Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Yesus Datang Dalam Kesederhanaan

Lukas 2:1 6

Lalu seorang ahli Taurat datang kepada Nya dan bertanya, Hukum manakah yang paling utama?

Markus 12:28

Kesederhanaan bukan berarti kemiskinan, kebodohan, kekanak kanakan atau ketidaktahuan dan ketiadaan aturan. Sifat sederhana berlawanan dengan kesombongan. Sederhana (Jawa: prajoso) dan kerendahan hati, seumpama dua sisi mata uang. Keduanya tidak dapat dipisah pisahkan. Sederhana batiniah adalah hati dan pikiran yang jernih dan merupakan jalan Injil agar jiwa yang dahaga beroleh kelegaan, jiwa yang terikat beroleh kemerdekaan, jiwa yang diliputi kegelapan memperoleh pencerahan, serta jiwa yang rumit menjadi sederhana sehingga maksimal dalam menjalani hidup.

Sastrawan Tiongkok, Zhu Bolu (1617 1688), menyatakan kepada para ibu, Perhatikanlah peralatan dapurmu sederhana dan bersih maka akan membuatnya seakan terbuat dari perak dan menghasilkan makanan enak. Maksud Zhu Bolu, semua yang rumit tidak membuat hidup lebih enak.

Schaff P. menulis buku History of the Christian Church in The Middle Ages (Grand Rapids: Eerdmans Publishing Company, 1949) menekankan gereja dan pelayanan yang rumit dengan segala peraturan justru akan menjadi penghalang internal yang tak terlihat dalam menyentuh jiwa, seperti Kristus yang selalu peduli akan jiwa sampai perempuan pelacur dan orang Samaria yang sulit mengikuti hukum Taurat, mendapat kelegaan dari Nya. Peraturan peraturan tersebut bahkan merusak sendi sendi luhur dalam kekristenan. Aturan gereja yang sedemikian ketat umumnya dibuat oleh orang orang yang rumit jiwanya dan tak pernah memenangkan jiwa. Pada Hari Penghakiman Kristus, yang Kristus ingin tanyakan adalah apakah ada hasilnya?

Yesus datang dalam kesederhanaan, bukan sebagai anak Raja yang penuh kemewahaan dan kekuatan tetapi penuh dengan segala kesederhanaan palungan. Yesus membawa kesederhanaan sampai hukum Taurat rumit dengan 613 aturan, dijadikan dua hukum kasih. Spirit yang kita bisa pelajari adalah jadilah sederhana agar kita menjadi lebih baik.

Natal dirayakan dengan belajar kesederhanaan. Janganlah jadi pribadi yang terlalu rumit, sehingga kita tidak menjadi saluran berkat Tuhan. Kesederhanaan membawa kelegaan. Kesederhanaan memberikan Anda ruang untuk berpikir lebih dalam atas makna dari kehidupan.

Salam karena Natal itu kesederhanaan.


Refleksi Diri:

Bagaiman Anda memaknai Natal selama ini? Apakah di dalam kemewahan atau kesederhanaan, sama seperi Yesus yang datang ke dunia dalam kesederhanaan?

Apa teladan sikap sederhana Yesus yang bisa Anda terapkan di dalam hidup keseharian Anda?

Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 

masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin

Share:

Memaknai Natal

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya hari ini 
Penyertaan Tuhan pagi ini nyata dalam sentuhan hati ini.sambutlah kelahiranya

Yohanes 1:1 18
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita.
Yohanes 1:14

Tidaklah benar tudingan bahwa orang Kristen menuhankan manusia. Alkitab mencatat bahwa pada mulanya adalah Firman dan Firman itu adalah Allah. Yesus bukanlah manusia yang diperilah oleh orang Kristen. Yesus adalah Allah yang datang sebagai manusia.

Mengapa demikian? Manusia berdosa tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Tidak ada kebajikan atau amalan yang dapat menghapus dosa manusia. Sementara itu, semua manusia berdosa harus menanggung murka Allah. Jika karena satu orang Adam, semua manusia di dunia berdosa maka harus ada manusia yang mewakili sesamanya untuk menanggung hukuman dosa. Manusia tersebut haruslah kudus, tidak ada dosa sama sekali. Karena itu Allah sendiri datang sebagai manusia, di dalam Kristus Yesus dan Dia layak mewakili manusia di hadapan Allah.

Apa artinya bagi kita? Kalau Allah sendiri mencintai manusia, sampai sampai Dia sendiri mau menjadi manusia, maka seharusnya kita sebagai manusia lebih bisa mencintai dan merasakan kasih sesama manusia lain. Pernyataan cinta Tuhan Yesus kepada manusia diwujudkan Nya dengan datang ke dunia sebagai manusia, yang kita sebut Natal. Alkitab mengajarkan orang yang percaya Yesus untuk men cintai Allah dalam diri sesama.
Bagaimana seharusnya kita merayakan Natal? Perayaan yang menghabiskan jutaan bahkan miliaran rupiah bukanlah semangat Natal sejati. Doorprize, hadiah hadiah, tarikan undian pada waktu Natal bisa mengaburkan arti Natal yang sesungguhnya. Merayakan Natal harusnya belajar mencintai sesama. Peristiwa Natal tidak boleh dilewatkan tanpa cinta kita kepada sesama. Cinta dalam keluarga, dalam lingkungan, bahkan sampai menjangkau keluar lingkungan. Bagaimana caranya? Cinta selalu berarti memberi. Memberi apa yang kita miliki, supaya yang diberi merasa dicintai. Setiap kita dapat memilih cara yang paling baik untuk memberi.
Berikanlah cerita tentang bagaimana Yesus mengasihi orang berdosa kepada mereka yang belum bertobat, berikanlah makanan kepada mereka yang kelaparan, berikanlah waktu kepada mereka yang butuh sahabat, berikanlah telinga kepada mereka yang ingin curhat karena sesak hidupnya, berikanlah sebagian uang kepada mereka yang benar benar membutuhkan, dan sebagainya.
Tuhan sudah memberikan kasih dan pengorbanan Nya untuk Anda. Apa yang Anda akan berikan kepada Tuhan melalui sesama? Salam hidupilah Natal.

Refleksi Diri:

Sudahkah Anda bersyukur dan berterima kasih atas kedatangan Natal ke dunia yang mampu menyelamatkan Anda dari hukuman dosa?

Apa tindakan nyata memberi kepada sesama di momen Natal sebagai bukti cinta kasih Anda kepada Kristus Yesus?


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Hati Yang Penuh Belas Kasih

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya hari ini 
Penyertaan Tuhan pagi ini nyata dalam sentuhan hati ini.sambutlah kelahiranya

Matius 9:35-36

"Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala." (Matius 9:36)

Yesus adalah Pribadi penuh kasih. Ketika melihat banyak orang yang tampak lelah dan terlantar seperti domba tidak bergembala, "...tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka..." (ayat nas). Bisa dibayangkan menderitanya bila ada domba tak bergembala, ia pasti akan kelaparan dan kehausan karena kekurangan makanan dan air; pastilah ia juga dalam bahaya jika ada binatang buas hendak menerkamnya, karena ia tak memiliki pembela yang melindunginya. 

Domba tak bergembala itu ibarat berada di ujung tanduk! Demikian juga jiwa manusia akan tersesat jika mereka terpisah dari "Gembala yang baik". Sebaliknya, bila kita berada di dekat Gembala yang baik ini kita akan merasa aman dan tenang; ini seperti yang dialami Daud dan ia berkata, "Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:2-4)
 
Di dunia ini manusia takkan menemukan kasih seperti kasih Tuhan karena manusia umumnya egois dan tidak peduli terhadap sesama, seperti sikap Kain ketika Allah menanyakan keberadaan Habel (adiknya). Ia menjawab, "Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?" (Kejadian 4:9). Tuhan mencari orang-orang yang mau berkorban dan punya belas kasihan terhadap jiwa-jiwa yang tersesat. Tuhan pun mencari ketika Ia berencana memusnahkan Yerusalem karena Yerusalem dipenuhi perbuatan-perbuatan dosa yang menjijikkan dengan berkata, "Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya." (Yehezkiel 22:30).

Sebagai orang percaya kita harus punya hati penuh belas kasih bagi jiwa-jiwa; sayangnya belum semua orang Kristen mempunyai beban ini.


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Bayi yang merindukan Air

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya hari ini 
Penyertaan Tuhan pagi ini nyata dalam sentuhan hati ini.sambutlah kelahiranya

1 Petrus 2:1 3

Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan.
1 Petrus 2:2

Seorang bayi hidupnya sangat bergantung pada air susu. Tanpa air susu, dirinya akan mengalami kelaparan, penderitaan, bahkan mungkin hal yang lebih buruk lagi. Saat lapar seorang bayi akan menangis. Ini sebuah alarm bagi orangtua untuk memberikan susu kepadanya. Air susu adalah kebutuhan primer yang sang bayi inginkan secara terus menerus. Dengan tersedianya air susu, bayi akan dikenyangkan dan ditopang laju pertumbuhannya.

Penggunaan kata bayi menunjuk kepada orang orang Kristen yang belum lama percaya kepada Yesus. Mereka baru dilahirkan kembali, bukan oleh emas atau perak, melainkan oleh darah yang mahal, yakni darah Kristus. Petrus merindukan mereka sebagai orang Kristen yang bertumbuh. Tanpa pertumbuhan, mustahil hidup mereka dapat berbuah.

Kata ingin pada ayat emas dalam bahasa aslinya mengacu pada suatu bentuk perintah, yaitu inginkanlah karena air susu adalah kebutuhan primer. Keinginan akan air susu muncul begitu kuat dalam diri orang percaya. Tentu air susu disini jangan diartikan secara harafiah, melainkan sebagai metafora yang menggambarkan firman Tuhan. Firman Tuhan yang menolong seorang percaya untuk bertumbuh dan menjalani hidup sampai keselamatan yang dijanjikan Allah tiba.

Perhatikan 2 Timotius 3:16, Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Firman Tuhan pasti akan menolong orang percaya bertumbuh secara rohani dengan sehat. Firman yang tertulis di dalam Alkitab adalah kebutuhan primer yang harus dibaca, direnungkan, dan dilakukan di dalam kehidupan sehari hari.

Sebuah lagu Sekolah Minggu mengingatkan kita akan kebutuhan terhadap firman Tuhan. Liriknya demikian: Kubuka Alkitab, lalu kubaca, srek srek srek Firman Tuhan ada di hatiku, ada di langkahku, ada di hidupku, dan terus bertumbuh sirami jiwaku, berbuah berbuah berbuah berbuah. Alkitab yang ada di rumah jangan hanya disimpan, tetapi dibuka dan dibaca. Apa yang kita baca, taruhlah di hati dan biarkan Roh Kudus bekerja menolong agar firman dapat menjadi terang yang menuntun hidup. Mari jadilah sama seperti bayi yang terus menerus menginginkan firman Nya.

Refleksi Diri:

Menurut pendapat Anda, apakah firman Tuhan itu? Sudahkah Anda menginginkan firman Tuhan setiap hari?

Bagaimana Anda akan menerapkan apa yang Anda renungkan di dalam Alkitab?


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Pekerjaan Tuhan : heran dan ajaib

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya hari ini 
Penyertaan Tuhan pagi ini nyata dalam sentuhan hati ini.sambutlah kelahiranya

 2 Raja-Raja 3:1-27

"Kemudian berkatalah ia: 'Beginilah firman TUHAN: Biarlah di lembah ini dibuat parit-parit,'" (2 Raja-Raja 3:16)

Pemazmur menyatakan bahwa jalan Tuhan dan pekerjaan-Nya itu penuh keajaiban (baca Mazmur 77:15) dan "...rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu." (Yesaya 25:1). Berkat, mujizat, dan pertolongan-Nya sering kali datang justru pada saat kita hendak menyerah, pada saat orang lain berkata bahwa hal itu mustahil, saat dokter mengangkat tangan tanda tak sanggup, saat semua pintu serasa tertutup dan sudah tiada jalan, saat itulah Ia menyatakan kebesaran kuasa-Nya! Sungguh... Tuhan tidak pernah terlambat dan tidak pernah terlalu cepat untuk bertindak, karena waktu-Nya adalah yang terbaik bagi kita.

Ketika hendak berperang melawan orang-orang Moab, ketika Yoram (raja Israel) beserta Yosafat (raja Yehuda) dan Edom harus menempuh perjalanan selama tujuh hari lamanya dengan tidak mendapati air, segeralah mereka menemui Elisa (abdi Tuhan). Berkatalah Elisa, "Demi TUHAN semesta alam yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan: jika tidak karena Yosafat, raja Yehuda, maka sesungguhnya aku ini tidak akan memandang dan melihat kepadamu." (ayat 14). Akhirnya, melalui hamba-Nya Tuhan berfirman: "Kamu tidak akan mendapat angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. Dan itupun adalah perkara ringan di mata TUHAN; juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu." (ayat 17-18). Tuhan memerintahkan mereka membuat parit-parit, padahal saat itu tidak ada angin dan hujan.

Perintah Tuhan itu "tidak masuk akal", namun ketika mereka mau taat melakukan apa yang diperintahkan (menggali parit-parit), maka mujizat pun dinyatakan. "...datanglah dengan tiba-tiba air dari arah Edom, lalu penuhlah negeri itu dengan air." (ayat 20); waktu tak ada angin dan tak ada mendung Tuhan sanggup mencurahkan hujan lebat memenuhi parit-parit secara berlimpah, sehingga mereka semua, termasuk hewan-hewannya, tidak mati kehausan. Apa yang tidak pernah dilihat mata, tak didengar oleh telinga dan tak pernah timbul di dalam hati, itulah yang Tuhan sediakan! (baca 1 Korintus 2:9). Jangan pernah mengukur kuasa Tuhan yang tak terbatas itu dengan logika!

Ketaatan kita menggerakkan tangan Tuhan untuk menyatakan mujizat-Nya!

Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.