Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Penghakiman Terakhir

Wahyu 20:11-15

Wahyu 20:12 tertulis demikian: "Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu."

Demikianlah penglihatan Yohanes yang membicarakan penghakiman terakhir sesudah berakhirnya dunia. Alam semesta sendiri lenyap di hadapan Allah. Kehadiran Allah begitu dahsyat, hingga langit dan bumi lenyap (11).

Dalam penghakiman itu tampaklah bahwa semua tercatat. Tak ada kisah timbangan yang akan menilai apakah seseorang lebih banyak jahatnya atau lebih banyak baiknya. Kisah pengadilan terakhir bukanlah kisah tuntutan jaksa, pembelaan pengacara, dan vonis hakim. Tidak; yang ada hanya vonis Sang Hakim berdasarkan semua kitab yang berisi catatan laku manusia. Terkait semua kitab, menarik disimak, Kitab Daniel juga mencatat hal yang sama (lih. Dan 7:10).

Selain itu, dibuka pula kitab kehidupan. Dalam kitab itu tertulis nama-nama orang yang akan mengalami kebahagiaan kehidupan abadi (lih. Why 3:5). Musa pernah menyinggungnya kala membujuk Allah agar mengurungkan niat-Nya memusnahkan bangsa Israel. Dia rela namanya dihapus dari kitab tersebut. Yesus Kristus agaknya merujuk kitab kehidupan saat berkata, "Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga." Artinya, Kristus akan menyatakan mereka adalah umat-Nya, milik-Nya.

Semua tercatat. Manusia dihakimi menurut perbuatannya. Oleh karena tercatat, manusia tak mungkin berdalih. Dia hanya bisa menerima vonis.

Berkenaan penghakiman terakhir, Yesus bersabda, "Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku" (Mat 25:40). Ya, melakukan kebaikan bagi orang yang paling hina akan menjamin nama kita tetap ada dalam kitab kehidupan dan diakui oleh Tuhan Yesus. [YMI]




 Tetap  3 M. Karena covid belum selesai. Dan selalu andalkan Tuhan

Share:

Iblis Dikalahkan

Wahyu 20:7-10

Setelah masa seribu tahun Iblis akan dilepaskan dari tempat dia diikat dan akan melanjutkan kegiatannya menyesatkan banyak bangsa yang tersebar di seluruh dunia (7-8).
Nama-nama Gog dan Magog diambil dari Yehezkiel 38-39. Gog adalah penguasa negeri Magog. Dalam Kitab Wahyu kedua nama itu dipakai sebagai nama kiasan bagi bangsa-bangsa. Orang-orang yang disesatkan itu begitu banyak jumlahnya, seperti pasir di laut (8). Iblis membawa orang yang disesatkannya itu untuk berperang melawan orang-orang kudus dan mengepung kota yang dikasihi. Namun, Allah mengirim api dari langit yang akan mengalahkan Iblis dan orang-orang yang berhasil disesatkannya itu untuk terakhir kalinya (10).

Apa yang bisa kita pelajari dari perikop ini? Pertama, penyesatan bukanlah barang baru dalam kekristenan. Iblis adalah penyesat, pekerjaannya adalah menyesatkan orang. Sepertinya, Iblis memang tidak mau binasa sendirian. Dia cenderung mengajak orang lain untuk mati bersama-sama dengan dia.

Oleh karena itu, kedua, para pengikut Kristus harus lebih waspada terhadap tindakan Iblis ini. Tetap tinggal dalam Kristus dan tak mengandalkan diri sendiri akan membuat mereka terlindung dari penyesatan Iblis.

Ketiga, para pengikut Kristus perlu tetap bertahan dari semua penyesatan, sebab pada akhirnya Iblis akan dikalahkan untuk selama-lamanya. Oleh karena itu, orang percaya tidak boleh kalah. Mereka harus terus bertahan. Sebab, orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
Keempat, yang tidak boleh dilupakan, orang percaya adalah milik Kristus, yang telah ditebus dengan darah-Nya sendiri. Kenyataan itu semestinya menolong para pengikut Kristus untuk tetap setia. Bagaimanapun, Yesus Kristus tidak akan tinggal diam. Dia siap menolong umat-nya bertahan, bahkan mengatasi semua penyesatan itu. Syaratnya, jangan mengandalkan diri mereka sendiri.
Roh memang penurut, tetapi daging lemah. Pemahaman itu semestinya mendorong kita untuk makin percaya dan taat kepada Allah.
Mari kita siap berperang menghadapi gog dan Magog. Yang ada di sekitar kita, jangan lengah namun tetap percaya bahwa ada Kristus yang ikut berperang àsal kita setia. Amin.

 Tetap  3 M. Karena covid belum selesai. Dan selalu andalkan Tuhan

Share:

Panggilan Kristiani

Wahyu 20:1-6 

Dalam perikop ini terdapat dua penglihatan. Pertama, Yohanes melihat Iblis dirantai dan dibuang ke dalam jurang maut (1-3). Kedua, ia melihat orang-orang yang dibunuh, karena menjadi saksi Kristus, bangkit dan memerintah bersama Kristus seribu tahun lamanya, yakni pada masa Iblis dipenjara (4-6).

Seorang malaikat akan mengalahkan, membelenggu, lalu melemparkan Iblis ke dalam jurang maut. Dengan anak kunci yang dipegangnya, dia akan mengunci pintu jurang itu dan menyegelnya. Setelah genap seribu tahun, malaikat itu akan melepaskan Iblis sebentar saja. Jelas Iblis bukan pribadi mahakuasa. Ia-yang sering digambarkan menjadi lawan Yesus dalam Kitab-kitab Injil-takluk di hadapan malaikat.

Hal itu mestinya membuat orang percaya tidak terlalu tinggi menilai kuasa Iblis. Frasa "ia akan dilepaskan" menjelaskan bahwa semua tindakan Iblis bukanlah di luar sepengetahuan dan izin Allah. Semua merupakan rancangan Allah dan ada dalam kendali-Nya. Kenyataan itu seharusnya menjadi sumber penghiburan bagi setiap pengikut Kristus.

Ungkapan "seribu tahun" tak perlu dimaknai harfiah. Hal itu merupakan penghitungan Allah sendiri. Dalam waktu seribu tahun itu orang-orang yang dihukum mati karena memberitakan Injil, dan menolak untuk menyembah kaisar, akan dibangkitkan dan memerintah bersama Kristus.

Kematian karena Injil bukanlah aib. Dengan tegas Yohanes mengatakan bahwa para martir layak disebut berbahagia karena merekalah umat khusus milik Allah, yang tidak mengalami kematian kedua. Hal itu juga semestinya mendorong kita-para pengikut Kristus-untuk tidak takut hidup dan mati demi Injil. Sebab, kehidupan dan kematian karena Injil akan membebaskan kita juga dari kematian yang kedua.

Hal itu pulalah panggilan kristiani kita: menjadikan rumah, lingkungan, sekolah, juga kantor kita sebagai ladang misi Allah, sehingga makin banyak orang merasakan kasih dan pelayanan Allah melalui kesaksian kita, baik kata maupun karya. Memang ini bukan hal gampang, namun layak kita lakoni sebagai hamba Allah. 



 Tetap  3 M. Karena covid belum selesai. Dan selalu andalkan Tuha
Share:

Totalitas Hidup

Markus 12:41 44

Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.
Markus 12:44

Apa yang Tuhan Yesus sampaikan melalui kisah ini mungkin mencengangkan. Seorang janda miskin memberi dua peser, yaitu satu duit (seharga 1/64 upah sehari) yang nilainya sangat kecil sekali. Yesus berkata bahwa persembahan janda ini lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan padahal di ayat sebelumnya diceritakan banyak orang kaya memberi dalam jumlah yang besar.

Yesus berkata janda ini memberi dari kekurangannya, seluruh nafkahnya, semua yang ada padanya. Ia memberikan tanpa berpikir panjang, yah sudah berikan saja. Sangat mungkin janda ini memikirkan banyak pertimbangan ketika akan memberikan persembahan, sebab ia miskin. Namun, janda ini tetap memberikan persembahan dari kekurangannya. Ia memberikan dengan pengorbanan. Bandingkan dengan orang orang yang memberi dari kelimpahannya. Mungkin mereka memberi tanpa mempertimbangkan apa apa. Mungkin yang diberikan sekalipun banyak tetapi hanya sedikit dari sekian banyak hartanya. Bagi mereka, ini bukan pengorbanan, bisa jadi merupakan suatu kebanggaan.

Satu kali, sepulang Sekolah Minggu anak saya memberikan gambar diri saya sebagai seorang ayah, bertuliskan: I love u Daddy. Tulisan anak saya yang saat itu baru belajar menulis, pasti sangat tidak rapi. Pewarnaan di gambar pun melewati garis di sana sini. Namun, saya sangat senang sekali dengan pemberiannya karena ia memberikannya dengan penuh kasih. Juga karena ia mengerjakannya dengan mengerahkan segala kemampuannya, sekalipun
hasilnya jauh dari sempurna.

Memberikan semua yang ada pada kita, nilainya lebih besar dari apa pun juga di mata Tuhan Yesus. Saya tidak bicara soal nilai uang. Janda itu memberikan seluruh penghasilannya sebagai pemberian yang penuh pengorbanan. Suatu totalitas hidup.

Sebagai anak anak Tuhan, apakah kita sudah total memberikan hidup kita kepada Tuhan? Mungkin kita pernah berkata, Pakailah aku Tuhan menjadi alat Mu, tetapi setiap kali ditawari pelayanan kita selalu berkelit. Mungkin kita pernah berjanji, Tuhan aku mau memancarkan terang Mu, tetapi kita seringkali mengorbankan integritas demi mengamankan posisi.

Mari kita yang sudah ditebus oleh Kristus, berikan hidup kita seluruhnya bagi Tuhan meskipun itu penuh pengorbanan dan tetesan air mata. Tuhan tau kok hati setiap kita.

Refleksi diri:

Bagaimana sikap hati Anda selama ini dalam hal memberi persembahan?

Apa komitmen yang ingin Anda ambil untuk memberikan totalitas hidup Anda bagi Tuhan?

 Tetap  3 M. Karena covid belum selesai. Dan selalu andalkan Tuhan.

Share:

Berlaku Setia

Efesus 5:31-33
Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
(Efesus 5:32)
Pernahkah kamu menyaksikan ibadah pemberkatan nikah? Di dalam ibadah tersebut, pengantin laki-laki dan perempuan saling berjanji di hadapan Tuhan untuk hidup mengasihi dan setia satu sama lain. Kemudian mereka menjadi pasangan suami istri yang hidup bersama di hadapan Tuhan, keluarga, dan masyarakat.
Relasi suami istri (pernikahan) ini digunakan Paulus untuk menggambarkan hubungan umat dengan Tuhan. Pasangan suami istri yang telah mengikat janji tersebut wajib menghormati perjanjian itu, berlaku setia, saling menjaga, melindungi, dan mengasihi satu sama lain. Umat Tuhan pun telah menerima perjanjian kasih karunia dari Tuhan. Sudah seharusnyalah umat menghormati perjanjian itu dengan menjaga kekudusan hidup, menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan, dan mengasihi-Nya dengan segenap hati. Umat mengasihi dan menghormati Tuhan yang telah terlebih dulu mengasihi mereka.
Jemaat yang terkasih. melalui pengurbanan Kristus, kita belajar tentang kesetiaan hingga akhir kepada Bapa, dan kasih yang begitu mulia. Kristus memberikan nyawa-Nya demi keselamatan kita, dan sebagai bukti kasih-Nya bagi kita. Teladan Kristus ini seharusnyalah kita nyatakan juga dalam kehidupan kita sebagai remaja Kristen. Kesetiaan dan kasih menjadi karakter dan identitas kita sebagai umat Tuhan. Sebagai wujud syukur atas kasih Kristus, kita pun menunjukkan kasih dan hormat kepada-Nya. Kita menjalani hidup yang berkenan kepada-Nya, melakukan perintah-Nya, tidak mengingkari iman, dan tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan firman-Nya. Kita mengasihi, menghormati dan berlaku setia pada Tuhan melalui perbuatan kita sehari-hari, dan kita nyatakan dalam relasi kita dengan sesama.

 Tetap  3 M. Karena covid belum selesai. Dan selalu andalkan Tuhan.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.