Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

KETULUSAN

Mazmur 41:13
Tetapi aku, Engkau menopang aku karena ketulusanku, Engkau membuat aku tegak di hadapan-Mu untuk selama-lamanya.

Beberapa terjemahan Alkitab berbahasa Inggris menyalin kata "ketulusan" dengan kata "integrity" dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan kata "integritas." Poerwadarminta dalam kamus besarnya mengartikan integritas sebagai: kesatuan, kesempurnaan, keterpaduan dan ketulusan, yang mendukung pembentukan pribadi manusia yang penuh dengan "kemuliaan." Ringkasnya, seorang yang tulus atau berintegritas adalah pribadi yang bersedia untuk melakukan suatu pekerjaan atau pelayanan secara konsisten dengan menjunjung tinggi nilai iman dan nilai etis yang dianut secara umum.
Harus diakui bahwa keadaan saat ini menyebabkan manusia telah mulai kehilangan ketulusan. Ketulusan kini menjadi langka. Keadaan dunia sekarang membuat manusia telah hidup dengan semaunya dan tidak mempedulikan hal-hal yang benar bahkan menghalalkan segala cara untuk memperoleh dan meraih apapun. Lebih memilukan hati jika anak-anak Tuhan mulai pula tidak memiliki integritas dalam menjalani hidup dan beranjak menjadi serupa dengan dunia ini. Firman Allah menasihatkan kita agar meneladani Raja Daud, yang walaupun dalam segala keterbatasannya, namun tetap hidup dalam integritas yang benar di hadapan Allah.

Kita harus mempunyai integritas atau ketulusan. Pertama, dalam tingkah laku di tengah-tengah dunia yang semakin penuh dengan dosa. Perbuatan kita harus selaras dengan firman Tuhan setiap hari, sebab ada orang-orang tertentu hanya selaras dengan firman-Nya pada saat hari minggu saja ketika beribadah. Namun di hari lainnya hidup bertentangan dengan firman Tuhan. Kedua, dalam perkataan. Seorang yang tulus atau berintegritas dalam berkata-kata, selalu berkata ya jika ya dan tidak di atas tidak.

ingatlah Tuhan akan selalu menopang mereka yang mempunyai ketulusan atau integritas dalam hidupnya. Dan jika Tuhan yang menopang hidup kita, tidak ada satu kuasa dari dunia ini yang akan menjatuhkan kita. Kalau Tuhan yang menopang kita, hidup kita akan penuh dengan kemuliaan dan keberkatan yang berlimpah. Apapun keadaan dunia saat ini, mari berjalan dalam integritas yang benar. 

Doa: "Oleh pertolongan dan penyertaan Tuhan, aku akan menjalani hidupku dalam ketulusan. Amin."
Share:

Basa basi

“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.”” (Mat 21:22 i_TB)


Kita pengikut Kristus tidak boleh menaikkan “doa basa-basi” yakni kita meminta sesuatu dalam doa namun kita tidak peduli Tuhan mendengar dan menjawab doa itu atau tidak.


Tuhan menghendaki kita pengikut-Nya berdoa dengan penuh kepercayaan, yakin penuh, tidak bimbang sedikit pun.

Segala hal yang menghalangi kita berdoa seperti itu harus kita hilangkan sehingga tidak ada kebimbangan bahwa apa yang kita doakan dan cara kita mendoakannya sepenuhnya berkenan kepada Tuhan.

Kebimbangan akan muncul ketika kita tidak hidup berkenan kepada Allah dan tidak sungguh-sungguh berusaha untuk mengerti kehendak Allah.

Karena itu kita harus selalu tekun melakukan segala perintah Kristus dengan kekuatan dari dan dengan dipimpin oleh Roh Kudus.

Dengan demikian maka pikiran, perasaan dan kehendak kita secara berangsur-angsur berubah menuju keserupaan dengan pikiran, perasaan dan kehendak Kristus.


Roh Kudus akan menolong kita berdoa sesuai kehendak Tuhan dan untuk kemuliaan-Nya dan kita akan menerima jawaban atas doa kita itu pada waktu Tuhan dengan cara Tuhan.

Kita akan lebih sungguh-sungguh lagi dan dengan lebih bersemangat melakukan segala perintah Tuhan karena kita mempunyai Tuhan yang hidup dan yang menjawab doa. Amin

Share:

Menghina Sesama, Mendukakan Tuhan

Amsal 14:12
Hal-hal apa saja yang harus kita praktekan dan hindari menurut nats ini? Mengapa menghina sesama merupakan dosa (ayat 21)?

Menghina Sesama, Mendukakan Tuhan
Dalam sinetron “Tukan Bubur Naik Haji” yang ditayangkan oleh RCTI terdapat satu tokoh antagonis bernama Haji Muhidin. Ia digambarkan sebagai seorang yang suka sembahyang. Ia bahkan seringkali membanggakan dirinya sebagai haji 2 kali. Namun, dalam hubungan dengan sesama, ia dikenal sebagai seorang yang kasar dan sembarangan dalam perkataannya. Ia suka menggosipi, menuduh, dan menghina tetangganya.

Ketika kita menghina sesama, kita mungkin berpikir bahwa ini tidak ada sangkut pautnya dengan Tuhan. “Saya kan menghina orang lain, bukan menghina Tuhan langsung!” Demikian kita berdalih. Namun, ayat 21 dengan jelas mengatakan bahwa ketika kita menghina orang lain maka kita berdosa kepada Tuhan! Mengapa? Karena setiap manusia diciptakan menurut rupa Allah (God’s image bearer). Saat kita menghina sesama manusia, kita sedang menghina dan merendahkan Allah itu sendiri yang telah menciptakan mereka. Penghinaan juga melanggar hukum kasih kepada sesama (Markus 12:31).
Biarlah berkat Tuhan menyertai amin.
Share:

MENJADI WANITA CAKAP

Amsal 12:1-28

"Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya."  Amsal 12:4

Tak bisa dipungkiri hal pertama yang membuat pria menaruh hati atau tertarik kepada wanita adalah apa yang terlihat secara kasat mata.  Ketika memilih wanita untuk menjadi kekasih atau pasangan seringkali yang diperhatikan pria adalah fisik atau kecantikan luarnya.  Namun karena hanya terpaku dan memperhatikan penampilan fisik semata banyak pria terkecoh dan salah memilih pasangan, sehingga akhirnya mereka pun harus membayar harga seumur hidupnya, sebab ternyata kecantikan fisik tidak bisa menjamin langgengnya hubungan;  ternyata memperbaiki karakter  (inner beauty)  dalam diri wanita itu jauh lebih sulit daripada memoles kecantikan secara fisik.  Bagi wanita memiliki kecantikan fisik saja seharusnya tidaklah cukup, karena hal terpenting yang mesti ada dalam diri wanita adalah kualitas hidup yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.

     Arti kata cakap secara umum adalah sanggup melakukan sesuatu;  mempunyai kemampuan dan kepandaian mengerjakan sesuatu;  tangkas;  cekatan  (tidak lamban).  Kecakapan seseorang akan terlihat dari perilaku hidup sehari-hari kita, termasuk dalam hal membangun hubungan dengan orang lain.  Apalah artinya punya kecantikan setinggi langit jika ia tidak cakap dalam segala hal.  Wanita yang cakap pasti akan tercermin dari attitude-nya!  Ini berbicara tentang karakter atau moral yang baik, seperti yang dimiliki Rut, yang sekalipun berasal dari bangsa Moab  (kafir)  namun memiliki kualitas hidup yang mampu menjadi kesaksian bagi orang lain, sehingga masyarakat Betlehem pun mengakui dan mengenal Rut sebagai wanita yang baik.  "...sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa engkau seorang perempuan baik-baik."  (Rut 3:11).
     Wanita cakap adalah wanita yang baik.  Artinya ia bisa menjadi kesaksian yang baik bagi orang lain dalam perkataan dan perbuatan.  Yang menjadi ukuran adalah dari apa kata orang kebanyakan, bukan dari apa menurut diri sendiri.  Wanita cakap adalah wanita yang bukan sekedar bisa berdandan, bukan pemalas, tapi seorang yang rajin dan mampu menjalankan perannya dengan baik.
"Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata."  Amsal 31:10
Amin.
Share:

Tidak Menyalahgunakan Kemerdekaan Yang Telah Diberikan Tuhan

Marilah kita mengisi kemerdekaan yang diberikan oleh Allah dengan hal-hal yang positif. Merdeka bukan berarti kita bisa hidup semaunya sendiri, sebab merdeka di dalam Allah kita harus tetap taat sebagai hamba-Nya.

Kata merdeka mempunyai arti bebas dari pengaruh orang atau negara lain dan berhak untuk menentukan kehidupannya sendiri dari orang atau kelompok lain. Ketika kita sudah merdeka dari pengaruh orang atau kelompok lain, maka harusnya menggunakan kemerdekaan itu untuk hal-hal yang positif dan membangun. Bukan malah menggunakan kemerdekaan dan kebebasan itu dengan semena-mena dan tidak bertanggung jawab.

Ketika Tuhan membebaskan kita dari belenggu dosa, maka kita juga telah merdeka. Merdeka dari maut yang merupakan upah dari dosa kita. Ketika kita sudah bebas dari dosa, bukan berarti kita bisa semaunya lagi berbuat dosa kembali, namun marilah kita mengabarkan kabar baik itu kepada mereka yang belum mendengarnya, agar semakin banyak orang percaya kepada Yesus.
“Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah” ( 1 Petrus 2:16 )
Firman hari ini juga membenarkan cara hidup kita sebagai orang yang telah dimerdekakan oleh Allah, supaya dalam kebebasan tersebut kita tidak melakukan hal-hal yang buruk dengan mangatasnamakan kemerdekaan. Merdeka atau bebas tetap memiliki sebuah batasan, batasan supaya kita tidak kembali menjadi penjajah atau kembali masuk dalam belenggu dosa dan maut. Merdeka bukan berarti kita dapat berbuat semau diri sendiri, sebab dalam kemerdekaan yang diberikan oleh Allah, kita dituntut supaya tetap taat sebagai hamba-Nya.
Saudaraku yang terkasih marilah kita mengisi kemerdekaan yang diberikan oleh Allah dengan hal-hal yang positif. Merdeka bukan berarti kita bisa hidup semaunya sendiri, sebab merdeka di dalam Allah kita harus tetap taat sebagai hamba-Nya. Merdeka oleh karena Allah kita juga dituntut untuk memberitakan kabar baik itu kepada mereka yang belum percaya. Amin

 
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.