Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Jaminan yang Pasti

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Yeremia 31:35-40 

Hal yang sangat diperlukan bagi seorang tawanan yang mendapat kebebasan adalah jaminan. Tanpa jaminan, seseorang tidak akan pernah bisa merasa tenang dan selalu dihantui bayang-bayang kalau-kalau kebebasan itu semu.

Setelah Allah menyatakan janji pemulihan atas bangsa Israel, Allah menyatakan jaminan atas janji itu (37). Seperti pastinya matahari menyinari siang serta bulan dan bintang menerangi malam, demikianlah perkataan Tuhan adalah pasti. Tuhan akan kembali memulihkan keadaan bangsa Israel (38-40). Kota itu akan berdiri selamanya dan tidak akan diruntuhkan.

Pernyataan ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel dari Babilonia dan pembangunan kembali kota Yerusalem. Setelah genap 70 tahun pembuangan bangsa Israel, mereka akan kembali ke Yerusalem di bawah pimpinan Ezra dan kemudian Nehemia.

Tetapi, pernyataan Tuhan ini tidak hanya merujuk kepada bangsa Israel, tetapi juga Gereja sebagai umat Tuhan yang telah dipulihkan. Yerusalem bukan lagi kota secara fisik di daerah Timur Tengah, melainkan kota Allah di mana umat Allah menyatakan penyembahan kepada-Nya.

Setiap kali kita melihat matahari saat siang serta bulan dan bintang saat malam, kita akan mengingat bahwa segala ketetapan Allah akan terjadi. Allah senantiasa mengingat janji-Nya.

Jadi, kita tidak hanya diselamatkan dan diikat kembali dalam ikatan perjanjian, tetapi sekaligus dijamin oleh Tuhan sendiri. Hidup dalam jaminan Tuhan yang pasti membuat kita senantiasa hidup tenang dan penuh keyakinan. Janji Tuhan tidak dipengaruhi oleh kondisi kita. Apa pun yang kita alami saat ini, mungkin kita sedang sakit, mengalami kesusahan, atau menghadapi pergumulan berat, ingatlah bahwa janji Tuhan adalah pasti. Inilah pengharapan kita yang kuat sebagai orang percaya, bahwa tidak ada satu pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah.

Hidup dalam janji Tuhan yang pasti mendorong kita untuk tidak mudah menyerah dan putus asa. Dalam keadaan apa pun kita senantiasa hidup dalam penyerahan diri kepada Tuhan. [RGD]


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Semua akan ditambahkan

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah

Matius 6:25 34

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
 Matius 6:33

Tuhan Yesus memberi khotbah yang menantang, Carilah dahulu Kerajaan Allah! Ini syarat utama yang harus dilakukan agar bisa menerima janji Nya maka semuanya akan ditambahkan kepada kita. Semuanya berarti segala kebutuhan fisik kita untuk sehat, kebutuhan jiwa kita agar tenang, bahagia, dan bersukacita, dan kebutuhan rohani kita agar sungguh merasakan kehadiran Allah melalui pembacaan firman dan ketika mencoba melakukan serta menerapkan Kitab Suci dalam hidup.

Alkitab memberikan aturan yang jelas untuk beberapa situasi, meski untuk situasi situasi yang lain, kita mungkin tidak tahu bagaimana menerapkannya. Mungkin kita tidak yakin apakah akan mencari pekerjaan baru atau mengejar persahabatan tertentu. Atau barangkali tidak tahu apakah keinginan kita egois atau baik. Atau ketika kita diperhadapkan pilihan keputusan berisiko tinggi. Semua itu juga merupakan kebutuhan setiap manusia.

Dalam Khotbah di Bukit, Yesus berkata untuk memulai dengan memberikan prioritas utama kepada Allah. Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran Nya, dan semua yang Anda butuhkan akan disediakan bagi Anda. Jadi, jangan khawatir tentang hari esok karena hari esok akan mengkhawatirkan dirinya sendiri. Kita tidak perlu khawatir tentang kebutuhan dasar atau apa pun, dan itu termasuk soal pengambilan keputusan.

Adakah sesuatu yang Anda perlukan dan Anda mulai melihatnya melalui lensa yang lebih sempit? Bagaimana perspektif momen demi momen bisa bermanfaat dalam situasi itu? Ketika kita tidak yakin apa yang harus dilakukan dalam situasi tertentu, kata kata Yesus menjadi kompas bagi kita: persempit lensa Anda, fokuslah, dan saat demi saat mencari kerajaan Nya dan kebenaran Nya. Apa yang terlihat sekarang mungkin berbeda dari satu hari ke hari berikutnya, tetapi ketika kita memilih untuk menghormati Kristus dengan membuat keputusan terbaik berikutnya, kita menyediakan ruang yang lebar bagi Roh Kudus untuk membimbing hati kita. Maka ketika semua gelap dan tidak tahu harus bagaimana biarlah kita mencoba tenang, berdoa, sambil berkata, Roh Kudus aku tak tahu apa yang harus kulakukan, aku berserah kepada Mu di dalam Tuhan Yesus. Nantikanlah dengan harap dan tenang akan pertolongan Nya.

Salam Roh Kudus kuberserah.

Refleksi diri:

Apa situasi situasi yang pernah/sedang Anda alami yang membuat khawatir untuk mengambil keputusan? Sudahkah Anda memprioritaskan Allah dalam mengambil keputusan?

Apakah Anda berserah kepada Roh Kudus yang akan membimbing Anda dalam mengambil keputusan?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

BERGUMUL DALAM IMAN

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Anugerah adalah hak Allah

Yohanes 20:19-31

Tomas menjawab Dia: “ Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yoh. 20:28)

Dalam ilmu pengetahuan, khususnya filsafat, sikap ragu-ragu perlu dimiliki oleh orang-orang yang ingin sungguh-sungguh mencari kebenaran. Sikap ragu-ragu atau skeptis adalah salah satu metode untuk mendapatkan pengetahuan, dengan terus-menerus melakukan pengujian dan pembuktian.

Injil Yohanes 20:19-28 merupakan bagian dari kisah Yesus yang bangkit, yang menunjukkan diri kepada Maria Magdalena dan murid-murid lainnya (Yoh. 20:1-29). Dari perjumpaan Yesus dengan murid-murid-Nya kita mendapati perjumpaan yang terjadi secara personal. Ketika Yesus datang menjumpai murid-murid-Nya dan menunjukkan tangan dan lambung-Nya, Tomas tidak ada bersama dengan mereka (Yoh. 20:20, 24). Karena itu, rasanya, kita dapat memahami mengapa Tomas diliputi keraguan ketika murid-murid lain mengatakan bahwa mereka telah melihat Tuhan (Yoh. 20:25). Tomas kemudian hendak membuktikan secara pribadi bahwa memang Yesus sungguh-sungguh telah bangkit (Yoh. 20:25). Apakah Tomas sekadar hendak mendapatkan pembuktian agar egonya terpenuhi? Jelas tidak! Tomas hendak berjumpa dengan Yesus yang adalah Firman yang menjadi daging (Yoh. 1:14). Yesus membiarkan Tomas menaruh jarinya pada tangan Yesus dan mencucukkan jarinya ke dalam lambung Yesus. Tomas segera mengenali Yesus dan mengatakan, “Ya Tuhanku dan Allahku!”

Sebagai orang percaya, perjumpaan dengan Yesus mengandaikan ada relasi yang terjalin. Karena itu, rawatlah relasi kita dengan Yesus. Kita dapat mengenali-Nya ketika berjumpa dengan-Nya dalam segala peristiwa, baik suka maupun duka.

1. Mengapa Tomas ragu-ragu ketika murid-murid lain mengatakan bahwa mereka telah melihat Tuhan?
2. Bagaimana agar kita dimampukan mengenali Yesus dalam segala peristiwa?

Pokok Doa: Memohon hati yang terus merawat relasi dengan Yesus.


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Terbit setiap Hari

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Anugerah adalah hak Allah

Ratapan 3:19 24

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis habisnya rahmat Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan Mu!
 Ratapan 3:22 23

Setiap pagi koran harian menyapa kita dengan berbagai berita. Kalau kita cermati isi beritanya, selalu saja ada masalah baru setiap hari ditampilkan. Entah masalah keuangan, kejahatan, korupsi, kemiskinan, bencana alam, pendidikan, dan sebagainya. Artinya, di dunia ini masalah tidak pernah berhenti. Masalah akan terus datang dan muncul. Hidup yang kita jalani sama seperti halnya koran, selalu saja ada masalah baru yang bisa muncul. Kita pasti lelah menghadapi masalah demi masalah. Jangan murung dulu, ada berita baiknya nih!

Ayat di atas menegaskan bahwa kasih setia Tuhan terus menerus hadir di dalam kehidupan kita, tidak ada yang bisa menghentikannya. Kasih setia Nya pasti selalu baru setiap pagi, tidak pernah libur menopang hidup kita. Koran saja tidak terbit di hari libur, tetapi setiap hari Tuhan menyapa kita dengan rahmat Nya. Kasih setia Tuhan menopang setiap kelemahan dan keterbatasan kita, sebuah jaminan bahwa kita tidak dibiarkan sendirian untuk
menghadapi setiap permasalahan. Kadang keluarga atau sahabat sangat terbatas sekali untuk memahami rasa sakit, kegundahan hati atau tangisan kita, tetapi Tuhan sangat mengerti dan Dia siap menemani kita.

Kasih setia itulah yang membawa Tuhan Yesus ke salib untuk menebus kita yang berdosa, supaya kita tidak akan terpisahkan selama lamanya dengan Allah, baik di kehidupan sekarang di dunia, juga di kehidupan yang akan datang di sorga. Yesus mengerti betapa lemahnya kita maka Dia memberikan kita kekuatan untuk berjalan hari demi hari. Kekuatan kita bukanlah saat mampu menyelesaikan setiap masalah, tetapi ketika kita menyadari kelemahan kita dan bergantung pada kekuatan Tuhan.

Hari ini mungkin hidup Anda berat. Anda takut dan khawatir menghadapi hari esok, rasanya sulit sekali dilewati, tetapi percayalah kepada Nya. Hal terindah adalah di dalam segala kelemahan kita, justru kita bisa menikmati kebesaran kasih setia Tuhan. Persoalan baru akan selalu terbit di dalam hidup, yakinlah kita pasti bisa menghadapi semuanya, karena kasih setia dan rahmat Tuhan Yesus juga selalu baru setiap harinya.

Refleksi diri:

Permasalahan apa yang sedang Anda hadapi hari ini?

Apa hal hal yang Anda alami/rasakan setiap harinya yang membuktikan kasih setia dan rahmat Tuhan Yesus?




Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Kasih dan murka Allah

Gema suara Illahi. 
 Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Anugerah adalah hak Allah


Matius 22:1 14
Lalu kata raja itu kepada hamba hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
 Matius 22:13

Perumpamaan tentang perjamuan kawin berbicara tentang kasih dan murka Allah. Karena kasih, Allah mengundang orang orang berdosa masuk ke perjamuannya, tetapi bagi mereka yang menolak undangan Nya akan menerima murka Allah.

Yesus menceritakan seorang raja mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia mengundang orang orang untuk hadir dalam pesta. Pada masa itu, undangan raja sama artinya dengan perintah raja. Hadir dalam undangan merupakan bentuk penghormatan kepada raja. Sebaliknya, menolak hadir sama dengan menghina raja. Dan sayangnya para undangan menolak untuk hadir.

Raja tetap bersabar. Ia menyuruh lagi hamba hambanya untuk kembali mengundang para undangan, tapi mereka tetap menolak, bahkan ada yang memperlakukan hamba hamba suruhan raja dengan kasar dan membunuhnya. Ini membangkitkan murka raja. Raja dalam perumpamaan ini menggambarkan Allah, sedangkan anak adalah Yesus Kristus. Perjamuan yang diadakan melambangkan perjamuan kawin anak domba. Undangan diberikan kepada semua orang. Orang yang mendengar Injil tetapi menolak Yesus tidak akan masuk ke dalam perjamuan kawin anak domba. Sebaliknya yang menerima Yesus kelak akan menikmati perjamuan kawin di sorga.

Raja tetap melanjutkan perjamuan meskipun para undangan menolak hadir. Ia lalu mengundang setiap orang yang ditemui di jalan, entah orang baik ataupun jahat diundangnya hingga perjamuan penuh. Ini tentu suatu berkat bagi mereka yang mengikuti perjamuan. Seorang tamu hadir tidak mengenakan pakaian pesta. Ini menunjukkan dirinya menolak dan menentang raja sehingga patut diberi hukuman. Yang dimaksud pakaian pesta dalam perumpamaan ini adalah iman. Melalui iman kepada Yesus, seseorang akan memperoleh keselamatan, sementara yang tak mau percaya akan diganjar murka Allah yang kekal. Iman adalah anugerah Tuhan, dan melaluinya seseorang dapat memasuki sorga yang mulia. Saat ini Anda mungkin telah mengklaim diri sebagai orang Kristen, bahkan aktif melayani.

Namun, jikalau Anda belum menyambut undangan Allah dengan menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi, apa yang Anda lakukan adalah sia sia. Anda akan berhadapan dengan murka Allah di dalam kekekalan nanti. Melalui perumpamaan ini, Anda diingatkan dengan sebuah pertanyaan, Apakah Anda telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dengan sungguh sungguh?

Refleksi diri:

Adakah orang orang di keluarga Anda yang belum menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya?

Apa yang akan Anda lakukan supaya orang orang tersebut mengenal undangan perjamuan yang Allah tawarkan?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.