Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

SKALA PRIORITAS


Markus 5:21-43.
“Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia.” (ayat 21)


 Saat pandemic covid 19 semakin merajalela. Maka pemerintah menerapkan skala prioritas baik kepada pemimpin atau masyarakat dengan cara jaga jarak. Cuci tangan dan tetap tinggal di rumah belajar di rumah bekerja dari rumah ( daring) hal ini bertujuan untuk memutus rantai corona dan yang terpenting pemerintah memiliki skala prioritas yang pas dan tepat. Setiap kita harus memiliki skala prioritas.

Ketika Yesus mulai tampil melayani, Dia mendapatkan perhatian dari orang banyak. Nama-Nya menjadi sangat terkenal dan banyak orang yang berbondong-bondong sampai berdesak-desakan hanya untuk melihat dan mendengarkan pengajaran-Nya. Di tengah-tengah pengaruh-Nya yang sangat luar biasa itu tentu Dia menjadi super sibuk. Namun Dia memiliki skala prioritas yang sangat terpuji di mana Dia mendasarinya dengan kasih. Apakah skala prioritas-Nya dalam perikop di atas?
Yang pertama: Memprioritaskan manusia daripada pamor diri
       Dia lebih memilih untuk mempedulikan manusia daripada puja-puji orang-orang di sekitarnya. Hal itu terlihat ketika Yairus datang tersungkur di kaki-Nya memohon belaskasihan-Nya agar Dia menyembuhkan anaknya yang sedang sekarat (ayat 22-23). Dia tidak menghitung untung ruginya karena Dia melihat bahwa manusia lebih perlu ditolong dibanding dengan semarak orang-orang yang mengelu-elukan-Nya. Hal yang sama terjadi dalam kehidupan perempuan yang sakit perdarahan itu. Di tengah-tengah desakan orang yang mengikuti Yesus, Dia masih menyempatkan diri untuk meneguhkan perempuan itu agar sembuh dari sakitnya. Yesus berhenti memberitakan perhatian khusus kepada perempuan itu (ayat 30).

Yang kedua. Allah lebih memprioritaskan kita dibanding dengan apa saja dalam dunia ini
       Dia rela meninggalkan kemuliaan-Nya di sorga hanya untuk manusia. Kalau Allah sudah memprioritaskan kita sudah sepatutnya juga kita memprioritaskan Allah dalam hidup ini dibanding dengan yang lain (band.Matius 10:37). Ingatlah ketika kita memprioritaskan Tuhan itu adalah demi kepentingan kita sebagaimana ketika Allah memprioritaskan kita. Sebenarnya yang untung adalah kita. Jadi biarkan Allah menjadi prioritas yang utama dalam hidup Anda
            Oleh karena itu, milikilah skala prioritas di mana Allah memiliki urutan yang pertama dalam kehidupan Anda seperti Dia telah menempatkan Anda (sebagai manusia) menjadi prioritas utama dalam rencana-Nya yang agung. Apapun kebaikan yang Anda harapkan, kerjakan dan lakukan, apapun pencapaian hidup yang kelak berhasil Anda raih, biarlah Allah diagungkan sebagai wujud nyata bahwa Anda menjadikan Dia yang utama dalam kehidupan Anda. Seperti Dia telah menempatkan Anda menjadi yang terpenting, biarlah dalam hidup Anda juga Allah menjadi yang terutama. (MS)
Seperti Dia telah menempatkan Anda menjadi yang terpenting, biarlah dalam hidup Anda juga Allah menjadi yang terutama.

DOA:  Ya Tuhan berikan hamba serta umatmu miliki waktu dan kesempatan yang dapat aku gunakan buat malayani orang lain dengan kasih dan anugerahMu.
Share:

Yesuslah jawaban setiap persoalan


Markus 6:34 (TB)  Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal
Ketika kita di perhadapkan dengan pandemic covid 19.  Satu hal yang terus menakuti kita adalah sakit dan  kematian tiba tiba. Sehingga kita menjadi takabur dan takut. Oleh iman kepada Yesus orang kristen harus tetap percaya kepada Tuhan bahwa ada jawaban yang terbaik disaat ini.

 Pelayanan Yesus dan murid-muridNya terus berlanjut hingga mereka sampai di Genesareth  dan berlabuh di sana. Genesareth adalah sebuah dataran subur di sisi Barat Danau Galilea. Mendengar dan mengetahui Yesus ada di Genesaret maka orang banyak datang dan membawa oang-orang yang sakit untuk disembuhkan. Orang Genesaret mengenal Yesus dan mereka berlari-lari untuk bertemu dengan Dia. Terjadi hal yang luar biasa di seluruh Genesaret, ada kehebohan dimana-mana. Kemana Yesus pergi selalu dikerumuni dan begitu kuatnya iman mereka untuk melihat Yesus. Hal itu terlihat disetiap jalanan dan pasar-pasar yang dilewati Yesus, di setiap kampung dan kota  orang-orang sakit diletakkan dan diberitakan bahwa orang Genesaret mengimani bahwa kuasa kesembuhan itu ada dalam segenap diri Yesus bahkan apa yang melekat dalam tubuhNya dapat menyembuhkan mereka. Demikian besarnya pengenalan itu sehingga ada kerinduan dari permohonan  untuk diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah Yesus supaya diperkenankan, hal itu terjadi karena mereka percaya dan tahu bahwa dengan menjamah jumbai jubahNya pun orang akan  mendapat kesembuhan.  Begitu besarnya daya tarik yang ada dalam diri Yesus sehingga kemana saja Ia pergi selalu diikuti dan dicari.

Apa perenungan kita Pengenalan dan iman percaya menjadi kunci terjadinya kesembuhan-kesembuhan di Genesaret. Orang Genesaret menerima bahkan mencari-cari Yesus sehingga membuat kota dan desa mengalami banyak mujizat. Pentingnya sikap hati dan iman seperti itu kita miliki  dalam hidup kita sehingga apapun persoalan masalah kita di dalam Yesus ada jawaban.  Orang Genesaret mengimani segenap Diri Yesus dan yang melekat dalam tubuhNya punya kuasa sehingga mereka yakin dan percaya jika itu saja mereka jamah dan sentuh akan memberikan kesembuhan. Tentu Kuasa Yesus dulu sekarang dan sampai selamalamanya tidak pernah berkurang dan belas kasihanNya senantiasa bergerak untuk mengasihi kita. Mari terus menerus membuka hati, beriman kepadaNya maka kita akan mengalami kuasaNya yang ajaib dan dahsyat.

DOA.Tuhan Yesus yang baik ajarilah hamba untuk selalu mencari Mu dalam setiap pergumulan yang terjadi ini. Dan jawabanmu hanyalah yang terbaik. Amin
Share:

MENJADI PEMENANG


“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan; roh memang penurut tetapi daging lemah” (Matius 26 : 41)

Setelah kita percaya Tuhan Yesus dan  telah diselamatkan, bukan berarti jalan hidup kita akan menjadi mulus dan tidak ada lagi pencobaan, tetapi justru kita mulai memasuki medan peperangan rohani yang dahsyat. Dan peperangan tersebut dapat dimenangkan atau tidak bukan ditentukan di  medan peperangannya, melainkan ditentukan oleh pergumulan kita dengan Tuhan di dalam DOA. Sikap apakah yang diperlukan dalam memenangkan pergumulan itu?

Berjaga-jagalah dalam doa                          
            Kata berjaga berarti selalu waspada, siap sedia, dan dalam posisi yang siaga dalam sebuah peperangan. Tentu sikap ini bukanlah dalam bentuk lahiriah, tetapi di dalam doa karena di sanalah peperangan kita yang sesungguhnya. Sungguh indah teladan yang diberikan Yesus bagi kita, di mana dalam menghadapi tekanan dan penderitaan, Ia sujud dan berdoa (ayat 39). Mengapa kita harus berjaga-jaga di dalam berdoa?Pertama adalah karena ada kalanya dalam hidup ini kita diperhadapkan kepada suatu kesedihan atau luka hati, seperti yang dialami Yesus (ayat  37). Kedua, suatu tekanan hidup yang sangat berat menjadikan seseorang bisa bunuh diri (ayat 38). Ketiga, karena diperhadapakan kepada pencobaan (ayat 41). Keempat,  kita ini sangat lemah membutuhkan pertolongan Tuhan (ayat 41).

Berjalan dalam kehendak Allah

            Yesus memperoleh 3 kali kesempatan memohon kepada Bapa agar cawan itu dapat berlalu dari-Nya. (ayat 39 , 42 , 44) Tetapi di kesempatan yang terakhir ia memohon agar “jadilah kehendak-Mu”.  Artinya Yesus menaruh kehendak Allah jadi atas kehidupan-Nya. Dan ketika Yesus taat kepada kehendak Bapa, maka Ia berjalan keluar dari taman Getsemani dengan “langkah kemenangan”. Tuhan lebih tahu apa yang terbaik bagi kita. Mari, berjalan dan letakkan apa yang menjadi milik kita sesuai kehendak-Nya dengan ketaatan. Yesus melangkah masuk dalam kehendak dan rencana Allah, walau dalam kenyataannya Ia harus disiksa, dicerca dan disalibkan, tetapi Ia rela jalankan semua itu karena ketaatan-Nya kepada kehendak Allah. Yesus tidak lari dari penangkapan, karena peperangan rohani sudah Ia menangkan lewat ketaatan pada kehendak Bapa.(MS)
Yesus tidak lari dari penangkapan, karena peperangan rohani sudah Ia menangkan lewat ketaatan pada kehendak Bapa

Ya Tuhan ajari kami untuk selalu berjaga jaga dengan doa serta berjalan dalam kehendakmu. Amin
Share:

Di Mana Tuhan, Allahmu?


Bilangan 9:15-23

Mencari tuntunan Tuhan adalah topik diskusi yang tidak pernah lekang oleh waktu. Kali ini kita akan belajar dari pengalaman orang Israel.

Setelah keluar dari Mesir, bangsa Israel mengembara di padang gurun. Selama perjalanan, Tuhan menuntun mereka dengan dua cara. Pertama, Kemah Suci sebagai lambang kehadiran Tuhan (Bil 1:47-53). Kedua, Tiang Awan (saat siang) dan Tiang Api (saat malam) sebagai wujud penyertaan Tuhan (Bil 9:15-16). Kapan pun Tiang Awan bergerak, bangsa Israel pun mulai berjalan. Jika Tiang Awan berhenti, bangsa Israel akan diam untuk berkemah (17-19).

Kehadiran dan penyertaan Tuhan merupakan bukti dari janji Allah kepada Musa yang akan menuntun bangsa Israel dalam perjalanan mereka ke Tanah Perjanjian. Bangsa Israel perlu belajar untuk melepaskan semua ikatan dan ketergantungan kepada Mesir. Itulah sebabnya perjalanan di padang gurun diperlukan untuk menggembleng iman mereka.

Tiang awan menunjukkan bahwa Tuhanlah yang membawa mereka keluar dari Mesir. Ia tidak hanya menjanjikan Tanah Perjanjian, tetapi juga menyertai dan melindungi mereka secara langsung.

Agama memang mengajarkan bagaimana cara manusia menjangkau Allah. Namun, konsep ini tidak ada dalam kekristenan. Alkitab menegaskan bahwa Allahlah yang berinisiatif hadir dan terlibat dalam kehidupan umat-Nya. Tuhan hadir dalam setiap bagian kehidupan umat-Nya. Ia tidak hanya jauh “di sana” (transenden), tetapi juga hadiri “di sini” (imanen) dalam realitas pergumulan konkret manusia. Tuhan Yesus Kristus akan senantiasa menyertai kita (Mat 1:23; 28:20).

Penyertaan Allah bukan sebuah target yang harus diraih atau dikejar. Penyertaan-Nya adalah relasi yang perlu terus dipelihara melalui iman. Tuhan Yesus menjadi bukti nyata kehadiran dan keterlibatan Allah dalam hidup kita (Yoh 1:18). Kita perlu memohon kepada Tuhan untuk menyingkapkan mata rohani kita agar kita dapat melihat penyertaan dan tuntunan-Nya di setiap langkah kita dan dalam setiap detik kehidupan kita. [IBS]
Share:

SAKIT KARENA ROH JAHAT


Markus 9:14-29

Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" (ayat9:23-24)




            Setelah pengalaman kemuliaan yang luar biasa, Yesus bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain. Banyak orang berkerumun di sekitar para murid. Nampaknya ada sesuatu yang membuat penasaran. Melihat Yesus, mereka tercengang, mungkin wajah-Nya masih memancarkan kemuliaan Allah. Ini adalah gambaran yang sangat menarik dari kehidupan Yesus. Ia meninggalkan kemuliaan masuk dalam kehidupan manusia yang kacau, rusak dan berdosa.
Yesus datang tepat waktu
Ketika para murid tidak tahu lagi bagaimana harus menolong orang yang sakit karena roh jahat tersebut, Yesus datang kepada mereka. Demikian juga ketika kita berusaha mengatasi masalah kita, termasuk ketika kita melayani orang lain, dan bingung harus bagaimana lagi atau bahkan sudah mulai putus asa, Tuhan tetap menjadi harapan yang tidak akan pudar. Dia datang dan menolong kita tepat waktu.
Yesus mencari iman kita
            Seorang dari orang banyak itu menceritakan tentang anak yang bisu karena dirasuk roh jahat dan bagaimana roh jahat tersebut menyiksa bahkan akan membunuh anak tersebut. Apa tanggapan Yesus atas cerita ini? Yesus menegur ketidakpercayaan mereka dan kemudian di ayat 23 Yesus berkata, “Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya.” Berarti mujizat itu mengalir dari hati yang percaya kepada Yesus. Inilah yang dicari Yesus. Dan ayah anak tersebut langsung mempercayai perkataan Yesus.
Yesus berkuasa atas setan
            Begitu mendengar ayah anak tersebut berkata, "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" Maka Yesus langsung meresponinya. Yesus memerintahkan roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli keluar dari anak itu, seketika itu juga roh itu keluar dan anak itu menjadi sembuh. Dari cerita ini kita tahu, bahwa setan bisa membuat orang menjadi sakit, cacat atau tersiksa, tetapi harapan selalu ada sebab kuasa Yesus lebih besar dibandingkan dengan kuasa setan atau roh jahat apapun. Bahkan ribuan roh jahat yang merasuki orang di Gerasapun tunduk di bawah kuasa Yesus (5:6-9).(HTB)
Ada tiga hal yang perlu kita renungkan dalam hidup kita saat mengalami hidup dalam ketakutan dan karena Roh jahat seperti corona ini.
1.Yesus Datang tepat waktu
2.Yesus mencari iman kita
3.Yesus berkuasa atas setan.
harapan selalu ada sebab kuasa Yesus lebih besar dibandingkan dengan kuasa setan atau roh jahat apapun.Amin

Doa: Tuhan Yesus kami datang kepadamu menyerahkan segala kehidupanku yang karena roh jahat sehingga merampas kehidupan. Aku serahkan dalam nama Yesus. amin.
Share:

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.