![]() |
"Jangan Abaikan Sahabatmu" mengingatkan lewat firman Tuhan pentingnya setia, peduli, dan menghargai sahabat sebagai berkat dalam perjalanan iman kita. |
Kisah Para Rasul 27:1–13
“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.”— Amsal 17:17
🌊 Sahabat dalam Angin Badai
Ketika kehidupan terasa seperti badai yang tak kunjung reda — arah tak jelas, waktu terbuang, dan bahaya mengintai — Tuhan sering mengirim penghiburan melalui sahabat. Paulus mengalaminya lewat Yulius, perwira militer Romawi yang seharusnya menjadi penjaga, tapi justru menjadi teman yang ramah dan murah hati. Di tengah persidangan yang berat, Tuhan menghadirkan manusia biasa sebagai saluran kasih-Nya.
Namun, persahabatan diuji bukan saat semuanya berjalan baik, melainkan ketika kita harus memilih untuk percaya — atau mengabaikan. Itulah yang terjadi ketika Paulus memperingatkan bahaya pelayaran, namun Yulius memilih suara yang lebih logis dan profesional, dan bukan suara sahabatnya.
❗ Waspadai Abaikan Kecil yang Berisiko Besar
Seringkali kita juga seperti Yulius:
-
Lebih mendengar suara mayoritas atau “yang ahli”,
-
Mengabaikan suara sahabat yang kita pikir “tidak punya kapasitas”,
-
Atau menilai berdasarkan apa yang kelihatan tenang di permukaan, tanpa menyadari badai besar sedang menanti.
Sahabat sejati bukan hanya hadir di hari yang cerah, tapi juga berani memperingatkan ketika kita melenceng, meski risikonya tidak disukai atau disalahpahami. Kata-kata mereka mungkin tidak menyenangkan, tetapi justru itulah yang bisa menyelamatkan hidup kita.
🧭 Renungkan dan Tanyakan:
-
Apakah saya cukup peka mendengar suara sahabat yang peduli?
-
Apakah saya mau menerima teguran, bukan hanya pelukan?
-
Apakah saya menghargai kehadiran sahabat sebagai cara Tuhan menjaga saya?
🙏 Doa Hari Ini
Tuhan, ajar aku untuk tidak mengandalkan logikaku sendiri.
Ketika Engkau mengutus sahabat dalam hidupku,
buatlah aku peka untuk mendengar dan menghargai suara mereka.
Jangan biarkan aku mengabaikan peringatan yang bisa menyelamatkan hidupku.
Dan biarlah aku pun menjadi sahabat yang setia — tidak hanya ramah,
tetapi juga berani berkata benar dalam kasih.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar