![]() |
Setiap pilihan ada konsekuensinya. Firman Tuhan mengingatkan kita agar taat, supaya hidup dipimpin dalam berkat, bukan terjebak dalam hukuman dosa. |
Lukas 14:25-35
Yesus pun menegaskan hal ini. Banyak orang mengikuti Dia (ay. 25), tetapi Yesus tidak sekadar bangga dengan banyaknya pengikut. Ia justru mengingatkan: mengikut Dia berarti siap meninggalkan segalanya dan rela menderita (ay. 26-27). Bukan untuk menakut-nakuti, melainkan agar setiap orang sadar akan konsekuensi menjadi murid-Nya.
Mengikut Kristus bukan jalan yang mudah. Ada pengorbanan, ada penderitaan, ada proses pengosongan diri. Karena itu Yesus menasihati supaya kita menimbang-nimbang terlebih dahulu, seperti orang yang mau membangun menara atau raja yang hendak berperang (ay. 28-33). Supaya jangan berhenti di tengah jalan dan akhirnya sia-sia, seperti garam yang tawar (ay. 34-35).
Itulah sebabnya gereja menekankan pembelajaran iman (katekisasi). Sebelum seseorang dibaptis atau sidi, ia perlu belajar dulu supaya tahu apa artinya mengikut Kristus. Iman bukan sekadar ikut-ikutan, melainkan keputusan sadar yang siap menanggung konsekuensi.
Mari kita renungkan: apakah kita sungguh sudah siap mengikut Kristus, bukan hanya di saat senang, tapi juga di tengah kesulitan?
Pokok Doa
-
Bersyukur atas kuasa dan kasih Tuhan yang memampukan kita menanggung konsekuensi iman.
-
Mohon kekuatan untuk tetap setia, sekalipun jalan hidup tidak mudah.
-
Doakan keluarga, anak-anak, cucu, pekerjaan, usaha, studi, pelayanan, dan gereja, supaya semua diberkati Tuhan.
-
Mohon hikmat agar kita tetap teguh, ada terobosan baru, dan hidup sesuai kehendak-Nya.
Doa:
Tuhan Yesus, kami bersyukur atas kasih dan kuasa-Mu yang melampaui segalanya. Tolong kami agar berani menanggung konsekuensi mengikut Engkau, tetap setia dalam setiap keadaan, dan hidup seturut kehendak-Mu. Berkatilah keluarga kami, pekerjaan kami, pelayanan kami, dan setiap langkah hidup kami. Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar