Yerusalem — kota yang dahulu menjadi kebanggaan umat Israel dan simbol kehadiran Allah — pada akhirnya harus mengalami kehancuran. Yesus menubuatkan masa sulit itu sebagai konsekuensi dari ketidaktaatan umat-Nya. Kota yang dulu menjadi pusat penyembahan kini berubah menjadi tempat penderitaan dan tangisan.
Namun, di balik nubuat tentang kehancuran itu, Yesus tidak meninggalkan umat-Nya tanpa pengharapan. Ia mengingatkan mereka untuk tetap waspada, peka terhadap tanda-tanda zaman, dan menaati firman Tuhan. “Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah bahwa keruntuhannya sudah dekat” (ayat 20). Mereka yang mendengar dan menaati peringatan itu diminta segera bertindak — meninggalkan kota dan mencari perlindungan.
Ketaatan pada firman Tuhan menjadi kunci penyelamatan. Dalam situasi krisis, tindakan yang cepat dan tepat sering kali hanya dapat dilakukan oleh mereka yang benar-benar peka terhadap suara Tuhan. Tuhan tidak pernah membiarkan umat-Nya tanpa arah. Ia selalu memberi jalan keluar bagi mereka yang bersandar kepada-Nya.
Pesan ini juga berlaku bagi kita saat ini. Dunia yang kita tinggali penuh dengan tantangan dan gejolak: bencana alam, penyakit, tekanan hidup, bahkan kekerasan dan ketidakadilan. Semua itu mudah membuat kita takut, putus asa, atau merasa ditinggalkan Tuhan. Namun, Yesus mengingatkan kita untuk tetap teguh. Ia hadir di tengah badai kehidupan kita.
Ketika kita setia dan berpegang pada firman Tuhan, kita sedang membangun kehidupan di atas dasar yang kokoh. Dunia mungkin berubah, tetapi kasih dan kuasa Tuhan tidak pernah goyah. Ia menuntun langkah kita dengan hikmat-Nya. Dalam setiap air mata, kesedihan, dan perjuangan, Tuhan bekerja untuk kebaikan kita.
Karena itu, jangan biarkan ketakutan menguasai hati kita. Jangan berpaling dari Tuhan hanya karena keadaan tidak sesuai harapan. Justru di saat gelap, iman kita diuji dan dimurnikan. Biarlah setiap kesulitan menjadi kesempatan untuk belajar percaya lebih dalam dan bersandar lebih erat kepada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar