Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Serahkan Kejahatan kepada Tuhan

 Wahyu 8: 3 - 5

3 Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. 4 Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah. 5 Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi. (Wahyu 8:3-5)
Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, namun serahkanlah pembalasan itu kepada Tuhan yang adalah Hakim yang mahaadil. Perlu disadari bahwa membalas perbuatan orang yang merugikan kita dengan ganti merugikan dirinya hanyalah mendatangkan rasa puas yang semu. Sebab dengan melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh orang tersebut sesungguhnya kita telah menempatkan kualitas diri kita sederajat dengan yang bersangkutan. Itu sebabnya yang patut kita lakukan adalah menyerahkan pembalasan tersebut kepada Tuhan. Dia adalah Hakim yang adil. Di dalam keadilan-Nya Ia menegakkan keadilan dengan menjatuhkan hukuman kepada orang yang melakukan kejahatan.
Tindakan Allah di dalam menegakkan keadilan ini dicatat di dalam Wahyu 8. Di situ ditulis bahwa Yohanes melihat doa umat Tuhan yang mengalami penindasan di dunia bagaikan dupa yang naik ke takhta Allah. Lalu ia melihat seorang malaikat Tuhan mengambil sebuah pedupaan dari emas, mengisinya dengan api dari mezbah yang mengepulkan asap doa dari umat Tuhan tadi, lalu melemparkannya ke bumi. Ia melakukan hal itu sebagai hukuman pembalasan terhadap manusia yang berbuat jahat dengan menindas umat Tuhan. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak usah membalas kejahatan yang dilakukan orang terhadap diri kita, karena Tuhan sendirilah yang akan membalaskannya bagi kita.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Apakah yang perlu Anda lakukan bila orang menindas diri Anda secara sewenang-wenang? Mengapa demikian?
Aksion

Anda Tahu Tuhan,  hakim yang adil yang tidak akan pernah membiarkan ketidakadilan merajalela di muka bumi. Di dalam keadilan-Mu Engkau menghakimi semua orang dan di dalam kebenaran-Mu Engkau menimbang niatan hati dan perbuatan yang dilakukan oleh semua insan. Kepada-Mu, untuk itu mari berlindung. BerNaung  di bawah sayap keadilan-Mu. Agar perLindungan diriku dari orang yang berniat jahat kepadaku dan belalah perkaraku di hadapan orang-orang yang memfitnah hidupku. Di dalam perlindungan-Mu itu aku merasakan damai sejahtera yang berlimpah-limpah.
Doa
Di awal dari bulan yang terakhir dari tahun ini kembali aku mengangkat ucapan syukurku kepada-Mu. Karena Engkau limpah dengan kasih setia, dan hanya dekat dengan diri-Mu hatiku tenang. Oleh sebab itu aku memohon Engkau berkenan menuntun dan menyertai hidupku di sepanjang bulan ini, sehingga aku dapat mengakhiri tahun ini di dalam hidup yang berkemenangan. Sertailah diriku dengan Roh Kudus-Mu dan bimbinglah aku agar berjalan sesuai dengan firman-Mu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan. Pakailah diriku untuk menjadi saluran berkat-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.

Share:

Tuhan Penggembala Kita

15 Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. 16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. 17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." (Wahyu 7:15-17)
Apabila Tuhan yang menggembalakan hidup kita, maka kita tidak perlu kuatir akan apapun juga. Hal ini sama seperti keadaan kawanan domba yang sangat tergantung kepada siapa yang menjadi gembala mereka. Apabila yang menggembalakan mereka adalah pribadi yang bertanggung jawab, maka kawanan domba itu akan berada di dalam keadaan yang sejahtera. Sebaliknya bila sang gembala adalah pribadi yang tidak dapat diandalkan, maka kawanan domba itu akan menderita. Demikian juga dengan diri kita. Siapa yang menggembalakan hidup kita akan sangat menentukan kesejahteraan kita. Apabila Tuhan yang menggembalakan kita, maka hidup kita akan berbahagia.
Kaitan antara siapa yang menggembalakan dengan keadaan mereka yang digembalakan itu dikemukakan di dalam Wahyu 7. Di situ dicatat bahwa Tuhan menunjukkan kepada rasul Yohanes tentang orang-orang yang telah melewati penganiayaan yang besar. Disebut bahwa mereka mengalami kebahagiaan yang sejati dan abadi. Tidak ada lagi air mata dukacita di mata mereka. Mereka tidak menderita lapar dan haus serta panas terik tidak menimpa mereka. Disebutkan alasan dari keadaan itu, yaitu karena "Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka." Hal ini menunjukkan bahwa siapa yang menggembalakan kita akan sangat menentukan keadaan hidup kita.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Siapakah yang menggembalakan hidup Anda? Apakah bukti dari jawaban Anda tersebut?
Aksion
Jika Tuhan,  Gembala yang agung yang telah mengorbankan diri-Mu di dalam kasih bagi diriku, manusia yang berdosa ini. Kepada-Mu aku mengangkat pujian dan ucapan syukurku. Di dalam kasih-Mu yang tidak terbatas itu Engkau telah memelihara hidupku, baik di masa lampau, di masa kini, maupun untuk masa yang akan datang. Oleh sebab itu aku tidak merasa ragu dan kuatir akan hari esokku. Karena aku yakin sesungguhnya hidupku berada di tangan yang bertanggung jawab, dan yang tidak akan pernah lalai di dalam menjaga umat-Nya. Kepada-Mu, ya Tuhan, aku berharap dan aku berserah.
Doa. 
Ya Tuhan, Sang Gembala yang agung, tuntunlah diriku di dalam kebenaran firman-Mu. Ampunilah aku bila adakalanya aku memilih jalanku sendiri, sehingga mengakibatkan aku tersesat di jalan yang salah. Aku berterima kasih karena oleh anugerah-Mu Engkau bersedia membawa diriku kembali kepada-Mu. Tuhan, peliharalah hidupku di sepanjang hari ini dengan kasih setia-Mu itu. Jagalah diriku dari semua marabahaya dan jangan biarkan aku terjerumus ke dalam pencobaan. Berkatilah semua yang kukerjakan dan jadikanlah diriku saluran berkat bagi mereka yang memerlukannya. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Gembalaku, aku berdoa. Amin.

 
Share:

Kedekatan dengan Tuhan

Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. 10 Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?" 11 Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka. (Wahyu 6:9-11)

Tidak ada orang yang lebih dekat dengan Tuhan melebihi orang yang mengasihi Dia dengan segenap hidupnya. Adalah hal yang wajar apabila seorang suami akan merasa senang untuk berada dekat dengan istrinya yang sangat mengasihi dirinya. Karena orang yang sangat mengasihi kita itulah yang akan kita harapkan untuk berada paling dekat dengan diri kita. Hal yang sama dengan diri Tuhan. Ia senang untuk berada dekat dengan orang-orang yang mengasihi Dia. Berarti apabila kita ingin senantiasa berada dekat dengan Tuhan maka kitapun harus memelihara kasih kita kepada-Nya. Semakin kita mengasihi Tuhan maka kitapun akan semakin dekat dengan Dia.

Kedekatan Tuhan dengan orang yang mengasihi diri-Nya dengan segenap hidup mereka tersebut dapat dilihat bahwa "jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki" berada di bawah mezbah Allah. Itulah tempat yang berada sangat dekat dengan Tuhan. Kerelaan orang-orang tersebut untuk menyerahkan nyawa karena firman Allah dan kesaksian mereka menunjukkan bahwa mereka sangat mengasihi Tuhan. Penglihatan yang dilihat oleh Yohanes ini menunjukkan bahwa Allah berkenan agar orang-orang yang mengasihi Dia dengan segenap hidup mereka untuk berada dekat dengan diri-Nya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudahkah Anda berada dekat dengan Tuhan? Apa alasan dari jawaban Anda tersebut?

Aksion 
Tuhan, hanya dekat dengan-diri Mu  merasakan damai sejahtera dan sukacita yang sejati. Oleh karena anugerah-Mu. yang sesungguhnya tidak layak untuk datang kepada-Mu sekarang Engkau izinkan untuk berada dekat dengan diri-Mu. Hanya karena Engkau yang telah terlebih dahulu mengasihi diriku, maka barulah  dapat mengasihi diri-Mu. Sebab tanpa anugerah-Mu  akan tetap hidup sebagai orang yang memberontak kepada-Mu. Tapi oleh anugerah-Mu yang besar Engkau telah menebus hidupku dari masa laluku, memerdekakanku dari kegelapan dosa, dan membaharui batinku sehingga dapat mengasihi diri-Mu. Sungguh semua itu aku alami hanya karena anugerah-Mu bagi hidupku.
Doa
Pagi hari ini kembali aku mengangkat syukurku kepada-Mu. Apabila aku menoleh ke belakang pada hari-hari yang telah aku lewati di dalam hidupku aku melihat betapa besar kemurahan-Mu bagi diriku. Sedangkan apabila aku menatap kepada hari-hari yang akan kulalui aku percaya tangan-Mu tidak akan pernah meninggalkan diriku. Ya Tuhan, sertai dan tuntunlah hidupku di sepanjang hari ini. Jadikanlah semua yang kukerjakan mengalami keberhasilan. Tolonglah aku agar hidupku memuliakan nama-Mu di manapun diriku berada. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Sang Anak Domba Allah yang telah mengorbankan nyawa-Nya bagiku, aku berdoa. Amin.

 
Share:

 Wujud nyata Kasih Yesus

4 Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya. 5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." 6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi. (Wahyu 5:4-6)


 
Kematian Kristus bukanlah tanda dari ketidakberdayaan diri-Nya, namun merupakan wujud dari kasih-Nya yang tidak terbatas. Pada umumnya orang menghindari penggunaan kata kematian. Karena di dalam kata itu terkandung pemahaman tentang ketidakberdayaan dan berakhirnya kehidupan. Tetapi tidak demikian halnya dengan kematian Kristus. Kematian-Nya bukanlah tanda dari ketidakberdayaan diri-Nya, namun merupakan wujud dari kasih-Nya kepada manusia yang berdosa. Kematian-Nya bukanlah akhir dari kehidupan, namun justru awal dari kehidupan yang baru. Itulah kehidupan yang diperdamaikan dengan Allah oleh kasih dalam pengorbanan-Nya di kayu salib.

Kita dapat melihat bahwa kematian Kristus merupakan wujud dari kasih-Nya tersebut di dalam Wahyu 5. Di situ ditulis bahwa rasul Yohanes melihat Kristus bagaikan seekor Anak Domba yang telah disembelih. Keberadaan dari Sang Anak Domba yang telah disembelih ini menggambarkan Kristus yang mati di kayu salib. Namun di saat yang sama Yohanes mendengar bahwa Anak Domba tersebut adalah Singa dari suku Yehuda yang telah menang. Hal ini menggambarkan kuasa Kristus yang tidak terbatas. Sehingga bila Dia yang mahakuasa rela mengalami kematian, maka hal tersebut bukanlah karena Ia lemah namun karena kasih-Nya yang besar bagi kita. Kasih yang membuka lembaran yang baru bagi kehidupan kita.

Pertanyaan untuk Direnungkan
Bagaimana sikap Anda yang seharusnya terhadap kematian Kristus? Mengapa demikian?

Aksion
Jika Tuhan  adalah pribadi yang mahakuasa dan mahamulia. Sedangkan aku adalah manusia yang terbatas dan masa laluku penuh dengan noda dosa. Apabila Engkau bersedia mengorbankan diri-Mu sampai mati di kayu salib bagi keselamatanku, semua itu hanyalah karena anugerah-Mu yang besar bagi hidupku. Karena kasih-Mu terhadap diriku Engkau bersedia menanggung hukuman yang seharusnya ditimpakan pada diriku melalui kematian-Mu. Ajarlah aku, ya Tuhan, untuk menghargai pengorbanan-Mu dengan hidup menyenangkan hati-Mu. Gimana hatimu?

Doa
Kembali pada pagi hari ini aku mengucap syukur kepada-Mu untuk semua kebaikan-Mu dalam hidupku. Aku menyerahkan waktu yang akan kulalui pada hari ini ke dalam kemurahan-Mu. Sertailah diriku dengan Roh-Mu dan tuntunlah aku dengan firman-Mu. Bawalah aku untuk berjalan menurut kebenaran-Mu dan berikanlah kepadaku hati yang taat kepada tuntunan-Mu itu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan, dan muliakanlah nama-Mu di dalam semuanya itu. Pakailah diriku untuk menjadi saluran berkat-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Anak Domba Allah yang telah mati bagi diriku, aku berdoa. Amin.

Share:

 Semua Untuk Kemuliaan Tuhan

9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, 10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: 11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." (Wahyu 4:9-11)


Semua cita-cita akan bersifat terlalu muluk bila hal itu adalah untuk kemuliaan diri sendiri, dan tidak ada cita-cita yang terlalu besar bila hal itu adalah untuk kemuliaan Tuhan. Sekecil apapun suatu cita-cita apabila hal tersebut dimaksudkan untuk mencari puji-pujian bagi diri sendiri, maka sesungguhnya cita-cita tersebut adalah terlalu muluk. Sebaliknya sebesar apapun suatu cita-cita namun bila hal tersebut dimaksudkan agar nama Tuhan dimuliakan, maka cita-cita tersebut tidaklah bersifat terlalu muluk. Singkat kata, kita boleh memiliki tujuan hidup yang setinggi-tingginya selama hal itu bukan demi kebanggaan diri sendiri, namun agar nama Tuhan diagungkan.

Bahwasanya kita boleh memiliki cita-cita dan meraih hal-hal yang besar selama kita mempersembahkannya bagi kemuliaan Tuhan tersebut dapat dilihat di dalam Wahyu 4. Di situ ditulis para tua-tua yang duduk di hadapan Allah menyembah dan melemparkan mahkota mereka di hadapan takhta-Nya. Tempat mereka berada menunjukkan tingginya kedudukan dari para tua-tua itu. Mahkota yang mereka kenakan menunjukkan kehormatan yang mereka sandang. Artinya kita boleh meraih kedudukan yang tinggi, atau cita-cita yang besar, selama kita mempersembahkan semua kehormatan kepada Tuhan. Karena memang hanya Dia yang layak menerima semua puji-pujian dan hormat untuk selama-lamanya.

Pertanyaan untuk Direnungkan

Selama ini apakah yang Anda lakukan bila orang memuji Anda karena prestasi yang telah Anda capai? Mengapa demikian?

 Aksion

Saat, aku percaya bahwa Engkau menciptakan diriku untuk kemuliaan nama-Mu. Ajarlah diriku untuk senantiasa bersikap setia kepada rencana-Mu yang mulia bagi diriku tersebut. Sehingga aku tidak hidup untuk mencari pujian bagi diriku sendiri karena sesungguhnya segala hormat dan kemuliaan hanyalah Engkau yang layak untuk menerima semuanya itu. Oleh karena itu tolonglah diriku untuk sanggup mengembangkan semua talenta dan kesempatan yang Engkau berikan kepadaku, serta menggunakannya untuk memuliakan nama-Mu. Tolonglah aku untuk dapat menjadi saluran berkat bagi orang yang lain, dan di saat yang sama tetap menjaga diriku agar hidup di dalam kerendahan hati.

Doa.
Aku berterima kasih kepada-Mu, ya Tuhan, untuk hari yang baru yang Engkau berikan kepadaku pada hari ini. Aku yakin berbagai kesempatan yang baru Engkau akan bukakan bagi diriku. Tolonglah diriku agar mampu mengisi kesempatan-kesempatan tersebut secara bertanggung jawab dan menggunakannya untuk memuliakan nama-Mu. Oleh sebab itu berkatilah semua yang kukerjakan dengan keberhasilan. Pakailah diriku menjadi saluran kasih-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Kepada-Mu, ya Tuhan, aku berharap, sakitku sembuhkan, pergumulanku kau tanggungkan, ekonomiku   tingkatkan, miskinku kau kayakan, kayaku kau hikmat kan agar sombongku salibkan, kerjaku kau tambahkan rezekiku kau berkahksn, keluargaku harmonis kan di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.

Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.