Yesus Menebus Kita
Allah Memilih Kita
Bertumbuh Dalam AnugerahNya
Pilih yang Mana
Lukas 16:10 13
Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Lukas 16:13
Seorang ibu mengunggah sebuah video di media sosial yang memperlihatkan penemuan dari anaknya. Bukan penemuan ilmiah, bukan juga penemuan menu makanan baru, melainkan anak tersebut berhasil melakukan penemuan beberapa tumpukan uang100 ribuan milik ayahnya. Tidak jelas alasan mengapa sang ayahnya menyimpan tumpukan uang yang begitu banyak. Pastinya, si ibu sangat senang atas penemuan anaknya. Penemuan yang tentu dapat menambah uang jajan buat si ibu dan juga anak.
Siapa sih yang tidak menyukai uang? Uang menjadi kebutuhan primer yang dicari oleh hampir setiap orang. Tanpa uang, orang mungkin akan merasa kesulitan untuk melakukan atau membeli sesuatu yang diinginkan. Kita sendiri pun memerlukan uang untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Tak heran banyak orang berusaha kerja sekeras mungkin agar mendapatkan sejumlah uang yang dibutuhkan maupun diinginkan. Hingga akhirnya, kita merasa uang adalah hal paling utama untuk dicari di sepanjang hidup kita.
Yesus Kristus memberikan peringatan kepada para murid Nya mengenai masalah uang. Dia paham betul bahwa manusia akan mudah sekali terikat dan mengutamakan uang dalam kehidupan mereka. Itulah sebabnya, Yesus mengingatkan bahwa tidak ada hamba yang dapat mengabdi kepada dua tuan. Manusia tidak bisa mengabdi kepada Allah sekaligus mengabdi pada mamon (harta/kekayaan). Hamba sejati hanya mengabdi kepada satu tuan sepanjang hidupnya.
Dalam hidup yang dijalani, bisa jadi kita tergoda untuk mengabdi kepada mamon agar dapat menikmati kehidupan di dunia dengan puas. Namun, marilah kita mengingat kembali. Allah telah mengirimkan Yesus Kristus untuk menyelamatkan kita, menebus kita dari budak dosa menjadi milik Nya. Penebusan adalah harga yang tidak dapat digantikan oleh apa pun. Marilah kita memilih untuk setia kepada Allah yang telah menebus kita, mengabdi dengan sepenuh hati dalam situasi apa pun. Sekalipun kondisi sulit, tetaplah yakin Allah senantiasa memberkati, asalkan kita mau terus bergantung dan mengutamakan Dia di dalam hidup kita.
Refleksi Diri:
Siapa tuan yang lebih Anda pilih untuk mengabdikan diri?
Mengapa? Apa yang akan Anda lakukan sebagai hamba dari Allah yang mengabdi dengan sepenuh hati?
Mari Berdoa.
Mengawali waktu yang akan kulalui pada hari ini aku bersyukur untuk kemurahan-Mu bagi hidupku. Aku memohon kepada-Mu agar Engkau membawa diriku semakin dekat dengan diri-Mu. Sertai diriku di sepanjang hari ini. Kenyangkanlah jiwaku dengan kebaikan-kebaikan-Mu. Senantiasa limpahilah hidupku dengan rahmat-Mu yang besar itu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan. Jauhkan diriku dari segala hal yang jahat dan lindungilah diriku dari orang yang berniat buruk kepadaku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Gembalaku, aku berdoa. Amin.
Meragukan Panggilan Tuhan
Yunus 1:1 3
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Amsal 3:5
Banyak orang berkata, Zaman sekarang mah gampang mau kemana mana, tinggal liat aja Google Maps atau Waze. Saya juga merasakan kecanggihan aplikasi tersebut, meski beberapa kali juga dibuat bingung karena disuruh berbelok di jalan tanpa belokan atau petunjuk yang berubah ubah karena posisi ponsel yang salah. Meski sudah demikian maju, teknologi tetap memiliki kekurangan dan tidak dapat menjadi satu satunya pegangan untuk menunjukkan arah. Bagaimana dalam menjalani hidup? Sering kita mendengar himbauan menjadikan Tuhan satu satunya pegangan dalam hidup, tetapi permisi bertanya: benarkah demikian?
Kisah panggilan Yunus menyajikan potret jujur dari natur keberdosaan manusia. Yunus seorang nabi utusan Allah, tetapi ia memberikan penolakan yang luar biasa terhadap panggilan Allah. Apa yang terjadi? Mengapa ia bereaksi hingga demikian? Mari kita kenal lebih dalam Yunus dan juga penghuni kota Niniwe.
Yunus terkenal sebagai nabi yang ditelan oleh ikan besar, tetapi bagi orang Israel pada zaman itu ia adalah nabi yang nasionalis. Ia dipakai oleh Tuhan di Israel Utara pada zaman Raja Yerobeam bin Yoas untuk menubuatkan perluasan daerah Israel (2Raj. 14:25). Sedangkan, penghuni kota Niniwe adalah orang Asyur, musuh bebuyutan orang Israel. Inilah pergolakan batin Yunus, bagaimana seorang yang menyuarakan kebaikan bagi Israel juga menyerukan pertobatan kepada musuh bebuyutan mereka?
Kegalauan hati Yunus semakin terlihat dalam doanya, … Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, …, yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan Nya. (Yun. 4:2b). Ia tahu Tuhan akan memaafkan orang Asyur sehingga lebih memilih lari dari tugasnya (ay. 3). Yunus mengenal Tuhan dan tahu apa yang akan Dia perbuat, tetapi ia meragukan tindakan Tuhan adalah pilihan yang terbaik.
Panggilan Tuhan buat kita mungkin tidak seperti panggilan Nya kepada Yunus. Namun, jelas tertulis di Alkitab bahwa kita yang dahulunya pembangkang telah ditebus oleh darah Yesus agar kita dapat melakukan pekerjaan baik yang sudah Dia persiapkan (Ef. 2:10). Mari terus berjuang untuk melakukan firman Tuhan dalam hidup, meski kadang harus mendorong kita keluar dari zona nyaman diri kita.
Refleksi Diri:
Apa panggilan/perintah Tuhan yang paling sulit Anda lakukan? Mengapa?
Adakah Tuhan menggerakkan hati Anda untuk mengerjakan sesuatu bagi orang lain?
Doa
Tuhan yang limpah dengan anugerah, aku menyerahkan hari ini ke dalam tangan-Mu. Apapun yang akan kukerjakan pada hari ini kiranya selaras dengan kebenaran-Mu, sehingga dengan demikian aku dapat hidup dengan menyenangkan hati-Mu. Sertailah diriku senantiasa dengan Roh-Mu, karena hanya dekat dengan diri-Mu saja aku merasa tenang. Di dalam penyertaan-Mu itu aku juga akan mengalami keberhasilan demi keberhasilan. Aku menyerahkan hidup di sepanjang hari ini ke dalam tangan-Mu sebagai persembahan yang berkenan kepada-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Gembala yang baik, aku berdoa. Amin.











