Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Hidup Kita Hanya untuk Tuhan

2 Korintus 5:11-21 

Pada zaman ini manusia semakin berfokus kepada dirinya sendiri. Tren seperti swafoto (selfie) membuat manusia semakin memuji diri sendiri dan puas terhadap keakuannya. Pujian lebih banyak diberikan kepada orang-orang yang cantik dan kaya, bukan orang-orang yang benar dan taat. Hal ini terjadi karena manusia terjebak dan terpenjara oleh berbagai hal duniawi.

Mari kita sadari bahwa hidup ini adalah anugerah Tuhan. Kita menjalaninya dengan kekuatan dan pengaturan dari Tuhan hingga kelak kita menghadap kepada-Nya. Hidup kita telah ditebus dengan bayaran yang sangat mahal, yang tidak terbeli secara materi karena dibayar dengan darah Kristus di kayu salib. Dengan demikian, sudah seharusnya kita tidak hidup untuk diri sendiri, melainkan juga untuk kemuliaan nama Tuhan (15).

Secara tidak sadar manusia hidup hanya untuk dirinya sendiri. Mereka berusaha mencukupi kebutuhan sendiri, dan sedapat mungkin hanya berelasi dengan orang lain untuk sesuatu yang menguntungkan. Demikian juga "orang baik". Perbuatan baik dilakukan karena memberi rasa nyaman untuk dirinya, bukan murni karena kasih. Pelayanan pun belum tentu murni karena cinta Tuhan. Bisa jadi, kita melayani untuk membanggakan diri sendiri.

Siapa pun yang ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru (17). Ia akan bermegah karena kemuliaan Allah, mampu menguasai diri, dan mengakui adanya kuasa dari kasih Kristus. Seperti inilah diri kita yang semestinya ketika kita percaya kepada Tuhan. Kita tidak ingin berdamai dengan keinginan daging yang memaksa kita melakukan berbagai hal yang tidak disukai Tuhan. Kita hanya mau berdamai dengan Allah, sehingga segenap pelayanan kita terima dari Kristus dan kita jalankan dengan penuh ketaatan.

Mari kita menghayati kasih Tuhan di dalam hidup kita dan menjalani hidup dengan senantiasa bertanya mengenai kehendak-Nya terhadap hidup kita. Kita layak bersyukur atas pengurbanan-Nya dan bersungguh-sungguh mempersembahkan hidup kita untuk melayani Tuhan. [KFT]

Doa. Tuhan jadikan hidup ini bukan untuk diriku sendiri melainkan kristus karena engkau menciptakanku baru. Amin
Share:

Sesungguhnya, aku ini terlalu hina

Sesungguhnya, aku ini terlalu hina. [Ayub 40:4]

Satu kata penghiburan, orang berdosa yang hilang, bagi-Mu! Engkau berpikir engkau tidak boleh datang kepada Tuhan karena engkau hina. Lihatlah, tiada orang suci yang hidup di dunia kecuali dia yang sudah dibuat untuk merasa bahwa ia hina. Jika Ayub, dan Yesaya, dan Paulus harus berkata “Aku hina,” oh, pendosa malang, malukah engkau untuk bergabung dengan pengakuan yang sama? Jika anugerah ilahi tidak mencabut semua dosa dari orang percaya, bagaimana engkau dapat berharap engkau bisa melakukannya sendiri? Dan jika Tuhan mengasihi umat-Nya ketika mereka masih hina, engkau kira kehinaan dirimu akan menghalangi cinta kasih Tuhan kepadamu? Percaya kepada Yesus, engkau yang terbuang dari masyarakat dunia! Yesus memanggil engkau, dan orang-orang seperti engkau.

    “Bukan orang benar, bukan orang benar;
    Pendosa, Tuhan datang untuk memanggil.” [1]

Sekarang pun berkatalah, “Engkau telah mati untuk orang-orang berdosa; aku orang berdosa, Tuhan Yesus, curahkan darah-Mu padaku;” jika engkau mengakui dosamu maka engkau akan menemukan pengampunan. Jika, sekarang, dengan segenap hatimu, engkau akan berkata, “Aku hina, basuhlah aku,” maka engkau akan disucikan sekarang. Jika Roh Kudus akan memungkinkan engkau dari hatimu berteriak,

    “Inilah seadanya aku, tanpa satu permohonan
    Hanya darah-Mu tercurah bagiku,
    Dan bahwa Engkau menawarkan aku datang kepadamu,
    O Anak Domba Allah, aku datang!" [2]

engkau akan bangun dari membaca renungan pagi hari ini dengan semua dosa-dosamu telah diampuni; dan meskipun engkau bangun pada pagi hari ini dengan segala dosa manusia yang pernah dilakukan di kepalamu, engkau akan beristirahat pada malam hari ini diterima dalam Kekasih; meski pernah terhina oleh kain dosa, engkau akan dihiasi dengan jubah kebenaran, dan tampak putih seperti malaikat-malaikat. Karena “sekarang,” perhatikan, “Sekarang adalah waktu penerimaan.” Jika engkau “percaya pada-Nya yang membenarkan orang yang tidak bertuhan, engkau diselamatkan.” Oh! Kiranya Roh Kudus memberi engkau iman yang menyelamatkan di dalam Dia yang menerima orang terhina.
Share:

Allah yang Tidak Pernah Meninggalkan Kita


Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” — Ibrani 13:5

Mengetahui firman Tuhan yang menjanjikan penyertaan-Nya adalah satu hal. Memercayainya, mendengarkannya sebagai firman yang hidup untuk diri kita sendiri, setiap saat dalam keseharian kita, dan merasakannya sebagai “kekuatan yang paling mengagumkan milik kita”, dan yang membuat kita bernyanyi ..., adalah hal lain. Bagaimana hal itu dapat terjadi, itulah yang ingin disampaikan dalam renungan kita hari ini.

Ke manakah kecondongan pikiran saya? Apakah berpaling pada firman Allah atau pada ketakutan saya sendiri? Apakah saya sekadar mengulangi ap…
[06:38, 6/6/2020] Pak Yanes Gkkk Tepas: Gema suara Illahi
 6 Juni 2020

Sesungguhnya, aku ini terlalu hina. [Ayub 40:4]

Satu kata penghiburan, orang berdosa yang hilang, bagi-Mu! Engkau berpikir engkau tidak boleh datang kepada Tuhan karena engkau hina. Lihatlah, tiada orang suci yang hidup di dunia kecuali dia yang sudah dibuat untuk merasa bahwa ia hina. Jika Ayub, dan Yesaya, dan Paulus harus berkata “Aku hina,” oh, pendosa malang, malukah engkau untuk bergabung dengan pengakuan yang sama? Jika anugerah ilahi tidak mencabut semua dosa dari orang percaya, bagaimana engkau dapat berharap engkau bisa melakukannya sendiri? Dan jika Tuhan mengasihi umat-Nya ketika mereka masih hina, engkau kira kehinaan dirimu akan menghalangi cinta kasih Tuhan kepadamu? Percaya kepada Yesus, engkau yang terbuang dari masyarakat dunia! Yesus memanggil engkau, dan orang-orang seperti engkau.

    “Bukan orang benar, bukan orang benar;
    Pendosa, Tuhan datang untuk memanggil.” [1]

Sekarang pun berkatalah, “Engkau telah mati untuk orang-orang berdosa; aku orang berdosa, Tuhan Yesus, curahkan darah-Mu padaku;” jika engkau mengakui dosamu maka engkau akan menemukan pengampunan. Jika, sekarang, dengan segenap hatimu, engkau akan berkata, “Aku hina, basuhlah aku,” maka engkau akan disucikan sekarang. Jika Roh Kudus akan memungkinkan engkau dari hatimu berteriak,

    “Inilah seadanya aku, tanpa satu permohonan
    Hanya darah-Mu tercurah bagiku,
    Dan bahwa Engkau menawarkan aku datang kepadamu,
    O Anak Domba Allah, aku datang!" [2]

engkau akan bangun dari membaca renungan pagi hari ini dengan semua dosa-dosamu telah diampuni; dan meskipun engkau bangun pada pagi hari ini dengan segala dosa manusia yang pernah dilakukan di kepalamu, engkau akan beristirahat pada malam hari ini diterima dalam Kekasih; meski pernah terhina oleh kain dosa, engkau akan dihiasi dengan jubah kebenaran, dan tampak putih seperti malaikat-malaikat. Karena “sekarang,” perhatikan, “Sekarang adalah waktu penerimaan.” Jika engkau “percaya pada-Nya yang membenarkan orang yang tidak bertuhan, engkau diselamatkan.” Oh! Kiranya Roh Kudus memberi engkau iman yang menyelamatkan di dalam Dia yang menerima orang terhina.
Share:

Rahasia Tuhan


“TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia” (NKJV menerjemahkannya: Rahasia Tuhan diberitahukan-Nya kepada mereka yang takut akan Dia). — Mazmur 25:14

Salah satu tanda pertumbuhan rohani adalah hubungan yang akrab dengan Tuhan, dan kerinduan yang kuat untuk mencari dan melakukan kehendak-Nya. Dalam hal ini, jika kita hendak memilih hal yang tidak dikehendaki-Nya, Dia akan memberi kita keragu-raguan atau pengendalian diri yang tidak dapat kita diamkan begitu saja. Bagaimana bila ada keragu-raguan akan suatu hal?

Rahasia Tuhan

Apakah tanda seorang sahabat? Apakah dia memberi tahu Anda dukacitanya yang tersembunyi? Tidak. Dia memberi tahu Anda rahasia sukacitanya. Banyak orang mau mengungkapkan dukacitanya yang tersembunyi kepada Anda, tetapi bukti dari keakraban ialah bila mereka membagi rahasia sukacita mereka dengan Anda.

Pernahkah kita mempersilakan Allah memberi tahu kita sukacita-Nya? Ataukah kita terus-menerus memberitahukan rahasia kita kepada Allah, tanpa memberi waktu kepada-Nya untuk berbicara kepada kita?

Pada awal kehidupan kekristenan kita, kita banyak permohonan kepada Allah, tetapi kemudian kita mendapati bahwa Allah menginginkan kita menjalin hubungan akrab dengan Dia – agar kita mengenal dan berhubungan dengan kehendak-Nya.

Apakah kita sedemikian erat dipersatukan dengan gagasan doa Yesus Kristus -- “Jadilah kehendak-Mu” (Matius 6:10) -- sehingga kita menangkap rahasia Allah? Apa yang membuat Allah sangat berharga bagi kita bukanlah berkat-berkat-Nya yang besar, melainkan hal-hal kecil yang kita alami, yang menunjukkan keakraban-Nya yang ajaib dengan kita -- Dia mengetahui setiap rincian dari kehidupan kita masing-masing.

“Kepadanya Tuhan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya” (Mazmur 25:12). Pertama-tama, kita ingin menyadari bahwa kita dituntun oleh Allah. Kemudian saat kita bertumbuh secara rohani, kita hidup sedemikian dekat dengan kesadaran akan Allah sehingga kita bahkan tidak perlu menanyakan tentang kehendak-Nya, karena pikiran untuk memilih jalan lain tidak pernah terlintas pada diri kita.

Jika kita diselamatkan dan dikuduskan, Allah menuntun kita melalui pilihan-pilihan kita sehari-hari. Dan jika kita hendak memilih hal yang tidak dikehendaki-Nya, maka Dia akan memberi kita keragu-raguan atau pengendalian diri, yang harus kita hiraukan.

Bila ada keragu-raguan, segeralah berhenti. Jangan sekali-kali mencoba mencari alasan dan mengatakan “Saya ragu, mengapa saya tidak boleh melakukan yang ini”. Allah memberi petunjuk kepada kita dalam apa yang kita pilih, yaitu dengan menuntun akal sehat kita. Dan bila kita menyerah pada ajaran dan tuntunan-Nya, maka kita takkan lagi merintangi Roh-Nya dengan terus-menerus bertanya, Sekarang, ya Tuhan, apakah kehendak-Mu?”
Share:

Bersyukur atas Pengalaman Buruk


2 Korintus 1:1-11

Friedrich W. Nietzsche, seorang filsuf Jerman, pernah mengatakan kalimat yang kira-kira artinya: "Apa yang tidak dapat membunuhmu, membuatmu kuat." Sama halnya dalam berolahraga. Ketika seseorang mengangkat beban berat yang membuat otot-ototnya menegang, maka tubuhnya akan membentuk jaringan yang lebih kuat agar bisa menahan beban yang ada.
Setelah mengucapkan salam pada awal suratnya, Rasul Paulus menyatakan rasa syukurnya. Uniknya, rasa syukur ini bukan atas kondisi baik yang dialami oleh penerima surat, melainkan atas pengalaman buruk yang telah dialaminya sendiri. Ayat 9-11 memberikan gambaran pengalaman buruk yang disebut Paulus sebagai penderitaan besar yang dapat berujung kepada maut. Pengalaman itu mengajarnya agar tidak mengandalkan kekuatan sendiri, melainkan kekuatan Tuhan.

Setelah melewati peristiwa buruk tersebut, malahan Paulus seolah-olah mendapatkan kekuatan baru, yaitu ia bisa menghibur orang lain (3-4).

Pengalaman buruk sangat mungkin dialami oleh setiap orang. Bahkan orang yang saleh sekalipun bisa saja mendapatkan pengalaman buruk. Namun, kemalangan bisa juga dikarenakan beriman kepada Kristus. Belajar dari pengalaman Paulus, setiap orang percaya dapat melewati peristiwa buruk apa pun kalau ia berjalan bersama Tuhan. Bahkan, kita dapat melampauinya, menjadi lebih kuat, dan mampu memberikan penghiburan kepada sesama.

Jika kita setia kepada Allah, pengalaman buruk tidak akan membunuh kita. Karena, Allah dapat memakainya untuk pertumbuhan kita. Di tengah situasi sulit, Allah memproses kita menjadi pribadi yang tahan uji. Di situlah ada kesempatan bagi kita untuk membuktikan bahwa iman yang kita pegang adalah iman yang sejati di dalam Kristus. Dengan demikian, ungkapan rasa syukur akan keluar dari hati dan mulut kita kepada Allah tanpa henti.

Kita perlu bersyukur atas segala peristiwa yang terjadi, baik maupun buruk, karena akan memperkuat iman kita di dalam Tuhan. Bersyukurlah atas kasih penyertaan Tuhan. [KRS]

DOA. aku bersyukur kepadaMu Ya Tuhan atas kasihmu dan berikan kepada kami hati yang bersyukur selalu dalam kondisi apapun. Dalam nama Yesus. Amin
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.