Tuhan Penggembala Kita
Kedekatan dengan Tuhan
Wujud nyata Kasih Yesus
Kematian Kristus bukanlah tanda dari ketidakberdayaan diri-Nya, namun merupakan wujud dari kasih-Nya yang tidak terbatas. Pada umumnya orang menghindari penggunaan kata kematian. Karena di dalam kata itu terkandung pemahaman tentang ketidakberdayaan dan berakhirnya kehidupan. Tetapi tidak demikian halnya dengan kematian Kristus. Kematian-Nya bukanlah tanda dari ketidakberdayaan diri-Nya, namun merupakan wujud dari kasih-Nya kepada manusia yang berdosa. Kematian-Nya bukanlah akhir dari kehidupan, namun justru awal dari kehidupan yang baru. Itulah kehidupan yang diperdamaikan dengan Allah oleh kasih dalam pengorbanan-Nya di kayu salib.
Kita dapat melihat bahwa kematian Kristus merupakan wujud dari kasih-Nya tersebut di dalam Wahyu 5. Di situ ditulis bahwa rasul Yohanes melihat Kristus bagaikan seekor Anak Domba yang telah disembelih. Keberadaan dari Sang Anak Domba yang telah disembelih ini menggambarkan Kristus yang mati di kayu salib. Namun di saat yang sama Yohanes mendengar bahwa Anak Domba tersebut adalah Singa dari suku Yehuda yang telah menang. Hal ini menggambarkan kuasa Kristus yang tidak terbatas. Sehingga bila Dia yang mahakuasa rela mengalami kematian, maka hal tersebut bukanlah karena Ia lemah namun karena kasih-Nya yang besar bagi kita. Kasih yang membuka lembaran yang baru bagi kehidupan kita.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Bagaimana sikap Anda yang seharusnya terhadap kematian Kristus? Mengapa demikian?
Aksion
Jika Tuhan adalah pribadi yang mahakuasa dan mahamulia. Sedangkan aku adalah manusia yang terbatas dan masa laluku penuh dengan noda dosa. Apabila Engkau bersedia mengorbankan diri-Mu sampai mati di kayu salib bagi keselamatanku, semua itu hanyalah karena anugerah-Mu yang besar bagi hidupku. Karena kasih-Mu terhadap diriku Engkau bersedia menanggung hukuman yang seharusnya ditimpakan pada diriku melalui kematian-Mu. Ajarlah aku, ya Tuhan, untuk menghargai pengorbanan-Mu dengan hidup menyenangkan hati-Mu. Gimana hatimu?
Doa
Kembali pada pagi hari ini aku mengucap syukur kepada-Mu untuk semua kebaikan-Mu dalam hidupku. Aku menyerahkan waktu yang akan kulalui pada hari ini ke dalam kemurahan-Mu. Sertailah diriku dengan Roh-Mu dan tuntunlah aku dengan firman-Mu. Bawalah aku untuk berjalan menurut kebenaran-Mu dan berikanlah kepadaku hati yang taat kepada tuntunan-Mu itu. Berkatilah semua yang kukerjakan pada hari ini dengan keberhasilan, dan muliakanlah nama-Mu di dalam semuanya itu. Pakailah diriku untuk menjadi saluran berkat-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Anak Domba Allah yang telah mati bagi diriku, aku berdoa. Amin.
Semua Untuk Kemuliaan Tuhan
Semua cita-cita akan bersifat terlalu muluk bila hal itu adalah untuk kemuliaan diri sendiri, dan tidak ada cita-cita yang terlalu besar bila hal itu adalah untuk kemuliaan Tuhan. Sekecil apapun suatu cita-cita apabila hal tersebut dimaksudkan untuk mencari puji-pujian bagi diri sendiri, maka sesungguhnya cita-cita tersebut adalah terlalu muluk. Sebaliknya sebesar apapun suatu cita-cita namun bila hal tersebut dimaksudkan agar nama Tuhan dimuliakan, maka cita-cita tersebut tidaklah bersifat terlalu muluk. Singkat kata, kita boleh memiliki tujuan hidup yang setinggi-tingginya selama hal itu bukan demi kebanggaan diri sendiri, namun agar nama Tuhan diagungkan.
Bahwasanya kita boleh memiliki cita-cita dan meraih hal-hal yang besar selama kita mempersembahkannya bagi kemuliaan Tuhan tersebut dapat dilihat di dalam Wahyu 4. Di situ ditulis para tua-tua yang duduk di hadapan Allah menyembah dan melemparkan mahkota mereka di hadapan takhta-Nya. Tempat mereka berada menunjukkan tingginya kedudukan dari para tua-tua itu. Mahkota yang mereka kenakan menunjukkan kehormatan yang mereka sandang. Artinya kita boleh meraih kedudukan yang tinggi, atau cita-cita yang besar, selama kita mempersembahkan semua kehormatan kepada Tuhan. Karena memang hanya Dia yang layak menerima semua puji-pujian dan hormat untuk selama-lamanya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Selama ini apakah yang Anda lakukan bila orang memuji Anda karena prestasi yang telah Anda capai? Mengapa demikian?
Aksion
Saat, aku percaya bahwa Engkau menciptakan diriku untuk kemuliaan nama-Mu. Ajarlah diriku untuk senantiasa bersikap setia kepada rencana-Mu yang mulia bagi diriku tersebut. Sehingga aku tidak hidup untuk mencari pujian bagi diriku sendiri karena sesungguhnya segala hormat dan kemuliaan hanyalah Engkau yang layak untuk menerima semuanya itu. Oleh karena itu tolonglah diriku untuk sanggup mengembangkan semua talenta dan kesempatan yang Engkau berikan kepadaku, serta menggunakannya untuk memuliakan nama-Mu. Tolonglah aku untuk dapat menjadi saluran berkat bagi orang yang lain, dan di saat yang sama tetap menjaga diriku agar hidup di dalam kerendahan hati.
Doa.
Aku berterima kasih kepada-Mu, ya Tuhan, untuk hari yang baru yang Engkau berikan kepadaku pada hari ini. Aku yakin berbagai kesempatan yang baru Engkau akan bukakan bagi diriku. Tolonglah diriku agar mampu mengisi kesempatan-kesempatan tersebut secara bertanggung jawab dan menggunakannya untuk memuliakan nama-Mu. Oleh sebab itu berkatilah semua yang kukerjakan dengan keberhasilan. Pakailah diriku menjadi saluran kasih-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Kepada-Mu, ya Tuhan, aku berharap, sakitku sembuhkan, pergumulanku kau tanggungkan, ekonomiku tingkatkan, miskinku kau kayakan, kayaku kau hikmat kan agar sombongku salibkan, kerjaku kau tambahkan rezekiku kau berkahksn, keluargaku harmonis kan di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa. Amin.
Kematian yang kedua
Apabila Anda lahir satu kali maka Anda akan mati dua kali, namun kalau Anda lahir dua kali maka Anda akan mati satu kali saja. Semua manusia yang hidup di dunia pasti pernah lahir minimal satu kali, yaitu saat ia dilahirkan dari ibunya. Selain itu semua manusia juga akan mati minimal satu kali, yaitu saat ia menghembuskan nafas yang terakhir. Namun kalau ia lahir dua kali, yang kedua yaitu saat ia dilahirkan kembali oleh Roh Kudus serta menerima Yesus sebagai Tuhan, maka ia tidak akan mati dua kali. Kematian kedua adalah kebinasaan untuk selama-lamanya. Tetapi ia akan hidup untuk selama-lamanya bersama dengan Tuhan. Artinya bila ia lahir dua kali, ia tidak akan mengalami kematian yang kedua.
Tuhan Yesus mengutarakan tentang kematian kedua dan kehidupan untuk selama-lamanya ini di dalam Wahyu 2. Di situ dicatat bahwa Yesus berkata kepada pemimpin jemaat di Smirna mereka tetap setia di dalam iman. Ia berjanji bahwa iman kepada Kristus yang mereka pegang dengan setia itu akan membuahkan mahkota kehidupan. Itulah kehidupan untuk selama-lamanya, yaitu karena mereka tidak akan mengalami kematian yang kedua. Iman itulah yang Yesus katakan di dalam Yohanes 3 berjalan seiring dengan kelahiran kembali, atau kelahiran kedua. Singkat kata, orang yang lahir dua kali oleh karena iman kepada Yesus hanya akan mati satu kali dan hidup selama-lamanya bersama Tuhan.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Sudahkah Anda mengalami kelahiran kembali atau kelahiran yang kedua? Mengapa Anda menjawab seperti itu?
Aksion
Bapa sangat rindu dan sayang maka aku berterima kasih karena oleh rencana-Mu aku dilahirkan di dunia ini melalui rahim ibuku. Terlebih lagi, aku bersyukur kepada-Mu karena oleh anugerah-Mu aku dapat beriman kepada-Mu dan dilahirkan kembali sebagai manusia yang baru. Iman dan kelahiran baru yang menjadikan diriku umat tebusan-Mu. Aku ditebus dari maut, dan menerima kehidupan yang kekal bersama dengan diri-Mu. Sehingga dengan demikian aku tidak perlu mengalami kematian yang kedua, yaitu kebinasaan untuk selama-lamanya. Semua itu kualami bukan karena usaha maupun kebaikanku, namun karena anugerah-Mu di dalam Yesus Kristus, Tuhanku.
Doa
Mengawali hari ini kembali aku menyerahkan hidupku ke dalam tangan-Mu. Aku percaya Engkau tidak akan pernah meninggalkan diriku. Engkau tidak akan membiarkan aku berjalan seorang diri. Dengan tangan-Mu yang penuh dengan kasih itu Engkau akan menuntun hidupku di sepanjang hari ini. Sehingga dengan demikian damai akan menyertai hidupku. Karena Engkau tidak pernah tersesat maupun menyesatkan orang yang berharap kepada-Mu. Tuhan, jadikanlah diriku sebagai saluran berkat-Mu bagi orang-orang yang ada di sekitarku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku yang setia, aku berdoa. Amin.











