Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Keropos Rohani

Matius 16:1 4

Tetapi jawab Yesus: Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah, dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda tanda zaman tidak.
 Matius 16:2 3

Saya heran mengapa ada sayap laron di lantai setiap hari. Dibersihkan ada lagi besoknya. Padahal saya tidak pernah melihat mereka beterbangan. Akhirnya, kami menemukan sumbernya: sofa di ruang keluarga kami. Luarnya masih bagus tetapi kayu kerangkanya sudah keropos, habis dimakan rayap.

Tuhan Yesus berbicara tentang hal keropos rohani. Ia menyinggung soal orang Farisi dan Saduki yang meminta tanda ajaib untuk menegaskan bahwa Dia sungguh Mesias. Maksud sebenarnya adalah mereka ingin mencobai Tuhan Yesus. Mereka sedang mencari cari kelemahan Nya. Niat mereka tidak tulus. Mereka tidak bisa atau lebih tepat tidak mau mengakui hal hal positif yang sudah jelas jelas dilakukan Yesus. Tuhan Yesus balik menyindir mereka dengan mengatakan soal memerhatikan cuaca. Setiap orang bisa melakukan hal itu. Maksudnya, untuk mengetahui kondisi cuaca secara umum, seseorang tidak perlu menjadi ahli meteorologi. Tanda tandanya nyata. Pagi ini, ketika saya menulis renungan ini, cuaca agak gelap. Berawan tebal. Kemungkinan besar siang atau sore akan hujan. Sesederhana itu.
Sadar tidak sadar, kita bisa bersikap seperti orang Farisi dan Saduki. Kita sudah mengalami banyak kebaikan dan berkat Tuhan tetapi masih merasa Tuhan itu jauh. Kita masih menuntut Tuhan memberikan ini dan itu, padahal yang kita terima sudah cukup bahkan lebih dari cukup. Kita perlu belajar untuk lebih banyak bersyukur daripada meminta. Sebagai orang yang sudah menyaksikan ajaran dan karya Tuhan Yesus bahkan mendapat jaminan keselamatan, tidak ada alasan untuk minta mukjizat ini itu lagi. Sudah banyak hal baik yang Tuhan perbuat dalam hidup kita. Niat menuntut lebih banyak berkat atau tanda atau mukjizat menunjukkan tanda rohani yang keropos. Luarnya tampak baik baik tetapi dalamnya hancur.
Saudara saudaraku, mari peka melihat kejadian kejadian sederhana di keseharian Anda yang merupakan mukjizat yang Tuhan lakukan. Saya yakin ada banyak peristiwa di dalam hidup yang melaluinya Anda bisa melihat mukjizat kebaikan Tuhan. Bahkan Anda bisa bangun pagi dan menarik napas segar, itu sudah sebuah mukjizat! Rohani Anda tidak keropos, kan?

Refleksi Diri:
Mengapa ada orang Kristen yang sedikit sedikit meminta mukjizat dari Tuhan? Apakah ini tanda kerohanian yang sehat?
Bagaimana membangun kebiasaan bersyukur dalam hidup Anda?

Doa. 
Ya Bapa Terima kasih buat waktu pagi ini, untuk aku bisa bersyukur sebelum beraktifitas, jadikan hidupku berarti dan jangan sampai keropos rohani. Amin
Share:

Memberi lebih banyak

Lukas 21:1 4

Lalu Ia berkata: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi
lebih banyak dari pada semua orang itu.
 Lukas 21:3

Seorang peternak berkata kepada istrinya bahwa ia ingin mempersembahkan seekor anak sapi untuk Tuhan. Beberapa hari kemudian induk sapi peternak ini melahirkan dua ekor anak sapi, tapi sayang, satunya cacat. Peternak berpikir anak sapi yang cacat itulah yang akan diberikan kepada Tuhan. Kita pun sering bersikap seperti peternak itu, bukan? Ketika diberkati, kita mengambil yang terbaik buat diri sendiri dan menyerahkan yang kurang baik atau yang cacat buat Tuhan.

Firman Tuhan hari ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus sangat peduli mengenai uang dan persembahan. Dia memerhatikan orang orang kaya dan seorang janda miskin memberi persembahan (ay. 1 2). Bedanya, orang orang kaya memberi dalam jumlah besar, sedangkan janda miskin itu hanya memberi dua peser (Mrk. 12:41). Peser (Yunani: lepta/lepton) adalah mata uang terkecil dari uang logam Yunani. Satu dinar senilai dengan 128 lepta, upah sehari untuk seorang pekerja. Jadi, yang dipersembahkan sang janda miskin bernilai 1/64 upah rata rata sehari seorang pekerja. Ini menunjukkan bahwa janda ini sangat miskin sehingga hanya bisa memberi sedikit sekali. Namun, herannya yang dipuji Yesus adalah justru janda miskin itu, bukan orang kaya (ay. 3). Mengapa? Karena Tuhan Yesus menilai dari motivasi orang memberi persembahan. Janda miskin memberi lebih banyak karena ia memberi dari kekurangannya, seluruh nafkah hidupnya (ay. 4). Artinya, bukan lebih banyak secara kuantitas, tetapi lebih pada kualitas pengorbanannya bagi Tuhan sampai sampai hanya menyisakan sedikit bagi dirinya sendiri. Jadi, nilai persembahan tidak diukur dari jumlah nominal semata, melainkan dari jumlah pengorbanan. Tuhan Yesus melihat motivasi janda itu dalam memberi karena kasih, rasa syukur, dan ibadahnya yang sejati kepada Tuhan. (Rm. 12:1 2).

Ayo introspeksi diri, bagaimana sikap dan motivasi kita memberi persembahan selama ini? Marilah memberi persembahan kepada Tuhan dengan motivasi yang benar, bukan supaya dilihat atau dipuji orang. Juga bukan untuk mengharapkan balasan berkat yang berlipat ganda dari Tuhan, tetapi karena kita mau mengasihi Tuhan yang lebih dulu mengasihi kita dengan memberikan nyawa Nya untuk menebus dosa kita. Hidup kita hanya untuk menyenangkan Dia.

Refleksi Diri:

Apa dasar Tuhan Yesus menegaskan bahwa janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang?

Apa langkah konkret yang dapat Anda lakukan dalam hal memberi yang terbaik bagi Tuhan?

Doa. 
Bapa yang baik pagi yang indah ini, kau izinkan kami sujud di altarmu memohon ampun dan ridhomu, atas segala hal yang akan ku kerjakan di hari ini, apapun yang ku dapat dan kuterima ajari aku untuk bersyukur serta dapat memberi lebih banyak, meskipun tidak ada yang dapat kami berikan, ajari aku untuk memiliki hikmat dalam memberi, semua rencanaku hari ini adalah pemberianmu, agar ku dapat menjadi alat pemberianmu Itu. Temukan aku dengan orang damai agar aku dapat menceritakan Kemuliaanmu. Amin
Share:

Sekarang SukacitaÑya

1 Petrus 1:8 9

Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan.
1 Petrus 1:8

Beberapa ahli menyatakan dibutuhkan 43 otot untuk cemberut dan hanya 17 otot untuk tersenyum. Ini berarti cemberut lebih membebani tubuh daripada tersenyum. Bukan hanya fisik, beban hati pun bertambah berat jika seseorang cemberut. Banyak orang Kristen hidup dengan sikap murung dan muram. Hal ini tidak wajar. Seharusnya iman membawa kepada hidup penuh sukacita.

Dalam bagian ini, Rasul Petrus melanjutkan pembahasannya tentang iman. Iman artinya menaruh kepercayaan atau bergantung sepenuhnya kepada Allah. Seorang beriman mengambil langkah untuk percaya dan membawa dirinya tinggal sepenuhnya dalam Kristus. Tata bahasa bahasa Yunani untuk istilah percaya dan bersukacita adalah tindakan yang berlangsung kontinu atau terus menerus, bukan sesaat. Bersukacita setiap hari. Jadi, jika sebelumnya Petrus mengatakan tentang bersukacita karena pengharapan pada masa yang akan datang maka pada bagian ini yang dimaksudnya adalah sukacita yang lahir dari persekutuan pribadi setiap hari dengan Kristus Yesus. Istilah tidak terkatakan pada ayat emas, dalam bahasa aslinya hanya dipakai satu kali di seluruh Perjanjian Baru dan menyatakan suatu sukacita yang luar biasa dan tidak dapat diungkapkan dengan kata kata.

Iman dan sukacita adalah dua hal berkaitan erat. Orang yang percaya pada Kristus akan rindu bersekutu erat dengan Nya. Persekutuan erat dengan Tuhan akan membawa perubahan hidup dari yang buruk menjadi baik, negatif menjadi positif, salah menjadi benar. Jika Anda merasa hidup penuh beban berat dan kehilangan sukacita, renungkanlah mengapa ini terjadi. Hal apa yang harus Anda lakukan untuk mengalami sukacita. Sukacita sejati tidak bergantung pada keadaan lahiriah manusia, tetapi pada persekutuan intim dengan Kristus. Keadaan Anda hari ini mungkin sedang tidak baik baik saja, tetapi itu tidak berarti Anda harus hidup murung, muram, dan cemberut. Anda bisa mengubah keadaan jika Anda tinggal di dalam Kristus. Mari tumbuhkan relasi yang dekat dan intim dengan Yesus melalui persekutuan dalam doa dan firman, niscaya sukacita akan datang melingkupi apa pun kondisi kehidupan yang saat ini Anda hadapi.

Refleksi Diri:

Bagaimana pendapat Anda dengan pernyataan berikut: sukacita sejati bergantung pada persekutuan intim dengan Kristus?

Apa yang ingin Anda lakukan supaya bisa bersukacita setiap hari?

Doa. 
Tuhan, di pagi hari ini aku datang menghadap takhta anugerah-Mu dengan permohonan agar Engkau menjaga hatiku dari sikap takabur yang merupakan awal dari keruntuhan hidupku. Topanglah diriku dengan kasih setia-Mu dan tetapkanlah langkah-langkah hidupku sesuai dengan firman-Mu. Supaya dengan demikian diriku dapat menjadi persembahan yang berkenan kepada-Mu. Berikanlah kepadaku hati yang peka terhadap tuntunan-Mu, dan hati yang senantiasa taat untuk melakukan kehendak-Mu. Jadikanlah diriku sebagai saksi-Mu yang memuliakan nama-Mu di dalam segala hal yang kulakukan di sepanjang hari ini. Supaya dengan demikian melalui perkataan dan perbuatan aku dapat membawa orang untuk mengenal diri-Mu. Kepada-Mu aku berserah dan di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.
Share:

Wajah kami Bersinar

Matius 5:13 16

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
Matius 5:16

Pada sebuah konferensi di mana penginjil terkenal D. L. Moody hadir, beberapa orang muda dengan penuh semangat memutuskan untuk berdoa semalam malaman. Keesokan paginya salah satu pemuda berkata kepada Moody, Kami telah menyelesaikan pertemuan doa sepanjang malam yang luar biasa. Lihat bagaimana wajah kami bersinar! D. L. Moody menimpalinya, Musa tidak tahu bahwa wajahnya bersinar. Perbuatan baik yang narsis dan munafik tidak sulit untuk dikenali. Namun perlu diingat, perbuatan perbuatan tersebut tidak mengesankan Tuhan demikian juga orang orang yang tidak percaya.

Pengajaran Tuhan Yesus tentang garam dan terang dunia bisa dikatakan adalah pengajaran paling populer dari khotbah di bukit. Setiap kita pasti pernah mendengar pengajaran ini di dalam khotbah atau setidaknya melalui bacaan renungan yang membahas topik tersebut. Umumnya, dari pengajaran ini kita akan didorong untuk memiliki kehidupan yang berdampak, layaknya garam dan terang. Perlu kita garis bawahi, ketika Tuhan Yesus menyampaikan pengajaran ini, Dia memikirkan perbuatan baik yang sejati, yang munculdari ketulusan hati untuk melakukannya bukannya kepura puraan yang munafik. Tujuan kita ketika memberi rasa layaknya garam dan bersinar layaknya terang, bukanlah agar orang lain melihat betapa baiknya kita, tetapi agar mereka dapat melihat kasih karunia dan Tuhan Yesus Kristus di dalam diri kita. Dari tindakan kita, orang orang—bahkan mereka yang belum percaya—kemudian akan bertanya tanya, Tuhan seperti apa yang ia percaya dan miliki di dalam hatinya?.

Sebagai garam dan terang Tuhan, Anda harus memiliki perhatian yang lebih besar bukan pada diri sendiri. Anda tidak bisa hidup hanya untuk diri sendiri, Anda harus memiliki orang orang yang kepada mereka Anda bisa memberi rasa dan bersinar. Rasa dan sinar dari kehidupan adalah terutama bagi orang lain bukan untuk dinikmati sendiri. Wajah Anda yang bersinar harus mengarahkan orang orang kepada sumber terang sejati, yaitu Kristus. Yuk pastikan saat orang orang melihat Anda, mereka hanya melihat dan mendengar tentang Yesus Kristus.

Refleksi Diri:

Apakah Anda pernah melakukan perbuatan baik yang narsis dan munafik? Maukah Anda mengakuinya di hadapan Tuhan dan mohon pengampunan?

Bagaimana Anda berencana melakukan tindakan yang memberi rasa dan terang bagi orang lain?
Doa. 
Bapa yang baik, mengawali hari ini aku datang ke hadapan takhta anugerah-Mu dengan mengangkat pujian dan syukurku kepada-Mu. Sebab kasih setia-Mu memungkinkan aku untuk menghadapi hari yang harus kujalani ini di dalam sukacita yang penuh. Aku percaya bersama dengan Engkau aku akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar demi hormat dan kemuliaan-Mu. Oleh pertolongan-Mu mampukanlah diriku mengerjakan tugas dan tanggung jawabku secara maksimal. Di dalam kemurahan-Mu pakailah hidupku untuk menjadi saluran dari kasih dan kebenaran-Mu terhadap dunia di sekitarku. Supaya oleh karena kesaksian hidupku mereka yang belum mengenal Engkau akan datang kepada-Mu dan mengaku bahwa keselamatan hanya ada pada-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.
Share:

Berkat Robani

Efesus 1:3 14

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
Efesus 1:3

Kata berkat sudah tidak asing bagi orang Kristen. Sayangnya, berkat terkadang disalahartikan. Beberapa orang sengaja mencari Allah hanya agar hidup mereka selalu diberkati. Tidak salah meminta berkat dari Allah dalam hidup kita. Mungkin selama ini, kita memahami berkat dari Allah adalah sesuatu yang kasat mata. Sesuatu yang nyata di dunia, seperti makanan, pakaian, uang, rumah, kendaraan, dan lainnya. Kita tentu mudah mengucap syukur dan memuji Allah atas berkat jasmani yang diberikan.

Firman Tuhan yang kita baca, memperlihatkan adanya ucapan syukur yang anti mainstream dari Rasul Paulus. Di ayat 3, Paulus justru mengucap syukur, memuji Allah atas berkat rohani yang didapatkan. Apa pengertian Paulus mengenai berkat rohani di sini? Para ahli menafsirkan, berkat rohani dapat berarti pengampunan dosa yang Allah berikan. Paulus menuliskan kepada jemaat Efesus, bagaimana Yesus Kristus telah menyelamatkan dan menebus orang berdosa (ay. 7). Paulus juga mengingatkan kepada pembacanya, bahwa pengampunan dosa telah Allah berikan kepada umat manusia. Inilah berkat rohani yang Allah berikan kepada setiap kita.

Kita semua adalah manusia berdosa di hadapan Allah yang seharusnya mendapatkan hukuman kekal. Namun, karena kasih Allah bagi setiap kita, Dia memberikan berkat rohani kepada kita dengan mengampuni setiap dosa kesalahan yang kita lakukan sehingga kita mendapat kehidupan kekal.

Berkat rohani juga bisa diartikan sebagai hikmat. Dalam hal ini, hikmat yang dimaksudkan adalah hikmat pengertian dalam kebenaran Allah. Kematian Yesus Kristus di atas kayu salib memulihkan relasi kita dengan Allah. Selain itu, juga menghadirkan Roh Kudus yang tinggal di dalam hati setiap kita. Roh Kudus yang akan menolong kita untuk memahami kebenaran Firman Tuhan dan terus hidup di dalam kebenaran Allah. Tanpa hikmat dari Tuhan, mungkin kita tidak dapat peka terhadap apa yang Allah inginkan dalam hidup kita.

Pengampunan dan hikmat merupakan berkat rohani yang luar biasa! Marilah kita bersyukur dan memuji Allah bukan hanya karena berkat jasmani yang kita dapatkan, tetapi juga karena berkat berkat rohani yang Allah sudah berikan bagi setiap kita. Selamat mensyukuri berkat rohani!

Refleksi Diri:

Apa berkat rohani yang pernah Anda terima di dalam hidup? Apakah Anda pernah menyadarinya?

Bagaimana Anda akan mensyukuri berkat rohani yang sudah Anda peroleh?

Doa. 
Aku berterima kasih untuk hari yang baru ini. Aku akan menjalaninya dengan menyandarkan diri kepada kuasa, hikmat, kasih dan kesetiaan-Mu. Sebab kuasa-Mu tidak terbatas, hikmat-Mu jauh lebih tinggi daripada hikmat manusia, kasih-Mu tidak pernah berubah dan kesetiaan-Mu tetap untuk selama-lamanya. Dengan menyandarkan hidup kepada diri-Mu aku akan dapat melewati hari ini dengan kemenangan atas semua perintang yang menghadang. Tuntunan dan penyertaan-Mu akan menolong diriku untuk berjalan di dalam keberhasilan. Oleh pertolongan-Mu jadikanlah diriku saksi-Mu di manapun diriku berada. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.