Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Andai saja

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya , sehat selalu dan tetap dalam lindungan Tuhan. Selamat beraktifitas.dan menikmati hadirat Tuhan

Amsal 4:23 27

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Amsal 4:23

Apakah Anda tahu sungai paling lebar di dunia? Menurut Google, Amazon adalah sungai terlebar di dunia. Namun, sebenarnya ada sungai yang lebih lebar daripada Amazon, yaitu sungai Andai saja. Banyak orang berkerumun di pinggirnya dan menatap ke seberang. Mereka ingin menyeberang, tetapi tidak pernah melangkahkan kaki menaiki kapal feri yang berlabuh. Mereka berpikir, andai saja saya tidak makan di luar rumah, pasti saya tidak akan sakit. Andai saja saya bisa kembali ke masa lampau, pasti saya akan lebih sering kumpul dengan keluarga saya. Andai saja, andai saja Ada ratusan bahkan ribuan andai saja yang bisa kita rekonstruksi dalam pikiran dan merebut damai sejahtera dari hidup kita. Anda bisa menyebut sikap mental andai saja sebagai penyesalan. Tidak bisa move on. Hidup di masa lampau. Apa pun sebutannya, sikap ini menyandera dan tidak akan memberi hasil apa apa.

Amsal mengatakan, Jagalah hatimu baik baik, sebab hatimu menentukan jalan hidupmu (Ams. 4:23 BIS). Ke mana hati kita condong, ke situlah kehidupan kita terarah. Yang menentukan arah kehidupan kita bukanlah situasi yang kita sedang alami, tetapi sikap kita terhadap situasi tersebut. Itulah sebabnya penulis Amsal menasihati sekaligus memperingatkan agar kita menjaga kecenderungan hati kita dengan hati hati atau waspada. Jangan membiarkannya berjalan liar tanpa terkendali.

Ada dua cara untuk bisa terbebas dari sikap mental andai saja. Pertama, terima kenyataan hari ini. Anda sekarang berada pada masa kini, yang disebut hari ini. Apa pun keadaan hari ini, terimalah. Kalau keadaannya baik, belajar merasa puas (Flp. 4:11). Jangan terus melihat mereka yang berada di posisi atas dan merasa kurang. Kalau keadaannya buruk, terimalah dengan lapang dada. Menerima bukan berarti pasrah atau meratapi nasib. Menerima artinya percaya bahwa Allah berdaulat dan memegang kendali kehidupan kita (Pkh. 7:14).

Kedua, hadapi hari depan. Hari depan tak terhindarkan betapa pun kita menyangkal atau menghindari. Lagipula, kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada hari esok. Kita hanya bisa menduga tetapi tidak bisa memastikannya. Oleh karena itu, hadapilah dengan gagah berani karena Tuhan Yesus yang kita percaya adalah Tuhan atas masa depan kita.

Refleksi diri:

Apakah Anda terjebak dengan sikap mental andai saja hari ini? Mengapa Anda terjebak di dalamnya?

Sudahkah Anda menyerahkan masa depan kepada Yesus dan belajar memercayai Nya atas masa depan Anda?


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Kabar Yang terbaik

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya , sehat selalu dan tetap dalam lindungan Tuhan. Selamat beraktifitas.dan menikmati hadirat Tuhan


 Mazmur 23

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada Mu dan tongkat Mu, itulah yang menghibur aku.
Mazmur 23:4

Terkadang kita mendengar orang bertanya, Mau dengar kabar baik atau kabar buruk terlebih dahulu? Oke, kabar buruk dulu yah, bahwa hidup kita tidak pernah lepas dari masalah. Sesukses, sepintar, seterkenal, sesehat apa pun kita, kita tidak luput dari masalah. Sebanyak apa pun relasi, harta benda yang dimiliki, tidak membuat kita kebal terhadap masalah. Iya, sekalipun selalu ada kabar buruk, tetapi kabar baik yang melampaui kabar buruk pasti kita alami.

Kabar baiknya seperti yang dikatakan dalam ayat di atas, Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada Mu dan tongkat Mu, itulah yang menghibur aku. Domba domba satu saat harus menyusuri lembah lembah gelap dan berbahaya. Namun, mereka tidak menjelajahinya sendirian, selalu ada Sang Gembala menyertai. Gembala mampu menjamin domba domba Nya sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Gada dan tongkat di tangan Sang Gembala menjaga dari serangan serangan binatang buas dan mengarahkan domba domba untuk tidak tersesat. Bukan lingkungan atau situasi yang membuat mereka tenang, tetapi penyertaan Sang Gembala sekalipun di dalam lembah kekelaman.

Situasi di dalam kehidupan tidak bisa menjamin ketenangan kita. Sekalipun sedang berjalan di jalan yang rata dan lancar, sangat mungkin kita bisa dibelenggu oleh ketakutan ketakutan, apalagi ketika berada di jalan gelap dan menyeramkan. Ketenangan kita adalah ketika Tuhan selalu bersama sama dengan kita. Tuhan yang memegang kendali atas segala sesuatu, Dia yang memastikan kita sampai tujuan akhir dengan selamat.

Tuhan Yesus pernah menempuh jalan yang sangat gelap dan kelam. Seorang diri Dia menanggung hukuman dosa paling mengerikan. Yesus menempuh jalan itu untuk memastikan jalan yang akan kita tempuh. Dia tidak meninggalkan kita saat berjalan dalam kegelapan, supaya kita bisa hidup bersama Nya di dalam terang. Kalau kita memahami bagaimana penyertaan Tuhan sudah menyelamatkan kita, pasti kita juga percaya bahwa Tuhan akan menyertai di setiap pergumulan yang dihadapi. Inilah kabar baik dari penderitaan, bahwa kita tidak pernah sendirian. Sekalipun kabar buruk mengatakan permasalahan pasti ada, tetapi ada kabar baik yang melampauinya, yaitu bahwa Tuhan Yesus selalu beserta kita.

Refleksi diri:

Mengapa bersama Yesus, Sang Gembala, kita akan bisa menghadapi situasi kehidupan yang paling buruk?

Bagaimana sikap hati yang bisa menguatkan kita saat berhadapan dengan situasi sulit?




Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Resolusi

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya , sehat selalu dan tetap dalam lindungan Tuhan. Selamat beraktifitas.dan menikmati Tuhan di hari sabat. 

Kata ini sangat identik dengan tahun baru. Orang-orang membuat daftar berisi komitmen, rencana, harapan, dan cita-cita yang akan mereka perbuat di tahun yang baru.

Namun, resolusi ini banyak yang kandas bahkan sebelum Januari berakhir. Bahkan ada yang berkata, "Resolusi saya tahun ini adalah menyelesaikan target yang terbengkalai tahun lalu, yang sudah saya targetkan sejak tahun sebelumnya."

Membuat berbagai perencanaan untuk dilakukan di masa depan adalah hal yang baik. Namun, Yakobus mengingatkan kita akan satu hal: Jangan melupakan Tuhan di dalamnya. Mengapa? Karena kita sama sekali tidak memiliki kuasa atas waktu yang akan datang. Hidup kita sama fananya dengan uap yang dapat hilang dalam sekejap. "Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap." (Yakobus 4:14). Tidak melibatkan Tuhan menjadikan kita seorang yang congkak, mengira kita berkuasa atas hidup kita.

Tidak ada salahnya membuat resolusi di tahun baru ini. Namun kita harus ingat prinsip, "Jika Tuhan menghendakinya..." Ini tidak berfungsi sebagai pemanis kata-kata, supaya terkesan rohani. Ketika kita mengucapkannya, kita sungguh-sungguh berserah kepada Tuhan, melibatkan Dia dalam segala perencanaan kita, karena dengan perkenan-Nyalah kita dapat melakukan apa pun.

Dengan melibatkan Tuhan, kita pun akan serius dengan resolusi atau komitmen yang kita buat. Dan kalaupun kita tidak membuat resolusi tertentu, itu tak jadi soal, yang penting kita selalu melibatkan Tuhan dalam menjalani tahun baru ini dalam anugerah-Nya.


Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Alami dan bawalah perubahan.

Kisah Para Rasul 22:6 16; Roma 12:1 2

Sebab engkau harus menjadi saksi Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar.
Kisah Para Rasul 22:15

Tuhan telah mengubah Paulus dari seorang penganiaya jemaat menjadi saksi Nya terhadap semua orang. Hidup dan surat surat Paulus memberi pengajaran, inspirasi, dan penghiburan kepada gereja pada masa masa awal sampai kekristenan saat ini.

Kekuatan Allah telah mengubah Paulus dan ia kemudian dipakai Allah untuk mengubah dunia di sekitarnya. Kebenarannya, hidup kita akan berubah di dalam Tuhan, terus berubah, agar dapat menjadi saksi Kristus bagi semua orang, baik melalui kata kata maupun kesaksian hidup yang mengubahkan.

Bagaimana kita bisa mengalami perubahan? (1) Sadarilah diri kita sendiri rusak dan membutuhkan perubahan. Semua bermula dari sini, titik di mana kita menyadari ketidakberdayaan, keberdosaan, kelemahan, bahkan kerusakan kita. Perubahan harus dimulai dari dalam ke luar. Kyle Idleman berkata, Semakin Anda tidak bisa melihat bahwa diri Anda sendiri rusak, semakin berat kerusakan Anda. Saat kesadaran itu ada, serahkan diri Anda kepada Tuhan Yesus. (2) Aktiflah menyesuaikan diri dan karakter kita dengan nilai nilai Alkitab. Baca, renungkan, terus terapkan, itu sederhananya. Latihan ini akan membantu kita berubah. Kalimat engkau harus menjadi saksiNya memiliki arti kesadaran diri yang sudah ada harus didorong dengan kekuatan dan komitmen yang kuat untuk berubah sesuai dengan nilai nilai firman Tuhan agar menjadi saksi Nya. Pemahaman ini harus menjadi kerinduan orang percaya untuk mengaktualisasinya. Inilah tujuan hidup yang sesungguhnya, yaitu hidup sesuai kehendak Allah.

Bagaimana menjadi alat Tuhan yang mengubahkan? (1) Maksimalkan talenta dan karunia yang Tuhan sudah dititipkan dalam hidup Anda. Semua talenta yang diberikan oleh Tuhan, bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk menjadi alat bagi kemuliaan Nya. (2) Berilah motivasi dan ajak orang orang yang diharapkan bisa menjadi tim kecil Anda untuk bersama sama membuat perubahan. Paulus diubah oleh Tuhan, ia memaksimalkan talenta dan karunia yang ada padanya kemudian selalu membangun tim untuk bersama sama membuat perubahan. (3) Buatlah sasaran perubahan. Tujuannya agar kita mengetahui relasi bagaimana yang harus
dibangun untuk melakukan perubahan yang berkesinambungan.

Kiranya kita mengalami perubahan di dalam Yesus dan menjadi alat Tuhan yang membawa perubahan agar kita semua menjadi saksi Kristus di tengah dunia.

Salam perubahan.

Refleksi diri:

Apakah hidup Anda sudah mengalami perubahan di dalam Kristus? Bagaimana perubahan tersebut bisa membawa Anda mewujudkan kehendak Allah?

Apa yang bisa Anda lakukan agar menjadi alat Tuhan yang membawa perubahan?



Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Berubahlah

Selamat pagi bpk ibu jemaat. Gimana kabarnya , sehat selalu dan tetap dalam lindungan Tuhan. Selamat beraktifitas. 

Roma 12:1 2
supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Roma 12:1 2

Kebiasaan kebiasaan dalam pikiran adalah cara berpikir yang telah tertanam ke dalam diri kita sejak masa bayi dan anak usia dini, lalu bertumbuh terus sampai sekarang. Seringkali cara berpikir kita justru menjadi penghambat dalam mengenal Tuhan dan firman Nya, terutama ketika mencoba menyelami cara berpikir yang sesuai dengan firman Tuhan. Saat mengaku percaya dan menjadi Kristen, tidak otomatis cara berpikir kita berubah, bisa jadi malah membimbing dan menjebak, serta setiap hari merampas kedamaian hati dan pikiran kita yang sebetulnya merupakan buah dari hubungan yang intim dengan Tuhan.

Ayat ayat kita hari ini memberi kita proses tiga langkah untuk pembaruan pikiran. Pertama, kita harus menjadi korban yang hidup dengan memberikan diri tanpa pamrih kepada Tuhan. Ini adalah tindakan yang melibatkan pikiran, kehendak, dan hati–setidaknya yang dapat dilakukan ketika kita mempertimbangkan pengorbanan yang Yesus berikan untuk kita.

Kedua, kita harus berbeda dengan dunia. Kita perlu berupaya keras untuk menyesuaikan cara berpikir kita dengan firman Tuhan sehingga muncul perbedaan cara berpikir sewaktu kita belum mengenal Tuhan dengan sungguh dibandingkan dengan saat kita sungguh berusaha mengenal dan menjadi alat Nya. Janganlah kita menyesuaikan diri dengan cara berpikir dan perilaku dunia, melainkan harus berusaha membawa dunia semakin berisi nilai nilai sorgawi bukan malah sebaliknya membawa gereja semakin duniawi serta menggunakan cara dan strategi yang tidak ada bedanya dengan cara dunia menarik jemaat. Misalnya, kebaktian gereja dibuat seperti konser musik keras, suara hingar bingar, dengan lampu lampu diskotik, alasannya supaya anak muda banyak datang, dan saat mereka datang diberitakanlah firman Tuhan. Alkitabiahkah demikian?

Ketiga, kita harus diubahkan oleh pembaruan pikiran, yakni pikiran yang dikendalikan oleh keinginan Roh yang membawa pada hidup dan damai sejahtera (Rm. 8:5 6). Mintalah Roh Kudus untuk mengubahkan pikiran kita semakin menyerupai pikiran Yesus Kritus. Saudara, berubahlah… untuk berpikir secara berbeda dan bertindak secara berbeda. Hendaklah sifat lama dengan nilai, kepercayaan, dan praktiknya yang salah digantikan oleh sifat baru yang kita miliki di dalam Kristus.

Salam berubah.

Refleksi diri:

Apa kebiasaan cara berpikir lama yang menghambat pengenalan Anda terhadap Kristus?

Dari tiga langkah di atas, mana yang Anda rasa perlu untuk ditingkatkan penerapannya di dalam diri Anda? Mengapa?

Jangan kendor dan longgar tetap 6 M 
masker. Mencuci tangan. Menjaga jarak. menja uhi kerumunan mobilitas, makan bersama. laksanakan. Demi menghindari dan menyelamatkan keluarga dan saudara kita...amin
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.