Kasih Berkualiatas
Prioritas Yang Tepat
Apakah Tujuan Hidupku?
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya. (Matius 3:15)
Hidup yang mulia adalah hidup dengan tujuan untuk melakukan kehendak Allah. Setiap orang pasti memiliki tujuan hidup. Bahkan orang yang tidak memiliki tujuan hiduppun sebenarnya juga memiliki tujuan, yaitu hidup dengan tujuan untuk tidak bertujuan, alias hidup asal hidup. Memang semua orang memiliki tujuan hidup, namun tidak semua orang memiliki tujuan hidup yang sama. Sedangkan kualitas hidup kita sangatlah ditentukan oleh tujuannya. Apabila tujuan hidup kita bersifat mulia maka bobot hidup kitapun akan menjadi mulia. Sebaliknya bila tujuan hidup kita nista maka bobot hidup kitapun akan menjadi hina. Di dalam hal ini tidak ada tujuan hidup yang lebih mulia melampaui hidup dengan maksud untuk melakukan seluruh kehendak Allah.
Hal itulah yang dikemukakan Tuhan Yesus kepada Yohanes Pembaptis di dalam Matius 3. Di situ dicatat, Ia berkata bahwa keberadaan-Nya di dunia adalah untuk menggenapkan seluruh kehendak Allah. Termasuk apabila Ia meminta agar Yohanes membaptis diri-Nya hal itu adalah juga untuk melakukan kehendak Allah. Dengan cara demikian Ia memberikan teladan kepada kita tentang pentingnya untuk hidup merendahkan hati, mengesampingkan kehendak diri sendiri dan memasrahkan hidup untuk melakukan kehendak Allah. Tujuan hidup inilah yang akan mengakibatkan diri kita menjadi mulia di pandangan Tuhan.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Apakah yang menjadi tujuan hidup Anda? Sudah muliakah tujuan tersebut?
Aplikasi
Tuhan, aku bersyukur karena bagaimanapun latar belakang hidupku aku dapat menjadi orang yang mulia di pemandangan-Mu. Tanpa menimbang pada tingkat sosial manapun saat ini diriku berada, aku dapat menjadi orang yang berharga di mata-Mu. Yaitu apabila aku hidup untuk melakukan kehendak-Mu seperti yang Engkau sendiri telah teladankan bagi diriku. Tuhan, ajarlah aku untuk senantiasa hidup di dalam kerendahan hati di hadapan-Mu, dan menaklukkan kehendakku di bawah kehendak-Mu. Sebab hanya dengan demikian barulah diriku dapat menyenangkan hati-Mu di dalam kehidupanku sehari-hari.
Doa
Tuhan, kembali aku menyerahkan seluruh waktu yang akan kujalani pada hari ini ke dalam tangan-Mu. Tolonglah diriku agar aku semakin mengenal kehendak-Mu. Berikanlah kepadaku telinga untuk mendengar dan mata untuk melihat rancangan-Mu bagi hidupku. Aku memohon tuntunan Roh Kudus-Mu bagi hidupku agar supaya aku dapat berjalan menurut rancangan-Mu. Aku juga menyerahkan semua yang akan kukerjakan pada hari ini ke dalam tangan-Mu. Sertailah diriku senantiasa agar supaya damai sejahtera-Mu berlimpah-limpah atas hidupku. Jadikanlah diriku berkat di manapun aku berada, supaya dengan demikian hidupku memuliakan nama-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Rajaku, aku berdoa. Amin.
Hidup Dalam Tuntunan Tuhan
9 Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. 10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. 11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. (Matius 2:9-11)
Di dalam anugerah-Nya Allah bersedia menuntun manusia untuk berjumpa dengan diri-Nya. Apabila tidak semua orang yang menjabat kedudukan yang penting bersedia ditemui oleh sembarang orang, tidak demikian halnya dengan Allah. Walaupun diri-Nya adalah Sang Raja alam semesta namun Tuhan bersedia untuk menerima semua orang yang mencari diri-Nya. Bahkan bukan hanya Ia bersedia menerima mereka, malahan Dialah yang mengambil inisiatif dalam membawa manusia untuk datang kepada-Nya. Singkat kata, oleh anugerah Allah, manusia mencari Dia dan oleh anugerah-Nya pulalah manusia dapat berjumpa dengan Dia.
Hal itulah yang dialami oleh orang-orang majus dari Timur. Sebagaimana yang dicatat di dalam Matius 2, Allah yang menampakkan sebuah bintang kepada mereka sehingga orang-orang majus itu mengetahui bahwa seorang raja telah lahir di antara orang Yahudi. Ia pulalah yang menuntun mereka dengan bintang tersebut agar orang-orang majus itu dapat berjumpa dengan Yesus, Sang Raja yang hendak mereka sembah. Tindakan Allah di dalam mengambil inisiatif untuk membawa dan menuntun orang-orang majus agar bertemu dengan Kristus ini merupakan wujud dari anugerah-Nya. Singkat kata, Allah di dalam anugerah-Nya bersedia untuk menuntun kita agar mengenal dan berjumpa dengan diri-Nya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Apakah Anda memerlukan tuntunan Tuhan bagi hidup Anda di tahun ini? Apakah yang perlu Anda lakukan untuk mengalaminya?
Aplikasi. Tindakan.
Mari kita hidup berserah dan hidup dalam tuntunannya, Ya Allah, aku bersyukur karena di dalam anugerah-Mu Engkau telah menuntun diriku untuk datang dan berjumpa dengan diri-Mu melalui Yesus Kristus, Tuhanku. Tanpa anugerah-Mu tersebut aku tidak akan dapat bertemu apalagi menjalin relasi yang akrab dengan diri-Mu. Aku bersyukur karena Engkau tetap bersedia menuntun hidupku sampai kepada hari ini. Tuntunan-Mu menolong diriku di dalam membuat keputusan-keputusan yang tepat, yaitu yang sesuai dengan kehendak-Mu. Dengan demikian aku terhindar dari kehidupan yang sia-sia, tidak terjerumus ke dalam kehancuran, dan dapat mengalami kehidupan yang penuh makna.
Doa.
Tuhan, aku sangat memerlukan tuntunan-Mu bagi hidupku di sepanjang tahun ini. Pimpinlah diriku setiap hari dalam membuat pilihan atas langkah-langkah kehidupan yang harus kutempuh. Berikanlah kepekaan di dalam jiwaku untuk mengenali suara-Mu dan ketaatan di hatiku untuk mengikuti tuntunan Roh-Mu. Oleh sebab itu aku menyerahkan seluruh hidupku sebagai persembahan kepada-Mu. Bawalah diriku agar semakin akrab dengan diri-Mu dan kiranya hidupku semakin hari semakin bertambah berkenan kepada-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan yang limpah dengan anugerah, aku memanjatkan doaku ini. Amin.
Berjalan Dalam anugerahNya
10 Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa; 11 sebab kasih setia-Mu besar sampai ke langit, dan kebenaran-Mu sampai ke awan-awan. (Mazmur 57:10, 11)
Anugerah Tuhan mengubah masa lampau yang kelam menjadi masa depan yang indah dan gemilang. Setiap orang pasti memiliki masa lampau. Tidak jarang masa lampau tersebut bukanlah masa yang menyenangkan untuk dikenang, sehingga orang berupaya untuk menutupi dan melupakannya. Suatu upaya yang sia-sia. Sebab di saat-saat tertentu ingatan akan masa lampau yang pahit itu akan muncul kembali. Namun Tuhan di dalam anugerah-Nya sanggup menghapuskan masa lampau yang sekelam apapun juga. Di dalam kasih-Nya, Ia menerima kita secara apa adanya dan membentangkan masa depan yang baru serta cemerlang bagi kita yang hidup di dalam rencana-Nya.
Hal itulah yang dialami oleh empat, di antara lima orang perempuan yang namanya terdaftar di dalam silsilah Yesus Kristus sebagaimana yang dicatat di dalam Matius pasal 1. Mereka adalah Tamar, Rahab, Rut dan istri Uria, yaitu Batsyeba. Mereka semua memiliki masa lampau yang sangat pahit. Bahkan Rahab adalah perempuan Kanaan, dan Rut adalah perempuan Moab. Artinya mereka berdua bukan berasal dari bangsa Israel sehingga berada di luar janji Tuhan bagi keturunan Abraham. Namun Allah di dalam anugerah-Nya menerima dan melibatkan keempat perempuan tersebut di dalam rencana-Nya yang mulia, yaitu untuk menghadirkan Yesus, Sang Mesias, di dunia. Anugerah Allah yang sangat besar itu mengubah masa lampau mereka yang kelam sehingga menjadi masa depan yang indah dan gemilang.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Apa yang perlu Anda lakukan terhadap masa lampau Anda yang kelam? Mengapa demikian?
Aplikàsi aksion
Tuhan, dengan berharap kepada anugerah-Mu hari ini aku melangkah memasuki tahun yang baru. Dengan bersandar kepada kemurahan-Mu aku menatap hari esok tanpa ragu-ragu. Aku yakin, sesuai dengan firman-Mu, Engkau akan mengubah masa lampau yang kelam menjadi masa depan yang gemilang. Aku bersyukur kepada-Mu untuk semua kebaikan-Mu yang telah aku alami di tahun yang silam. Aku yakin Engkau masih terus berkarya di dalam hidupku. Masih ada banyak hal-hal besar yang akan Engkau kerjakan di dalam dan melalui diriku. Oleh sebab itu ke dalam tangan-Mu aku menyerahkan hidupku.
Doa
Ya Gembala yang baik dan yang telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kawanan domba-Nya, aku memohon tuntunan-Mu bagi hidupku. Bimbinglah diriku di sepanjang tahun ini dengan firman-Mu agar aku dapat berjalan di jalan-jalan-Mu. Peliharalah diriku dengan kasih setia-Mu agar supaya jiwaku senantiasa di dalam keadaan yang bugar. Naungilah diriku dengan Roh-Mu sehingga kalaupun aku harus berjalan melewati lembah kekelaman aku tidak akan takut kepada bahaya, sebab Engkau selalu menyertai diriku. Tuhan, kepada-Mu aku berlindung dan aku tidak akan goyah. Di dalam nama-Mu ya Yesus Kristus, Tuhan dan Gembala jiwaku, aku memanjatkan doaku ini. Amin.