Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Kacamata Iman

Kejadian 1:1-2:7

Kitab Kejadian dengan jelas menyatakan bahwa segala sesuatu berasal dari Allah. Tidak ada yang ada dan berbentuk jika bukan Allah yang menciptakannya.

Allah melakukan pekerjaan yang luar biasa yang melebihi pemikiran manusia. Sebagai contoh, bagaimana kita bisa menjelaskan keberadaan samudera kosmos dan Roh Allah yang melayang-layang di atas permukaan air, jika lautan dan atmosfer diciptakan pada hari kedua dan ketiga? (1:2, 6-10). Atau, bagaimana kita bisa menjelaskan terang pada hari pertama jika benda penerang diciptakan pada hari keempat (1:3, 14-16).

Meskipun manusia terus mencari penjelasan dan mengajukan berbagai teori tentang asal-usul alam semesta, belum ada teori yang mampu memberikan jawaban yang memuaskan sepenuhnya.

Kitab Kejadian bukanlah buku sains, tetapi apa yang ditulis di dalamnya mendukung perkembangan ilmu pengetahuan. Allah menciptakan manusia dengan akal budi, memberikan kekuasaan atas ciptaan lain, dan tugas untuk merawat bumi (1:26, 28; 2:5). Ini menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan juga berasal dari Allah. Oleh karena itu, dalam memahami asal-usul dunia dan isinya, kita tidak hanya bergantung pada akal manusia, tetapi juga memerlukan perspektif iman.

Misteri-misteri dalam penciptaan alam mengingatkan kita tentang pentingnya iman dalam hidup. Iman melampaui pengetahuan empiris. Apa yang kita lihat mungkin tidak lengkap atau benar karena keterbatasan penglihatan kita.

Demikian pula, dalam banyak peristiwa hidup yang penuh misteri, jika kita hanya mengandalkan akal budi kita, kita tidak akan pernah puas. Sebaliknya, iman akan membantu kita melihat bahwa Tuhan hadir, bekerja, dan merawat kita.

Mari kita terus memandang kehidupan dengan kacamata iman, dan percayakan hidup kita kepada Tuhan, Pencipta yang berdaulat.

Share:

Kemenangan di dalam Tuhan

Mazmur 20

Dalam mazmur ini, Daud mengungkapkan imannya bahwa hanya Tuhan yang dapat menyelamatkannya dari musuh dan kesulitan.

Daud yakin bahwa Tuhan dapat menyelamatkan Israel dari kesulitan, melindungi mereka, memberikan bantuan yang diperlukan, dan memberikan kemenangan (2-3). Oleh karena itu, Daud menyarankan agar umat Tuhan tidak bergantung pada kekuatan militer seperti kereta dan kuda yang digunakan oleh bangsa lain. Mereka yang bergantung pada kekuatan manusia tidak akan dapat mengalahkan kekuatan Tuhan. Kemenangan hanya akan diberikan kepada mereka yang diperkenan Tuhan (7-9).

Di akhir mazmur, Daud kembali memohon kemenangan kepada Tuhan (10). Ini menunjukkan bahwa peperangan belum dimulai dan kemenangan belum diraih. Namun, Daud berkomitmen untuk bergantung sepenuhnya pada Tuhan dan mengajak Israel untuk melakukan hal yang sama.

Hari ini, kita mungkin tidak menghadapi perang fisik seperti yang dihadapi Israel pada masa Daud. Namun, kita sering kali mengalami pergumulan dalam kehidupan yang menekan kita seperti perang. Dalam situasi seperti itu, apakah kita akan bergantung pada kekuatan dan keahlian kita? Atau apakah kita akan mencari pertolongan dari orang lain? Atau, apakah kita akan berseru kepada Tuhan seperti Daud?

Berusaha sebaik mungkin dan meminta bantuan orang lain adalah hal yang baik. Namun, kita sebaiknya tidak menggantungkan harapan kita pada manusia. Sebaiknya, kita serahkan diri dan situasi kita sepenuhnya kepada Tuhan. Dia akan bekerja, memberikan hikmat, dan menyediakan pertolongan yang kita butuhkan.

Meskipun saat ini kemenangan belum terlihat, kita tidak boleh berhenti berdoa dan berharap kepada Tuhan. Karena kemenangan sejati dalam pergumulan hidup kita hanya dapat ditemukan di dalam Tuhan.

Share:

Mencintai Firman-Mu

Mazmur 19

Mazmur ini dibuat oleh Daud saat ia merenungkan keajaiban karya Tuhan, baik melalui ciptaan-Nya (wahyu umum) maupun melalui firman-Nya (wahyu khusus).

Daud menyatakan bahwa meskipun langit tidak berbicara, keindahannya menyampaikan kemuliaan Tuhan (2-5a). Demikian pula matahari yang selalu naik dan terbenam pada waktu dan tempat yang tepat (5b-7).

Kemuliaan Tuhan juga tercermin dalam firman-Nya, yaitu Alkitab. Firman Tuhan adalah sempurna, teguh, benar, murni, suci, kekal, dan adil (8-10). Daud menggunakan berbagai istilah seperti Taurat, peraturan, titah, perintah, dan hukum untuk menunjukkan nilai dan kepentingan firman tersebut.

Daud menyadari bahwa tanpa firman Tuhan, ia akan tersesat. Hanya firman Tuhan yang memberikan hikmat dan peringatan saat hidupnya menyimpang (8, 12). Ketika orang jahat berusaha mempengaruhinya untuk berbuat dosa, firman Tuhan menguatkan dan meneguhkannya agar tetap hidup dalam kekudusan (14). Daud percaya bahwa mereka yang berpegang pada firman Tuhan dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya akan mendapatkan upah besar.

Upah yang dimaksud bukanlah kekayaan atau kebebasan dari kesulitan. Upah besar adalah menjadi orang yang diperkenan dan dikasihi oleh Allah. Orang yang benar-benar mencintai Tuhan dan firman-Nya, taat kepada-Nya, dan mengutamakan-Nya dalam segala situasi akan menjadi sahabat Allah.

Bagaimana dengan kita sekarang? Seberapa besar cinta kita kepada Tuhan dan firman-Nya? Seberapa keras kita berusaha untuk taat kepada firman-Nya di tengah keterbatasan dan kesulitan yang kita hadapi? Sudahkah kita menjadi sahabat Allah?

Semoga kita semua ditemukan oleh Allah sebagai anak-anak yang mencintai firman-Nya.

Share:

Pemberi Kemenangan

Mazmur 18:31-51

International Defence Exhibition merupakan salah satu pameran industri militer terkemuka di dunia. Dalam pameran ini, berbagai produk dan layanan ditawarkan sebagai alat untuk memenangkan pertempuran.

Daud percaya bahwa sumber kekuatannya berasal dari Tuhan. Dari Tuhanlah ia mendapatkan segala yang diperlukan untuk mengatasi setiap pertempuran dalam hidupnya.

Tuhan memberikan Daud kekuatan dan keahlian dalam pertempuran (32-35). Dia menyediakan peralatan pertempuran dan memberikan Daud kemenangan beruntun (36-43). Dengan prestasi militer yang cemerlang, Daud diangkat menjadi raja yang dihormati di dalam dan luar negeri (44-46).

Pertempuran adalah bagian dari kehidupan banyak orang Kristen, baik secara fisik maupun rohaniah. Banyak orang Kristen yang berkarir di militer dan terlibat dalam pertempuran atau konflik bersenjata sebagai bagian dari panggilan hidup mereka. Kecanggihan senjata dan keterampilan strategi sangat dihargai dalam upaya memenangkan pertempuran.

Namun, mazmur ini mengingatkan kita bahwa kemenangan sejati berasal dari Tuhan. Semua persenjataan dan strategi didasarkan pada kehendak Tuhan. Jika seorang prajurit atau jenderal Kristen berhasil mengalahkan musuh, itu berkat dukungan Tuhan. Keberhasilan karir militer yang gemilang adalah anugerah dari Tuhan sebagai Pemberi Kemenangan.

Hal ini khususnya berlaku dalam pertempuran rohaniah. Setiap orang Kristen berjuang melawan nafsu duniawi, dunia, dan kekuatan jahat. Namun, kita tidak perlu takut karena Tuhan menjamin kemenangan bagi kita. Yesus Kristus, Anak Tuhan, telah meraih kemenangan mutlak atas semua itu melalui kematian dan kebangkitan-Nya.

Marilah kita bersyukur kepada Tuhan setiap kali kita meraih kemenangan dalam pertempuran, karena kemenangan tersebut berasal dari-Nya demi kemuliaan-Nya.

Share:

Cermin Ilahi

Mazmur 18:21-30

Mazmur ini mengungkap konsep hukum yang disebut refleksi. Daud menunjukkan bahwa seringkali Tuhan merespons tindakan manusia dengan mencerminkan karakter mereka. Tuhan setia terhadap yang setia dan bijaksana terhadap yang licik (26-27). Tuhan adalah cermin surgawi bagi setiap individu.

Oleh karena itu, Daud yakin bahwa Tuhan akan membalasnya dengan kebaikan karena ia selalu menjaga dirinya jujur dan bersih (21-25). Keyakinan ini memberinya keberanian untuk menghadapi segala tantangan. Tuhan pasti akan melindunginya (28-30).

Keberadaan hukum memberi kita rasa aman. Misalnya, berkat hukum gravitasi, kita tak perlu khawatir tubuh kita tiba-tiba terangkat dan menghilang di langit. Atau berkat undang-undang, kita bisa membela diri di pengadilan.

Hal ini semakin jelas ketika berbicara tentang Tuhan. Sebagai otoritas dan hukum tertinggi di alam semesta, Tuhan Maha Adil dan dapat dipercaya kapan saja. Jika kita hidup benar, Tuhan akan mendukung kita saat menghadapi ketidakadilan. Berkat kebenaran yang diberikan Yesus Kristus, kita bisa berharap Tuhan membantu saat kita dianiaya. Mungkin kita akan mengalami penderitaan sesaat, tapi tidak selamanya.

Tantangannya adalah bagaimana kita menjaga kebersihan hidup kita? Meski Kristus telah menguduskan kita, kita perlu mempertahankan kekudusan itu selama hidup di dunia ini.

Perubahan gaya hidup adalah kunci untuk hidup yang kudus. Kita tidak menjadi kudus karena berbuat sesuatu yang "suci", melainkan dengan mengakui dosa dan mengubah perilaku sesuai dengan kehendak Tuhan. Sudahkah Anda menyesuaikan diri dengan kehendak Tuhan?

Tuhan berjanji bahwa dosa yang diakui akan diampuni.

Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.