam suratnya kepada umat Tuhan di Efesus, Paulus menyampaikan bahwa dia adalah seorang tahanan karena Tuhan. Dia tidak dipenjara karena melakukan kejahatan, melainkan karena pelayanannya sebagai rasul, sesuai dengan kehendak Tuhan. Meskipun berada dalam situasi yang sulit, Paulus tetap melayani umat Tuhan dengan menulis surat-surat dari balik jeruji besi. Tulisan-tulisan ini kemudian menjadi sumber pengajaran dan penghiburan bagi umat Tuhan dari generasi ke generasi.

    Meskipun kita mungkin tidak sedang berada dalam penjara fisik saat ini, kita mungkin menghadapi situasi hidup yang sulit dan tidak menyenangkan. Namun, kita diajak untuk tetap bertahan dalam kasih karunia Tuhan dan tetap berpegang pada pengharapan dalam Kristus. Seperti yang terjadi pada Paulus, Tuhan dapat menggunakan kehidupan kita dalam segala keadaan untuk kemuliaan-Nya.

Share:

MEMBUTAKAN PANDANGAN

KELUARAN 23:1-9
"Jangan menerima suap, sebab suap membutakan pandangan yang jernih dan memutarbalikkan perkara orang yang benar." (Keluaran 23:8)

    Terkadang, situasi yang sulit bisa terlihat lebih mudah dengan menggunakan suap. Namun, hal ini sering kali berujung pada ketidakadilan, di mana orang yang bersalah bisa lolos dari hukuman sementara yang tidak bersalah harus menanggung akibatnya. Praktik ini sangat merugikan, bukan?

    Dalam hukum sosial yang ditetapkan bagi orang Israel, suap dianggap sebagai tindakan yang sangat tidak diterima. Suap, atau memberikan uang di luar aturan resmi untuk mencapai tujuan tertentu, dianggap berbahaya oleh Allah karena "membutakan pandangan yang jernih dan memutarbalikkan perkara orang yang benar" (ayat 8). Hal ini dianggap sebagai ketidakadilan karena orang yang menerima suap sering kali diuntungkan secara tidak adil, dan seringkali terjadi penipuan dan kecurangan di dalamnya. Praktik suap tidak hanya merugikan keadilan dan hukum, tetapi juga memperkaya diri seseorang dengan cara yang tidak benar. Allah melarang praktik suap karena hal ini bertentangan dengan prinsip kekudusan yang Dia tetapkan bagi umat-Nya.

    Walaupun praktik suap mungkin dianggap wajar oleh beberapa orang untuk menghindari masalah, Allah dengan tegas menentangnya. Umat Allah diingatkan untuk menolak praktik semacam itu dan untuk selalu memegang teguh prinsip kejujuran dalam segala hal yang mereka lakukan. Kiranya kita terus diingat akan pentingnya memegang teguh nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam setiap tindakan kita.

Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.