Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Pujian Ibadah 14 September 2025

Share:

Menggunakan Harta untuk Tujuan Kekal

Kadang kita lupa: semua yang kita miliki hanyalah titipan dari Tuhan. Dalam perumpamaan-Nya, Yesus Kristus menceritakan tentang seorang bendahara yang tidak jujur, tapi dipuji karena kecerdikannya. Bukan karena ia menipu, tapi karena ia berpikir jauh ke depan.

Yesus ingin kita belajar hal yang sama—bukan menipu, melainkan mengelola apa yang kita punya dengan bijaksana. Harta duniawi bisa cepat lenyap, tapi bisa juga menjadi alat untuk membawa berkat dan menolong orang lain mengenal kasih Tuhan.

Mari kita berhenti menganggap harta sebagai milik kita sendiri. Kita hanyalah pengelola. Tanyakan pada diri kita:

  • Apakah harta kita sudah dipakai untuk memuliakan Tuhan?

  • Apakah cara kita mengelolanya mencerminkan nilai kekekalan?

💭 Hari ini, mari kita memakai apa yang Tuhan percayakan untuk hal-hal yang berdampak kekal—agar saat kita menghadap-Nya, kita disambut sebagai hamba yang setia.

Share:

Kembali ke dalam Pelukan Bapa

Kembali ke dalam pelukan Bapa adalah anugerah. Firman Tuhan memanggil kita bertobat, menerima kasih-Nya, dan hidup dalam pemulihan sejati.
Lukas 15:11-24

Sejak manusia pertama, kita selalu punya kecenderungan yang sama: ingin hidup bebas menurut keinginan sendiri, meski harus menjauh dari hadirat Allah. Sama seperti anak bungsu dalam perumpamaan Yesus, kita sering merasa lebih tahu, ingin mengendalikan hidup, dan akhirnya meninggalkan kasih Bapa demi kenikmatan dunia yang sementara.

Namun kebebasan tanpa Allah selalu berakhir pada kehampaan. Anak bungsu itu akhirnya jatuh pada titik terendah: lapar, sendirian, dan tak berdaya. Justru di situ ia sadar—bahwa di rumah Bapa ada kasih, ada kehidupan, ada pelukan yang menanti.

Inilah kabar baik Injil: Allah Bapa tidak pernah menutup hati-Nya. Ia berlari menyongsong setiap anak yang pulang. Ia tidak menunggu kita sempurna dulu, tetapi membuka pelukan-Nya dengan kasih yang memulihkan.

Saudaraku, mungkin hari ini engkau merasa jauh dari Tuhan. Mungkin jalan yang kau pilih membuatmu lelah, kecewa, bahkan terluka. Jangan tunggu sampai benar-benar hancur. Pulanglah sekarang. Bapa sedang menantimu dengan tangan terbuka, siap memeluk dan memulihkan hidupmu.

Pokok Doa

  1. Bersyukur karena Bapa selalu membuka tangan-Nya bagi setiap orang yang mau kembali.
  2. Mohon hati yang lembut untuk segera berbalik dari jalan yang salah.
  3. Berdoa agar kita selalu hidup dalam kehangatan kasih Bapa dan tidak lagi menjauh dari-Nya.
Share:

Engkau Berharga bagi Tuhan

Engkau berharga bagi Tuhan. Firman Tuhan menegaskan bahwa kita dikasihi tanpa syarat, dipilih untuk hidup bermakna, dan menjadi berkat bagi sesama.
Lukas 15:8-10

Ada orang yang hidup dengan penuh percaya diri, bahkan merasa tidak butuh Allah. Sebaliknya, ada juga yang merasa rendah diri, tidak berguna, dan tidak berharga. Dua sisi yang sama-sama menipu kita tentang siapa kita sebenarnya.

Yesus lalu bercerita tentang seorang perempuan yang kehilangan satu dirham dari perhiasan berharganya. Ia rela menyalakan pelita, menyapu rumah, dan mencari dengan tekun sampai menemukannya. Bagi orang lain mungkin itu hanya sekeping uang, tetapi baginya itu sangat berharga. Dan ketika ditemukan, ia bersukacita besar!

Yesus berkata, seperti itulah sukacita di surga ketika satu orang berdosa kembali kepada Allah. Mungkin dunia memandangmu hina, tidak berarti, atau bahkan kamu sendiri merasa hidupmu sia-sia. Tetapi di mata Tuhan, engkau sangat berharga. Kasih dan anugerah-Nya yang membuatmu bernilai, bukan pencapaianmu atau apa kata orang.

Jadi, jangan lagi merasa terlalu hebat hingga tidak butuh Allah, atau terlalu rendah hingga merasa tak layak bagi Allah. Ingatlah: di mata Kristus, engkau berharga. Dia mencari dan menemukanmu karena kasih-Nya.

Pokok Doa

  1. Bersyukur karena kita berharga di mata Tuhan, bukan karena kehebatan kita, melainkan kasih-Nya.
  2. Berdoa agar kita tidak terjebak dalam kesombongan atau rendah diri, tetapi hidup dalam identitas Kristus.
  3. Memohon agar Tuhan menolong kita untuk juga menghargai orang lain sebagaimana Allah menghargai mereka.
Share:

Kasih yang Melampaui Batas

Cinta tanpa batas dan tanpa syarat dari Firman Tuhan. Menerima kasih ilahi membebaskan kita dari hukuman dosa dan mengarahkan kita pada kehidupan yang penuh berkah.
Lukas 15:1-7

Kasih manusia biasanya punya batas. Kita mudah mengasihi orang yang juga mengasihi kita, apalagi keluarga atau sahabat dekat. Tapi bagaimana saat diminta mengasihi orang yang menyakiti kita? Rasanya hampir mustahil.

Orang Farisi dan ahli Taurat pun berpikir demikian. Bagi mereka, lebih penting menjaga diri supaya tetap “suci” dengan cara menjauh dari orang berdosa. Mereka merasa aman dengan batas-batas yang mereka buat.

Namun, Yesus justru melangkahi batas itu. Ia mendekati mereka yang dipandang hina: pemungut cukai, orang berdosa, orang yang dianggap tidak layak. Ia tidak sibuk menjaga reputasi-Nya, tapi sibuk mencari yang terhilang. Inilah kasih Allah—kasih yang menembus sekat-sekat buatan manusia.

Kabar baiknya, kasih itu juga menjangkau kita. Sekalipun kita jatuh, gagal, atau merasa tidak layak, kasih Kristus tidak berhenti. Kasih-Nya melampaui batas-batas kita, bahkan melampaui rasa malu dan penolakan kita.

Mari percaya dan membuka hati. Alamilah kasih Kristus yang selalu mencari, menemukan, dan memulihkan kita.

Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.