![]() |
"Perkara yang Ditangguhkan" mengajak kita memahami lewat firman Tuhan bahwa penundaan bukan berarti penolakan, melainkan bagian dari rencana-Nya. |
“Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya seperti yang dianggap sebagian orang sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu…”
— 2 Petrus 3:9a
⚖️ 1. Tuduhan, Pembelaan, dan Penundaan
Setelah Paulus diserahkan ke Gubernur Feliks, tidak serta-merta ia diadili. Butuh lima hari bagi para penuduh untuk hadir. Tertulus, sang orator ulung, memulai dengan pujian-pujian politis, kemudian dakwaan tajam terhadap Paulus. Namun, ketika tiba gilirannya, Paulus dengan tenang menyampaikan pembelaan—bukan karena kehebatannya, tetapi karena ia tahu bahwa kebenaran adalah kekuatannya (ay. 10–21).
Menariknya, setelah mendengar semuanya, Feliks tidak langsung mengambil keputusan. Ia menangguhkan perkara tersebut (ay. 22). Bahkan, selama dua tahun kemudian, Paulus tetap ditahan, meskipun tidak terbukti bersalah (ay. 27).
🧠 2. Bijak Menunda, Bukan Mengabaikan
Pepatah Jawa mengatakan, “Alon-alon asal kelakon” — perlahan, tapi tercapai. Dalam konteks ini, Feliks memilih untuk menunggu, bukan karena ketidakpedulian, tetapi mungkin karena ia sedang mencari waktu dan suasana yang tepat, atau bahkan karena ketakutannya mengambil risiko.
Terkadang, menunda keputusan bukanlah tanda kelemahan, melainkan bentuk hikmat — untuk memberi ruang kepada kebenaran muncul, atau untuk membuka peluang campur tangan Tuhan.
🙏 3. Menunda untuk Mendengar Suara Tuhan
Dalam hidup kita, banyak hal yang belum selesai:
-
Doa yang belum terjawab,
-
Masalah yang belum selesai,
-
Keputusan yang belum diambil.
Namun, penundaan bukan berarti Tuhan diam. Bisa jadi, penundaan adalah cara Tuhan melatih kesabaran, memperhalus karakter, dan mengarahkan kita kepada yang terbaik.
Dalam penundaan, ada pembentukan. Dalam keterlambatan, ada pelajaran iman.
💬 Renungan untuk Kita
-
Apakah kita bisa bersabar dalam perkara yang belum selesai?
-
Maukah kita menunda keputusan dengan hikmat, bukan dengan ketakutan?
-
Bersediakah kita menantikan waktu Tuhan dan percaya bahwa Dia tetap bekerja, meski belum menjawab?
🙏 Doa
Tuhan, ajarku untuk bersabar dalam ketidakpastian.
Ketika jawab-Mu belum tiba,
biarlah hatiku tidak panik,
melainkan percaya bahwa Engkau tengah bekerja
dengan cara-Mu yang ajaib.
Beriku hikmat untuk tidak terburu-buru,
dan iman untuk terus menantikan
apa yang Engkau tetapkan sebagai yang terbaik.
Aku percaya, perkara yang ditangguhkan dalam dunia,
tidak pernah luput dari perhatian surgawi.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar