Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Tindakan

1Korintus 13:13

“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” (1 Korintus 13:13 i_TB)
 
Kita pengikut Kristus yang telah memercayakan diri kepada Tuhan Yesus sekali untuk selamanya, telah dikaruniakan Roh Kudus yang tinggal dalam kita dan mencurahkan kasih Allah dalam hati kita.
Kita bertumbuh dalam iman yang semakin teguh dan dalam pengharapan yang semakin pasti akan segala janji yang Tuhan nyatakan kepada kita. Semua janji yang kita percaya dan yang kita harapkan itu pasti menjadi kenyataan pada waktu Tuhan dengan cara Tuhan.
Namun hal yang paling besar ialah kasih Allah yang dicurahkan dalam hati kita oleh Roh Kudus yang memungkinkan kasih kita semakin bertumbuh kepada Allah dan kepada sesama manusia.
Kita semakin bertumbuh dalam kesabaran, kebaikan, kerendahan hati, penyangkalan diri, pengampunan, keadilan, kebenaran, ketabahan, dan bertambah kuat dalam menghadapi penderitaan yang disebabkan oleh Iblis dan dunia yang membenci kita.
Karena itu kita harus lebih sungguh-sungguh melakukan segala perintah Kristus dengan kuasa dan dengan dipimpin oleh Roh Kudus dan kita akan bertumbuh dalam kasih dan menjadi berkat bagi orang lain.
Pengingat ini perlu lebih kita perhatikan pada masa pandemi Covid-19 yang sedang kita alami saat ini dan masih akan berlanjut beberapa bulan ke depan.
Kita perlu mengikuti pimpinan Roh agar kita tetap dapat mengasihi Tuhan dan sesama dengan tindakan nyata meskipun ada pembatasan protokol kesehatan “jaga jarak-pakai masker-cuci tangan”.
Roh Kudus dapat memberikan kita inspirasi agar kita tetap menyatakan kasih kita kepada Tuhan dan kepada sesama manusia pada masa pandemi ini tanpa terikat dengan kebiasaan-kebiasaan kita sebelum masa pandemi.
Di mana ada Roh Kudus, di situ ada kemerdekaan.amin
.

 
Share:

LEBIH DARI PEMENANG

Roma 8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang MENANG, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

Ayat ini berkata “kita lebih dari orang-orang yang MENANG”. Tentang orang-orang yang MENANG kita mengerti, namun sekarang mengapa Alkitab berkata lebih dari orang-orang yang MENANG? Apakah yang dimaksud lebih dari orang-orang yang MENANG? Orang yang MENANG adalah orang yang menjalani pertandingan, dan kemudian dengan seluruh usahanya Ia mengalahkan musuhnya, dan akhirnya ia menjadi PEMENANG. Tanpa bertanding, seseorang tidak dapat memperoleh KEMENANGANNYA. Namun, tidak demikian di dalam Kristus. Kristus telah “bertanding” bagi kita di atas kayu salib, dan pada saat Ia bangkit dari maut, Ia memperoleh KEMENANGAN-Nya dan diberikan kepada kita. Sehingga kita, yang percaya kepada Yesus, memperoleh KEMENANGAN yang tidak kita raih sendiri, namun KEMENANGAN yang kita dapatkan melalui pengorbanan Kristus. Pada saat masalah datang, kita dapat berkata “Saya telah MEMENANGKAN masalah ini, melalui Yesus!” Itu yang membuat setiap orang percaya dapat melangkah dengan pasti menghadapi semua permasalahan dan pergumulan, karena kita tahu bahwa bersama YESUS kitalah PEMENANGNYA
Maukah kita jadi orang yang menang. Amin.
Share:

MENANTI-NANTIKAN TUHAN

Yesaya 40:31)
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN ... mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
 
Menanti-nantikan Tuhan adalah sebuah upaya dan aktivitas kerohanian yang memerlukan beberapa kondisi, karena banyak orang yang gagal dalam "menanti-nantikan Tuhan." Bagaimana kita dapat menanti-nantikan Tuhan Allah yang Mahakuasa, sedangkan tubuh dan jiwa kita seringkali diliputi dengan kelemahan, kecemasan, kekuatiran, ketakutan bahkan keterbatasan dalam berbagai hal. Tidaklah mudah untuk memahami kemahakuasaan Allah.
 
Akibat wabah pandemi Covid-19, banyak orang yang menghadapi kenyataan bahwa bisnisnya bangkrut. Ada yang penghasilannya jauh berkurang, bahkan banyak karyawan perusahaan yang mengalami pemutusan hubungan kerja atau PHK. Akibatnya banyak orang, termasuk anak-anak Tuhan yang jiwanya letih lesu dan berbeban berat. Mereka seperti bangsa Israel yang tidak diperhatikan dan merasa tidak dibela oleh Allah. Allah pun bertanya kepada mereka. Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" (Yesaya 40:27). Inilah saat di mana kita perlu untuk menanti-nantikan Tuhan.
Allah mau agar mereka datang kepada-Nya dan percaya kepada Allah Sang Pencipta dan pemelihara hidup ini. Ia yang tidak menjadi lelah ataupun lesu dan tak terduga pengertian-Nya. Menanti-nantikan Tuhan memerlukan bukan hanya kerinduan yang sungguh; tapi juga kesabaran dan ketekunan berdoa menantikan Roh Kudus bekerja; sampai kehadiran, jawaban dan jalan keluar dari Tuhan menjadi milik kita. Pusatkanlah iman kita kepada Tuhan yang Mahakuasa dan kenali rencana maupun kehendak-Nya bagi kita.
 
Nabi Yesaya memberi kepastian, mereka yang tekun menanti-nantikan Tuhan akan mendapat kekuatan baru dalam jiwa dan roh mereka. Mereka akan terbang tinggi bagai burung rajawali, berlari tidak menjadi lesu dan berjalan tidak menjadi lelah. Betapa dahsyat akibat yang ditimbulkan olehnya. Sudahkah Anda berusaha untuk menanti-nantikan Tuhan? Mulailah sekarang dan alami kehebatan kuasa-Nya yang bekerja dalam diri Anda. (phm)
 
Doa: “Tuhan, aku mau menanti-nantikan Engkau dengan tekun dan setia. Kupegang janji-Mu bahwa Engkau besertaku dan akan memberikan kekuatan kepadaku. Amin.”
Share:

Kencan Dengan Tuhan

Bacaan: Amsal 21:13 “Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.” Renungan: Melakukan sesuatu untuk menolong orang lemah bukanlah perkara mudah. Kesulitan itu sebenarnya tidak terletak pada kemampuan jasmani, apalagi untuk orang yang memunyai banyak harta benda. Kesulitan itu terletak pada motivasi untuk menolong, sebab menolong orang lemah, kecil kemungkinan untuk mendapatkan balas jasa darinya. Inilah yang membuat seseorang tergoda untuk terus mengabaikan orang lemah. Ingatlah, Allah yang empunya mereka adalah Allah yang sama yang mengizinkan kita memiliki harta benda. Jika kita tidak memerhatikan orang lemah, suatu ketika saat kita mengalami hal yang sama dengan mereka, maka Allah tidak akan menolong kita, seperti tertulis dalam Amsal 21:13: “Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.” Oleh sebab itu, sekalipun motivasi kita bukan untuk mendapat upah dari Allah, memerhatikan orang lemah merupakan tanggung jawab kita sebagai anak-anak Tuhan yang sudah lebih dulu ditolong oleh Allah. Mari kita lihat di sekitar kita, siapa yang dapat kita tolong. Tuhan memberkati. Doa: Yesus, penuhilah aku dengan roh belas kasihMu, agar aku dapat tergerak untuk melakukan suatu tindakan untuk menolong mereka yang lemah dan menderita sebagaimana Engkau telah lebih dulu mengasihi dan menolong aku. Yesus, jadikanlah hatiku seperti hatiMu. Amin.
Share:

Menyenangkan Hati Tuhan

Mazmur 147:1-20

“Tuhan senang kepada orang-prang yang takut akan Dia, kepada orang-prang yang berharap akan kasih setia-Nya” Mazmur 147:11

Perikop dari mazmur yang ditulis Daud adalah tentang kekuasaan dan kemurahan Tuhan. Dia akan menyatakan kuasaNya kepada orang-orang yang dikasihiNya. Begitu pula dengan kemurahanNya, semua disediakan bagi orang-oprang yang takut akan Dia. Yang menjadi tugas kita adalah bagaimana kita dapat menyenangkan hati Tuhan. Kalau kita perhatian di dalam Alkitab di awal-awal penciptaan manusia, Tuhan sempat menyesal telah menjadikan manusia, karena waktu itu perbuatan manuasia di bumi sangat jahat dan tidak lagi menghiraukan Tuhan, seperti tertulis: “Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi di bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah Tuhan, bahwa ia telah menjadikan manusia di bumi dan hal itu memilukan hati-Nya.” (Kejadian 6:5-6). Bila kita perhatikan, bukankah keadaan sekarang ini tidak jauh berbeda? Kejahatan semakin merajalela di mana-mana dan moral manusia sudah sangat rusak seperti yang terjadi di zaman Nuh. Kalau waktu itu Tuhan menghukum manusia dengan air bah, saat ini pun Tuhan juga bisa menghukum dunia ini!
Kita punya kesempatan mengetuk pintu kemurahan Tuhan dan beruapa agar hatiNya disenangkan melalui kehidupan kita. Maka, “Bernyanyilah bagi Tuhan dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi!” (Mazmur 147:7). Hati Tuhan akan senang bila kita senantiasa mau memuji dan bermazmur bagiNya dalam segala keadaan sebab Tuhan sangat menyukai pujian yang dinaikkan dengan hati tulus.
Tuhan sangat senang bila kita benar-benar menjadikanNya prioritas utama dalam hidup , yang berarti kita mengasihiNya lebih dari semua di dunia ini. Tanda dari orang yang mengasihi Tuhan adalah setia melakukan kehendakNya dengan sepenuh hati, dan jangan sekali-kali meninggalkanNya dalam keadaan apa pun, tetaplah melekat padaNya dan percayakan segenap hidup kita kepadaNya saja.
“Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.” Hosea 6:6.
Jadikan hidup anda Menyenangkan hati Tuhan? . Siapkan menjadi alat kemuliaannya? Amin
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.