![]() |
"Menyaksikan yang Dialami" mengajak kita memberitakan firman Tuhan melalui pengalaman hidup nyata sebagai kesaksian akan kuasa dan kasih Allah. |
Kesaksian paling kuat bukan berasal dari cerita orang lain, melainkan dari pengalaman pribadi. Rasul Paulus menunjukkan hal ini ketika ia diberi kesempatan berbicara di hadapan orang-orang yang baru saja menganiayanya.
🔍 1. Kesaksian Dimulai dari Diri Sendiri
Paulus membuka kesaksiannya dengan mengenalkan latar belakangnya:
-
Ia adalah orang Yahudi dari Tarsus,
-
dididik dalam Hukum Taurat oleh Gamaliel,
-
giat membela Allah dengan menganiaya orang Kristen (ay. 3–5).
Kesaksian dimulai dengan kejujuran tentang masa lalu.
🔄 2. Titik Balik: Bertemu Kristus
Paulus menceritakan bagaimana Tuhan Yesus sendiri menyatakan diri-Nya dalam perjalanannya ke Damsyik (ay. 6–10).
Ia buta secara jasmani—sebuah lambang bahwa ia juga buta secara rohani—lalu dipulihkan, dibaptis, dan disucikan dalam nama Tuhan (ay. 12–16).
Titik balik dalam hidup kita adalah ketika kita menyadari kasih Tuhan dan bertobat.
🌍 3. Panggilan untuk Bersaksi kepada Semua Bangsa
Saat berdoa di Bait Allah, Paulus mendapatkan panggilan kedua: Tuhan mengutusnya keluar, kepada bangsa-bangsa lain (ay. 17–21). Meski berat dan penuh risiko, ia tetap taat.
Kesaksian bukan hanya untuk kalangan sendiri, tetapi untuk semua orang, termasuk mereka yang belum mengenal Kristus.
🛑 4. Risiko Tetap Ada, Tapi Misi Tetap Jalan
Setelah kesaksiannya, Paulus tetap ditolak dan dicerca (ay. 22). Namun, penolakan tidak membatalkan panggilan. Paulus tetap setia karena apa yang ia alami adalah cara Tuhan memperlengkapi pelayanannya.
✨ Refleksi
Mungkin kamu juga mengalami pergumulan, luka, atau masa lalu yang kelam. Namun jangan lupakan ini:
Apa yang kita alami bersama Tuhan bukan untuk disimpan, tetapi untuk dibagikan.
Kesaksianmu bisa menjadi penghiburan, kekuatan, bahkan titik balik bagi orang lain.
🙏 Doa
Tuhan, ajarku untuk tidak malu atas masa laluku, tetapi menjadikannya sebagai kesaksian atas kasih dan kuasa-Mu. Mampukan aku bersaksi bukan dari kata-kata orang lain, melainkan dari pengalaman nyata bersama-Mu. Bentuk hidupku menjadi cerita tentang anugerah-Mu yang mengubahkan. Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar