![]() |
"Dua Suara Roh Kudus" mengajak kita melalui firman Tuhan untuk peka membedakan suara-Nya, agar hidup dipimpin dalam kebenaran dan kehendak Allah yang sejati. |
Bagaimana kita bisa membedakan suara Tuhan dari suara lain?
Dan bagaimana bila dua suara yang tampaknya berasal dari Roh Kudus justru memberi arahan yang berbeda? Mana yang harus kita ikuti?
Inilah situasi yang dihadapi oleh Rasul Paulus dalam perjalanan menuju Yerusalem. Dalam perjalanannya, saat singgah di Tirus dan Kaisarea, dua kali Paulus menerima nasihat yang tampaknya bertentangan—dan keduanya berasal dari Roh Kudus!
-
Nasihat pertama datang dari para murid di Tirus. Oleh kuasa Roh, mereka menasihati Paulus untuk tidak melanjutkan perjalanan ke Yerusalem (ay. 4).
-
Nasihat kedua disampaikan oleh Agabus, seorang nabi. Ia menyampaikan nubuatan bahwa Paulus akan diikat dan diserahkan kepada bangsa-bangsa lain (ay. 10–11). Setelah mendengar ini, semua orang mendesak Paulus agar tidak pergi (ay. 12).
Namun, Paulus tetap teguh. Ia menjawab dengan penuh keteguhan hati:
“Aku rela bukan hanya diikat, tetapi juga mati di Yerusalem karena nama Tuhan Yesus.” (ay. 13)
📌 Mana yang benar?
Apakah Paulus salah karena tidak menuruti peringatan dari Roh Kudus?
Tentu tidak. Roh Kudus memang menyatakan bahaya yang akan datang, tetapi tidak memerintahkan Paulus untuk mundur. Para sahabat Paulus, karena mengasihinya, menafsirkan nubuat itu sebagai larangan. Namun, Paulus menerimanya sebagai konfirmasi atas tekadnya yang telah bulat.
Dalam hal ini, kita belajar bahwa Allah tidak bersikap otoriter. Ia memberikan peringatan, bukan pemaksaan. Ia menyampaikan realitas risiko, namun keputusan tetap ada pada kita, apakah kita akan taat dan melangkah dalam iman, atau mundur dan tetap di zona aman.
🌱 Refleksi
Dalam kehidupan kita, sering kali kita juga dihadapkan pada dua suara:
-
Suara yang mengajak kita tinggal di zona nyaman dan aman.
-
Suara yang memanggil kita keluar, menghadapi risiko demi sesuatu yang lebih besar bagi kerajaan Allah.
Pertanyaannya adalah:
Apakah kita mau hidup seadanya dalam kenyamanan, atau melangkah dengan iman dalam misi Tuhan yang lebih besar, sekalipun harus berhadapan dengan risiko?
🙏 Doa
Tuhan, berikan aku kepekaan untuk mendengar suara-Mu. Ajari aku membedakan antara kehendak manusia dan kehendak-Mu. Bila Engkau memanggilku untuk melangkah maju, berilah aku keberanian seperti Paulus—rela menderita bahkan kehilangan segalanya demi nama-Mu. Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar