18 Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah. 19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. 20 Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin. (Filipi 4:18-20)
Allah mengetahui keperluan hidup kita dan sanggup memenuhinya sehingga kita tidak akan kekurangan apapun juga. Allah adalah pribadi yang bertanggung jawab. Sebagai akibat, Ia tidak akan pernah lalai di dalam mencukupi keperluan dari umat yang dikasihi-Nya dan yang hidup sesuai dengan rancangan-Nya. Bukan itu saja, Dia juga adalah pribadi yang mahakuasa. Oleh karena itu bukan saja kehendak-Nya bersifat baik, Ia juga sanggup melaksanakan kehendak-Nya tersebut. Termasuk Ia mampu melaksanakan keinginan hati-Nya untuk memelihara umat-Nya. Dengan demikian orang yang hidup sesuai dengan rencana Allah tidak akan kekurangan apapun yang baik yang ia perlukan bagi hidupnya.
Kesanggupan Allah di dalam memenuhi keperluan hidup kita ini diutarakan rasul Paulus di dalam Filipi 4. Di situ ia mengucap syukur kepada Tuhan karena jemaat di Filipi telah dipakai Tuhan untuk mencukupi keperluan hidupnya secara berkelimpahan. Kemudian Paulus menyatakan keyakinannya bahwa Allah juga akan memberkati jemaat Filipi dengan berkelimpahan. Ia berkata: "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." Dengan menulis seperti demikian Paulus mengutarakan bahwa Allah mengetahui keperluan hidup dari umat-Nya dan Ia sanggup untuk memenuhinya sehingga mereka tidak akan kekurangan apapun juga.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Perlukah Anda merasa kuatir akan masa depan Anda? Mengapa demikian?
Aplikasiku.
Tuhan, aku bersyukur karena Engkau telah menjamin kehidupanku dengan kasih setia-Mu. Di dalam hikmat-Mu Engkau mengetahui semua hal yang kuperlukan bagi kehidupanku. Di dalam kuasa dan kesetiaan-Mu Engkau mampu dan mau untuk memenuhi semua keperluanku itu. Sehingga dengan demikian aku tidak perlu berkekurangan di dalam semua hal baik yang kuperlukan bagi hidupku. Tidak pernah Engkau mengabaikan hidupku. Namun seperti seorang bapa yang menyayangi anak-anaknya demikianlah Engkau memelihara hidupku.
Doa
Di hari yang terakhir di tahun ini kembali aku menyerahkan hidupku ke dalam tangan-Mu. Tolonglah diriku agar aku dapat menyelesaikan tahun ini dengan mengisi hari ini sebagai waktu yang penuh makna dan tidak sia-sia. Sertailah diriku di sepanjang hari ini dengan Roh-Mu sesuai dengan janji-Mu. Sebab aku menyadari bahwa bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatanku, melainkan dengan Roh-Mu aku akan mampu mengatasi setiap tantangan dan penghalang di dalam hidupku. Dengan berpegang kepada janji firman-Mu aku menatap hari esok tanpa merasa kuatir ataupun ragu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Gembalaku, aku berdoa. Amin.
BerkatTuhan Lebih dari Cukup
Membalas Kebaikan Tuhan
Perilaku dan Kata Kata Harus sama
Perilaku kita bersuara lebih nyaring daripada kata-kata yang kita ucapkan. Prinsip ini berlaku di dalam banyak aspek dari kehidupan. Sebagai contoh, sebaik apapun nasihat yang diberikan oleh seorang ayah sedikitpun tidak akan berdampak dalam kehidupan anak-anaknya apabila ternyata perilaku sang ayah bertolak belakang dengan nasihat yang ia ucapkan. Kata-kata bijak yang disampaikan seorang pemimpin akan dianggap seperti angin yang berlalu oleh rakyatnya apabila ternyata kehidupan yang bersangkutan tidak selaras dengan apa yang ia katakan. Demikian pula kesaksian yang kita ucapkan hanya akan didengar oleh orang apabila kita hidup di dalam kebenaran.
Prinsip tentang kesaksian yang efektif ini diutarakan rasul Paulus kepada jemaat Filipi sebagaimana yang tertulis di dalam Filipi 2. Di situ Paulus menjelaskan tentang pentingnya tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan di dalam melakukan segala sesuatu. Dengan berperilaku seperti demikian barulah para pengikut Kristus di Filipi dapat hidup sebagai "anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya." Perilaku yang membuat mereka bercahaya "seperti bintang-bintang di dunia." Dengan kata lain, mereka harus bersaksi tentang kasih dan kebenaran Kristus bukan hanya dengan perkataan, namun terlebih lagi yaitu melalui perilaku mereka sehari-hari.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudahkah Anda hidup sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya? Apakah bukti dari jawaban Anda tersebut?
Aksion.
Mari Tuhan, Engkau menempatkan diriku di dunia untuk menjadi duta dari kerajaan-Mu. Oleh sebab itu seyogianya aku hidup sesuai dengan nilai-nilai kasih dan kebenaran-Mu. Supaya bukan hanya dengan perkataanku, namun terlebih lagi melalui perilaku hidupku orang dapat mengenal kasih dan kebenaran-Mu. Oleh sebab itu ampunilah diriku apabila di dalam kehidupanku sehari-hari, bukannya hidup dengan bersyukur kepada-Mu aku masih suka bersungut-sungut. Bukannya hidup sebagai pembawa damai aku masih suka berbantah-bantah dengan sesamaku. Tuhan, luruskanlah hatiku agar perbuatan-perbuatanku memuliakan nama-Mu.
Doa.
Mengawali hari ini aku kembali mengucap syukur kepada-Mu untuk kehidupan yang Engkau berikan kepadaku. Sungguh limpah kebaikan-Mu yang kualami di dalam hidupku. Engkau telah menuntun dan menyertai diriku di hari-hari yang lalu. Aku yakin menjelang akhir dari tahun ini Engkau tetap bersedia melakukan hal yang sama. Aku menyerahkan waktu yang akan kulalui di sepanjang hari ini ke dalam tangan-Mu. Hanya dekat Engkau saja hatiku tenang. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dan jadikanlah diriku saluran berkat-Mu bagi sesamaku. Jangan biarkan diriku terjerumus ke dalam pencobaan, dan lepaskanlah aku dari pada yang jahat. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.
Dewasa Rohani
Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. 2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar. 3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." 4 Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja." (Lukas 4:1-4)
Jangan Ragu. Iblis terus mengintai
Jangan biarkan Iblis membuat kita merasa ragu terhadap identitas kita di dalam Kristus, sebab oleh pengenalan itu kita akan hidup berkemenangan. Anda pernah mendengar kisah tentang seekor rajawali yang menetas di antara para ayam? Ia tidak mengenal bahwa sesungguhnya dirinya adalah seekor rajawali. Ia berpikir bahwa ia adalah seekor ayam. Karena ia tidak mengenal identitas dirinya, maka seumur hidup ia tidak pernah mengepakkan sayapnya dan terbang sebagaimana layaknya seekor rajawali. Itulah yang dilakukan oleh Iblis, yaitu membuat kita merasa ragu bahwa kita adalah anak Allah. Sebab kalau kita mengenal identitas kita yang sebenarnya maka kita akan hidup berkemenangan.
Bahwasanya Iblis akan selalu berupaya untuk membuat kita merasa ragu terhadap identitas kita yang sebenarnya di dalam Kristus ini dapat dilihat dalam Lukas 4. Dicatat di situ ia berkata kepada Yesus: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." Dengan berkata seperti itu Iblis berupaya untuk membuat Yesus merasa ragu terhadap identitas diri-Nya, yaitu sebagai Anak Allah. Kalau terhadap Yesus saja Iblis berani berbuat seperti demikian, apalagi terhadap diri kita. Oleh sebab itu seperti yang Yesus kerjakan, jangan beri kesempatan kepada Iblis untuk membuat kita merasa ragu terhadap identitas kita yang sebenarnya di dalam Kristus.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Apakah yang perlu Anda lakukan untuk mencegah Iblis membuat Anda merasa ragu terhadap identitas diri Anda di dalam Kristus? Mengapa demikian?
Aksion
Tuhan, Engkau sendiri yang berjanji bahwa semua orang yang percaya kepada-Mu akan diterima menjadi anak-anak-Mu. Di dalam anugerah-Mu itu kehidupanku yang lama dihapuskan, dan aku sekarang hidup sebagai pewaris dari kerajaan-Mu. Janji-Mu itu bersifat pasti, sehingga tidak perlu kuragukan. Dengan berpegang kepada firman-Mu itu aku akan dapat menangkal upaya Iblis untuk membuat diriku ragu terhadap identitas diriku di dalam diri-Mu. Sehingga dengan demikian aku bukan lagi berjalan di dalam keterbatasan diriku, namun di atas janji-Mu.
Doa.
Mengawali hari ini aku datang ke hadapan-Mu dengan mengucap syukur untuk kebaikan-Mu yang telah kualami di masa yang silam. Aku yakin Engkau tetap bersedia untuk melakukannya di hari-hari yang ada di hadapanku. Oleh sebab itu aku memohon agar Engkau melimpahkan berkat-Mu di dalam hidupku di sepanjang hari ini. Tuntunlah dan sertailah diriku dengan Roh-Mu. Sebab di dalam tuntunan-Mu aku akan berjalan di dalam kebenaran, dan di dalam penyertaan-Mu aku akan hidup di dalam damai sejahtera. Jangan biarkan diriku terjerumus ke dalam pencobaan, dan lindungilah diriku dari pada yang jahat. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku, aku berdoa. Amin.