Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Kesetiaan: Kualitas Penting bagi Tuhan

Gema suara Illahi. 
Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Yeremia 35 

Kesetiaan merupakan salah satu kualitas yang sangat disukai dan dihargai oleh Tuhan, seperti yang akan kita lihat pada orang-orang Rekhab.

Nas kita hari ini berbicara tentang kesetiaan kaum Rekhab, yang tetap menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh bapa leluhur mereka. Mereka harus tinggal di kemah-kemah. Mereka tidak boleh memiliki kebun anggur atau ladang serta benih, dan tidak boleh meminum anggur. Sejak diberikannya perintah itu hingga masa Yeremia, mereka terus menaatinya (6-10).

Tuhan memuji kesetiaan keturunan Rekhab dan membandingkannya dengan bangsa Israel yang tidak mau mendengarkan Tuhan (16). Untuk itu, Tuhan akan menghukum umat-Nya yang tidak taat dan menyatakan "keturunan Yonadab bin Rekhab takkan terputus melayani Aku sepanjang masa" (19).

Tidak semua hukum Tuhan sama tingginya. Kita tahu bahwa hukum kasih merupakan hukum tertinggi. Selain itu, Tuhan Yesus menunjukkan bahwa ada tiga hukum yang sangat penting, yaitu keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan (Mat 23:23). Jadi, selain hukum kasih, kesetiaan adalah salah satu hukum yang sangat penting.

Allah kita sendiri adalah Allah yang setia dengan perjanjian dan pilihan-Nya. Paulus berkata: "Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya" (2Tim 2:13). Jadi, jika keturunan Rekhab dapat melakukan perintah bapa leluhurnya dengan begitu setia, maka kita harus lebih setia melakukan perintah Tuhan.

Allah kita adalah Allah yang setia. Karena itu, kita juga harus hidup dengan setia. Kita perlu setia dalam menjalankan prinsip-pinsip kebenaran firman Tuhan dalam segala aspek hidup kita. Kita juga perlu setia dalam mengerjakan segala pekerjaan dan tugas kita. Dengan kata lain, melakukan tanggung jawab kita dengan baik, sehingga dengan kesetiaan kita Bapa kita di surga akan dipermuliakan.

Tuhan sangat menghargai kesetiaan. Jadi, jika kita setia, sama seperti Tuhan terus memakai keturunan Rekhab, Dia pasti akan terus memakai kita. [INT]

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Tidak mengecewakan

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Ibrani 6:9 20

Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
 Ibrani 6:19

Sebagai orang Kristen Anda tentu tidak asing dengan kalimat berikut: pengharapan di dalam Tuhan tidak mengecewakan. Namun faktanya, banyak orang Kristen yang merasa kecewa kepada Tuhan karena apa yang menjadi harapannya tidak menjadi kenyataan atau tampaknya tidak ada yang berubah dari pergumulan yang dialaminya. Kalau begitu, bisakah kita katakan bahwa pengharapan di dalam Tuhan ada kalanya mengecewakan? Atau jangan jangan justru kita yang mempunyai pengharapan yang tidak tepat?

Dalam perikop bacaan hari ini, kita akan temukan bahwa Tuhan itu penepat janji bukan pengingkar janji. Saat Allah berjanji, Dia tidak pernah menarik kembali perkataan Nya dan tidak mungkin mengingkarinya. Apa yang dijanjikan Nya pasti baik bukan mencelakakan. Orang orang Kristen pada masa itu diingatkan untuk tetap berjalan dengan iman di dalam Tuhan Yesus sampai akhir. Meskipun mereka tidak tahu kapan kesulitan yang dialami akan berakhir, tetapi mereka yakin pada akhirnya ada pengharapan terbesar hidup kekal bersama Yesus.

Pengharapan kita di dalam Kristus adalah pasti, kokoh, dan tidak mengecewakan. Kata kuat pada ayat emas bisa diterjemahkan sebagai unshakable, yang artinya tidak bisa digoyahkan oleh apa pun dan siapa pun, termasuk diri kita sendiri. John Piper berkata, Pada akhirnya apa yang sesungguhnya kita butuhkan adalah Kristus. Ya pasti! Kristus tidak pernah mengecewakan.

Jadi apakah pernah pengharapan di dalam Tuhan mengecewakan? Tentu tidak pernah. Yesus sudah menyelamatkan dan menjamin hidup kita. Bukan hanya itu saja, Dia pun menjamin penyertaan Nya sampai akhir hidup kita. Selama kita hidup di dunia, tangan Nya tidak pernah lepas dari kita. Betul terkadang ada pengharapan yang tidak jadi kenyataan.

Namun, bukan berarti Tuhan tidak peduli. Justru karena Dia terlalu peduli dengan kita, Dia tahu yang paling baik untuk kita. Pengharapan kita bisa saja salah. Untuk Anda yang berpikir saya sudah tidak punya pengharapan lagi dalam hidup, ada satu harapan pasti. Berharaplah kepada Tuhan Yesus. Orang percaya selalu memiliki pengharapan. Jika Anda mau punya pengharapan yang tidak pernah mengecewakan datanglah pada Tuhan Yesus, di luar itu pasti satu saat akan mengecewakan.

Refleksi diri:

Menurut Anda, mengapa pengharapan di dalam Tuhan Yesus tidak mengecewakan?

Mengapa karya Kristus di kayu salib menyatakan jaminan pengharapan Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Mutiara yang berharga

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Matius 13:45 46

Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.
 Matius 13:45

Mutiara merupakan perhiasan indah yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran. Mutiara terbentuk di dalam tubuh tiram laut hidup dengan proses pembentukan yang butuh waktu lama. Kualitas tiram juga menentukan mutiara yang dihasilkan.

Pada zaman Yesus, mutiara juga sangat bernilai sehingga banyak orang meminatinya. Ini menjadi dorongan kuat bagi para pedagang untuk mencarinya. Seorang pedagang rela menempuh perjalanan jauh, dari Laut Merah, Teluk Persia, dan sampai ke India demi mendapatkannya. Dibutuhkan keahlian dan kejelian mata untuk menemukan mutiara bermutu baik. Seorang pedagang mutiara juga harus pintar memanfaatkan waktu sebaik baiknya agar mutiara yang bermutu itu tidak jatuh ke tangan pedagang lain. Di saat seorang pedagang berhasil menemukan mutiara bermutu tinggi dan langka, ia akan sangat senang. Seperti seseorang yang menemukan harta terpendam, dirinya rela pergi menjual seluruh kepunyaannya lalu membeli mutiara tersebut.

Mutiara yang berharga ini diumpamakan Yesus sebagai Kerajaan Sorga. Betapa berharganya Kerajaan Allah, sehingga manusia digambarkan harus menjadi seperti pedagang yang mencari mutiara bermutu tinggi. Pencariannya tidak dilakukan secara biasa biasa saja, tetapi dengan sungguh sungguh dan segala upaya. Di dalam Matius 6:33, Yesus mengajarkan, Tetapi carilah Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.

Di dalam realita kehidupan sehari hari, sungguh disayangkan karena manusia sering lupa mencari Kerajaan Allah. Padahal Kerajaan Allah memuat begitu banyak kekayaan rohani dan di dalamnya Allah yang berdaulat bertakhta. Manusia lebih banyak mencari hal hal duniawi ketimbang Kerajaan Allah. Manusia cenderung menghabiskan waktunya untuk mencari uang. Uang bukannya tidak penting, tetapi jangan sampai hal yang terpenting
tereleminasi oleh hal lain yang tak sepenting Kerajaaan Allah. Yesus menggunakan materi, yakni mutiara untuk mengajarkan bahwa Kerajaan Allah merupakan hal terpenting yang harus dicari manusia, khususnya orang percaya.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda menghabiskan hari demi hari dengan selalu memberikan waktu terbaik untuk mencari Allah yang bertahta di dalam Kerajaan Allah? Atau Anda hanya memberikan waktu sisa untuk mencari Allah? Ayo, berusahalah dengan sungguh mencari kebenaran Allah melalui firman dan perenungan Anda.

Refleksi diri:

Apakah selama ini Anda telah menjadikan Allah sebagai mutiara kesayangan Anda atau hanya sebagai pelengkap semata?

Apa langkah konkret yang Anda lakukan agar dapat semakin mengenal Tuhan?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Mutiara Yang Berharga

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Matius 13:45 46

Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.
 Matius 13:45

Mutiara merupakan perhiasan indah yang memiliki nilai jual tinggi di pasaran. Mutiara terbentuk di dalam tubuh tiram laut hidup dengan proses pembentukan yang butuh waktu lama. Kualitas tiram juga menentukan mutiara yang dihasilkan.

Pada zaman Yesus, mutiara juga sangat bernilai sehingga banyak orang meminatinya. Ini menjadi dorongan kuat bagi para pedagang untuk mencarinya. Seorang pedagang rela menempuh perjalanan jauh, dari Laut Merah, Teluk Persia, dan sampai ke India demi mendapatkannya. Dibutuhkan keahlian dan kejelian mata untuk menemukan mutiara bermutu baik. Seorang pedagang mutiara juga harus pintar memanfaatkan waktu sebaik baiknya agar mutiara yang bermutu itu tidak jatuh ke tangan pedagang lain. Di saat seorang pedagang berhasil menemukan mutiara bermutu tinggi dan langka, ia akan sangat senang. Seperti seseorang yang menemukan harta terpendam, dirinya rela pergi menjual seluruh kepunyaannya lalu membeli mutiara tersebut.

Mutiara yang berharga ini diumpamakan Yesus sebagai Kerajaan Sorga. Betapa berharganya Kerajaan Allah, sehingga manusia digambarkan harus menjadi seperti pedagang yang mencari mutiara bermutu tinggi. Pencariannya tidak dilakukan secara biasa biasa saja, tetapi dengan sungguh sungguh dan segala upaya. Di dalam Matius 6:33, Yesus mengajarkan, Tetapi carilah Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.

Di dalam realita kehidupan sehari hari, sungguh disayangkan karena manusia sering lupa mencari Kerajaan Allah. Padahal Kerajaan Allah memuat begitu banyak kekayaan rohani dan di dalamnya Allah yang berdaulat bertakhta. Manusia lebih banyak mencari hal hal duniawi ketimbang Kerajaan Allah. Manusia cenderung menghabiskan waktunya untuk mencari uang. Uang bukannya tidak penting, tetapi jangan sampai hal yang terpenting
tereleminasi oleh hal lain yang tak sepenting Kerajaaan Allah. Yesus menggunakan materi, yakni mutiara untuk mengajarkan bahwa Kerajaan Allah merupakan hal terpenting yang harus dicari manusia, khususnya orang percaya.

Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda menghabiskan hari demi hari dengan selalu memberikan waktu terbaik untuk mencari Allah yang bertahta di dalam Kerajaan Allah? Atau Anda hanya memberikan waktu sisa untuk mencari Allah? Ayo, berusahalah dengan sungguh mencari kebenaran Allah melalui firman dan perenungan Anda.

Refleksi diri:

Apakah selama ini Anda telah menjadikan Allah sebagai mutiara kesayangan Anda atau hanya sebagai pelengkap semata?

Apa langkah konkret yang Anda lakukan agar dapat semakin mengenal Tuhan?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Jadilah penolong bukan perongrong

Gimana kabarnya Bpk ibu sdr yang terkasih dalam Tuhan. Saya harap tetap sehat, dan doa saya selalu dalam penyertaan dan perlindungan Allah. 

Ayub 2:1 13

Maka berkatalah isterinya kepadanya: Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!
 Ayub 2:9

Kita tentu pernah mendengar kisah tentang suami atau istri yang meninggalkan pasangannya justru saat kehadiran mereka paling dibutuhkan. Seorang suami menelantarkan istrinya ketika sang istri divonis sakit tertentu. Atau seorang istri yang meninggalkan suaminya saat bisnis sang suami bangkrut. Kisah kisah seperti ini banyak terjadi di sekitar kita. Ketika pasangan sehat dan produktif, karier naik, bisnis lancar, dapat diandalkan secara materi, maka banyak pasangan yang sepertinya hidup saling mencintai dan harmonis sekali.

Namun ketika hal sebaliknya terjadi, kasih dan kesetiaan pasangan sungguh diuji. Istri Ayub gagal dalam ujian ini. Ayub adalah seorang yang saleh dan takut akan Tuhan. Ia punya tujuh putra dan tiga putri, dan semuanya hidup rukun (Ayb. 1:2, 4). Hartanya melimpah.

Namun, semua itu musnah dalam sekejap ketika pasukan musuh merampas segalanya. Bencana tiba tiba menerpa yang membuat Ayub kehilangan segala miliknya, termasuk anak anaknya. Bahkan Ayub mengalami penyakit yang mengerikan dan menjijikkan. Dalam situasi yang demikian istrinya bangkit tetapi bukan untuk menopang atau menguatkan Ayub melainkan justru merongrongnya. Istri Ayub mendesak Ayub untuk meninggalkan hidupnya yang saleh, mengutuki Allah, dan mati saja. Padahal sebagai orang yang paling dekat dengan Ayub, seharusnya ia berperan menjadi penolong yang sepadan buat suaminya (Kej. 2:18). Syukurlah Ayub tetap teguh dalam imannya.

Bercermin dari kegagalan istri Ayub, hendaklah jangan menjadi perongrong bagi pasangan kita, melainkan penolong di saat orang yang kita kasihi paling memerlukan kehadiran kita. Hal ini berlaku bagi seorang istri dan juga sebaliknya, suami terhadap istrinya. Dalam segala situasi hidup, baik itu suka dan duka, sehat dan sakit atau kaya dan miskin, ingatlah selalu pesan Kristus yang disampaikan melalui hamba Nya Rasul Paulus, Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri Nya baginya untuk menguduskannya (Ef. 5:25 26). Demikian pula berlaku sebaliknya istri terhadap suaminya. Amin.

Refleksi diri:

Apakah Anda sudah menjadi seorang penolong ataukah perongrong bagi pasangan Anda selama ini?

Langkah konkrit apa yang Anda lakukan untuk menjadi penolong bagi pasangan Anda?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.