![]() |
Renungkan firman Tuhan: Apakah kita hanya sekadar takjub, atau sungguh mengerti dan menghidupi kebenaran-Nya dalam kehidupan setiap hari? |
"Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini..."
— Lukas 9:44
🤩 Takjub, Tapi Tidak Mengerti
Yesus baru saja melakukan mukjizat luar biasa—mengusir roh jahat dari seorang anak. Orang banyak takjub. Mereka kagum dan heran akan kuasa Allah.
Namun menariknya, di tengah kekaguman orang banyak, Yesus tidak merayakan pujian mereka. Justru Ia berkata sesuatu yang tidak sesuai dengan suasana hati mereka:
“Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.”
Mengapa Yesus berbicara soal penderitaan di tengah perayaan dan kekaguman?
Karena takjub bukanlah tanda iman yang sejati.
🎯 Dari Takjub ke Pemahaman
Yesus mengajak para murid—dan juga kita—untuk naik satu level dalam relasi kita dengan Dia.
Bukan sekadar kagum dengan karya-Nya, tetapi mengerti maksud dan jalan-Nya, termasuk penderitaan salib.
Ini adalah ajakan untuk mendengar lebih dalam, merenungkan lebih sungguh, dan memahami kehendak-Nya meski itu tidak selalu menyenangkan atau sesuai ekspektasi kita.
❓Refleksi: Bagaimana Kita Merespons Firman?
-
Apakah kita hanya menikmati bagian-bagian firman yang menghibur dan menguatkan, tetapi enggan menyelami bagian yang menantang dan menyakitkan?
-
Apakah kita berani bertanya dan mencari tahu ketika tidak mengerti, atau hanya diam dan akhirnya lupa?
-
Apakah kita hanya terpesona oleh kuasa-Nya, tapi tidak benar-benar mengenal hati-Nya?
🌱 Iman yang Bertumbuh adalah Iman yang Mau Belajar
Iman yang sejati tidak berhenti di perasaan takjub.
Iman sejati bertumbuh lewat pemahaman, ujian, dan ketaatan dalam kehidupan nyata.
Para murid waktu itu memang belum mengerti, karena waktunya belum tiba. Tapi yang menyedihkan adalah:
“Mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu.” (ay. 45)
Jangan diam dalam kebingungan.
Bertanyalah kepada Tuhan. Carilah hikmat-Nya. Ia tidak pernah menolak mereka yang haus akan kebenaran-Nya.
✨ Mari Belajar Mengerti
Iman bukan hanya soal merasa baik, melainkan mengerti siapa Tuhan, apa yang Dia kehendaki, dan bagaimana kita hidup di dalam-Nya.
➡ Jadilah murid yang tidak hanya “terpukau”, tetapi “terbuka”.
➡ Beranilah mendekat kepada Tuhan dan berkata, “Tuhan, ajari aku memahami jalan-Mu.”
➡ Dengarkan firman bukan sekadar sebagai hiburan rohani, tapi sebagai arah hidup.
🙏 Doa Penutup
Tuhan Yesus, sering kali kami terpukau akan kuasa dan karya-Mu, tapi lambat memahami isi hati-Mu.
Ampunilah kami yang hanya ingin hal-hal menyenangkan, namun enggan mendengar tentang salib.
Ajari kami untuk menjadi murid-Mu yang peka, yang tidak hanya takjub, tetapi juga mengerti dan taat.
Kami rindu mengenal-Mu lebih dalam, dan hidup dalam firman-Mu setiap hari. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar