Lakukan Sebagai Peringatan ~ Gereja Kristen Kalam Kudus Tepas Kesamben Blitar

Lakukan Sebagai Peringatan

Tiba saatnya Yesus merayakan perjamuan Paskah bersama murid-murid-Nya. Dengan kerinduan yang mendalam, Ia berkata, “Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu sebelum Aku menderita.” (ayat 15).

Yesus mengambil cawan, mengucap syukur, lalu membagikannya kepada murid-murid. Kemudian Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya, dan berkata,

“Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; lakukanlah ini sebagai peringatan akan Aku.” (ayat 19)

Dalam momen ini, Yesus menubuatkan penderitaan dan kematian-Nya. Tubuh dan darah-Nya menjadi tanda perjanjian baru — pembebasan umat Allah dari belenggu dosa. Paskah bukan lagi sekadar mengenang pembebasan Israel dari Mesir, tetapi pembebasan setiap manusia dari dosa melalui salib Kristus.

Namun di tengah perjamuan kudus itu, Yesus juga menyinggung pengkhianatan yang akan segera terjadi:

“Celakalah orang yang menyerahkan Anak Manusia itu.” (ayat 22)

Perkataan itu membuat para murid saling bertanya-tanya siapa di antara mereka yang dimaksud. Sebuah pengingat bahwa bahkan orang yang dekat dengan Yesus pun bisa tergelincir jika hatinya tidak dijaga.

Makna bagi Kita Saat Ini

Bagi kita hari ini, perintah Yesus “lakukanlah ini sebagai peringatan akan Aku” tetap berlaku. Melalui perjamuan kudus, kita mengingat karya penebusan Kristus — tubuh yang diserahkan dan darah yang tercurah untuk pengampunan dosa.
Roti dan anggur bukan sekadar simbol, tetapi sarana yang mengingatkan kita akan kasih yang begitu besar, yang memulihkan hubungan manusia dengan Allah.

Seperti halnya kita menyiapkan momen penting dalam hidup — seperti ulang tahun, pernikahan, atau peringatan nasional — dengan penuh kesungguhan, demikian pula kita perlu menyiapkan hati untuk perjamuan Tuhan. Kita tidak datang dengan rutinitas, tetapi dengan kerinduan untuk mengalami kasih dan anugerah-Nya yang memperbarui hidup.

Persiapan batin itu dapat dilakukan dengan:
๐Ÿ™ doa,
๐Ÿ“– membaca dan merenungkan firman Tuhan,
๐Ÿค berpuasa atau berbuat kasih kepada sesama yang membutuhkan.

Perjamuan Kudus adalah peringatan yang hidup — bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi menghidupi karya Kristus hari ini. Setiap kali kita makan roti dan minum dari cawan, kita memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang kembali (1 Korintus 11:26).

Renungan Penutup:

Peringatan sejati bukan sekadar mengenang, tetapi menghidupi.
Ketika kita mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan, kita mengingat kasih yang mengorbankan diri — dan dipanggil untuk hidup dengan kasih yang sama kepada sesama.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories

Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.