Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Obat Yang manjur

Amsal 17

Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
 Amsal 17:22

Konon di dalam dongeng atau film film suka disebutkan mengenai obat dewa, yaitu obat yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Obat langka, penawar racun yang paling berbahaya, penyembuh penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Yah semuanya hanya dongeng, kalau ada obat seperti itu maka tidak ada lagi tuh pasien pasien di rumah sakit. Namun, Amsal menyebutkan sebuah obat yang manjur dan mujarab, nama obatnya hati yang gembira.

Ada nyanyian pemazmur yang terkenal hingga hari ini.
You are here: Home / Indonesian Songs / H - Indonesian / Lirik & Chord Lagu Hati Yang Gembira
Lirik & Chord Lagu Hati Yang Gembira
August 2, 2010 By Admin Leave A Comment

HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT
S’PERTI OBAT HATI YANG SENANG
TAPI SEMANGAT YANG PATAH KERINGKAN TULANG
HATI YANG GEMBIRA TUHAN SENANG


Hati yang gembira adalah obat yang manjur. Ini bukan berarti keadaan baik baik saja sehingga hatinya gembira, tetapi karena dikatakan sebagai obat yang manjur berarti ada kondisi yang sedang sakit, yang sedang tidak semestinya. Hati yang gembira bukan berarti kita menyangkali keadaan sedih atau berduka. Hati yang gembira juga bukan berarti wajah yang selalu tersenyum atau semua permasalahan beres. Hati yang gembira adalah sebuah pilihan, bukan muncul karena situasi.

Hati yang gembira bisa hadir karena kita mengingat segala perbuatan Tuhan yang telah menolong kita di masa lalu. Jika kita merenungkan dan mencatatnya, pasti banyak hal yang Tuhan sudah perbuat bagi kita. Dia selalu hadir di masa masa tersulit kita, termasuk saat kita diselamatkan Yesus dari hukuman dosa. Bukankah sebuah sukacita terbesar? Yesus menyembuhkan penyakit dosa kita yang tidak pernah bisa disembuhkan oleh siapa pun. Hati yang gembira juga bisa hadir karena kita melihat hari ini. Kalau Anda masih ada sampai saat ini, semua karena Tuhan. Semua bisa terjadi karena hari ini kita juga disertai oleh Roh Kudus.

Dan hati yang gembira juga hadir saat kita menatap ke depan. Kita tentu percaya Tuhan merancang hidup kita. Dia merancangnya secara penuh sampai di masa depan yang kita belum ketahui dan rancangan Nya adalah rancangan damai sejahtera. Anda gembira? Sukacita nggak? Iya dong harusnya. Bukan panik yah. Terlebih sukacita di masa depan yang paling membahagiakan adalah kita orang percaya pasti akan berkumpul dengan Tuhan di kekekalan, di mana kita bisa menikmati sukacita setiap saat. Semua terjadi karena ada yang namanya obat yang manjur.

Refleksi diri:

Apa yang sering merenggut sukacita Anda? Bagaimana Anda akan memelihara hati yang gembira?

Perbuatan perbuatan Tuhan apa yang mau Anda ingat hari ini yang membuat hati Anda bergembira?

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.

Share:

Waktu Tuhan Selalu Tepat


Keluaran 3:1 22

Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.
Keluaran 3:10

Setiap orang memiliki panggilannya masing masing untuk mengerjakan bagiannya dalam Kerajaan Allah. Saat memanggil seseorang terjun mengerjakan bagiannya, Tuhan pasti memiliki waktu yang tepat. Dia akan mempersiapkan anak Nya dengan cara Nya tersendiri. Pertanyaannya sekarang: apakah orang tersebut peka atau tidak, saat dirinya dipanggil Tuhan untuk diutus mengerjakan bagiannya?

Musa adalah contoh nyata orang yang tidak peka terhadap panggilan Tuhan. Musa mendahului waktu Tuhan saat menyangka dirinya sudah siap dipakai Tuhan menyelamatkan bangsanya. Ia menolong dan membela seorang Israel yang dianiaya dengan membunuh orang Mesir yang menganiaya orang Israel tersebut. Ia menyangka bangsanya akan menerima dirinya sebagai utusan Tuhan yang menyelamatkan mereka, tetapi ternyata tidak. Musa melakukan blunder sampai akhirnya terpaksa melarikan diri ke Midian.

Selama empat puluh tahun di Midian, Musa melupakan panggilannya. Malaikat Tuhan lalu datang mengingatkannya dengan menampakkan diri di gunung Horeb melalui nyala api yang keluar dari semak duri. Tuhan memanggil kembali Musa untuk mengerjakan bagiannya, yaitu membawa umat Nya keluar dari Mesir. Waktu Tuhan telah tiba. Sayangnya, Musa tidak melihatnya demikian. Ia merasa dirinya tidak layak untuk diutus.

Tuhan sesungguhnya mempersiapkan Musa selama di Mesir dan Midian. Bahkan bukan hanya mempersiapkan, Tuhan juga memperlengkapi Musa. Hal ini tak pernah terpikirkan oleh Musa padahal semuanya sudah direncanakan Tuhan sebelum memanggil Musa.

Waktu yang dipikirkan manusia belum tentu waktunya Tuhan. Waktu Tuhan selalu yang terbaik dan tepat bagi umat Nya. Musa mungkin tidak merasa siap karena trauma masa lalu, tetapi Tuhan melihat sebaliknya. Musa akhirnya bersedia berangkat ke Mesir bersama Harun. Kesediaan Musa mengerjakan panggilan Tuhan telah menjadi berkat bagi bangsa Israel dan juga memuliakan Tuhan.

Setiap kita pasti memiliki panggilan dari Tuhan. Perlu diingat bahwa dalam mengerjakan panggilan Nya, Tuhan Yesus tak pernah mengutus tanpa melatih kita terlebih dahulu. Janganlah mendahului waktu Tuhan tetapi belajarlah peka kapan waktunya kita dipakai oleh Nya. Tak ada seorang pun layak di hadapan Tuhan tetapi bila Anda sudah terlibat dalam pekerjaan Tuhan, pasti ada rencana indah Tuhan di baliknya.


Ingat sar lagu di bawah ini.
BILA KAU IJINKAN SESUATU TERJADI
KU PERCAYA SEMUA UNTUK KEBAIKANKU
BILA NANTI TELAH TIBA WAKTU-MU
KU PERCAYA KUASA-MU
MEMULIHKAN HIDUPKU

Chorus :
WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK
WALAU KADANG TAK MUDAH DIMENGERTI
LEWATI COBAAN, KU TETAP PERCAYA
WAKTU TUHAN PASTI YANG TERBAIK

Refleksi diri:

Apa panggilan hidup Anda dalam mengerjakan bagian Kerajaan Allah? Bagaimana Anda belajar peka terhadap panggilan tersebut?

Apa yang ingin Anda lakukan agar siap melayani Tuhan Yesus sesuai profesi Anda?


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.

Share:

MENULIS STATUS

Gimana kabarnya hari ini, sehat..pastinya baik luar biasa. Selamat beraktifitas untuk meraih sukses bersama Tuhan. 
Sebelumnya baca renungan hari ini

Mazmur 60
Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sia penyelamatan dari manusia. (Mzm. 60:13)

Di masa kini menulis status di media sosial adalah salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh hampir semua orang yang memiliki akun media sosial. Ketika ada sesuatu yang terjadi di dalam kehidupannya, seseorang menulis atau membuat status di media sosialnya untuk menunjukkan kejadian tersebut pada orang lain. Bukan hanya peristiwa yang menyenangkan, peristiwa yang tidak menyenangkan pun biasanya dituliskan. Ini dilakukan untuk menunjukkan kondisi mereka pada orang-orang yang menjadi teman mereka di media sosial, bahkan bisa jadi pada kalangan lebih luas.

Jika di masa kini banyak orang menggunakan media sosial untuk menulis status berisi keluhan, lain halnya dengan umat Tuhan di masa pemazmur. Umat Tuhan di masa pemazmur menuliskan status mereka untuk menunjukkan kehadiran Tuhan dalam hidup mereka. Tidak hanya dalam masa suka, tetapi juga di masa duka. Mazmur 60 adalah tulisan berisi keluhan umat Allah yang sedang menderita karena serangan bangsa lain. Menarik bahwa baik di dalam penderitaan maupun pergumulan, umat tetap menuliskan kebaikan Tuhan. Namun, tidak hanya menulis keluhan, Mazmur 60 juga memuat tentang kebaikan Tuhan dan harapan umat kepada Allah. Hal ini menunjukkan bahwa umat Tuhan memiliki kesaksian hidup yang jujur dan kepercayaan kepada Tuhan.
Pembaca yang terkasih, di dalam berbagai kondisi, marilah kita tidak hanya menuliskan status berisi keluhan. Sebaliknya, mari kita menuliskan kebaikan Tuhan sehingga status kita menjadi kesaksian yang baik bagi sesama. Status kita akan menguatkan pengharapan sesama kepada Tuhan.
1. Kondisi apa saja yang dituliskan oleh umat Tuhan di dalam Mazmur 60?
2. Status apakah yang ingin kita tuliskan agar dapat menguatkan sesama kita?
Pokok Doa: Hikmat untuk menuliskan status yang menjadi berkat bagi sesama.

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Merayakan Kelemahan

Gimana kabarnya hari ini, sehat..pastinya baik luar biasa. Selamat beraktifitas untuk meraih sukses bersama Tuhan. 
Sebelumnya baca renungan hari ini

2 Korintus 12:1 10

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: Cukuplah kasih karunia Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa Ku menjadi sempurna. Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
2 Korintus 12:9

Kita seringkali merasa diri sempurna saat bisa melakukan segala sesuatu. Hidup yang dijalani terasa tiada kelemahan berarti. Ketika berjejak di atas kemampuan kita untuk bisa bekerja mendapatkan hasil yang luar biasa, ketika kita dengan pengalaman pengalaman bisa memutuskan berbagai keputusan penting, juga ketika kita bangga dengan prestasi prestasi yang bisa kita capai di dalam hidup. Di dalam bukunya, Grace is Greater, Kyle Idleman mengatakan, Kita hidup dalam budaya yang merayakan kekuatan dan mengutuk kelemahan, tapi kasih karunia memampukan kita untuk merayakan kelemahan kita.

Kita bisa belajar dari teladan Rasul Paulus yang hidup di tengah budaya yang menonjolkan kekuatan adalah segalanya. Untuk ukuran rasul dan seorang pelayan Tuhan yang terbilang sukses merintis begitu banyak gereja, Paulus seharusnya menonjolkan kelebihan kelebihannya, apa saja prestasinya atau kekuatan kekuatannya di dalam pelayanan. Mungkin kalau ada seseorang yang sedang berada di puncak karier, terkenal, atau sedang berjuang menuju posisi tinggi, jangan sampai kelemahannya diketahui publik. Kelemahan tersebut bisa menjadi nilai minus dalam hidupnya.

Berbeda dengan Paulus. Saat tahu kelemahannya mengganggu pelayanannya, ia memang rindu gangguan yang ia sebut duri dalam daging itu diangkat oleh Tuhan, supaya pelayanannya lebih efektif lagi. Namun, Tuhan punya cara berbeda. Kelemahan Paulus tidak diangkat, melainkan diizinkan tetap ada supaya ia bisa semakin menikmati kuasa Tuhan di dalam hidupnya dan belajar bergantung kepada Nya. Jika kita memahami bahwa kekuatan kita sesungguhnya terletak pada Tuhan semata, kita akan berespons seperti Paulus, Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Kita akan merayakan kelemahan kita di dalam kekuatan Tuhan yang tidak terbatas. Tuhan Yesus pun dalam kesempurnaan Nya merelakan diri Nya menjadi lemah dan tak berkuasa untuk menjadi korban penebusan yang sempurna sehingga kita yang tidak berdaya dapat memperoleh hidup.

Bersandarlah kepada Tuhan setiap hari saat berada dalam kelemahan maka Anda akan semakin menikmati kebersamaan dengan Nya. Kiranya kita semakin percaya bukan pada kekuatan diri, melainkan kekuatan Allah saja.

Refleksi diri:

Apa kelemahan Anda yang belum bisa Anda terima sampai saat ini? Sudahkah Anda menyerahkan kelemahan Anda kepada Tuhan dan bersandar kepada Nya?
Mengapa kita bisa merayakan kelemahan di dalam Tuhan?

Amin


Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

WASIT IMAN

Gimana kabarnya hari ini, sehat..pastinya baik luar biasa. Selamat beraktifitas untuk meraih sukses bersama Tuhan. 
Sebelumnya baca renungan hari ini

Mazmur 71:1-6
Lepaskanlah aku dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu .... (Mzm. 71:2a)
Dalam sepak bola wasit disebut sebagai pengadil di lapangan hijau. Tugas wasit adalah mengadili berbagai kejadian di lapangan. Misalnya, bola keluar lapangan, pelanggaranpelanggaran, dan gol. Inilah yang membuat munculnya harapan tinggi dari semua yang terlibat dalam pertandingan, seperti pemain, penonton, dan pelatih. Harapannya, wasit dapat menjadi pengadil yang baik di lapangan. Untuk itu juga, beberapa tahun belakangan, wasit dibantu oleh teknologi tambahan, seperti headset dan teknologi garis gawang. Teknologi ini menolong wasit untuk melakukan tugas dengan seadil-adilnya di lapangan.
Di dalam teks Mazmur 71, kita juga menemukan harapan dari pemazmur untuk mendapatkan keadilan dari Tuhan. Pemazmur meyakini bahwa Allah adalah tempat perlindungan-Nya. Ia meyakini bahwa Allah akan bertindak adil kepada umat-Nya yang berada dalam pergumulan. Mazmur pujian yang ia sampaikan adalah keyakinan-Nya terhadap Allah yang adil. Allah yang adil yang juga melindunginya dari musuh-musuhnya. Ia belum mendapatkan keadilan itu, tetapi ia memiliki kepercayaan penuh kepada Allah.
Pembaca  yang terkasih di dalam kehidupan ini, terkadang kita merasakan ketidakadilan. Sekalipun demikian, pemazmur hendak memberikan kesaksian kepada kita bahwa Tuhan adalah Allah yang adil terhadap umat-Nya. Ia membentuk umat-Nya sejak dari kandungan. Maka, Ia tahu yang adil bagi umat-Nya. Terkadang kita mungkin tidak dapat merasakannya. Namun, kita mau diajak untuk percaya kepada-Nya dan menghayati keadilan-Nya dalam hidup kita. Ia adalah wasit iman kita.
1. Apakah yang menjadi keyakinan pemazmur mengenai keadilan Allah?
2. Bagaimana kita dapat memaknai keadilan Allah dalam kehidupan kita?
Pokok Doa: Kekuatan untuk terus berharap pada keadilan Allah.

Jangan lupa tetap prokes, pakai masker, cuci tangan, jauhi kerumunan, dan terlebih jika belum vaksin segera vaksin. Supaya dapat menolong orang lain dan diri terhindar dari covid 19.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.