![]() |
Siang malam berseru menunjukkan ketekunan doa. Firman Tuhan meneguhkan kita untuk terus berharap dan percaya pada kuasa-Nya yang setia. |
Pernahkah permintaan kita seolah-olah ditolak oleh Yesus Kristus?
Lalu apa yang kita lakukan — apakah kita berhenti berseru?
Tuhan Yesus menceritakan tentang seorang janda yang terus-menerus datang memohon keadilan kepada seorang hakim yang lalim (ay. 3). Beberapa kali ia ditolak (ay. 4), namun ia tidak menyerah. Akhirnya, sang hakim berpikir: “Daripada aku terus disusahkan, baiklah kukabulkan permintaan perempuan ini.” (ay. 5).
Bayangkan, seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak peduli pada siapa pun, akhirnya mengabulkan permintaan seorang janda hanya karena kegigihannya. Jika orang yang tidak mengenal Tuhan saja bisa berbuat seperti itu, apalagi Allah yang penuh kasih — mungkinkah Ia menolak seruan anak-anak-Nya?
Yesus menegaskan bahwa jika orang pilihan Allah berseru kepada-Nya siang dan malam, Ia akan segera membenarkan mereka (ay. 7-8).
Kuncinya: jangan berhenti berseru.
Doa yang terus dinaikkan siang dan malam menunjukkan iman yang tidak menyerah. Dalam doa, kita bebas menceritakan segala pergumulan kita, bahkan ketidakadilan yang kita alami. Tuhan tahu segalanya, tetapi Ia rindu kita datang kepada-Nya dan terbuka seperti anak kepada Bapa.
Tuhan tidak akan mengulur-ulur pertolongan-Nya. Dia setia dan akan bertindak pada waktu-Nya. Maka, apa pun jawaban yang tampak tertunda, jangan lelah berseru kepada Tuhan.
🙏 Doa Penutup
Bapa di surga, ajari kami untuk tidak berhenti berseru kepada-Mu. Meski jawaban-Mu tampak tertunda, kami percaya kasih dan rencana-Mu yang terbaik. Bangun iman kami agar tetap setia berdoa siang dan malam, menantikan pertolongan dari-Mu saja. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar