Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

MENANTI-NANTIKAN TUHAN

Yesaya 40:31)
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN ... mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
 
Menanti-nantikan Tuhan adalah sebuah upaya dan aktivitas kerohanian yang memerlukan beberapa kondisi, karena banyak orang yang gagal dalam "menanti-nantikan Tuhan." Bagaimana kita dapat menanti-nantikan Tuhan Allah yang Mahakuasa, sedangkan tubuh dan jiwa kita seringkali diliputi dengan kelemahan, kecemasan, kekuatiran, ketakutan bahkan keterbatasan dalam berbagai hal. Tidaklah mudah untuk memahami kemahakuasaan Allah.
 
Akibat wabah pandemi Covid-19, banyak orang yang menghadapi kenyataan bahwa bisnisnya bangkrut. Ada yang penghasilannya jauh berkurang, bahkan banyak karyawan perusahaan yang mengalami pemutusan hubungan kerja atau PHK. Akibatnya banyak orang, termasuk anak-anak Tuhan yang jiwanya letih lesu dan berbeban berat. Mereka seperti bangsa Israel yang tidak diperhatikan dan merasa tidak dibela oleh Allah. Allah pun bertanya kepada mereka. Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" (Yesaya 40:27). Inilah saat di mana kita perlu untuk menanti-nantikan Tuhan.
Allah mau agar mereka datang kepada-Nya dan percaya kepada Allah Sang Pencipta dan pemelihara hidup ini. Ia yang tidak menjadi lelah ataupun lesu dan tak terduga pengertian-Nya. Menanti-nantikan Tuhan memerlukan bukan hanya kerinduan yang sungguh; tapi juga kesabaran dan ketekunan berdoa menantikan Roh Kudus bekerja; sampai kehadiran, jawaban dan jalan keluar dari Tuhan menjadi milik kita. Pusatkanlah iman kita kepada Tuhan yang Mahakuasa dan kenali rencana maupun kehendak-Nya bagi kita.
 
Nabi Yesaya memberi kepastian, mereka yang tekun menanti-nantikan Tuhan akan mendapat kekuatan baru dalam jiwa dan roh mereka. Mereka akan terbang tinggi bagai burung rajawali, berlari tidak menjadi lesu dan berjalan tidak menjadi lelah. Betapa dahsyat akibat yang ditimbulkan olehnya. Sudahkah Anda berusaha untuk menanti-nantikan Tuhan? Mulailah sekarang dan alami kehebatan kuasa-Nya yang bekerja dalam diri Anda. (phm)
 
Doa: “Tuhan, aku mau menanti-nantikan Engkau dengan tekun dan setia. Kupegang janji-Mu bahwa Engkau besertaku dan akan memberikan kekuatan kepadaku. Amin.”
Share:

Kencan Dengan Tuhan

Bacaan: Amsal 21:13 “Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.” Renungan: Melakukan sesuatu untuk menolong orang lemah bukanlah perkara mudah. Kesulitan itu sebenarnya tidak terletak pada kemampuan jasmani, apalagi untuk orang yang memunyai banyak harta benda. Kesulitan itu terletak pada motivasi untuk menolong, sebab menolong orang lemah, kecil kemungkinan untuk mendapatkan balas jasa darinya. Inilah yang membuat seseorang tergoda untuk terus mengabaikan orang lemah. Ingatlah, Allah yang empunya mereka adalah Allah yang sama yang mengizinkan kita memiliki harta benda. Jika kita tidak memerhatikan orang lemah, suatu ketika saat kita mengalami hal yang sama dengan mereka, maka Allah tidak akan menolong kita, seperti tertulis dalam Amsal 21:13: “Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.” Oleh sebab itu, sekalipun motivasi kita bukan untuk mendapat upah dari Allah, memerhatikan orang lemah merupakan tanggung jawab kita sebagai anak-anak Tuhan yang sudah lebih dulu ditolong oleh Allah. Mari kita lihat di sekitar kita, siapa yang dapat kita tolong. Tuhan memberkati. Doa: Yesus, penuhilah aku dengan roh belas kasihMu, agar aku dapat tergerak untuk melakukan suatu tindakan untuk menolong mereka yang lemah dan menderita sebagaimana Engkau telah lebih dulu mengasihi dan menolong aku. Yesus, jadikanlah hatiku seperti hatiMu. Amin.
Share:

Menyenangkan Hati Tuhan

Mazmur 147:1-20

“Tuhan senang kepada orang-prang yang takut akan Dia, kepada orang-prang yang berharap akan kasih setia-Nya” Mazmur 147:11

Perikop dari mazmur yang ditulis Daud adalah tentang kekuasaan dan kemurahan Tuhan. Dia akan menyatakan kuasaNya kepada orang-orang yang dikasihiNya. Begitu pula dengan kemurahanNya, semua disediakan bagi orang-oprang yang takut akan Dia. Yang menjadi tugas kita adalah bagaimana kita dapat menyenangkan hati Tuhan. Kalau kita perhatian di dalam Alkitab di awal-awal penciptaan manusia, Tuhan sempat menyesal telah menjadikan manusia, karena waktu itu perbuatan manuasia di bumi sangat jahat dan tidak lagi menghiraukan Tuhan, seperti tertulis: “Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi di bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah Tuhan, bahwa ia telah menjadikan manusia di bumi dan hal itu memilukan hati-Nya.” (Kejadian 6:5-6). Bila kita perhatikan, bukankah keadaan sekarang ini tidak jauh berbeda? Kejahatan semakin merajalela di mana-mana dan moral manusia sudah sangat rusak seperti yang terjadi di zaman Nuh. Kalau waktu itu Tuhan menghukum manusia dengan air bah, saat ini pun Tuhan juga bisa menghukum dunia ini!
Kita punya kesempatan mengetuk pintu kemurahan Tuhan dan beruapa agar hatiNya disenangkan melalui kehidupan kita. Maka, “Bernyanyilah bagi Tuhan dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi!” (Mazmur 147:7). Hati Tuhan akan senang bila kita senantiasa mau memuji dan bermazmur bagiNya dalam segala keadaan sebab Tuhan sangat menyukai pujian yang dinaikkan dengan hati tulus.
Tuhan sangat senang bila kita benar-benar menjadikanNya prioritas utama dalam hidup , yang berarti kita mengasihiNya lebih dari semua di dunia ini. Tanda dari orang yang mengasihi Tuhan adalah setia melakukan kehendakNya dengan sepenuh hati, dan jangan sekali-kali meninggalkanNya dalam keadaan apa pun, tetaplah melekat padaNya dan percayakan segenap hidup kita kepadaNya saja.
“Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.” Hosea 6:6.
Jadikan hidup anda Menyenangkan hati Tuhan? . Siapkan menjadi alat kemuliaannya? Amin
Share:

MENGHINA PENCIPTA?

Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia. (Amsal 14:31)


Peraturan Daerah tentang Kesetaraan dan Pemberdayaan Difabel (2013) di Wonogiri, Jawa Tengah, menarik untuk dicermati. Menurut peraturan tersebut, orang yang terbukti menghina kaum difabel dapat dikenai denda sebesar 50 juta rupiah. Banyak pihak memberi apresiasi tinggi atas kebijakan ini. Diharapkan, hal itu berdampak positif dan menyadarkan orang untuk lebih menghargai kaum difabel.

Dalam perikop bacaan hari ini, sikap menghina dan menindas sesama diulang hingga dua kali (ay. 21, 31). Menunjukkan betapa rawannya umat Tuhan untuk bersikap tidak benar kepada sesama, terutama kepada orang yang lemah atau tidak sempurna secara fisik (difabel). Sikap menghina bisa berarti merendahkan, memandang rendah atau hina, menganggap tidak penting. Sebagaimana dinyatakan oleh Tuhan Yesus, sikap kita terhadap orang-orang seperti mereka memancarkan sikap kita terhadap Tuhan (Mat 25:40).

Tindakan menghina atau menindas orang lemah adalah penghinaan terhadap Sang Pencipta. Di sekitar kita, tidak sedikit orang hidup dalam kelemahan, miskin secara materi, atau tidak sempurna secara fisik (difabel). Sementara itu, tidak sedikit pula orang yang memperlakukan mereka dengan cara yang tidak patut, merendahkan, bahkan menghina dan menyepelekan. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memancarkan kasih Tuhan dengan mengasihi sesama, khususnya mereka yang lemah? Kiranya kasih-Nya memotivasi kita untuk memperlakukan sesama dengan benar, bukan karena takut hukuman atau denda. --Samuel Yudi Susanto /Renungan Harian

CARA KITA MEMPERLAKUKAN MANUSIA
MENUNJUKKAN SIKAP KITA KEPADA TUHAN.
Share:

SELALU ADA ALASAN UNTUK BERSYUKUR

“Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik!Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” (ayat 1)
                Memang tidak bisa dipungkiri bahwa ada banyak hal yang kurang di dalam hidup ini karena memang hidup di dunia ini tidak ada yang sempurna. Namun jangan karena hal-hal yang kurang itu membuat kita buta akan hal-hal yang telah Tuhan berikan kepada kita yang sepatutnya membuat kita bersyukur kepada Tuhan. Kita bersyukur bukan semata-mata karena apa yang sudah Allah perbuat bagi hidup kita, tetapi jauh lebih dari pada itu, kita bersyukur kepada Allah karena alasan-alasan seperti yang diungkapkan di dalam bacaan Alkitab hari ini: ada tiga hal penting untuk selalu bersyukur
Yang pertama: Allah itu baik
                Inilah alasan yang paling hakiki mengapa kita harus bersyukur kepada Tuhan. Bahwa pribadi Tuhan itu adalah baik adanya (ayat 1a). Dan tidak pernah Ia tidak baik di dalam kehidupan kita. Walaupun banyak hal yang tidak baik yang terjadi di dalam kehidupan kita, bukan berarti Allah menjadi tidak baik. Kebaikan-Nya di dalam kehidupan kita tidak pernah dipengaruhi oleh kondisi hidup kita. Kalau Anda mengalami kebaikan Allah di dalam hidup Anda, maka tidak ada alasan untuk tidak bersyukur.
Yang kedua Kasih-Nya Kekal Abadi
                Allah adalah kasih bukan sekedar mengasihi (ayat 2). Dia bukan Allah yang pernah mengasihi tetapi yang senantiasa mengasihi. Kasih-Nya tidak pernah berubah sekalipun kondisi hidup kita berubah-ubah. Kemarin Ia telah mengasihi kita, dan sekarang juga tetap mengasihi kita dan besok Dia juga akan senantiasa mengasihi kita. Kasih Allah menjembut hidup kita di dalam memasuki setiap hari kehidupan kita dan kasih-Nya tidak pernah habis-habisnya setiap hari.
Yang ketiga Keajaiban yang diperbuat-Nya
                “Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar!” (ayat 4) Dan keajaiban-keajaiban itu dirinci oleh pemazmur di dalam ayat 5-25, dimulai dari penciptaan Allah atas langit dan bumi sampai masalah keseharian kita. Semua hal di dalam hidup ini adalah hasil dari keajaiban Tuhan. Kita bisa bernafas, berjalan, makan dan minum, sekolah, bekerja, berkeluarga dan lain sebagainya semuanya karena keajaiban yang Ia telah lakukan di dalam kehidupan kita. 
Kalau Anda mengalami kebaikan Allah di dalam hidup Anda, maka tidak ada alasan untuk tidak bersyukur. Amin.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.