Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Hidup Dalam Perjanjian dengan Allah

Mazmur 81 

Acara perkawinan lazimnya dirayakan dengan penuh sukacita. Banyak pesta mewah digelar untuk merayakannya. Apa yang dirayakan? Bersatunya dua insan dalam sebuah relasi intim yang diikat melalui sebuah perjanjian.

Mazmur ini diawali dengan nyanyian sukacita yang berisi ajakan untuk bersorak-sorai dan bernyanyi bagi Allah (2-3). Alat-alat musik seperti rebana, kecapi, gambus, dan sangkakala menunjukkan betapa besarnya sukacita ini. Besar kemungkinan nyanyian ini dilakukan dalam sebuah hari raya (4), yaitu perayaan akan ikatan perjanjian antara Allah dan umat. Allah berjanji untuk melepaskan umat dari segala kesesakan (7-8), melindungi umat dari musuh dan orang-orang yang melawan mereka (16-17), serta mengenyangkan mereka dengan gandum dan madu (16-17). Sebagai gantinya, Allah menuntut umat untuk mendengarkan dan memperhatikan perintah-Nya, yakni setia untuk tidak menyembah allah lain dan hidup menurut jalan-Nya (9, 10, 14).

Cara hidup yang dibangun Allah dengan umat selalu bercorak perjanjian. Mulai dari perjanjian Allah secara personal dengan Nuh, Abraham, Daud, Salomo, hingga perjanjian secara komunal dengan Israel sebagai bangsa. Inilah cara hidup orang percaya, yaitu hidup dalam perjanjian dengan Allah. Itu sebabnya, Alkitab terdiri dari dua bagian, yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, bukan janji lama atau janji baru.

Sepanjang hidup sudah berapa banyak janji yang dibuat dan diikrarkan sebagai bentuk perjanjian kita dengan Allah? Lalu, bagaimana kita menjalaninya? Masih setiakah kita dengan janji tersebut? Atau kita yang ingkar janji? Ingatlah bahwa janji-janji kita merupakan bagian dari ikatan perjanjian dengan Allah. Ikatan ini akan membawa kita masuk dalam relasi yang lebih intim dengan Allah. Jalanilah dengan setia dan penuh sukacita sekalipun itu berat. Karena Allah selalu setia dengan janji-Nya bahwa Ia selalu menyertai kita. Itu sebabnya Ia disebut Imanuel.

Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk bisa terus-menerus hidup dalam ikatan perjanjian dengan-Mu. [YWA]. Di sadur dari pelita. 

JANJI YANG DITEPATI MERUPAKAN KESEMPATAN MEMBUKA DIRI DENGAN BENAR DAN JUJUR.
Share:

Tidak di jawab Tuhan



Mazmur 77:1-2 (TB)  
Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Asaf. (77-2) Aku mau berseru-seru dengan nyaring kepada Allah, dengan nyaring kepada Allah, supaya Ia mendengarkan aku.
(77-3) Pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan. 


Saat anda meminta kepada Tuhan dengan doa, dan doanya sangat tulus dan setia, tekun bahkan tidak jemu jemu minta kepada Tuhan. Namun jawaban doa tidak kunjung ada harapan dan kenyataan yang terjadi. Apakah iman dan doa kita masih tetap sekuat dan setekun itu.
Inilah yang perlu kita renungkan setiap hari di saat kita bertekun dalam iman. Penulis terus belajar dengan hal ini. Ketika minta sembuh dari sakit tapi saat sakit tidak kunjung sembuh kadang juga rasa kuatir dan putus asa. Kadang saya berpikir bagaimana aku bisa kuat dalam iman  jika menghadapi hal ini. Bagaimana orang lain percaya kepada Allah jika kita sudah mulai kuatir.
Untuk itu nas bacaan kita hari ini memberikan kekuatan kepada kita bahwa tidak selalu Tuhan menepati jawaban doa kita. Oleh sebab itu jangan biarkan imanmu berhenti saat Tuhan tidak memberi jawaban. Tapi semakin giatlah dalam Tuhan. Sebab Allah punya rahasia tersembunyi bahwa di balik tidak berdayaanmu kuasa Allah di nyatakan.
Apa yang kita dapat lakukan. Berdoa minta kekuatan dan selalu beriman kepada Allah yang memberi kekuatan. Amin. ( YS)

DOA SELALU YANG TERBAIK UNTUK MASALAHMU DISAAT SUKA DAN DUKA
Share:

KEFASIKAN AKAN JATUH


Mazmur 75:6-7 (TB)  
(75-7) Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu,
(75-8) tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain. 


Pernahkah anda merasa puas dan bangga ketika musuh anda mengalami masalah atau penindasan atau di curangi oleh orang lain. Sebagai manusia kita sadar bahwa hal ini yang sering terjadi karena sifat diri manusia yang tidak bisa menahan diri atas orang yang tidak benar. Asaf pernah mengalami hal yang serupa namun dia tetap memohon kepada Tuhan dengan menjaga sikap dengan rendah hati dan tidak sombong dan menteng kelek. Asaf tahu bahwa kemenangan itu dari Allah bukan dari barat atau timur. ( 7).  Asaf tahu bahwa keadilan datangnya dari Tuhan saja. ( 8).
Apapun yang terjadi pada orang benar  dengan orang yang tidak mengenal Allah atau fasik. Allah selalu menjaga dan melindungi kita, Allah yang membereskannya.
Mari ambil aksi untuk selalu berdoa untuk orang fasik supaya di mampukan memahami hikmat Allah. Dengan selalu mengasihi kita. Cari dan doakan mereka, maka pembelaan terjadi pada kita. Amin ( YS).
KEFASIKAN ADALAH LAWAN DARI KEBENARAN YANG SELALU MENCARI VISI DAN MISINYA UNTUK SALING BERLOMBA MENCARI MANUSIA.
Share:

TARGET DALAM DOA

Mazmur 74:23 (TB)  
Janganlah lupa suara lawan-Mu, deru orang-orang yang bangkit melawan Engkau, yang terus-menerus makin keras. 

Apa yang terjadi di sekitar kita setiap hari. Orang orang yang tidak mengenal Allah selalu berseru untuk kemuliaannya. Mereka dengan rajin mengkaji Kitab mereka siang dan malam supaya hidup mereka menjadi baik dan suci supaya bisa masuk surganya. Dengan segala cara dan upaya memerangi kita dengan kehidupan yang ala kadarnya, dengan perkataan yang sembrono dan sia sia.
Pemazmur asaf mengalami tindasan dalam hidupnya dengan tekanan dari pihak luar dengan memeranginya. (23). Namun asaf tidak tergoyahkan karena dia memiliki iman yang jelas dan benar bahwa Allah adalah pemiliknya dan tempat seruannya.
Dari Firman Tuhan ini kita ditantang oleh asaf untuk berani berperang bukan dengan tindakan kata kata melainkan dengan lutut dan mulut untuk berdoa supaya iman kita tidak goyah dan semakin hari berkenan kepada Allah.
Apa aksi yang harus kita kerjakan perkuat iman kepada Yesus. Berdoa untuk lawan kita supaya diberi hikmat untuk mengenal Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat. Amin. (YS).

KEBIASAAN BERDOA BUKAN TERLETAK PADA SEBERAPA KERASNYA SUARA KITA TETAPI APA YANG MENJADI TARGET KITA DALAM BERDOA.
Share:

Melihat dari Perspektif Allah


Mazmur 73
Dari zaman dahulu sampai sekarang, banyak orang benar yang merasa iri kepada orang fasik. Kelihatannya hidup mereka jauh lebih baik dari kehidupan orang benar. Mereka hidup dalam kemewahan, kebal hukum, dan juga disanjung dan dipuja. Seolah-olah Allah "menutup mata" terhadap kefasikan mereka. Hal ini yang dirasakan oleh pemazmur.

Kata "sesungguhnya" muncul 3x dalam bahasa Ibrani, yaitu ayat 1, 13, dan 18, yang menggambarkan perjalanan pergumulan Si Pemazmur. "Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya" (1). Namun, pemazmur merasa "sesungguhnya" sia-sia ia mempertahankan hati yang bersih (13). Ternyata orang fasik hidup dengan mujur, tanpa kesakitan (3-5), dan tidak kena tulah setiap hari (14).

Ketika pemazmur datang ke Bait Allah, pada akhirnya ia menyadari "sesungguhnya" Tuhan menaruh orang-orang fasik tersebut di tempat-tempat licin (18). Mereka akan dijatuhkan Tuhan dan binasa dalam sekejap mata (19). Itu sebabnya, pemazmur bersyukur bahwa selama pergumulannya ia terus berada di dekat Tuhan, walaupun ia dalam kebingungan (21-23). Tuhan terus memegang tangannya, menuntun, dan meneguhkan kembali imannya yang sempat goyah (23-26).

Awalnya pemazmur merasa cemburu kepada orang fasik yang hidupnya makmur dan tanpa rasa sakit. Beda halnya dengan hidup orang benar yang penuh dengan kesulitan. Tetapi, ketika pemazmur terus berada di dekat Tuhan dan belajar melihat dari perspektif Tuhan, akhirnya ia mengerti bahwa mereka yang fasik akan dibinasakan dan dihancurkan oleh Tuhan.

Kita hidup di dunia yang sudah jatuh dalam dosa dan penuh dengan ketidakadilan. Kita harus mengerti bahwa kita hanya melihat dunia dari sudut pandang yang bersifat sementara. Memang hidup orang fasik sepertinya sangat senang. Meski demikian, kita perlu belajar melihat dunia dari sisi Allah dan melihat betapa hidup orang fasik sedang berjalan menuju kehancuran dan kebinasaan.

Doa: Mampukan aku melihat segala sesuatu dari perspektif-Mu, Tuhan. [IT]. Di sadur dari renungan santapan harian.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.