Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Bekerja untuk Tuhan

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya , sehat selalu dan tetap dalam lindungan Tuhan. Selamat beraktifitas.dan menikmati Tuhan di hari  ini. 


Kolose 3:22 24

Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Kolose 3:23

Henry David Thoreau seorang ahli dalam bidang kepemimpinan pernah berkata demikian, Jangan menyewa seseorang yang melakukan pekerjaan hanya demi uang, tetapi sewalah orang yang bekerja karena dia menyukai pekerjaan tersebut. Dari pernyataan ini kita bisa menyimpulkan bahwa esensi dari bekerja adalah bukan sekedar mendapatkan uang, tetapi sebagai sebuah pengabdian. Dalam hal ini pengabdian paling utama adalah kepada Tuhan, urutan selanjutnya negara, dan baru kemudian perusahaan tempat kita bekerja. Seorang yang bekerja sesuai dengan bidang yang disukainya akan melakukan pekerjaan dengan bertanggung jawab dan bersukacita sehingga memperoleh hasil yang maksimal dan memuaskan.

Perikop bacaan hari ini mengajarkan prinsip yang sama, antara lain: (1) Bekerja bukanlah sekadar untuk pemenuhan kebutuhan kebutuhan jasmani tetapi sebagai pengabdian kepada Tuhan. Cara kita melakukan pekerjaan merupakan cerminan dari penyerahan atau pengabdian total kita untuk melayani Tuhan. Tidak peduli apakah pekerjaan itu dilakukan di rumah, di kantor, atau pun di alam terbuka, semuanya adalah panggilan Tuhan kepada setiap pribadi yang mengaku percaya Tuhan.

(2) Sebagai bawahan/karyawan, kita harus memiliki ketaatan, ketulusan, dan kesungguhan dalam bekerja. Ketaatan kita kepada pimpinan atau pun perusahaan merupakan perwujudan dari ketaatan kita kepada Tuhan yang memanggil kita untuk bekerja.

(3) Menempatkan Tuhan sebagai fokus pekerjaan sehingga siapa pun dan bagaimana pun atasannya, tidak menjadi ukuran bagi kualitas kerja. Walaupun pimpinan tidak melihat, kita tetap harus bekerja dengan kualitas yang sama karena motivasi kita dalam bekerja adalah menghasilkan karya terbaik untuk menyenangkan Tuhan. Sebaliknya sebagai pimpinan, Paulus menasihatkan agar tidak berlaku sewenang wenang terhadap bawahan karena Tuhan lah pemilik otoritas tertinggi atas kehidupan manusia. Pada akhirnya, baik pimpinan maupun karyawan akan menerima upah dari Tuhan.

Ingatlah selalu, sebagai anak anak Tuhan fokus hidup kita adalah untuk memuliakan Tuhan, bukannya meninggikan manusia. Marilah kita menyerahkan dan mempertanggungjawabkan karya hidup melalui pekerjaan kita kepada Tuhan Yesus Kristus, Tuan di atas segala tuan. Segala pengabdian hendaklah diberikan hanya bagi Yesus semata. Amin.

Refleksi diri:

Bagaimana etos kerja Anda sebagai pimpinan atau pun karyawan Kristen? Apakah sudah sesuai dengan kebenaran firman Tuhan?

Apa langkah konkrit yang ingin Anda lakukan untuk mempertahankan/memperbaikinya?

Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Pentingnya Doa

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya , sehat selalu dan tetap dalam lindungan Tuhan. Selamat beraktifitas.dan menikmati Tuhan di hari  ini. 

Kolose 4:2 4

Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga jagalah sambil mengucap syukur.
Kolose 4:2

Apakah berdoa itu penting atau tidak bagi Anda? Apakah Anda masih berkomunikasi dengan Tuhan? Bagaimana komunikasi Anda dengan Nya? Biasa biasa saja? Tidak ada rasa? Atau sangat istimewa? Saat seorang Kristen tidak lagi menjadikan doa bagian dari hidupnya, ini merupakan masalah serius. Doa bukan soal kewajiban tetapi soal relasi dan komunikasi. Jangan sampai orang Kristen harus diingatkan terus menerus untuk berdoa. Bukankah seharusnya doa menjadi nafas hidup orang Kristen?

Rasul Paulus di akhir suratnya mengingatkan jemaat Kolose untuk tetap berdoa. Perhatikan, bukan asal berdoa tetapi bertekun dalam doa, doa menjadi bagian hidup jemaat. Mengapa? Berdoa dengan tekun kepada Tuhan berarti senantiasa bergantung kepada Nya. Kita mencari Tuhan bukan saat kepepet atau butuh saja. Paulus lalu mengingatkan juga jemaat Kolose untuk berjaga jaga. John Piper mengartikan berjaga jaga di dalam doa demikian, Berjaga jaga melawan pikiran yang berkeliaran, melakukan hanya sekadar rutinitas kosong saja, melawan keinginan egois. Saat berdoa, kita bersedia untuk terus menyelaraskan kehidupan kita dengan kehendak Tuhan. Banyak hal di dalam dunia ini yang tidak selalu mudah untuk kita mengambil keputusan. Kita terkadang ditantang dunia dengan hal hal menggiurkan yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Dengan berdoa kita belajar menundukkan diri pada kehendak Tuhan. Berdoa juga punya arti kita peduli atas pergumulan pergumulan orang lain. Berdoa bukan melulu tentang diri kita, tetapi tentang mereka yang sedang bergumul dalam masalah.

Paulus juga mengajarkan untuk bersyukur dalam doa. Bersyukur membuat kita mengingat pemeliharaan dan kebaikan Tuhan. Saat mulut mengucapkan syukur, kita sedang diajar menikmati pemberian dan pemeliharaan Tuhan.

Dampak doa indah sekali. Kita bisa memanggil Allah yang Mahakudus, Bapa. Bersyukur kita bisa menghampiri Nya dengan leluasa karena Tuhan Yesus yang membuka akses tertutup tersebut. Sekat yang dulunya tidak pernah bisa ditembus oleh siapa pun, dibukakan oleh Yesus melalui karya Nya. Jadi kalau kita bisa berdoa hari ini, bersyukurlah, pekalah, dan tekunlah. Ingat berdoa itu penting dan indah.

Refleksi diri:

Bagaimana kehidupan doa Anda akhir akhir ini? Biasa biasa saja? Atau sangat istimewa?

Apa komitmen Anda dalam berdoa yang mendekatkan relasi Anda kepada Tuhan?

Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Racun kekhawatiran

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya , sehat selalu dan tetap dalam lindungan Tuhan. Selamat beraktifitas.dan menikmati Tuhan di hari  ini. 

1 Petrus 5:6 11

Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
1 Petrus 5:7

Peneliti Jerman menemukan bahwa kemacetan lalu lintas meningkatkan kemungkinan serangan jantung sebesar tiga kali lipat. Mengapa? Karena pada saat kemacetan, Anda sama sekali tidak bisa mengendalikan situasi. Sedangkan manusia merasa tenang jika dapat mengendalikan keadaan. Ketika situasi tidak terkendali, muncullah kekhawatiran. Semakin tidak terkendali situasinya, semakin besar kekhawatirannya. Semakin besar kekhawatirannya, semakin besar stresnya. Semakin besar stresnya, semakin besar kemungkinan Anda terkena serangan jantung.

Bagaimana terbebas dari situasi tersebut? Kuncinya adalah bebas dari rasa khawatir. Dan cara paling efektif untuk bebas dari rasa khawatir adalah Anda harus bisa mengendalikan segala situasi. Jangan keluar rumah tanpa masker. Hindari jalan macet. Setiap hari berolah raga, dsb. Akan tetapi, sepandai pandainya kita mengendalikan situasi, tidak ada kepastian yang benar benar pasti. Saya sudah menjalani hidup sehat bertahun tahun, tetapi tetap saja terkena kanker. Ada orang sudah menjalankan prokes dengan ketat, tetapi terkena Covid 19 juga. Itulah sebabnya, orang paling stres adalah orang yang berusaha memastikan situasi berjalan sesuai keinginannya. Semakin ia berusaha mengendalikan hidupnya, semakin ia menyadari bahwa itu tidak mungkin. Kita tidak bisa mengambil alih kendali kehidupan karena memang itu bukan bagian kita. Jadi, berusaha mengendalikan segala sesuatu agar terbebas dari rasa khawatir adalah upaya sia sia.

Pada ayat di atas Rasul Petrus mengatakan, Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Serahkanlah artinya jangan terus memegang atau menahan sesuatu. Serahkanlah artinya pindahkanlah sesuatu itu dari tangan Anda ke tangan yang lain. Anda sadar bahwa Anda tidak sanggup terus memegang sesuatu itu, dalam sesuatu itu adalah kekhawatiran. Karena itu serahkanlah kekhawatiran Anda ke dalam tangan yang
lebih berkuasa: tangan Tuhan. Ucapkanlah dalam doa Anda, hal apa saja yang membuat Anda khawatir. Katakan kepada Tuhan, Yesus, aku tak sanggup menanggung beban beban ini. Karena itu, aku serahkan hal A, B, C, D kepada Mu. Sebutkan dengan rinci. Tuhan Yesus berjanji memberikan kelegaan kepada semua orang yang datang kepada Nya (Mat 11:28).

Refleksi diri:

Apa situasi yang belakangan ini berusaha Anda kendalikan sesuai keinginan Anda sehingga justru membuat Anda semakin khawatir?

Apa langkah konkrit yang ingin Anda lakukan untuk menyerahkan kekhawatiran tersebut kepada Tuhan?

Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Bekerja Untuk Tuhan

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya , sehat selalu dan tetap dalam lindungan Tuhan. Selamat beraktifitas.dan menikmati Tuhan di hari  ini. 

Kolose 3:22 24

Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Kolose 3:23

Henry David Thoreau seorang ahli dalam bidang kepemimpinan pernah berkata demikian, Jangan menyewa seseorang yang melakukan pekerjaan hanya demi uang, tetapi sewalah orang yang bekerja karena dia menyukai pekerjaan tersebut. Dari pernyataan ini kita bisa menyimpulkan bahwa esensi dari bekerja adalah bukan sekedar mendapatkan uang, tetapi sebagai sebuah pengabdian. Dalam hal ini pengabdian paling utama adalah kepada Tuhan, urutan selanjutnya negara, dan baru kemudian perusahaan tempat kita bekerja. Seorang yang bekerja sesuai dengan bidang yang disukainya akan melakukan pekerjaan dengan bertanggung jawab dan bersukacita sehingga memperoleh hasil yang maksimal dan memuaskan.

Perikop bacaan hari ini mengajarkan prinsip yang sama, antara lain: (1) Bekerja bukanlah sekadar untuk pemenuhan kebutuhan kebutuhan jasmani tetapi sebagai pengabdian kepada Tuhan. Cara kita melakukan pekerjaan merupakan cerminan dari penyerahan atau pengabdian total kita untuk melayani Tuhan. Tidak peduli apakah pekerjaan itu dilakukan di rumah, di kantor, atau pun di alam terbuka, semuanya adalah panggilan Tuhan kepada setiap pribadi yang mengaku percaya Tuhan.

(2) Sebagai bawahan/karyawan, kita harus memiliki ketaatan, ketulusan, dan kesungguhan dalam bekerja. Ketaatan kita kepada pimpinan atau pun perusahaan merupakan perwujudan dari ketaatan kita kepada Tuhan yang memanggil kita untuk bekerja.

(3) Menempatkan Tuhan sebagai fokus pekerjaan sehingga siapa pun dan bagaimana pun atasannya, tidak menjadi ukuran bagi kualitas kerja. Walaupun pimpinan tidak melihat, kita tetap harus bekerja dengan kualitas yang sama karena motivasi kita dalam bekerja adalah menghasilkan karya terbaik untuk menyenangkan Tuhan. Sebaliknya sebagai pimpinan, Paulus menasihatkan agar tidak berlaku sewenang wenang terhadap bawahan karena Tuhan lah pemilik otoritas tertinggi atas kehidupan manusia. Pada akhirnya, baik pimpinan maupun karyawan akan menerima upah dari Tuhan.

Ingatlah selalu, sebagai anak anak Tuhan fokus hidup kita adalah untuk memuliakan Tuhan, bukannya meninggikan manusia. Marilah kita menyerahkan dan mempertanggungjawabkan karya hidup melalui pekerjaan kita kepada Tuhan Yesus Kristus, Tuan di atas segala tuan. Segala pengabdian hendaklah diberikan hanya bagi Yesus semata. Amin.

Refleksi diri:
Bagaimana etos kerja Anda sebagai pimpinan atau pun karyawan Kristen? Apakah sudah sesuai dengan kebenaran firman Tuhan?

Apa langkah konkrit yang ingin Anda lakukan untuk mempertahankan/memperbaikinya?

Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Ratap di ubah jadi sukacita

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya , sehat selalu dan tetap dalam lindungan Tuhan. Selamat beraktifitas.dan menikmati Tuhan di hari  ini. 

Mazmur 30:1 13

Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,
Mazmur 30:12

Dinamika kehidupan manusia tidak lepas dari ratap tangis. Ratap tangis dapat menimpa siapa saja dan kapan saja, tanpa terduga. Di saat peristiwa buruk menimpa, ratap tangis menemani. Namun, apa yang buruk menurut manusia belum tentu buruk dalam pandangan Allah. Perisitwa buruk yang menimpa umat Nya dapat dipakai Tuhan sebagai alat untuk mendidik mereka.
Daud meratap dengan tangisan karena suatu peristiwa yang tak terduga. Ia nampaknya terjangkit suatu penyakit yang berpotensi membawa kematian. Daud juga merasa seolah olah Tuhan menarik diri atau tidak lagi memberi perlindungan kepadanya. Mengapa? Di dalam konteks ini, apa yang dialami Daud merupakan teguran Tuhan atas dosa Daud. Daud merasa di atas angin ketika Tuhan mengangkatnya dan menjauhkan dari musuh musuhnya. Di saat berkuasa dan nyaman, dirinya menjadi sombong. Daud lupa bahwa Tuhanlah yang membuat dirinya menjadi seorang raja.
Melalui penyakit yang diderita, Daud dididik Tuhan untuk merenungkan kesalahan dalam hidupnya. Daud akhirnya menyadari bahwa sekalipun dirinya dihukum, tetapi Tuhan tidak pernah meninggalkannya. Murka Nya hanya sesaat. Allah tetap murah hati selamanya. Hukuman Tuhan hanya sementara dan itu pun membawa kebaikan baginya.
Daud meresponi apa yang menimpa dirinya dengan doa. Ia sadar akan dosanya dan bertobat atas apa yang ia lakukan. Di dalam doa, Tuhan mengubah ratap tangisnya menjadi tari tarian, dan rasa kabung sirna berganti sukacita. Melalui penyakit yang dideritanya, ia disadarkan untuk tidak sombong. Ini adalah pelajaran berharga bagi Daud agar memiliki kerendahhatian dan tidak melupakan Tuhan.
Tuhan memberikan hukuman bukan karena Dia membenci anak anak Nya, tetapi justru karena mengasihi mereka. Yang Tuhan benci adalah dosa yang dilakukan dan Dia ingin anak anak Nya kembali ke jalan yang benar. Ibrani 12:5b berkata, Janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan Nya.
Peristiwa buruk tak selalu karena dosa, tetapi bila terjadi, coba introspeksilah diri. Mengapa Tuhan izinkan terjadi? Bila Anda menemukan suatu dosa telah Anda perbuat, tersungkurlah di hadapan Nya dan Allah di dalam anugerah Nya sanggup mengubah ratap tangis Anda menjadi tari tarian.
Refleksi diri:
Apa peristiwa buruk yang Anda alami belakangan ini? Cobalah belajar peka, apa yang ingin Tuhan katakan kepada Anda?
Apakah Anda pernah menari nari setelah mengalami ratap tangis? Apa pelajaran di balik kejadian tersebut?

Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.