Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Perhatian Khusus

Keluaran 6:14-27

Silsilah dalam bacaan kali ini menunjukkan perhatian khusus Allah terhadap keturunan Lewi, terutama melalui Harun dan keturunannya. Walaupun Ruben dan Simeon adalah anak-anak tertua Yakub, fokus utama silsilah beralih kepada keturunan Lewi. Silsilah ini memperlihatkan bagaimana Allah memilih untuk memakai keluarga tertentu dalam pelayanan-Nya, khususnya sebagai imam bagi bangsa Israel.

Nama-nama dalam silsilah ini menyoroti generasi demi generasi yang disiapkan Allah untuk tugas khusus. Kehat, Amram, Harun, Eleazar, dan Pinehas adalah beberapa nama penting yang silsilah ini fokuskan. Umur dari beberapa orang tersebut disebutkan, memperlihatkan pentingnya mereka dalam rencana Allah. Khususnya, keturunan Harun ditunjuk sebagai imam besar bagi Israel, sementara keturunan Musa tidak disebutkan. Ini menunjukkan bahwa pilihan Allah atas siapa yang akan melayani sebagai imam adalah anugerah yang tidak diwariskan berdasarkan popularitas atau kedudukan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya yang unik.

Meskipun Musa memainkan peran utama dalam membimbing umat Israel keluar dari Mesir, jabatan imam besar akan diwariskan kepada keturunan Harun. Ini adalah gambaran bahwa setiap orang memiliki peran khusus yang ditetapkan Allah dalam rencana-Nya, dan pelayanan imam besar adalah hak istimewa yang dianugerahkan kepada keturunan Harun.

Sebagai orang percaya, ini mengingatkan kita bahwa dipilih dan dipakai Allah adalah anugerah besar. Berdoa agar kita dan keturunan kita bisa dipakai Allah dalam melaksanakan kehendak-Nya, apapun peran yang diberikan. Kita semua memiliki kesempatan untuk melayani Tuhan dengan cara kita masing-masing, dan berkat Tuhan dapat mengalir dari generasi ke generasi melalui pelayanan dan kesetiaan kita kepada-Nya.

Share:

Pernyataan Siapa Tuhan

Keluaran 6:2-13

Pernyataan Allah kepada Musa mengenai nama-Nya yang kudus, Yahweh, adalah salah satu momen penting dalam kisah Keluaran. Dalam konteks itu, Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai Yahweh, yang bermakna lebih dalam dari sekadar nama pribadi. Walau nama Yahweh sudah muncul dalam kitab Kejadian, Allah belum menyatakan makna penuh dari nama tersebut kepada bapa-bapa leluhur.

Bagi Abraham, Ishak, dan Yakub, Allah terutama dikenal sebagai El-Shaddai, Allah yang Mahakuasa dan pemelihara. Allah memakai nama El-Shaddai untuk menunjukkan kuasa-Nya dalam memelihara umat-Nya dan memastikan kelangsungan mereka. Namun, dengan Musa, Tuhan memperkenalkan nama Yahweh dalam kaitannya dengan tindakan penyelamatan yang besar, yaitu membebaskan Israel dari perbudakan Mesir.

Nama Yahweh mengandung makna bahwa Allah adalah Tuhan yang aktif dalam sejarah umat-Nya, bukan sekadar memelihara, tetapi juga menyelamatkan. Di sini, Yahweh berperan sebagai penyelamat yang membawa umat Israel keluar dari perbudakan menuju tanah perjanjian. Oleh karena itu, kisah Keluaran menjadi sebuah pengungkapan yang lebih dalam tentang siapa Yahweh sesungguhnya.

Melalui nama Yahweh, Allah menegaskan bahwa Dia bukan hanya Allah bagi para leluhur, tetapi juga bagi seluruh bangsa Israel dan generasi selanjutnya. Nama ini menjadi pengingat bagi kita bahwa Allah bukan hanya pemelihara yang menjaga, tetapi juga penyelamat yang setia dan selalu hadir dalam pergumulan umat-Nya.

Kehadiran dan penyelamatan Allah sebagai Yahweh mengajak kita untuk merenungkan dan mempercayai bahwa kita memiliki Tuhan yang tidak hanya hadir dalam kekuatan-Nya, tetapi juga dalam kasih setia yang membebaskan. Kiranya kita semakin teguh dalam iman, menyadari bahwa Yahweh adalah Allah yang senantiasa memelihara dan menyelamatkan.

Share:

Permulaan yang Mengecewakan

Keluaran 5 

Ketika Allah memberi tugas, sering kali tugas tersebut tidak dimulai dengan mulus. Bahkan, bisa diawali dengan kesulitan dan kekecewaan yang membuat kita meragukan arah langkah kita.

Seperti yang dialami oleh Musa dan Harun ketika menyampaikan firman Tuhan kepada Firaun. Mereka meminta agar Firaun mengizinkan bangsa Israel pergi untuk mengadakan perayaan di padang gurun (Keluaran 5:1). Namun, Firaun menanggapi dengan sikap yang sombong dan menantang. Ia mempertanyakan, "Siapakah Tuhan itu yang harus kudengarkan firman-Nya?" (Keluaran 5:2). Bukannya mengizinkan, Firaun justru membuat situasi semakin sulit dengan memerintahkan agar bangsa Israel tetap memproduksi batu bata, tetapi tanpa diberikan jerami sebagai bahan dasar (Keluaran 5:6-8). Ini membuat tugas mereka menjadi sangat berat, dan ketika jumlah batu bata tidak terpenuhi, para pengawas kerja Firaun memukuli mandor-mandor Israel (Keluaran 5:14).

Tidak heran, para mandor Israel menjadi marah dan menyalahkan Musa dan Harun atas situasi tersebut. Mereka bahkan menuduh Musa dan Harun memberi pedang kepada orang Mesir untuk membunuh mereka (Keluaran 5:21). Perasaan kecewa dan putus asa pun menyelimuti Musa. Ia berseru kepada Tuhan dan mempertanyakan kenapa tugas yang ia lakukan justru membawa kesulitan bagi bangsanya (Keluaran 5:22-23). Namun, Tuhan menegaskan kepada Musa bahwa ini hanyalah permulaan. Allah berjanji bahwa Ia akan memperlihatkan kuasa-Nya atas Firaun, dan bangsa Israel akan dibebaskan dari Mesir (Keluaran 6:1).

Permulaan yang mengecewakan adalah bagian dari perjalanan kita sebagai orang percaya. Seperti Musa, kita pun kadang-kadang mendapati bahwa tugas yang Allah berikan tidak selalu membawa hasil yang cepat atau terlihat. Dunia ini dikuasai oleh si jahat (1 Yohanes 5:19), dan ketidakadilan masih merajalela (Pengkhotbah 4:1). Yesus sendiri mengingatkan bahwa dunia akan membenci kita (Yohanes 15:18). Maka, tidaklah mengherankan jika dalam upaya menjalankan tugas dari Tuhan, kita menemui kegagalan atau bahkan ditolak oleh orang-orang yang kita tolong.

Yang perlu kita lakukan adalah tetap setia dan percaya bahwa Allah tidak pernah meninggalkan kita. Jangan putus asa ketika langkah awal tampaknya gagal total. Tuhan memahami kesulitan kita, dan Dia mengerti kekecewaan kita. Mungkin kita tidak mengerti semua rencana-Nya, tetapi kita dapat yakin bahwa Dia mampu menyelesaikan segala sesuatu tepat pada waktunya. Percayalah bahwa tugas yang Allah berikan akan tergenapi. Mari kita kuatkan hati kita dan segera minta pengampunan saat kita merasa kecewa dengan cara yang Tuhan izinkan. Sebab, Tuhan selalu memegang kendali atas segalanya, dan Dia akan memampukan kita untuk menyelesaikan tugas-Nya.

Pagi ini, kita bersama-sama memohon berkat dari Tuhan untuk kita semua. Kiranya Tuhan Yesus melimpahkan kesehatan, sukacita, dan damai sejahtera yang tak berkesudahan atas kita dan orang-orang yang kita kasihi.

Semoga setiap rumah tangga diberkati dengan keharmonisan dan cinta. Kiranya anak-anak dan cucu-cucu kita tumbuh dalam kasih dan didikan yang baik, menjadi berkat bagi banyak orang.

Berkat-Nya mengalir atas setiap pekerjaan, baik di sawah dan ladang, di perusahaan, di toko, dan di kantor. Semoga setiap usaha, studi, dan pelayanan kita dilimpahi keberhasilan dan berkat, dan kiranya hubungan dengan pelanggan, rekan kerja, majikan, maupun calon pendamping diberkati Tuhan.

Kita percaya, Tuhan Yesus akan mencurahkan berkat yang melimpah, membawa keberhasilan dan kelimpahan dalam segala aspek kehidupan kita. Kita ucapkan syukur dan berkata, "Amin!" Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita hari ini dan selamanya.

Amin!

Share:

Pujian Ibadah Minggu 06 Oktober 2024

Share:

Allah Telah Mengantisipasi Kelemahan Kita

Keluaran 4

Penolakan dan kegagalan di masa lalu sering membuat seseorang enggan mencoba kembali. Hal ini juga dialami oleh Musa, yang beberapa kali menolak panggilan Tuhan untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Ketakutan Musa bukanlah tanpa alasan. Ketika ia masih di Mesir, Musa berpikir bahwa saudara sebangsanya akan mengerti bahwa Allah ingin memakai dia untuk menyelamatkan mereka. Namun, mereka justru menolak dan tidak mengerti (Kis. 7:24-25). Pengalaman penolakan itu meninggalkan trauma yang mendalam bagi Musa, sehingga meskipun Tuhan telah berjanji untuk menyertainya, Musa tetap merasa takut dan ragu.

Musa bertanya, "Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku?" (Keluaran 4:1). Dalam menanggapi keraguan ini, Tuhan melakukan beberapa mukjizat untuk menguatkan Musa. Tuhan memerintahkan Musa melemparkan tongkatnya ke tanah, yang kemudian berubah menjadi ular. Lalu, Tuhan menyuruh Musa memasukkan tangannya ke dalam bajunya, dan ketika ditarik keluar, tangannya menjadi putih karena penyakit kulit. Namun, Tuhan menyembuhkan tangan Musa seketika setelah tangan itu dimasukkan kembali ke dalam baju (Keluaran 4:3-7).

Meskipun sudah menyaksikan mukjizat-mukjizat ini, Musa masih merasa tidak layak dan mencari alasan lain, kali ini tentang ketidakmampuannya berbicara dengan baik (Keluaran 4:10). Tuhan menegaskan bahwa Dia akan mengajari Musa apa yang harus dikatakan (Keluaran 4:11-12). Bahkan ketika Musa tetap keberatan, Tuhan murka, namun Dia tidak menyerah. Sebagai solusi, Tuhan mengutus Harun, saudara Musa, untuk menjadi juru bicara yang mendampingi Musa (Keluaran 4:13-14).

Kisah ini menunjukkan bahwa Tuhan telah mengantisipasi setiap kelemahan dan keberatan Musa. Tuhan bahkan telah mengutus Harun sebelum Musa mengungkapkan keraguannya. Ini adalah bukti bahwa Tuhan selalu mengetahui kekurangan kita, bahkan sebelum kita menyadarinya. Namun, kelemahan bukanlah alasan bagi kita untuk menolak panggilan Tuhan. Tuhan tidak memanggil kita karena kita sempurna, melainkan karena Dia tahu bahwa Dia dapat memperlengkapi kita untuk tugas yang diberikan.

Sebagai orang percaya, kita harus memahami bahwa Allah telah mengantisipasi segala kekurangan dan kelemahan kita. Ketika Tuhan menugaskan kita untuk suatu pekerjaan, Dia sudah mempersiapkan jalan dan akan memperlengkapi kita dengan segala yang kita butuhkan. Oleh karena itu, daripada menggunakan kelemahan sebagai alasan untuk menghindar, marilah kita percaya bahwa Tuhan akan memberikan kita kekuatan dan kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kehendak-Nya.

Dengan keyakinan bahwa Tuhan menyertai kita, marilah kita berani menerima panggilan-Nya dan menjalankan tugas yang diberikan dengan penuh iman.


Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.