Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

BERKAT BAGI YANG TAAT

"Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya."  Amsal 10:22

Tuhan tidak menghendaki anak-anak-Nya hidup kekurangan, Ia mau kita hidup kelimpahan  (keberkatan), karena  "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."  (Yohanes 10:10b).  Kelimpahan bukan semata-mata berorientasi uang  (materi), namun mencakup segala aspek kehidupan ini.

     Tak bisa dipungkiri banyak orang Kristen suka sekali dengan ayat nas di atas karena berbicara tentang berkat!  Akan tetapi mereka seringkali mengartikan ayat ini sebagai alasan untuk tidak bekerja keras.  Ayat ini dipakai sebagai pembenaran bahwa seseorang tidak perlu bekerja keras karena tidak akan ada pengaruhnya dengan kelimpahan, karena Tuhanlah yang memberikan kelimpahan tersebut sehingga tidak perlu bekerja keras, bahkan pemazmur mengatakan:  "...
Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur."  (Mazmur 127:2).  Padahal tidak seperti itu!  Terjemahan bahasa Inggrisnya demikian:  "The blessing of the LORD makes one rich, And He adds no sorrow with it."  Artinya berkat Tuhan membuat seseorang menjadi kaya, dan Dia tidak menambahinya dengan kesusahan.  Kita benar-benar beroleh kesempatan menikmati kekayaan dari Tuhan tersebut.  Banyak orang kaya tidak dapat menikmati kekayaannya:  banyak masalah menimpa, sakit-penyakit, keluarga berantakan dan sebagainya.

     Yang harus diperhatikan adalah ada bagian yang Tuhan kerjakan, tetapi ada pula yang menjadi bagian kita.  Bagian Tuhan adalah memberkati kita, bagian kita adalah bekerja, menabur dan hidup seturut kehendak-Nya.  Mungkinkah kita menuai berkat jika kita sendiri tidak mau bekerja atau bermalas-malasan?  Kelimpahan  (berkat)  itu merupakan akibat dari suatu sebab.  Berkat disediakan Tuhan bagi orang-orang yang mau taat kepada-Nya!  "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:"  (Ulangan 28:1-2).

Kerjakan bagianmu, maka Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya! Amin
Share:

Taat pelayanan

“Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.” (Wahyu 3:8 ) 

Tuhan Yesus berkenan atas Jemaat yang menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal nama Tuhan.
Tuhan tidak mementingkan hal apa pun yang lain termasuk jumlah anggota yang besar, gedung yang megah, harta kekayaan yang besar, pengaruh politik yang besar, potensi yang besar, uang yang berlimpah dan lain sebagainya.

Tuhan sendiri yang akan membuka peluang untuk memberitakan Injil bagi jemaat itu dan tidak ada kekuatan apa pun yang akan dapat menghalanginya.
Tuhan akan melindungi jemaat itu dari pencobaan yang bersifat global dan akan menghadapi pihak-pihak yang memusuhi jemaat itu. Tuhan akan menunjukkan kepada musuh-musuh jemaat itu bahwa Tuhan mengasihi jemaat-Nya.

Kebenaran ini seharusnya mendorong kita pengikut Kristus untuk menuruti firman Tuhan dan meninggikan nama Tuhan dalam setiap kegiatan kita sebagai persekutuan orang percaya di setiap tempat dan dalam segala keadaan.
Kita harus tetap hidup dalam ajaran yang benar, dalam kasih, dalam kekudusan dan memberitakan Injil sesuai peluang yang dibukakan Tuhan.

Kita harus meninggikan nama Tuhan Yesus saja dan bukan nama atau denominasi gereja kita. Semua gereja adalah gereja Tuhan Yesus yang bersekutu di lingkungan tertentu setempat di seluruh dunia.
Kita semua adalah pengikut Tuhan Yesus Kristus, bukan pengikut tokoh, organisasi atau denominasi tertentu.
Hidup beriman kita hanya bergantung pada dan tergantung dari Tuhan Yesus bukan bergantung pada apa pun yang lain.
Urusan kita pengikut Kristus adalah melakukan segala perintah Kristus dengan kuasa dan dengan dipimpin oleh Roh Kudus setiap saat dan dalam segala situasi yang Tuhan buat terjadi.
Dengan demikian kita sungguh-sungguh menuruti firman Tuhan dan tidak menyangkal nama Tuhan.
Roh Kudus akan memimpin kita dengan menciptakan situasi yang diperlukan agar kita memberitakan Injil, kabar baik kepada semua orang yang Tuhan kehendaki mendengarkannya.
Tuhan juga yang akan menarik hati orang datang kepada-Nya dan diselamatkan. Segala rekayasa psikologis atau agamawi untuk menarik orang datang kepada Tuhan adalah perbuatan daging yang tidak berguna. Orang bisa bolak balik pindah agama tetapi tidak selamat jiwanya.
Kita harus bergantung penuh pada pimpinan Roh Kudus. Ketergantungan itu kita tunjukkan dengan sikap hati yang “mogok kegiatan” yakni kita tidak melakukan kegiatan kalau bukan Roh Kudus yang memimpin kita melakukan kegiatan itu.amin
Share:

JANGAN MALAS, JADILAH ORANG YANG RAJIN !

Amsal 10

"Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya."  Amsal 10:4

Adakah kita menemukan orang yang malas dan lamban berhasil dalam hidupnya?  Mustahil bila ada.  Alkitab jelas menyatakan bahwa  "Tangan yang lamban membuat miskin,..."  Tidak hanya itu,  "Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar."  (Amsal 19:15), bahkan Alkitab mengkategorikan orang yang malas sebagai perusak.  Tertulis:  "Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara si perusak."  (Amsal 18:9).  Di mana pun berada, baik itu di kantor, di sekolah, di rumah, di gereja atau pelayanan, seorang pemalas hanya akan menjadi pengganggu atau perusak bagi yang lain.  Itulah sebabnya firman Tuhan menasihatkan agar kita mau belajar dari kebiasaan semut.  "...pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:  biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panewn.  Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring?  Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?  'Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk berbaring' - maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekuarangn seperti orang bersenjata."  (Amsal 6:6-11).
     Seorang pemalas biasanya suka menunda-nunda pekerjaan atau tugas sehingga pekerjaannya kian menumpuk.  Prinsip mereka:  "Besok masih ada waktu, sekarang santai dulu saja!"  Orang yang lamban dan pemalas selalu menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang ada seperti yang diperbuat oleh orang yang menerima satu talenta, sehingga tuannya menjadi sangat marah:  "Hai kamu, hamba yang jahat dan malas,...Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap.  Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."  (Matius 25:26, 30).  Jadi kemalasan dapat dikategorikan sebagai kejahatan.  Langkah untuk mengalahkan kemalasan adalah keharusan hidup disiplin dan bekerja lebih keras lagi.
     Kerja keras adalah faktor penting penentu keberhasilan!  Maka belajarlah menggunakan waktu sebaik mungkin, jangan lagi menunda-nunda mengerjakan tugas yang ada supaya tidak semakin menumpuk.  Kemalasan dan kelambanan hanya akan membawa kita kepada kegagalan.amin
Share:

Kencan Dengan Tuhan

Amsal 21:13 
Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.” 

Melakukan sesuatu untuk menolong orang lemah bukanlah perkara mudah. Kesulitan itu sebenarnya tidak terletak pada kemampuan jasmani, apalagi untuk orang yang memunyai banyak harta benda. Kesulitan itu terletak pada motivasi untuk menolong, sebab menolong orang lemah, kecil kemungkinan untuk mendapatkan balas jasa darinya. Inilah yang membuat seseorang tergoda untuk terus mengabaikan orang lemah. Ingatlah, Allah yang empunya mereka adalah Allah yang sama yang mengizinkan kita memiliki harta benda. Jika kita tidak memerhatikan orang lemah, suatu ketika saat kita mengalami hal yang sama dengan mereka, maka Allah tidak akan menolong kita, seperti tertulis dalam Amsal 21:13: “Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.” Oleh sebab itu, sekalipun motivasi kita bukan untuk mendapat upah dari Allah, memerhatikan orang lemah merupakan tanggung jawab kita sebagai anak-anak Tuhan yang sudah lebih dulu ditolong oleh Allah. Mari kita lihat di sekitar kita, siapa yang dapat kita tolong. Tuhan memberkati. Doa: Yesus, penuhilah aku dengan roh belas kasihMu, agar aku dapat tergerak untuk melakukan suatu tindakan untuk menolong mereka yang lemah dan menderita sebagaimana Engkau telah lebih dulu mengasihi dan menolong aku. Yesus, jadikanlah hatiku seperti hatiMu. Amin.
Share:

Kasih Meskipun

Roma 5:5 
 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Dalam berbagai kesempatan dialog dengan orang yang tidak percaya, mereka menuduh Yesus Kristus menyuruh membenci keluarga untuk dapat menjadi pengikut-Nya (Luk 14:26).Tuduhan itu tidak masuk akal karena Yesus memerintahkan mengasihi semua orang bahkan musuh sekalipun.
Roh Kudus telah dikaruniakan kepada kita ketika kita memercayakan diri kita sepenuhnya kepada Yesus Kristus. Roh Kudus itu mencurahkan kasih Allah dalam  hati kita sehingga kita semakin mengenal kasih itu ketika kita dengan sepenuh hati dan dengan segenap kekuatan melakukan segala perintah Kristus dengan dipimpin oleh Roh Kudus. Kasih itu yang mendorong Kristus mati untuk kita ketika kita masih seteru Allah, itu luar biasa. Kasih Kristus yang dicurahkan Roh dalam hati kita itu memampukan kita bahkan bermegah dalam kesengsaraan kita. Kualitas kasih yang dahsyat itu membuat kasih manusiawi lainnya termasuk kepada keluarga hanya seperti kebencian saja. Kasih Kristus itu yang memampukan banyak saudara “murtadin” (orang Islam yang menjadi Kristen) yang dibenci oleh keluarganya tetap mengasihi mereka dengan kasih agape, kasih “meskipun”. Di beberapa negara fanatik, ada di antara mereka yang sampai dibunuh keluarganya sendiri karena menjadi “murtadin”, tetapi sampai nafas terakhir pun mereka tetap mengasihi keluarganya dengan kasih Kristus yang ketika di salib berkata: “Ya Bapa. ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”.
Kiranya kasih kita terus bertumbuh menjadi serupa dengan kasih Kristus.
Amin.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.