Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

SEMUA PERLU YESUS

 
Yohanes 10:7-10

NATS: Setiap orang yang percaya kepada-Nya [tidak binasa, melainkan] beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:15)

Dosen Universitas Cambridge, J.S. Whale, suatu hari menerima sebuah surat. Seorang pria menulis bahwa setelah ia dan istrinya kini memasuki usia 60-an, ia merasa tidak ada gunanya percaya kepada Yesus. Meskipun tak pernah ke gereja, tidak mempercayai Allah maupun kehidupan yang akan datang, tetapi mereka menjalani hidup pernikahan dengan bahagia selama 40 tahun. Mereka pun sangat dihormati dan selalu berbuat baik. Oleh karena itu si penulis surat bertanya-tanya apa yang dapat ditawarkan agama kepada mereka.

Saya tidak tahu bagaimana Dr. Whale menjawab surat itu. Yang saya tahu adalah Yesus berkata bahwa Dia datang untuk menawarkan "hidup" yang lebih berkelimpahan dari apa pun yang dapat diberikan dunia ini (Yohanes 10:10). Tidak seperti hal-hal bersifat sementara yang kita jumpai sekarang ini. Dia menawarkan hidup yang kekal (Yohanes 3:15,16).

Seiring berjalannya waktu, cepat atau lambat kekuatan kita akan berkurang. Kita dapat mengalami penyakit yang parah atau bahkan kelumpuhan. Atau, kita tak dapat lagi mengurus orang lain dan diri sendiri, kehilangan orang-orang yang kita kasihi, dan terancam bayangan maut yang semakin mendekat.

Tatkala samudera kehidupan terlihat tenang, tampaknya kita tidak memerlukan "sang Kapten" yang mampu mengatasi badai yang dapat menyerang kapal kecil kita. Namun yang pasti kesulitan dan kematian pasti akan datang. Menyangkal kebutuhan kita akan Allah berarti menyangkal kenyataan. Semua orang memerlukan Yesus -VCG


LANGKAH PERTAMA UNTUK HIDUP BERKELIMPAHAN DALAM KRISTUS
ADALAH MENGAKUI BAHWA KITA MEMERLUKAN-NYA

Jangan lupa tetap proses ya, pakai masker, cuci tangan dan selalu hormati orang lain dan jaga kesehatan. Kàrena covid 19  blum hilang. Gbu.

Share:

Dijajah atau Merdeka


Galatia 5:1 15


Saudara saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka.
Galatia 5:13a

Menjelang peringatan kemerdekaan RI biasanya sering muncul kalimat berikut dalam pidato pidato yang disampaikan: Kita sudah merdeka sekian tahun tetapi banyak orang yang mentalnya masih mental jajahan. Kalimat ini cukup akrab dalam kehidupan orang Kristen. Banyak orang yang mengaku percaya Tuhan Yesus tetapi hidupnya masih senang dengan dosa. Hidupnya masih dijajah dosa.

Ketika seseorang menerima keselamatan, tidak berarti ia punya kemerdekaan melakukan dosa lagi. Perhatikan apa yang dikatakan Rasul Paulus, Saudara saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, Status orang Kristen di dalam Tuhan Yesus adalah orang merdeka, bukan lagi budak dosa, orang bebas yang bisa hidup benar. Sebuah peringatan serius bagi kita bahwa hidup sebagai orang merdeka bukanlah memakai kesempatan itu untuk berbuat dosa. Kita memang tidak lepas dari godaan dosa dan dosa akan selalu berusaha untuk menjatuhkan dan menyeret kita kembali ke dalam kubangan dosa yang kotor. Jangan meremehkan anugerah keselamatan yang diterima. Kita memang tidak membayarnya tetapi anugerah itu tidak murahan, melainkan dibayar dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus Yesus.

Hidup dalam dosa menandakan betapa egoisnya seseorang, memusatkan segalanya hanya untuk dirinya. Keselamatan memanggil kita untuk bisa hidup melayani seorang akan yang lain dengan kasih. Sebagai orang merdeka yang menerima kasih yang besar dari Kristus, sudah seharusnya orang orang percaya hidup di dalam kasih Tuhan. John Piper berkata, Ketika kita mengasihi, dimotivasi oleh kepenuhan kita akan kasih dari Allah, sedangkan dosa atau perbuatan daging, dimotivasi untuk mengisi kekosongan hidup kita. Orang yang dimerdekakan oleh Kristus adalah orang yang tidak kekurangan kasih Allah, orang yang sudah penuh akan kasih Allah.

Kemerdekaan di dalam Yesus bukan recehan. Karena itu, orang percaya harus menghidupinya dengan sungguh sungguh, hidup benar di hadapan Nya. Jangan berdalih Ah cuma dosa segini aja. Harga penebusan dosa nilainya tak terhingga dan tidak ada dosa segini aja. Jika Anda masih sering bermain main dengan dosa, bertobatlah sekarang. Mari sebagai orang yang sudah merdeka, jangan lagi hidup seperti orang jajahan.

Refleksi diri:

Apa artinya kemerdekaan di dalam Kristus bagi Anda?

Dosa apa yang paling sulit Anda lepaskan? Sudahkah Anda meminta pertolongan Tuhan untuk melepaskannya?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.

Share:

Memaknai kemerdekaan

 Galatia 5:1 15

janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan.
Galatia 5:13 15


Ketika seseorang sudah mengakui semua dosa, mohon ampunan Tuhan, dan mengalami kemerdekaan dari dosa oleh Kristus maka hendaklah ia memaknai kemerdekaan tersebut dengan benar. Bagaimana caranya?

Pertama, jangan menyalahgunakannya sebagai kesempatan berbuat dosa. Toh Tuhan Yesus sudah ampuni dosa saya dan semua yang sudah diselamatkan akan tetap selamat karena di dalam Tuhan sekali selamat tetap selamat. So, mumpung sudah diselamatkan maka saya bisa lebih bebas melakukan dosa, karena dosa masa lalu, masa kini, bahkan dosa saya yang akan datang, semua sudah diampuni oleh Tuhan. Ini pemahaman yang keliru dari ajaran Alkitab dan juga sangat salah pengaplikasiannya. Kebenarannya semua yang mengalami kemerdekaan dalam Kristus, dengan kekuatan Tuhan dan usaha sangkal diri sedemikian rupa, ia akan waspada dan sekeras mungkin berusaha meninggalkan kebiasaan dosa.

Kedua, hendaklah kita belajar melayani orang lain dengan kasih yang telah Yesus teladankan. Kita sudah dikasihi terlebih dulu oleh Yesus, kiranya orang lain dapat merasakan kasih, perhatian, dan pertolongan Tuhan melalui diri kita.

Ketiga, jangan menjadi alat setan untuk menggigit, menelan, dan membinasakan orang lain. Murid Kristus sejati tidak akan melakukannya. Jika Anda melihat orang Kristen yang saling gigit, fitnah, dan menjatuhkan untuk merebut kedudukan atau keuntungan dari perusahaan, itu adalah persaingan yang tidak sehat dan pasti ia bukan murid Tuhan sejati. Jika Anda menyaksikan pemilihan majelis dengan saling mempromosikan orang yang dekat tanpa memperhatikan ketentuan Alkitab, apalagi meninggikan seseorang dan menjatuhkan orang lain berdasarkan like or dislike, pastilah majelis tersebut bukan sungguh pengikut Kristus. Jika Anda menemukan penginjil dan pendeta yang saling menjelekkan satu sama lain, demi jabatan atau demi menjilat majelis yang kaya (umumnya orang kaya senang berlaku seperti Tuhan di dalam gereja, tidak belajar merendahkan diri seperti Kristus) pasti ia bukan hamba Tuhan sejati. Jika kita sendiri yang melakukan salah satunya, mari bertobat dan menjadi anak Tuhan sejati.

Mari maknai kemerdekaan kita dengan bertanggung jawab, serta tetap setia pikul salib dan sangkal diri. Amin. Salam memaknai kemerdekaan.

Rrefleksi diri:

Adakah sikap Anda yang keliru selama ini dalam memaknai kemerdekaan dari dosa yang Tuhan Yesus telah karuniakan?

Apakah Anda sudah belajar lebih baik dalam mengasihi orang lain seperti yang Yesus teladankan?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.

Share:

Janji Tuhan memberi Berkat

Kejadian 12:1 3

Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
Kejadian 12:2 3

Kitab Suci mengungkapkan bagaimana janji janji besar kepada Abraham ditepati oleh Tuhan, Sang Pemelihara Janji yang Agung, yang memberkati suatu bangsa dan semua keluarga di bumi. Mungkin kita berpikir betapa enaknya Abraham karena semua janji berkat besar dari Tuhan digenapi dalam hidupnya dan keturunannya. Padahal seperti air yang jernih selalu keluar melalui pipa yang bersih, demikianlah sebenarnya di balik janji Tuhan kepada Abraham, ada kewajiban yang juga tidak kalah besarnya. Abraham harus belajar taat, belajar berkorban, belajar percaya akan semua janji Allah, dan semua itu tidak mudah. Melalui Abraham, bangsa bangsa mengalami berkat Tuhan. Sebuah pertanyaan umum muncul: apakah Tuhan benar benar mencintai semua bangsa dan bisa memakai pribadi sebagai saluran berkat Tuhan untuk suatu bangsa? Kebanyakan orang Kristen akan menjawab pertanyaan, Ya, tentu saja! Memang mereka akan setuju bahwa inti dari Injil adalah Allah begitu mengasihi seluruh dunia sehingga Dia memberikan Anak Nya untuk membuat keselamatan tersedia bagi setiap orang dari segala bangsa.

God Bless America adalah lagu patriotik yang ditulis oleh Irving Berlin selama Perang Dunia I pada tahun 1918 dan direvisi olehnya menjelang Perang Dunia II pada tahun 1938. Irving Berlin tiba di New York pada usia lima tahun. Nama aslinya Israel Baline, putra seorang penyanyi yang melarikan diri dari penganiayaan terhadap orang orang Yahudi di Rusia. Lagu God Bless America mengobarkan semangat untuk tidak menyerah dan percaya bahwa Tuhan mengasihi Amerika sebagai satu bangsa, bahkan mau memakai bangsa Amerika untuk bangsa bangsa lain. Hari ini, lagu tersebut sering digunakan sebagai simbol dukungan dalam perang, olah raga, atau apa pun kegiatan untuk mengobarkan semangat Amerika.

Saudara, percayakah kita bahwa Allah juga mau memberkati bangsa Indonesia sebagai satu bangsa? Maukah kita dipakai oleh Allah untuk menjadi berkat bagi bangsa Indonesia? Tuhan menepati janji Nya kepada Abraham, Dia juga akan menggenapi janji janji Nya kepada kita yang sungguh sungguh mau taat kepada Nya. Bukankah Tuhan Yesus sudah berjanji akan menyertai kita sampai pada kesudahannya?

Salam berkati bangsa Indonesia.

Refleksi diri:

Bagaimana Anda melihat Tuhan memberkati bangsa Indonesia? Apa saja bukti berkat Nya yang Anda rasakan?

Apa yang ingin Anda lakukan sebagai warga negara yang baik, agar bisa menjadi berkat bagi bangsa Indonesia?




Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.

Share:

Tetap Kokoh bersama Kristus.

Matius 7:24 27

Setiap orang yang mendengar perkataan Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Matius 7:24 25

Saya pernah menyaksikan tayangan video sebuah rumah yang terbawa arus kuat. Rumah yang terbuat dari kayu tersebut hanyut ketika arus air sangat deras menghantamnya.

Tuhan Yesus dalam perikop bacaan juga memberikan perumpamaan serupa. Dikisahkan seorang bijaksana membangun rumahnya di atas pondasi yang kokoh, yaitu batu. Ketika rumah tersebut dihantam banjir dahsyat, rumah tersebut tetap berdiri dengan kokoh. Berbeda dengan orang bodoh yang membangun rumahnya di atas pasir yang mudah hanyut oleh air. Ketika banjir datang menerjang menghanyutkan segala yang dilewatinya maka hanyut pula rumah yang ia bangun.

Perumpamaan ini menggambarkan iman kita. Jika kita membangun iman di atas dasar yang kokoh, yaitu firman Tuhan, maka ketika badai pencobaan dan pergumulan menghantam iman kita, kita tetap kokoh berdiri. Firman yang menjadi dasar kokoh tersebut adalah Kristus Yesus, Sang Batu Karang nan teguh. Orang yang bijak tahu bahwa saat ia menghadapi pergumulan hidup, selalu ada Tuhan Yesus yang siap menolong dan menyertai.

Berbeda dengan orang bodoh yang membangun imannya di atas segala apa yang dimilikinya. Ia berpikir dengan kekuatan, kekuasaan, dan kekayaan yang dipunyainya, ia bisa menghadapi semua tantangan dan permasalahan hidup. Namun kenyataaannya, ketika badai permasalahan hidup datang tampaklah bahwa semua yang ia miliki tidak membuatnya bertahan menghadapi terjangan badai tersebut. Ketika semua yang diandalkannya hilang maka hilang pula iman yang dimilikinya.

Ingat lagu Engkaulah kekuatanku Tempat perlindunganku 

Saat badai menerpa aku tak akan goyah aku  tak akan Goyah sbab kau sertaku.
Sejauh langit dari bumi
Begitu besarNya KasihMu. Penuhi hati kami yang Rindu menyembahmu Yesus
Sejauh langit dari bumibumi. Begitu besarnya kasihMu kaulah Tuhan kekuatanku Sukacitaku

Saudara saudaraku yang terkasih, milikilah dasar iman yang kokoh, yaitu Sang Batu Karang, Yesus Kristus di dalam hidup kita. Saat kita membangun iman di atas dasar Kristus maka kita akan tetap bertahan dan memiliki pengharapan. Namun, bagi kita yang menaruh harapannya kepada harta, kekuatan fisik, kepandaian, dan kehebatan diri, maka pasti akan tergeletak jatuh. Taruhlah segala aspek kehidupan hanya di dalam kendali tangan Nya. Niscaya, kita akan tetap kokoh dan tangguh menghadapi badai apa pun. Hidup memang penuh tantangan dan pergumulan tetapi bersama Kristus, Sang Imanuel, kita pasti sanggup bertahan sampai akhir hidup yang Tuhan izinkan.

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah membangun dasar iman hanya kepada Yesus Kristus?

Apa komitmen yang ingin Anda lakukan membangun iman semakin bertumbuh dan selalu memiliki pengharapan di dalam Kristus?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.

Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.