Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

SEORANG TAHANAN

EFESUS 4 : 1-16

   Sebab itu, aku, seorang tahanan karena Tuhan, menasihatkan kamu, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. (Efesus 4:1)

 Penjara seringkali diasosiasikan dengan tempat hukuman bagi pelaku kejahatan, tetapi alasan masuknya narapidana ke dalamnya bisa sangat bervariasi. Ada yang menjadi korban fitnah, ada yang dipenjara karena keyakinan agama mereka, seperti yang dialami oleh pengikut Kristus di beberapa negara.

    Dalam suratnya kepada umat Tuhan di Efesus, Paulus menyampaikan bahwa dia adalah seorang tahanan karena Tuhan. Dia tidak dipenjara karena melakukan kejahatan, melainkan karena pelayanannya sebagai rasul, sesuai dengan kehendak Tuhan. Meskipun berada dalam situasi yang sulit, Paulus tetap melayani umat Tuhan dengan menulis surat-surat dari balik jeruji besi. Tulisan-tulisan ini kemudian menjadi sumber pengajaran dan penghiburan bagi umat Tuhan dari generasi ke generasi.

    Meskipun kita mungkin tidak sedang berada dalam penjara fisik saat ini, kita mungkin menghadapi situasi hidup yang sulit dan tidak menyenangkan. Namun, kita diajak untuk tetap bertahan dalam kasih karunia Tuhan dan tetap berpegang pada pengharapan dalam Kristus. Seperti yang terjadi pada Paulus, Tuhan dapat menggunakan kehidupan kita dalam segala keadaan untuk kemuliaan-Nya.

Share:

MEMBUTAKAN PANDANGAN

KELUARAN 23:1-9
"Jangan menerima suap, sebab suap membutakan pandangan yang jernih dan memutarbalikkan perkara orang yang benar." (Keluaran 23:8)

    Terkadang, situasi yang sulit bisa terlihat lebih mudah dengan menggunakan suap. Namun, hal ini sering kali berujung pada ketidakadilan, di mana orang yang bersalah bisa lolos dari hukuman sementara yang tidak bersalah harus menanggung akibatnya. Praktik ini sangat merugikan, bukan?

    Dalam hukum sosial yang ditetapkan bagi orang Israel, suap dianggap sebagai tindakan yang sangat tidak diterima. Suap, atau memberikan uang di luar aturan resmi untuk mencapai tujuan tertentu, dianggap berbahaya oleh Allah karena "membutakan pandangan yang jernih dan memutarbalikkan perkara orang yang benar" (ayat 8). Hal ini dianggap sebagai ketidakadilan karena orang yang menerima suap sering kali diuntungkan secara tidak adil, dan seringkali terjadi penipuan dan kecurangan di dalamnya. Praktik suap tidak hanya merugikan keadilan dan hukum, tetapi juga memperkaya diri seseorang dengan cara yang tidak benar. Allah melarang praktik suap karena hal ini bertentangan dengan prinsip kekudusan yang Dia tetapkan bagi umat-Nya.

    Walaupun praktik suap mungkin dianggap wajar oleh beberapa orang untuk menghindari masalah, Allah dengan tegas menentangnya. Umat Allah diingatkan untuk menolak praktik semacam itu dan untuk selalu memegang teguh prinsip kejujuran dalam segala hal yang mereka lakukan. Kiranya kita terus diingat akan pentingnya memegang teguh nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam setiap tindakan kita.

Share:

Tuhanlah Kekuatan dan Benteng Kita

Mazmur 28

    Kehidupan ini tidaklah netral; sejak jatuhnya manusia, kita terus dihadapkan pada kesukaran dan kejahatan yang tak terelakkan. Mazmur ini, dinaikkan oleh Daud dalam situasi kesesakan, mengingatkan kita bahwa hanya Tuhanlah sumber keselamatan yang sejati. Tanpa-Nya, kita terombang-ambing di tengah ancaman kematian (ayat 1).

    Daud menyadari perbedaannya dengan orang fasik. Dia menolak untuk disamakan dengan mereka yang hanya pura-pura baik dan ramah, sementara hati mereka penuh dengan kejahatan (ayat 3-5). Sebagai seorang raja, Daud mengenal orang-orang semacam ini: mereka yang berpura-pura berteman untuk mencapai tujuan mereka sendiri, yang ramah di depan teman tetapi licik di belakang (ayat 3). Dia yakin bahwa Tuhan akan menghukum mereka karena perbuatan jahat mereka terhadap umat-Nya (ayat 6-9). Bagi Daud, hanya Tuhanlah tempat sandaran bagi orang benar yang dikelilingi oleh kejahatan.

    Daud bersaksi bahwa hanya Tuhanlah kekuatan dan perlindungan bagi dia dan umat Allah (ayat 6-9). Sebagai umat-Nya, kita dipanggil untuk menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan dan kekuatan utama kita. Tanpa-Nya, kesesakan dan kejahatan akan menguasai hidup kita.

    Sebagai umat Allah, kita harus berbeda dari orang fasik. Dalam hubungan dengan sesama, kita harus menunjukkan kebaikan dan kejujuran yang tulus. Ketulusan haruslah menjadi dasar dari setiap relasi, bukanlah sekadar alat untuk mencapai tujuan atau kepentingan pribadi. Kita harus menjauhkan diri dari kecurangan dan kebohongan, sebagaimana yang dilakukan oleh Daud.

    Meskipun dunia mungkin tidak menerima kita, dalam segala kesesakan yang kita alami, marilah kita ingat bahwa Tuhanlah tempat perlindungan dan kekuatan kita!

Share:

Kumandangkanlah Berita Injil!

Markus 16:14-20

    Pesan untuk mengumandangkan Berita Injil tetap relevan hingga hari ini, meskipun hampir 2.000 tahun telah berlalu sejak Yesus naik ke surga.
Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk memberitakan bahwa pengampunan dosa tersedia melalui iman dalam Nama-Nya (ayat 15). Baptisan air penting, tetapi keselamatan datang melalui iman kepada Yesus Kristus (ayat 16).

    Meskipun Yesus secara fisik naik ke surga, Dia tidak pernah meninggalkan murid-murid-Nya. Kehadiran-Nya sebagai Penengah di sisi Bapa menandai penyelesaian karya keselamatan (ayat 19). Penyertaan-Nya tetap menjadi kunci bagi kesuksesan pemberitaan Injil; Dia bekerja dalam hidup setiap murid dan meneguhkan pesan yang mereka sampaikan (ayat 20).

    Murid-murid Kristus hadir untuk memberikan harapan kepada dunia yang putus asa. Berita sukacita Injil harus terus dikumandangkan hingga kedatangan-Nya yang kedua.
Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menyampaikan berita ini kepada mereka yang hidup dalam kegelapan dosa. Kematian dan kebangkitan Kristus membuka jalan bagi kita untuk berdamai dengan Allah. Anugerah pengampunan dosa tersedia melalui-Nya.

    Terlalu sering gereja terpecah belah karena perbedaan pandangan mengenai baptisan, sementara inti Injil tentang keselamatan melalui anugerah Allah terabaikan.
Kegagalan dalam memberitakan Injil atau kesuksesan dalam hal itu bukanlah ukuran keberhasilan kita sendiri. Kita adalah murid-murid yang diutus oleh Tuhan, dan Dia bekerja melalui kita untuk meneguhkan pesan-Nya. Penyertaan-Nya dalam hidup kita sungguh nyata

Share:

Tunggu Kedatangan Tuhan!

Mazmur 27 Ketakutan adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan manusia. Ketakutan akan penolakan, ketidakpastian, penyakit, bahkan kematian selalu menghantui kita. Namun, respons terhadap ketakutan bisa berbeda bagi setiap individu. Meskipun Daud, sebagai pilihan Allah, menghadapi rintangan yang mengancam nyawanya, responnya berbeda. Daud mengakui Allah sebagai terang dan benteng hidupnya. Ia merindukan hadirat Tuhan dalam setiap langkahnya. Dalam pengembaraannya menuju takhtanya, Daud mengalami penderitaan dan perlawanan yang tidak terhingga. Namun, ia tetap mempercayakan dirinya kepada Tuhan yang berdaulat. Kita, seperti Daud, mengalami ketakutan dan rintangan dalam hidup. Namun, kita dipanggil untuk menanti Tuhan yang menguatkan dan meneguhkan hati kita. Kita harus meletakkan harapan dan kepercayaan kita pada Tuhan yang memiliki kuasa penuh dalam hidup kita. Hadirat Allah haruslah menjadi keinginan tertinggi kita. Meskipun kadang Tuhan tidak bertindak sesuai dengan keinginan kita, kita harus tetap belajar berharap. Dalam masa penantian yang sulit, Tuhan menyegarkan, memperbarui, dan mengajar kita. Di tengah kesesakan hidup, luangkanlah waktu untuk mencari maksud Tuhan.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.